Perbaikan Quality
Assurance
Kelompok 2:
Sumarni
Ananda Fadilah
Baiti Nazhifa Lukman
Nurul Magfirah
Indriyani
Yuni Amelia Putri
Yusriana Kartono
Pengertian Quality Assurance
Quality Assurance (penjaminan mutu) adalah semua tindakan
terencana,sistematis dan didemonstrasikan untuk meyakinkan pelanggan bahwa
persyaratanyang ditetapkan "akan dijamin" tercapai. Salah satu elemen dari QA
adalah QC.
Elemen yang lain yaitu: Planning, organization for quality, Established
Procedure,Supplier Selection, Corrective Action, Document control, training,
Audit dan Management review. QA lebih berperan sebagai analyst untuk
memperbaiki mutu produk, dan datanya bisa diperoleh dari data sampling orang
QC atau feedback dar iinternal perusahaan ataupun adanya Quality complain dari
luar perusahaan yaitu costumer . Dan QA biasanya juga berperan sebagai
sertifikasi dari produk tersebut.(Sumber: Mailing List Migas Indonesia, Juni
2007).
2
Batasan Perbaikan
Mutu Berkelanjutan
3
Batasan Perbaikan Mutu Berkelanjutan
5
Prinsip Peningkatan Mutu
1 2 3 4 5 6 7 8
C
E
D
Prinsip 3: Keterlibatan Prinsip 5: Pendekatan Prinsip 7: Pendekatan
Prinsip 1: Fokus Pada Sumber Daya Manusia Sistem Pada Manajemen Faktual Sebagai Dasar
Pelanggan Pengambilan Keputusan
6
Model Peningkatan Mutu
Model PDCA
8
Lanjutan...
Tahap IV : Act
1. Tindakan apa yang telah
Tahap III : Study/Check dipelajari/dilakukan.
2. Menentukan apakah rencana
Menilai efek dari perubahan dan
harus diulang dengan
menentukan tingkat keberhasilan
sebagai perbandingan dengan tujuan. modifikasi atau rencana harus
dibuat baru.
Membandingkan hasil untuk
memprediksi. Meringkas pembelajaran. 3. Melakukan perubahan yang
diperlukan. Mengidentifikasi
perubahan apa yang perlu dilakukan
dan apa tindakan yang akan diambil sisa kesenjangan dalam proses
berikutnya. atau kinerja. Melaksanakan
siklus PDCA/PDSA tambahan
sampai tujuan tercapai
9
Model Nolan
GKM adalah suatu sistim dalam manajemen usaha yang ditujukan untuk
meningkatkan efisiensi, produktivitas dan mutu produksi, dalam rangka
meningkatkan daya-saing produk yang dihasilkan. Sistim ini dilaksanakan
melalui pemasyarakatan cara pandang, cara analisa dan diagnosa dan solusi
sesuatu masalah (inefisiensi, produktivitas rendah dan rendahnya mutu
pekerjaan/produk) di lingkungan kerja seluruh jajaran SDM perusahaan,
sehingga dapat membentuk kebiasaan (habit) yang diterapkan dalam etos kerja
dan budaya produksi kompetiti
11
Tujuan Penerapan GKM
12