Oleh:
Kelompok 5
Mario Latif Akasianto
Maufiroh Liyan Fatimah
Mei Odorlina Sipayung
Metti Dwi Susanti
Mochammad Abdul Hafid
Mohammad Nur Wahyudi
Yahman Dwi Sunarko
Bayi Prematur o BBLR
DEFINISI
Bayi Prematur
Faktor ibu
E
yaitu usia ibu saat hamil <20 tahun, riwayat kelahiran prematur T
sebelumnya, perdarahan antepartum, preeklamsia, malnutrisi, kelainan
uterus, hidromion, penyakit jantung/penyakit kronik lainnya, I
hipertensi, umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun,
jarak dua kehamilan yang terlalu dekat, infeksi, trauma, kebiasaan, O
yaitu pekerjaan yang melelahkan, merokok.
L
o Faktor janin O
yaitu cacat bawaan, kehamilan ganda, polihidramnion, ketuban pecah dini
cacat bawaan dan infeksi. G
o Faktor Plasenta meliputi plasenta previa, dan solutio plasenta. I
o Faktor Khusus
yaitu serviks inkompeten persalinan prematur berulang, overistensi uterus,
kehamilan ganda, kehamilan dengan hidramnion.
o Terjadi produksi prostaglandin
o Paritas (Multipara)
BBLR
E
Faktor penyakit selama kehamilan: perdarahan T
antepartum, trauma fisik, dan psikologis, DM,
toksemia, gravidarum dan nefritis akut. I
Faktor Ibu: usia <20 tahun atau > 35 tahun, paritas O
(multi gravida), jarak kelahiran terlalu dekat ≤ 2 tahun.
Keadaan sosial ekonomi
L
Faktor predisposisi lainnya: ibu seorang perokok, O
konsumsi alkohol dan pecandu obat narkotik. G
I
BAYI PREMATUR
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
BBLR P
A
Secara umum, kejadian bayi BBLR berhubungan dengan usia
kehamilan yang belum cukup bulan (prematur) dan disebabkan T
oleh dismaturitas pada masa kandungan. O
Biasanya hal tersebut terjadi karena adanya gangguan F
pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang dapat I
disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya kelainan plasenta,
infeksi, hipertensi, dan keadaan-keadaan lain yang menyebabkan
S
suplai makanan bayi jadi berkurang. I
Ibu dengan kondisi kurang gizi pada masa hamil sering O
melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan kematian yang L
tinggi, terlebih lagi bila ibu mengalami anemia selama kehamilan.
O
Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan
pada pertumbuhan janin baik pertumbuhan sel tubuh maupun sel
G
otak janin. Anemia dapat menyebabkan kematian jani dalam I
kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR, anemia pada bayi yang
dilahirkan. Hal ini dapat menyebabkan morbiditas ibu dan
kematian perinatal.
BAYI PREMATUR
K
1. Bayi Prematur Sesuai Masa Kehamilan (SMK), adalah bayi yang L
lahir dengan masa gestasi kurang dari 37 minggu dan berat A
badannya sesuai dengan usia kehamilan.
S
Derajat prematuritas :
Extremely preterm (< 28 minggu)
I
Very preterm (28-31 minggu) F
Moderate to late preterm (32-37 minggu) I
K
A
2. Bayi Prematur Kecil untuk Masa Kehamilan (KMK), S
adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari I
berat badan seharusnya untuk masa gestasi tersebut.
Prematuritas
murni Dismatur K
L
A
BBLR S
I
Berkaitan dengan penanganan dan
F
harapan hidupnya, I
K
A
Bayi berat Bayi berat lahir
Bayi berat S
lahir ekstrem
lahir rendah sangat rendah I
rendah
(BBLR) (BBLSR)
(BBLER)
(1500-2500 (<1500 gr)
(<1000 gr)
gr)
BAYI PREMATUR
Jaringan kelenjar mamae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan
lemak masih kurang.
Vernix caseosa tidak ada atau sedikit bila ada.
Manifestasi Klinis
BBLR
Berat badan kurang dari 2.500 gram.
Panjang kurang dari 45 cm.
Kepala relatif besar. g. Kulit tipis transparan, rambut lanugo banyak, lemak
kulit kurang.
Otot hipotonik lemah.
MANIFESTASI KLINIS
Pemeriksaan Pemeriksaan
lab darah Bilirubin total
Pemeriksaan
Penunjang
Bayi Prematur &
BBLR
Pemantauan Pemeriksaan
elektrolit (Na, analisa gas
K, Cl) darah.
BAYI PREMATUR P
E
N
1. Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat. A
2. Pencegahan infeksi T
A
3. Reflek menelan bayi prematur belum sempurna,
L
oleh sebab itu pemberian nutrisi harus A
dilakukan dengan cermat. K
4. Pengaturan diet dan monitoring BB S
A
5. Menjaga hygiene N
6. Pemberian terapi oksigenasi bila perlu. A
7. Perawatan tali pusat dalam keadaan bersih. A
8. Beri minum dengan sonde/tetes dengan N
pemberian ASI
9. Perawatan inkubator
BBLR P
E
N
Prinsip penatalaksanaan bayi BBLR adalah menghangatkan dan
A
menjaga suhu tubuh bayi dalam kondisi normal.
T
A
L
1. Kontak skin to skin A
2. Kangaroo Mother Care atau Perawatan Metode K
Kanguru (PMK) S
A
3. Pemancar panas N
4. Inkubator A
5. Ruangan yang hangat A
N
Pendidikan kesehatan
1. Biodata
Berisi data tentang identitas bayi, identitas orang tua, keluhan utama seperti PB<
45cm, LD < 30cm, LK < 33 cm, Hipotermi, kemudian riwayat penyakit sekarang,
riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakit dahulu.
3. Umur kehamilan
biasanya antara 24 sampai 37 minggu, rendahnya berat badan pada saat kelahiran,
SGA, atau terlalu besar dibandingkan umur kehamilan, berat biasanya kurang dari
2500 gram, kurus, lapisan lemak subkutan sedikit atau tidak ada, kepala relative
lebih besar dibandingkan badan, kelainan fisik yang mungkin terlihat.
4. Sistem Kardiovaskular
Denyut jantung rata-rata 120 sampai 160 per menit pada bagian apekal dengan
ritme yang teratur pada saat kelahiran, kebisingan jantung terdengar pada setengah
bagian interkostal, yang menunjukkan aliran darah dari kanan ke kiri karena
hipertensi atau atelektasis paru.
5. Sistem Gastrointestinal
Penonjolan abdomen: pengeluaran mekonium biasanya terjadi dalam waktu 12 jam,
reflek menelan dan menghisap yang lemah, ada atau tidak ada anus, ketidak
normalan congenital lain yang mungkin terjadi. BAB berwarna pucat.
6. Sistem Integumen
Kulit yang berwarna merah muda atau merah, kekuning-kuningan, sianosis, atau
campuran bermacam warna, sedikit vernik kaseosa dengan rambut lanugo
disekujur tubuh, kurus, kulit tampak transparan, halus dan mengilap, edema yang
menyeluruh atau di bagian tertentu yang terjadi pada saat kelahiran, kuku pendek
belum melewati ujung jari, rambut jarang atau mungkin tidak ada sama sekali,
petekie atau ekimosis. Tampak ikterik pada kulit, sklera dan membran mukosa.
7. Sistem Muskuloskeletal
Tulang kartilago telinga belum tumbuh dengan sempurna, lembut dan lunak, tulang
tengkorak dan tulang rusuk lunak, gerakan lemah dan tidak aktif atau latergik.
8. Sistem Neurologis
Reflek dan gerakan pada tes neurologist tampak tidak resisten, gerak refleks hanya
berkembang sebagian, menelan, mengisap, dan batuk sangat lemah atau tidak efektif,
tidak ada atau menurunnya tanda neurologist, mata mungkin tertutup atau mengatup
apabila umur kehamilan belum mencapai 25 sampai 26 minggu, suhu tubuh tidak stabil,
biasanya hipotermia, gemetar, kejang dan mata berputar, biasanya bersifat sementara,
tetapi mungkin juga ini mengindikasikan adanya kelainan neurologis. Refleks hisap
kurang, tampak lemah.
9. Sistem Pernapasan
Jumlah pernapasan rata-rata antara 40-60 per menit diselingi dengan periode apnea,
pernapasan yang tidak terarur, dengan faring nasal (nasal melebar), dengkuran, retraksi
(interkostal, suprasternal, substernal), terdengar suara gemerisik.
10. Sistem Perkemihan
Ginjal berkemih terjadi setelah 8 jam kelahiran, ketidakmampuan untuk melarutkan
ekskresi di dalam urine.
Hipotermia Perdarahan
1 10
Gangguan penglihatan
Edema (retinopati) dan pendengaran
8 17
KONSEP PERAWATAN METODE KANGURU (PMK)
Pengertian
Perawatan metode kanguru (PMK) adalah salah satu metode perawatan
BBLR dengan melakukan kontak langsung antara kulit ibu dengan kulit
bayi. Metode kanguru merupakan alternatif pengganti inkubator yang
efektif dan aman untuk perawatan BBLR terutama di negara berkembang.
Kelebihan metode kanguru efektif dalam memenuhi kebutuhan bayi yang
mendasar dan utama yaitu kontak kulit bayi dengan kulit ibu dimana dari
tubuh ibu bayi akan mendapatkan kehangatan yang akan berguna dalam
menghindari bayi dari hipotermia, metode kanguru mempermudah
pemberian ASI eksklusif, memberikan perlindungan dan menurunkan
kejadian infeksi pada bayi serta meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Pemberian metode kangguru ini dirasa sangat efektif
untuk memenuhi kebutuhan bayi yang sangat mendasar seperti
kehangatan, air susu ibu, perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan
dan kasih saying (Maryuni, 2018).
Tujuan
Tujuan dari pemberian perawatan metode kanguru adalah
untuk menjaga agar bayi tetap hangat. Metode ini dapat
dimulai segera setelah bayi lahir atau setelah bayi stabil.
Metode ini dapat dilakukan di rumah sakit maupun di
rumah. Pemberian metode ini dapat terus dilakukan
meskipun bayi belum bisa menyusui ((Wati R.C.R, Risa E,
& Esti Y, 2019).
o Jenis
Perawatan Metode Kangguru Intermitten
Perawatan Metode Kangguru Kontinyu
Lama dan Waktu PMK
1. Secara bertahap lama waktu penerapan metode kangguru ditingkatkan dari (Maryuni, 2018):
Mulai dari perawatan belum menggunakan perawatan metode kangguru.
Dilanjutkan dengan pemberian perawatan metode kangguru intermitten.
Kemudian diikuti dengan perawatan metode kangguru kontinyu.
2. Pelaksanaan metode kangguru yang singkat kurang dari 60 menit dapat membuat bayi stress.
Strategi yang dapat dilakukan untuk menghindari hal tersebut antara lain:
Jika bayi masih berada di fasilitas pelayanan kesehatan, maka lebih baik bayi diletakkan di
inkubator.
Apabila bayi telah dilakukan pemulangan, anggota keluarga lain dapat menggantikan ibu
dalam melaksanakan perawatan metode kangguru.