Anda di halaman 1dari 18

Ejaan Bagian 1

 Ejaan menurut Harimurti Kridalaksana adalah


penggabaran bunyi atau kaidah tulis menulis
yang distandardisasikan.
Aspek penting dalam ejaan

1) fonologis yang mengandung gambaran


fonem dengan huruf dan penyusunan abjad,
2) aspek morfologis yang menggambarkan
satuan morfemis,
3) aspek sintaksis yang menyangkut penanda
ujaran berupa tanda baca.
Ejaan Bahasa Indonesia
 Van Ophusyen (1901)
 Soewandi atau Repoeblik (1947)
 Ejaan Yang Disempurnakan (1972)
Kesalahan Umum Penggunaan Ejaan

 Kekeliruan penyukuan lazimnya terjadi pada


kata yang mengalami konfiksasi, simulfiksasi,
kata yang memiliki deret konsonan lebih dari
dua, dan kata yang terdiri atas unsur
gabungan. Kesalahan ini terjadi karena
perkiraaan kepantasan dalam pengucapan.
Kondisi
Penyukuan

 Imbuhan termasuk awalan yang mengalami


perubahan bentuk dan partikel yang biasanya
ditulis serangkai dengan kata dasarnya,
dalam penyukuan kata dipisahkan sebagai
satu kesatuan.
 Contoh:

mengatasi meng-a-tas-i
menyadari me-nya-dar-i.
 mengatasi : meng-a-tas-i me-nga-ta-si
 menyadari : me-nya-dar-i me-nya-da-ri
 tabrak : ta-brak tab-rak
 instansi : ins-tan-si in-stan-si
 demonstrasi: de-mons-tra-si

de-mon-stra-si
 diagram : dia-gram di-a-gram
 biografi : bi-o-gra-fi bio-gra-fi
 bangsa Moro Bangsa Moro
 bangsa Indonesia Bangsa Indonesia
 suku Sunda Suku Sunda
 suku Aceh Suku Aceh
 bahasa Mandarin Bahasa Mandarin
 bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
 jawanisasi Jawanisasi
Kehidupan modern tidak identik dengan
Kebarat-baratan.
Pengindonesiaan kata-kata serapan hendaknya
mengikuti kaidah yangbenar
 tahun Hijrah Tahun Hijrah
 bulan Juni Bulan Juni
 mingguan Mingguan
 hari Lebaran Hari lebaran
 Perang Bubat perang Bubat
 Sumpah Pemuda sumpah pemuda
sumpah Pemuda
 Huruf pertama setiap kata dan nama buku,
majalah, surat kabar, judul karangan, kecuali kata
tugas ditulis dengan huruf kapital. Selain itu,
nama buku, surat kabar, majalah dikutip dalam
karangan, harus ditulis miring atau digarisbawahi.
Khusus untuk judul karangan seperti artikel, esei,
resensi, dan laporan, ditulis dengan menggunakan
tanda petik tanpa dimiringkan.
Contoh:
Katamsi Ginano menulis resensi Kisah 1001 Malam:
Petualangan Sinbad dan Alladin (nama majalah)
dengan menarik. Resensi yang ditulisnya dalam
Republika itu berjudul “(judul resensi) Dongeng-
dongeng Abadi dari Putri Syahrazad”.
 Akhir judul yang merupakan kepala
karangan, subjudul, kepala ilustrasi, tabel,
grafik, tidak diakhiri dengan tanda titik.
Contoh:
Madu bagi Kesehatan
Dan Perang pun Usai
Grafik 9. Perkembangan Peserta Kejar Paket B
Selama Pelita V
 Nomor urut digit terakhir dari suatu daftar isi
dan bagian akhir nama isiannya tidak perlu
dibubuhi tanda titik.
Contoh:
BAB I PERKEMBANGAN BAHASA
1.1 Asal Bahasa Indonesia
1.1.1 Sumber Bahasa Indonesia
1.1.2 Faktor-faktor yang Memungkinkan Diangkatnya
Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Indonesia
1.2 Periode-periode Penting Bahasa Melayu Menjadi
Bahasa Indonesia
 Jika kedua unsur mendapat imbuhan,
gabungan kata tersebut harus ditulis
serangkai.
Menggaris bawahi menggarisbawahi
sebarluaskan sebar luaskan
memberi tahukan memberitahukan
 Jika hanya salah satu unsur mendapat

imhuhan, penulisannya ditulis serangkai.


beritahu beri tahu
beri tahukan beritahukan
 Penulisan Klitik ku, mu, kau, nya
 Klitika adalah bentuk terikat yang terdapat
didepan atau belakang kata. Dalam bahasa
Indonesia, klitik atau klitika terbagi atas proklitik
(bentuk terikat di depan kata) dan enklitik (bentuk
terikat yang ada di belakang kata).
 Proklitik:
 Kau pakai kaupakai
 Kuakan datang padamu ku akan datang padamu
 Kubuka ku buka
 Enklitik:
 Bukuku buku ku
 Rumahnya rumahnya
 Kata Depan di, ke, dari
 Penulisan kata depan di dan ke, harus ditulis terpisah

dari kata yang diikutinya. Untuk menentukan bahwa


partikel di dan ke sebagai kata depan, harus diuji
dengan cara memastikan kata yang diikutinya adalah
kata benda atau kata keterangan tempat. Contoh, di
mana, di kamar, di sana
 Penulisan partikel di sebagai awalan, harus ditulis

serangkai dengan kata yang diikutinya. Contoh, dijual,


dipukul, dimakan,
 Khusus penulisan kata depan dari, berfungsi untuk

menyatakan asal (gelang ini terbuat dari emas,


kontingen A dari Jakarta); bukan untuk menyatakan
keterangan waktu seperti dari pagi sampai petang, dia
hanya duduk termenung saja.
 Penulisan satu suku kata dengan imbuhan,
ketika diberi awalan me- dan mengubah
kelas katanya menjadi kelas kata kerja, harus
ditambah bentuk nge.
 pos (KB) memposkan mengeposkan (KK)
 pel (KB) mempel mengepel (KK)
 rem (KB) merem mengerem (KK)
 cat (KB) mencat mengecat (KK)
 Penulisan Partikel pun yang bermakna juga,
harus ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
 Aku pun ingin pergi merantau.
 Akupun ingin pergi merantau.
 Tak ada akar, rotan pun jadi.
 Penulisan angka Romawi, angka Arab,
penyebutan
 Abad XX abad ke XX
 Abad 20 abad ke 20
 Abad ke dua puluh abad kedua puluh

Anda mungkin juga menyukai