Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KETERGANTUNGAN OBAT

DENGAN PASIEN GANGGUANG JIWA ( ISOLASI SOSIAL)

A.SASKIA MUTIARA SAISAL ( N H 0 11 9 0 0 7 )


E L G H A T H E O FA N I R A N T E TO N D O K ( N H 0 11 9 0 1 5 )
ENGELINA SANGGOLA
IMA MARDIANA MANGAR
( N H 0 11 9 0 1 6 )
( N H 0 11 9 0 2 5 )
KELOMPOK
I M E L D A R U M L AWA N G ( N H 0 11 9 0 2 6 )
M U H . C A N D R A A D I Y TA FA I R I L ( N H 0 11 9 0 3 9 ) 6
DEFINISI
Isolasi sosial adalah keadaan seorang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi
dengan orang lain di sekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak,
tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan
yang berarti dengan orang lain.
PENYEBAB
 FAKTOR PREDIPOSISI

Faktor predispodidi yang dapat menyebabkan seseorang mengalami isolasi sosial adalah:
 Adanya tahap pertumbuhan dan perkembangan yang belum dapat dilalui dengan baik,

 Adanya gangguan komunikasi didalam keluarga, selain itu juga adanya norma-norma yang salah yang dianut dalam
keluarga serta
 faktor biologis berupa gen yang diturunkan dari keluarga yang menyebabkan gangguan jiwa.

 FAKTOR PRESIPITASI

Ada juga factor presipitasi yang menjadi penyebab adalah adanya stressor sosial budaya serta stressor psikologis yang dapat
menyebabkan klien mengalami kecemasan
TANDA DAN GEJALA
Data subjektif: Pasien mengungkapkan tentang
 Perasaan sepi
 Perasaan tidak aman
 Perasan bosan dan waktu terasa lambat
 Ketidakmampun berkonsentrasi
 Perasaan ditolak

Data Objektif:
 Banyak diam
 Tidak mau bicara
 Menyendiri
 Tidak mau berinteraksi
 Tampak sedih
 Ekspresi datar dan dangkal
 Kontak mata kurang
MEKANISME KOPING  

 Mekanisme koping Individu yang mengalami respon sosial maladaptive menggunakan berbagai
mekanisme dalam upaya untuk mengatasi ansietas. Mekanisme tersebut berkaitan denga dua jenis
masalah hubungan yang spesifik. Koping yang berhubungan dengan gangguan kepribadian antisocial
antara lain proyeksi, splitting dan merendahkan orang lain, koping yang berhubungan dengan gangguan
kepribadian ambang splitting, formasi reaksi, proyeksi, isolasi, idealisasi orang lain, merendahkan
orang lain dan identifikasi proyektif.

 
FASE HALUSINASI
Faktor predisposisi
 Faktor tumbang : tugas perkembangan pada fase tumbang tidak terselesaikanf
 Faktor komunikasi dalam keluarga :komunikasi yang tidak jelas (suatu keadaan dimana
seorangmenerimapesan yang salingbertentangan dlm waktu yg bersamaan), ekpresiemosi yang tinggi dalam
keluarga yg menghambat untuk berhubungan dengan lingkungan diluar keluarga.
 Faktor Sosial Budaya :Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan sosial, disebabkan norma -
norma yangsalah dianut keluarga, seperti : anggota keluarga tidak produktif (lansia, berpenyakit kronis dan
penyandangcacat) diasingkan dari lingkungan sosialnya.
 Faktor biologis : gangguan dalam otak, seperti pada skizofrenia terdapat struktur otak yang abnormal (atropi
otak, perubahan ukuran dan bentuk sel – seldalam limbik dan daerah kortikal).

Faktor presipitasi
 Faktor eksternal : stressor sosial budaya : stress yang ditimbulkan oleh faktor sosial budaya( keluarga
 Faktor Internal : stresor psikologik : stres terjadiakibat ansietas berkepanjangan disertai keterbatasan
kemampuan mengatasinya
PENATALAKSANAAN
Terapi psikofarmaka
• Chlorpromazine

Agens di tunjukan untuk penanganan mual dan muntah berat; sedasi pra dan pasca bedah; serta tetanus (pengobatan penunjang).

• Haloperidol (HLP)

Haloperidol; merupakan obat antipsikolit (mayor ttranquiliner) pertama dari turunan butirofenon.makanisme kerjannya yang
pasti tidak diketahui.haloperidol efektif untuk pengobatan kelainan tingkah laku berat pada anak-anak yang sering membangkang
dan eksplosif.halperidol juga efektif untuk pengobatan jangka pendek,pada anak yang hiperaktif juga melibatkan aktivitas
motorik berlebihan disertai kelainan tingkah laku seperti : impulsive,sulit,memusatkan perhatian,agresif,suasana hati yang labil
dan tidak tahan frustasi.

• Trihexyphenidil (THP)

Obat anti psikosis dalam memblokade dopamin pada reseptor p aska sinaptik nauron diotak khususnya sistem limbik dan sistem
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Indentitas Klien
Nama : Tn. B
Umur : 51 Tahun
Alamat : Tamalanrea Jaya
Agama : Islam
Suku : Makassar
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
LANJUTAN

Alasan Masuk

Sebelumnya pasien pernah masuk rumah sakit sejak 10 tahun yang lalu, istri klien
mengatakan saat itu klien sering tertawa sendiri dan berbicara sendiri. Klien juga
ketergantungan dengan obat, pada saat kambuh klien harus minum obat

Riwyat Penyakit Sekarang

Kondisi klien hanya sekali saja kambuh namun dari kondisi yang dilihat, istri klien
mengatakan bahwa klien tidak terlalu mau bersosialisasi dengan orang lain
LANJUTAN
Riwayat Penyakit Dahulu

Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu dan masuk RS jiwa 10 tahun yang lalu

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga pasien yang mengalami hal yang sama

Pemeriksaan Fisik

a) Keadaan Umum:Compusmentis (sadar)

b) Tanda vital: TD:140/60 mmHg, N:88×/mnt, S:36,8°C, P:20×/menit

c) Ukur: TB:160 cm, BB:80 kg


DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko perubahan sensori presepsi b.d halusinasi dengan interaksi
sosialmenarik diri
Isolasi sosial b.d harga diri rendah
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1 DS:Istri klien mengatakan klien terlihat kurang nyaman dengan Hambatan rasa nyaman
lingkungan ataupun orang sekitar  
DO:Klien tampak terlihat gelisah dan menyendiri  
TD:140/60 mmHg  
N:88×/mnt  
R:20×mnt  
S:36,8°C  
 
 

2 DS:Istri klien mengatakan klien kesulitan mengekpresikan wajah Kontrol emosi labil
DO:Klien tampak terlihat menarik diri, eskpresi wajah dan emosi  
kurang  
TD:140/60 mmHg  
N:88×/mnt  
R:20×mnt  
S:36,8°C  
 
 
LANJUTAN
3 DS:Istri klien mengatakan klien sering tidak Hambatan komunikasi verbal
ingat waktu ketika sholat (disorientasi waktu)  
dan kadang tidak mau bicara  
DO:Klien nampak tidak mau diganggu dan  
gelisah  
TD:140/60 mmHg  
N:88×/mnt  
R:20×/mnt  
S:36,8°C  
 

4 DS:Istri klien mengatakan klien tidak terlalu Hambatan Interaksi sosial


berinteraksi dengan tetangga ataupun keluarga
DO:Klien nampak menyendiri
TD:140/60 mmHg
N:88×/mnt
R:20×/mnt
S:36,8°C
RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI RESPON HASIL

Resiko gangguan sensori persepsi:Halusinasi SP1:1. Membina hubungan S:a. Klien menjawab salam
berhubungan dengan menarik diri saling percaya. perawat
2. membantu klien mengenal b. klien mengatakan Tn.R
penyebab isolasi sosial senang dipanggil Tn.R
3. Membantu klien mengenal c. klien mengatakan kabarnya
keuntungan berhubungan dan baik
kerugian tidak berhubungan d. klien megatakan tidak mau
dengan orang lain. bergaul dengan orang lain
karena malas dan malu
   
   
 
 
 
(
LANJUTAN
4. Mengajarkan klien cra e. klien mengatakan keuntungan
berkenala berinteraksi dengan orang lain
5. Memasukkan jadwal harian adalah banyak teman banyak
klien ilmu,
  f. klien mengatakan kerugian
tidak berinteraksi dengan
a. motivasi klien untuk belajar
berkenalan dengan perawa
b. anjurkan klien untuk
memeasukkan ke jadwal
kegiatan harian perawat:
a:evaluasi SP1
b. ajarkan klien
SP2: 1. Mengevaluasi SP1 :a. klien mengatakan kabarnya baik
2. Mengajarkan klien berinteraksi b. klien mengatakan masih mengingat
secara bertahap (berkenal dengan yang diajarkan perawat kemarin
orang pertama seorang perawat) yaitu cara tentang berkenalan
3. memasukkan ke jadwal harian c. klien mengatakan mau berkenalan
klien dengan perawat
O:
Klien tampak lebih semangat
B. kontak mata muali ada
Klien sudah bisa tersenyum sedikit
Klien tampak lebih kooperatif dari
sebelumnya
A:
Klien mampu mengulang cara
berkenalan (SP1)
SP3: S:
Mengevaluasi SP1 Klien mengatakan
Melatih klien berinteraksi perasaannya lebih baik dari
secara bertahap (berkenalan hari kemarin
dengan orang kedua seorang Klien mengatakan masih
klien) mengingat SP1 yaitu cara
Memasukkan ke jadwal harian berkenalan dengan perawat
klien yang lain
Klien mengatakan mau
berkenalan dengan klien yang
lain
O:
Klien lebih kooperatif dari
sebelumnya
Kontak mata ada
Klien tidak bisa focus dengan
klien lain karena lebih terbiasa
dengan perawat
A:
Klien mampu mengulang SP1
yaitu cara berkenalan dan SP2
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai