Anda di halaman 1dari 19

TEORI MADELEINE LEININGER

“Culture Care Theory”

Dosen Pengampu :
Ardhian ID, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Disusun Oleh :
Kelompok 6
1. Mela Meliyani (04215127)
2. Meli Meliyana (04215128)
3. Nida Wardatul Jannah (04215129)
4. Nur Intiyah (04215130)
MADELEINE LEININGER

CULTURE
CARE
THEORY
Madeleine Leininger
Madeleine Leininger adalah pelopor keperawatan transkultural dan seorang pemimpin dalam mengembangkan
keperawatan transkultural serta teori asuhan keperawatan yang berfokus pada manusia. Leininger adalah perawat
profesional pertama yang memperoleh gelar PhD dibidang antropologi budaya dan sosial. Madeleine Leininger lahir
di Sutton, Nebraska, dan memulai karir keperawatannya setelah tamat dari program diploma di “St. Anthony’s School
of Nursing” di Denver.
Pada tahun 1950 ia meraih gelar sarjana dalam ilmu biologi dari Benedictine college di Atchison Kansas dengan
peminatan pada studi filosofi dan humanistik. Setelah lulus ia bekerja sebagai instruktur, staff keperawatan dan
kepala keperawatan pada unit keperawatan medikal bedah serta membuka sebuah unit perawatan psikiatri.
Tahun 1954 leininger mendapatkan gelar magister dalam keperawatan psikiatri dari Universitas Katolik Amerika di
Washington, D. C.  Ia kemudian bekerja pada “College Of Health” di University of cincinnati Tahun 1965 Madeline
menjadi perawat pertama mendapat gelar PhD dalam bidang antropologi, di Washington University. Tahun 1966,
ditunjuk sebagai Profesor keperawatan dan antropologi di Universitas of Colorado
Teori dan Model Konsep
Madeleine Leininger
Teori dan Model Konsep Madeleine Leininger

Definisi

Teori Leininger adalah tentang Culture Care Diversity dan


Universality Atau yang lebih dikenal dengan Culture Care Theory
Atau Transcultural Nursing. Berfokus pada nilai-nilai budaya,
kepercayaan dan pelayanan kesehatan berbasis budaya. Tujuan
penggunaan keperawatan transkultural adalah mengembangkan
sains dan pohon keilmuan yang Humanis sehingga tercipta praktik
keperawatan pada kebudayaan yang spesifik dan universal.
Teori dan Model Konsep Madeleine Leininger

Sumber teori

Teori Leininger Berasal dari disiplin ilmu antropologi dan


keperawatan. dia menentukan keperawatan transkultural sebagai
bidang utama keperawatan yang difokuskan pada studi
Teori perbandingan
Leininger adalahdantentang
analisisCulture Care Diversity
dari beragam BudayadandanUniversality
subkultur Atau yang lebih dikenal dengan Culture Care
Theorydi Atau Transcultural
dunia Nursing. Berfokus
dengan menghormati pada
nilai-nilai nilai-nilai budaya,
kepedulian, ekspresi,kepercayaan dan pelayanan kesehatan berbasis
budaya. Tujuan penggunaan
keyakinan kesehatan dan keperawatan
pola perilakutranskultural
mereka. adalah mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang
Humanis sehingga
Leiningertercipta praktik
(1991b) keperawatan pada
mengembangkan kebudayaan
Theory yang spesifik dan universal.
Of Culture
Care Diversity and University, Berdasarkan pada keyakinan
Bahwa orang-orang dari budaya yang berbeda dapat
menginformasikan dan mampu membimbing para profesional
untuk menerima jenis perawatan yang mereka inginkan atau
butuhkan dari orang lain.
Teori dan Model Konsep Madeleine Leininger

Konsep utama teori Transkultural


1. Keperawatan transkultural
2. Ethounursing
Teori Leininger adalah tentang Culture Care Diversity dan Universality Atau yang lebih dikenal dengan Culture Care
Theory 3. Asuhan
Atau keperawatan
Transcultural profesional
Nursing. caring
Berfokus pada nilai-nilai budaya, kepercayaan dan pelayanan kesehatan berbasis
budaya.4.Tujuan
Perawatan yang kongruen
penggunaan dengan budaya
keperawatan transkultural adalah mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang
Humanis sehingga tercipta praktik keperawatan pada kebudayaan yang spesifik dan universal.
Prinsip
Culture Care Theory
Prinsip Culture Care Theory

1. Prinsip teoritis pertama adalah terdapat keberagaman dalam ekspresi makna pola dan praktik berbasis budaya tetapi
juga terdapat kesamaan dan atribut yang bersifat universal diantara dan antar budaya.
2. Prinsip teoritis kedua adalah pandangan umum dunia; faktor struktur sosial seperti agama, ekonomi, pendidikan,
teknologi, politik, kekerabatan, lingkungan, bahasa; dan perawatan generik/rakyat dan faktor keperawatan profesional
sangat mempengaruhi makna, ekspresi, dan pola perawatan peka budaya dalam budaya-budaya yang berbeda. faktor-
faktor tersebut juga mempengaruhi pola perawatan budaya untuk memprediksi kesehatan, kesejahteraan, penyakit,
penyembuhan, dan cara orang menghadapi kecacatan dan kematian.
3. Prinsip teoritis ketiga adalah baik faktor generik (emik atau pandangan orang dalam budaya tertentu) dan faktor
kesehatan profesional (etik) dalam konteks lingkungan yang beragam sangat mempengaruhi kesehatan dan hasil akhir
dari penyakit dan karena itu perlu diajarkan, diteliti, dan dibawa bersama dalam praktik keperawatan untuk
memberikan keperawatan yang memutuskan bagi klien, yang mengarahkan pada kesehatan dan kesejahteraan
mereka.
4. Prinsip teoretis keempat adalah konseptualisasi dari tiga model keputusan dan tindakan perawatan budaya utama
digunakan untuk merencanakan perawatan yang kongruen dengan budaya untuk kesehatan dan kesejahteraan klien
secara umum atau untuk membantu mereka menghadapi kematian atau stabilitas. 
Paradigma
Keperawatan Transkultural
Paradigma Keperawatan Transkultural

Paradigma keperawatan Transkultural meliputi :


a. Manusia
b. Sehat
c. Lingkungan
d. Keperawatan
Keperawatan Transkultural
dan
Proses Keperawatan
Keperawatan Transkultural dan Proses Keperawatan

Model konseptual yang dikembangkan oleh Leininger dalam menjel


askan asuhan keperawatan dalam konteks budaya digambarkan dalam be
ntuk matahari terbit (Sunrise enabler). Sunrise Enabler Dengan proses ke
perawatan, Karena kedudukannya Persentasikan proses pemecahan masa
lah titik fokus proses keperawatan adalah klien yang menerima
hgg tindakan
keperawatan. Juga merupakan fokus dalam  Sunrise Enabler  tetapi penti
ng untuk mengetahui dan memahami budaya klien sebagai kekuatan uta
ma dalam  Sunrise Enabler.
Aplikasi
Teori Keperawatan T
ranskultural hgg

Atau
Culture Care Theory
Aplikasi Teori Keperawatan Transkultural Atau Culture Care Theory

Dasar Teori Kasus


Pentingnya bayi prematur mencapai perilaku tidur tenang dan terjaga tenang agar
pengeluaran resting energy expenditure (REE) dapat diminimalkan sehingga energi yang
dimiliki dapat digunakan untuk proses metabolisme guna mencapai pertumbuhan dan
perkembangan optimal. Pendekatan Transcultural Nursing melalui intervensi
keperawatan yang berbasis kultural adalah pemberian stimulasi biological maternal
sounds (BMS).
Aplikasi Teori Keperawatan Transkultural Atau Culture Care Theory

Metode
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, penulis mengelola lima kasus bayi
premature dengan menggunakan pendekatan Teori Keperawatan Transkultural. Dalam
memberikan Asuhan Keperawatan, integrasi Teori Keperawatan Transkultural dilakukan
pada tahap proses Asuhan Keperawatan melalui tahap pengkajian, merumuskan diagnosa
keperawatan, menetapkan rencana tindakan keperawatan, melakukan tindakan
keperawatan dan evaluasi
Aplikasi Teori Keperawatan Transkultural Atau Culture Care Theory

Hasil dan pembahasan


Hasil pengkajian pada lima kasus kelolaaan, didapatkan masalah keperawatan yang
muncul pada tiga komponen tersebut. Pada komponen fisik ditemukan masalah
keperawatan yang berkaitan dengan perilaku tidur. pada kmponen psikologis terdapat
massalah gangguan interaksi social dan pada komponen kutural terdapat masalah
ketidakpatuhan orang tua dalam pengobatan.
Bentuk intervensi keperawatan yang dilakukan meliputi culture care preservation
dan cultural care accommodation dengan memberikan penddidikan kesehatan, motvasi,
memberikan pujian, mengidentifikasi perbedaan konsep dalam budaya, mendiskusikan
kesenjangan budaya, menggunakan bahasa yang mudah dipahami saat berinteraksi,
melibatkan keluarga dalam perencanaan perawatan, memberikan simulasi biological
maternal sounds (BMS). Pada evaluasi keperawatn diperoleh hasil bahwa perilaku tidur
terjaga bayi sebelum diberikan stimulasi BMS keseluruhan bayi berada pada status tidur
aktif.
Penerapan Teori Madeleine Leninger “Culture Care”
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai