3a.kelompok 8.CHF
3a.kelompok 8.CHF
KEPE R A W A TA
N PADA
Nama Kelompok :
3A
1. Elvi Pristimawardani (0
8)
PASIEN
2. Ira Wulandari (23)
3. Sevia Novitasari (38)
4. Rossa Oktalinda
GAGAL
(58)
JA N T U N G
TIF
LATAR
CHF ( Congestive Heart Failure), merupakan salah satu masalah kesehatan dalam
BELAKANG
sistemkardiovaskuler, yang angka kejadiannya terus meningkat. Gagal jantung lebih merupakan
sebuah sindrom, bukan penyakit dan terjadi ketika jantung tidak lagi mampu bekerja memompa
darah untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh. Menurut data dari WHO dilaporkan bahwa
ada sekitar 3000 warga Amerika menderita CHF. Menurut American Heart Association (AHA)
tahun 2012 dilaporkan bahwa ada 5,7 juta penduduk Amerika Serikaat yang menderita gagal
jantung (Padila, 2012 dalam Susanti, 2014). Insidensi gagal jantung lebih dari 1% penduduk
berusia lebih dari 50 tahun mengalami gagal jantung. Keadaan ini terjadi pada 10% penduduk
yang berusia lebih dari 80 tahun. Sekitar 70.000 orang Amerika meninggal dunia setiap tahun
karena gagal jantung (Kowalak et al,2014).
Penderita gagal jantung atau CHF di Indonesia pada tahun 2012 menurut data dari Departemen
Kesehatan mencapai 14.449 jiwa penderita yang menjalani rawat inap di rumah sakit. Angka
mortalitas untuk gagal jantung lebih besar padapopulasi laki-laki,kulit hitam,lansia. Pada
umunya CHF diderita lansia yang berusia lebih dari 50 tahun, CHF merupakan alasan yang
paling umum bagi lansia untuk dirawat dirumah sakit (usia 65-75 ahun mencapai presentase
sekitar 75 % pasien yang dirawat dengan CHF)
ISI
01 02 03
DEFINISI ETIOLOGI PATOFISIOLOGI
04 05 06
MANIFESTASI PENATALAKSAN ASUHAN
KLINIS AAN KEPERAWATAN
DEFINISI
g serius dimana
Gagal jantung adalah suatu keadaan yan
setiap menitnya tidak
jumlah darah yang masuk dalam jantung
n oksigen dan zat
mampu memenuhi kebutuhan tubuh aka
makanan.
dimana jantung
Gagal jantung kongestif adalah keadaan
secukupnya dalam
tidak mampu lagi memompakan darah
untuk keperluan
memenuhi kebutuhan sirkulasi badan
n tertentu,
metabolisme jaringan tubuh pada keadaa
jantung masih cukup
sedangkan tekanan pengisian ke dalam
tinggi.
ETIOLOGI
1. Kelainan otot jantung Gagal jantung sering
terjadi pada penderita kelainan otot jantung,
disebabkan menurunnya kontraktilitas
jantung. Kondisi yang mendasari penyebab
kelainan fungsi otot jantung mencakup
ateroslerosis koroner, hipertensi arterial dan
penyakit degeneratif atau inflamasi.
b. Batuk.
• Gagal jantung Kanan :
Kongestif jaringan perifer dan visceral Manifestasi klinis yang terjadi
yaitu :
a. Oedema ekstremitas bawah (oedema dependen), biasanya
oedema pitting, penambahan BB.
b. Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen
terjadi akibat pembesaran vena hepar
A
B
2. Terapi diuretic
diberikan untuk memacu ekskresi
natrium dan air melalui ginjal.
3. Terapi vasodilator
obat-obat fasoaktif digunakan untuk
DUKUNGAN
Pembatasan natrium untuk
mengurangi impadasi tekanan terhadap
penyemburan darah oleh ventrikel..
DIET
mencegah,mengontrol atau
menghilangkan oedema.
ASUHAN KEPERAWATAN
KRITIS
pada Tn.R dengan CHF
A. IDENTITAS PASIEN
Tinjauan K
Nama Pasien : Tn. R
TTL
Umur
: Blora, 24/01/1947
: 71 tahun
as us
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Jln. Beringin Timur no.20 Mlangsen
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Tanggal masuk : 02-03-2018
No RM : 01.55.17
Diagnosa Medis : CHF e.c. DCM/HHD, Syok
Kardiogenik
Nama Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Pendidikan : SMA
Alamat : Jln. Beringin
Timur no.20 Mlangsen
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan pasien : Istri
B. RIWAYAT KESEHATAN
1) Keluhan utama
Pasien mengeluh sesak napas
2) Riwayat kesehatan sekarang
Pasien megatakan sesak napas +/- 2 jam sebelum masuk rumah sakit,
dibawa ke IGD Rumah Sakit pada tanggal 28/08/2021jam 10.00 WIB,
dengan TD : 90/50mmHg, N : 60 x/menit, RR: 28 x/menit T: 36,1°C.
Kemudian pasien dirawat di ruang Cemara sampai tanggal 02/09/2021,
pasien pindah ke ruang ICU tanggal 02/09/2021 jam 15.00 WIB dengan
keluhan sesak napas, KU lemah, Kesadaran composmentis, saat dikaji TD :
100/75 mmHg, N : 83 x/menit, RR : 27 x/menit, S: 37 0C.
3) Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan +/- 1 minggu yang lalu dirawat dengan kardiomiopati
dilatasi.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang mempunyai sakit seperti
ini, tidak mempunyai penyakit keturunan dan tidak mempunyai penyakit
menular.
3) Circulation
Tidak ada sianosis, akral kulit hangat, CRT < 3
C. PENGKAJIAN PRIMER detik. TD : 100/75 mmHg, N : 72 x/menit, RR
: 27 x/menit, S: 37 0C., tidak terdapat
1) Airway perdarahan.
Tidak terdapat lendir atau sputum pada jalan Dx : -
napas pasien, tidak ada bunyi napas
tambahan. 4) Disability
Dx : - Tingkat kesadaran Composmentis, GCS 15 = E4
2) Breathing M6 V5, Pupil isokor, diameter pupil 2 mm
Menggunakan otot tambahan, RR : 27 x/menit, kanan dan kiri, ekstremitas bawah lemah, nilai
napas tidak ada cuping hidung, terpasang kekuatan otot
O2 nasal kanule 3 liter/menit, pernapasan 5 5
dispneu, kedalaman napas dangkal, tidak
terpasang ventilator.
Dx : ketidakefektifan pola napas 5 5
Dx : -
5) Eksposure
Tidak ada cedera leher, tidak ada jejas, tidak ada
fraktur.
Dx : -
D. PENGKAJIAN SEKUNDER
03/09/202
1
07.20 1,2,3 Memantau TTV S:-
WIB O: TD : 127/55 mmHG,
RR : 15 x/menit
N : 66x/menit