Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEPERAWATAN

LUKA BAKAR
KELOMPOK II

ELIANA MARSITA
YOSI BASRA
TUTI HANDAYANI
RISA KURNIATI
ANGGA ERWANSYAHPUTRA
I. KONSEP DASAR LUKA BAKAR

Luka bakar adalah suatu


bentuk kerusakan atau
kehilangan jaringan yang
disebabkan adanya kontak
dengan sumber panas seperti
api, air panas, bahan kimia,
listrik dan radiasi (Moenadjat,
2003).
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh pengalihan energi
dari suatu sumber panas pada tubuh, panas dapat dipindahkan
oleh hantaran/radiasi electromagnet (Brunner & Suddarth, 2002).
Asuhan Keperawatan Luka Bakar

Klasifikasi

ETIOLOGI
Asuhan Keperawatan Luka Bakar
Asuhan Keperawatan Luka Bakar
Asuhan Keperawatan Luka Bakar
Asuhan Keperawatan Luka Bakar

KLASIFIKASI
MENURUT
Asuhan Keperawatan Luka Bakar
Asuhan Keperawatan Luka Bakar
Asuhan Keperawatan Luka Bakar
Asuhan Keperawatan Luka Bakar

Tingkat
Klasifikasi menurut

Keseriusan Luka
I. KONSEP DASAR LUKA
BAKAR

Luka bakar ringan/ minor


• Luka bakar dengan luas < 15 % pada
dewasa
• Luka bakar dengan luas < 10 % pada anak
dan usia lanjut
• Luka bakar dengan luas < 2 % pada segala
usia (tidak mengenai muka, tangan, kaki,
dan perineum.
I. KONSEP DASAR LUKA
BAKAR

Luka bakar sedang (moderate burn)


• Luka bakar dengan luas 15 – 25 % pada
dewasa, dengan luka bakar derajat III kurang
dari 10 %
• Luka bakar dengan luas 10 – 20 % pada anak
usia < 10 tahun atau dewasa > 40 tahun, dengan
luka bakar derajat III kurang dari 10 %
• Luka bakar dengan derajat III < 10 % pada anak
maupun dewasa yang tidak mengenai muka,
tangan, kaki, dan perineum.
I. KONSEP DASAR LUKA
BAKAR

Luka bakar berat (major burn)


• Derajat II-III > 20 % pada pasien berusia di bawah 10
tahun atau di atas usia 50 tahun
• Derajat II-III > 25 % pada kelompok usia selain
disebutkan pada butir pertama
• Luka bakar pada muka, telinga, tangan, kaki, dan
perineum
• Adanya cedera pada jalan nafas (cedera inhalasi)
tanpa memperhitungkan luas luka bakar
• Luka bakar listrik tegangan tinggi
• Disertai trauma lainnya
• Pasien-pasien dengan resiko tinggi.
I. KONSEP DASAR LUKA
BAKAR

Manifestasi Klinis

Derajat Satu (Superfisial) : Bagian kulit yang terkena adalah


epidermis dengan gejala Kesemutan, hiperestesia
(supersensivitas), rasa nyeri mereda jika didinginkan.
Penampilan luka : Memerah, menjadi putih ketika ditekan
minimal atau tanpa edema.

Derajat Dua (Partial-Thickness): Bagian kulit yang terkena


adalah Epidermis dan bagian dermis dengan gejala nyeri,
hiperestesia, sensitif terhadap udara yang dingin. Penampilan
luka: melepuh, dasar luka berbintik-bintik merah, epidermis
retak, permukaan luka basah, terdapat edema.
I. KONSEP DASAR LUKA
BAKAR

Derajat Tiga (Full-Thickness): Bagian kulit yang terkena


adalah Epidermis, keseluruhan dermis dan kadang-kadang
jaringan subkutan dengan gejala tidak terasa nyeri, syok,
hematuria (adanya darah dalam urin) dan kemungkinan pula
hemolisis (destruksi sel darah merah), kemungkinan terdapat
luka masuk dan keluar (pada luka bakar listrik). Penampilan
luka: Kering, luka bakar berwarna putih seperti bahan kulit
atau gosong, kulit retak dengan bagian lemak yang tampak,
terdapat edema.
I. KONSEP DASAR LUKA
BAKAR

Fase Penyembuhan Luka Bakar


Fase
Fase maturasi
proliferasi
Fase
inflamasi
AGE-YEARS
NO AREA
0-1 1-4 4-9 10-15 ADULT
1 Head 19 17 13 10 7
2 Neck 2 2 2 2 2
3 Anterior trunk 13 17 13 13 13
4 Posterior trunk 13 13 13 13 13
5 Right buttock 2½ 2½ 2½ 2½ 2½
6 Left buttock 2½ 2½ 2½ 2½ 2½
7 Genitalia 1 1 1 1 1
8 Right upper arm 4 4 4 4 4
9 Left upper urm 4 4 4 4 4
10 Right lower arm 3 3 3 3 3
11 Left lower arm 3 3 3 3 3
12 Right hand 2½ 2½ 2½ 2½ 2½
13 Left hand 2½ 2½ 2½ 2½ 2½
14 Right thigh 5½ 6½ 8½ 8½ 9½
15 Left thigh 5½ 6½ 8½ 8½ 9½
16 Right lower leg 5 5 5½ 6 7
17 Left lower leg 5 5 5½ 6 7
18 Right foot 3½ 3½ 3½ 3½ 3½
19 Left foot 3½ 3½ 3½ 3½ 3½
I. KONSEP DASAR LUKA
BAKAR

Komplikasi 
1.Gagal jantung kongestif dan edema
pulmonal
2.Sindrom kompartemen
3.Adult Respiratory Distress Syndrome
4.Ileus Paralitik dan Ulkus Curling
5.Syok
6.Gagal ginjal akut
I. KONSEP DASAR LUKA
BAKAR

Komplikasi 
1.Gagal jantung kongestif dan edema
pulmonal
2.Sindrom kompartemen
3.Adult Respiratory Distress Syndrome
4.Ileus Paralitik dan Ulkus Curling
5.Syok
6.Gagal ginjal akut
I. KONSEP DASAR LUKA
BAKAR

Penatalaksanaan Luka Bakar

Pasien harus dievaluasi secara sistematik. Prioritas utama adalah


mempertahankan jalan nafas tetap paten, ventilasi yang
efektif dan mendukung sirkulasi sistemik.

1.resusitasi jalan nafas


2.resusitasi cairan
3.Resusitasi nutrisi
II. Konsep Resiko Infeksi Pada Luka Bakar

Resiko infeksi adalah keadaan dimana


seseorang berisiko mengalami peningkatan
terserang oleh organisme patogenik (SDKI,
2016). Pada penderita luka bakar infeksi
merupakan invasi tubuh pathogen atau
mikroorganisme yang mampu menyebabkan
sakit. Resiko infeksi merupakan keadaan
dimana seorang individu beresiko terserang
oleh agen patogenik dan oportunistik (virus,
jamur, bakteri, protozoa, atau parasite lain)
dari sumber-sumber eksternal, sumber-
sumber eksogen dan endogen (Potter & Perry,
2005).
II. Konsep Resiko Infeksi Pada Luka Bakar

Tanda dan GejaLA Infeksi


1. Rubor(kemerahan). Terjadi pada area yang infeksi
karena mengalami peningkatan pada aliran darah
ke area tersebut
2. Kalor (panas). Pada daerah yang mengalami infeksi
tersebut akan terasa panas, hal ini terjadi karena
tubuh mengkompensasi aliran darah lebih banyak
ke area yang mengalami infeksi untuk mengirim
antibodi dalam memerangi antigen atau penyebab
infeksi
3. Tumor (bengkak). Pada area yang mengalami akan
terjadi pembengkakan karena peningkatan
permebilitas sel dan peningkatan aliran darah
4. Dolor (nyeri). Nyeri akan terasa ada jaringan yang
mengalami infeksi, hal ini terjadi karena sel yang
mengalami infeksi bereaksi mengeluarkan zat
tertentu sehingga menimbulkan nyeri(Anandita
dkk, 2019).
II. Konsep Resiko Infeksi Pada Luka Bakar

Faktor Resiko Infeksi


Penyakit kronis (misalnya Diabetes melitus)
1. Efek prosedur invasif
2. Malnutrisi
3. Peningkatan paparan organisme patogen lingkungan 
4. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer :
Gangguan peristaltik
Kerusakan integritas kulit
Perubahan sekresi pH
Penurunan kerja siliaris
Ketuban pecah lama
Ketuban pecah sebelum waktunya
Merokok
Statis cairan tubuh
5. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder :
Penurunan hemoglobin
Imunosupresi
Leukopenia
Supresi respon inflamasi
Vaksinasi tidak adekuat (SDKI, 2016)
II. Konsep Resiko Infeksi Pada Luka Bakar

Penatalaksanaan infeksi Maka dari itu dapat dilakukan penanganan luka untuk
mengurangi resiko infeksi yaitu dengan :
1. Lihat kondisi luka pasien, apakah luka tersebut dalam keadaan
kotor atau tidak, ada pus atau ada jaringan mekrotik (mati) atau
tidak
2. Jika ada jaringan nekrotik sebaiknya dibuang dengan cara
digunting sedikit demi sedikit sampai kondisi luka tersebut
mengalai granulasi (jaringan baru yang mulai tumbuh)
3. Lihat kedalaman luka
4. Lakukan pembersihan luka minimal 2 kali sehari
5. Kemudian tutup luka dengan kassa basah yang diberi larutan
NaCl.Usahan jaringan luar luka tidak tertutup karena jika tertutup
maka akan menimbulkan mastrasi (pembengkakan)
6. Setelah itu tutup kembali dengan kassa steril yang kering untuk
selanjutnya dibalut
Jika luka sudah mengalami penumbuhan granulasi maka selanjutnya akan ada
penutupan luka tahap 2 (skin draw) biasanya diambil dari kulit paha(Margareth,
2015 dalam Dewi, 2019).
III.KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN LUKA BAKAR

3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
a. Pengkajian 1) Tingkat kesadaran
1. Anamnesa 2) Tanda-tanda vital
a. Identitas Klien
b. Riwayat Kesehatan Dahulu b. Pemeriksaan fisik head to toe
c. Riwayat Kesehatan Sekarang 3) Kepala
d. Riwayat Kesehatan Keluarga 4) Rambut
e. Riwayat Psiko- Sosio- Spiritual 5) Wajah
6) Mata
7) Hidung
2. Pola Kesehatan Sehari-hari
8) Mulut dan Faring
a. Pola kebiasaan
9) Telinga
b. Pola tidur dan istirahat
10) Leher
c. Pola eliminasi
11) Dada
d. Pola hubungan dan peran
12) Abdomen
e. Pola persepsi dan konsep diri
13) Musculoskeletal/ Ektremitas
14) Pemeriksaan Nervus
15) Pemeriksaan Integumen
III.KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN LUKA BAKAR

B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan keracunan
karbonmonoksida,obstruksitrakeobronkial, keterbatasan pengembangan dada
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan kebocoran kapiler dan
perpindahan cairan dari intravaskuler ke ruang Interstitie.
3. Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipovolemi, penurunan aliran
darah arteri
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan status hipermetaboik,
katabolisme protein
5. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan kerusakan kulit/jaringan,
pembentukan edema
6. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan barier kulit, kerusakan respons imun,
prosedur invasif
7. Gangguan Integritas kulit berhubungan dengan trauma kerusakan permukaan kulit
8. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan edema, nyeri, kontraktur
III.KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN LUKA BAKAR

C. Intervensi Keperawatan
1) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan keracunan
karbonmonoksida, obstruksitrakeobronkial, keterbatasan
pengembangan dada (Doenges, 2000).
Tujuan : Pemeliharaan oksigenasi jaringan
adekuat Intervensi :
a. Awasi frekuensi, irama, kedalaman napas
b. Berikan terapi O2 sesuai pesanan dokter
c. Berikan pasien dalam posisi semi fowler bila mungkin
d. Pantau AGD, kadar karbonsihemoglobin
e. Dorongan batuk atau latihan nafas dalam dan perubahan posisi
III.KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN LUKA BAKAR

2. Defisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan kebocoran


kapiler dan perpindahan cairan dari intravaskuler ke ruang Interstitiel
(Effendi. C, 1999)
Tujuan : Pemulihan cairan optimal dan keseimbangan elektrolit serta perfusi
organ vital
Intervensi
a. Pantau tanda-tanda vital
b. Pantau dan catat masukan dan haluaran cairan
c. Berikan pengganti cairan intravena dan elektrolit (kolaborasi)
d. Timbang berat badan setiap hari 16
e. Awasi pemeriksaan laboratorium (Hemoglobin, Hematokrit,Elektrolit)
III.KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN LUKA BAKAR

3. Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan


hipovolemi, penurunan aliran darah arteri (Doenges, 2000)
Tujuan : Perfusi jaringan perifer adekuat
Intervensi :
a. Kaji warna, sensasi, gerakan dan nadi perifer
b. Tinggikan ekstremitas yang sakit dengan tepat
c. Berikan dorongan untuk melakukan ROM aktif
d. Hindari memplester sekitar yang terbakar
e. Kolaborasi ; pertahankan penggantian cairan perprotokol
III.KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN LUKA BAKAR

4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan


status hipermetaboik, katabolisme protein (Doenges, 2000)
Tujuan : masukan nutrisi adekuat
Intervensi :
a. Pertahankan jumlah kalori ketat
b. Berikan makanan sedikit tapi sering
c. Timbang berat badan setiap hari
d. Dorong orang terdekat untuk menemani saat makan
e. Berikan diet tinggi protein dan kalori
f. Kolaborasi dengan ahli gizi
III.KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN LUKA BAKAR

5. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan kerusakan


kulit/jaringan, pembentukan edema (Doenges, 2000)
Tujuan : nyeri berkurang/terkontrol, ekspresi wajah rileks
Intervensi :
a. Kaji terhadap keluhan nyeri lokasi, karakteristik, dan intensitas
(skala 0- 10)
b. Anjuran teknik relaksasi
c. Pertahanan suhu lingkungan yang nyaman
d. Jelaskan setiap prosedur tindakan pada pasien
e. Kolaborasi pemberian analgetik
III.KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN LUKA BAKAR

6. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan barier kulit,


kerusakan respons imun, prosedur invasif (Effendi. C, 1999).
Intervensi
a. Kaji adanya tanda-tanda infeksi
b. Terapkan teknik aseptik antiseptik dalam perawatan luka
c. Pertahankan personal higiene pasien
d. Ganti balutan dan bersihkan areal luka bakar tiap hari
e. Kaji tanda-tanda vital dan jumlah leukosit
f. Kolaborasi pemberian antibiotik
III.KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN LUKA BAKAR

7. Gangguan Integritas kulit berhubungan dengan trauma


kerusakan permukaan kulit (Doenges, 2000).
Tujuan : Menunjukkan regresi jaringan, mencapai penyembuhan
tepat waktu.
Intervensi :
a. Kaji atau catat ukuran, warna, kedalaman luka terhadap iskemik
b. Berikan perawatan luka yang tepat
c. Pertahankan tempat tidur bersih, kering
d. Pertahankan masukan cairan 2500-3000 ml/Hr
e. Dorong keluarga untuk membantu dalam perawatan diri
III.KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN LUKA BAKAR

8. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan edema, nyeri,


kontraktur (Effendi. C, 1997)
Tujuan : Mempertahankan posisi fungsi, meningkatkan kekuatan
dan fungsi yang sakit.
Intervensi :
a. Kaji ROM dan kekuatan otot pada area luka bakar
b. Pertahankan area luka bakar dalam posisi fungsi fisiologis
c. Beri dorongan untuk melakukan ROM aktif tiap 2-4 jam
d. Jelaskan pentingnya perubahan posisi dan gerakan pada pasien
Kolaborasi dengan ahli fisioterapi dalam rehabilitasi
III.KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN LUKA BAKAR

D. Implementasi
Tindakan keperawatan adalah perilaku yang dikerjakan
oleh perawat untuk melaksanakan intervensi
keperawatan (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018).
Implementasi keperawatan merupakan serangkaian
kegiatan yang dilakukan perawat sesuai dengan
intervensi yang dibuat sebelumnya. Perawat harus
memastikan jika tindakan yang dilakukan sudah aman,
tepat, serta melakukan penilaian berdasarkan tujuan
dan kriteria hasil yang ditetapkan.
III.KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN LUKA BAKAR

E. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari proses keperawatan pada tahap ini dilakukan penilaan apakah
masalah sudah teratasi sepenuhnyaatau masalah masih teratasi sebagian. Dalam perumusan evaluasi
keperawatan menggunakan empat komponen yang dikenal dengan istilah SOAP, yaitu

S (Subjektif) pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri, pasien mengatakan sudah tidak terbakar, pasien
mengatakan sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasa,

O (Objektif) pasien sudah terlihat melakukan aktivitas seperti biasa, terlihat luas permukaan luka bakar mengecil,
tidak terlihat tanda-tanda infeksi, terlihat jaringan baru pada kulit mulai terbentuk, terlihat skala nyeri 0,

A (Analisa/ assessment) tujuan skala nyeri sudah tercapai dengan dibuktikan bahwa skala nyeri 0, tujuan tindakan
keperawatan luka bakar sudah tercapai dengan dibuktikan luas permukaan luka bakar mengecil, tidak terlihat
tanda-tanda infeksi, terlihat jaringan baru pada kulit mulai 45 terbentuk, tujuan pola aktivitas pasien sudah
tercapai dengan di buktikan makan dan minum sendiri tanpa bantuan orang lain,

P (Planning) melakukan edukasi perawatan luka ketika dirumah, melakukan edukasi farmakologis dirumah,
menginformasikan untuk melakukan konsultasi secara rutin, melakukan edukasi keluarga pasien untuk tetep
mendampingi apabila pasien membutuhkan bantuan. Apabila tujuan telah tercapai maka intervensi dihentikan
namun, jika tujuan belum tercapai maka perawat akan melakukan modifikasi intervensi supaya tujuan dapat
dicapai.
Asuhan Keperawatan Luka Bakar

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai