a. Selalu memberikan pujian tulus kepada kawan yang berprestasi,
b.Memberikan saran perbaikan dan semangat pada kawan yang tidak berprestasi
c.Tidak memilih kawan berdasarkan latar belakang sosial, dan lain-lain.
d.Ketika ada teman berselisih, dapat bertindak bijaksana dan memberikan solusi
serta tidak memojokkan salah satu pihak, memihak yang benar secara
proporsional
e.Tidak mengurangi dosis atau takaran obat yang diberikan kepada klien
f.Adil terhadap dirinya sendiri, seperti belajar maksimal sebagai sebuah keadilan
keadilan terhadap potensi dan bakat yang diberikan oleh Alloh SWT untuk
ditumbuhkembangkan secara optimal dan menghargai bakat yang diberikan oleh
Alloh SWT.
g.Adil terhadap diri sendiri juga dapat diterapkan dengan cara hidup seimbang.
Belajar dan bekerja, berolah raga, beristirahat atau menunaikan hak tubuh lainya
seperti makan atau minum dengan seimbang dan sesuai dengan kebutuhan.
h.Memberikan pelayanan perawatan yang sama kepada semua klien (tidak
membedakan status sosial, agama, ras/suku bangsa)
Berani
Nilai keberanian dapat dikembangkan oleh mahasiswa dalam kehidupan di kampus dan di luar
kampus. Antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk:
Bertanya kepada dosen jika tidak mengerti
Berani mengemukakan pendapat secara bertanggung jawab ketika berdiskusi atau berani
maju ke depan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
Melaporkan temannya yang membuat tugas atau makalah dengan cara copy paste dari sumber
lain, tanpa memperhatikan kaidah penulisan ilmiah atau meyadur dari makalah yang sudah jadi
(yang dibuat sendiri maupun dibuat orang lain)
Melaporkan teman yang berbuat curang ketika ujian seperti mencontek, membuat ringkasan
untuk mencontek, diskusi pada saat ujian
Melaporkan diri sendiri atau teman jika mengalami intimidasi atau kekerasan dari teman atau
orang lain
Mengakui kesalahan yang diperbuat dan bertanggungjawab untuk memperbaiki kesalahan
serta berjanji tidak mengulangi kesalahan yang sama
Mengajukan saran/usul untuk perbaikan proses belajar mengajar dengan cara yang santun
Menulis artikel, pendapat, opini di majalah dinding, jurnal, atau publikasi ilmiah lainnya
Berani mengatakan tidak pada ajakan dan paksaan tawuran mahasiswa serta perbuatan tercela
PRINSIP-PRINSIP
ANTI KORUPSI
Transparansi
Akuntabilitas Kewajaran
PRINSIP-
PRINSIP
ANTI-
KORUPSI
Kebijakan Kontrol
Aturan Main Kebijakan
Akuntabilitas
• Akuntabilitas mengacu pada kesesuaian antara
aturan dan pelaksanaan kerja
• Semua lembaga mempertanggungjawabkan
kinerjanya sesuai aturan main baik pada level
budaya (individu dengan individu) maupun
pada level lembaga.
Bagaimana mengukur Akuntabilitas ?
Pembuat
Isi
Kebijakan Anti-korupsi
Kultur Pelaksana
4 Aspek Kebijakan ….
Isi kebijakan:
Kebijakan anti-korupsi akan efektif apabila di dalamnya
terkandung unsur-unsur yang terkait dengan persoalan korupsi.
Pembuat kebijakan:
Kualitas isi kebijakan tergantung pada kualitas dan integritas
pembuatnya.
Pelaksana kebijakan:
Kebijakan yang telah dibuat dapat berfungsi apabila didukung oleh
aktor-aktor penegak kebijakan; yaitu kepolisian, kejaksaan,
pengadilan, pengacara, dan lembaga pemasyarakatan.
Kultur kebijakan:
Eksistensi sebuah kebijakan terkait dengan nilai-nilai, pemahaman,
sikap, persepsi, dan kesadaran masyarakat terhadap hukum atau
undang-undang anti korupsi. Lebih jauh kultur kebijakan ini akan
menentukan tingkat partisipasi masyarakat dalam pemberantasan
korupsi.
Kontrol Kebijakan
Partisipasi Oposisi
KEBIJAKAN
Revolusi
3 Model Kontrol Kebijakan
Partisipasi:
Melakukan kontrol terhadap kebijakan dengan
ikut serta dalam penyusunan dan
pelaksanaannya.
Oposisi:
Mengontrol dengan menawarkan alternatif
kebijakan baru yang dianggap lebih layak.
Revolusi;
Mengontrol dengan mengganti kebijakan yang
dianggap tidak sesuai.
Terimakasih