Anda di halaman 1dari 17

PENATALAKSANAAN LUKA GANGREN MANDIRI PASIEN

DIABETES MELLITUS DI POLI RSU. MOH. NOER


PAMEKASAN
 
 
KARYA TULIS ILMIAH

Oleh
ABD. HAMID S BAHRI
NIM. 16.001
  
 
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI MADURA
Introduction

 Teori: Salah satu komplikasi Diabetes Melitus yang


mengganggu kondisi biologis, psikologis, dan sosial pada
pasien adalah kaki diabetik. Ulkus kaki diabetes (UKD)
merupakan salah satu komplikasi kronik diabetes melitus
(DM) yang sering dijumpai dan ditakuti. Hal ini disebabkan
karena hasil pengelolaan UKD sering mengecewakan baik bagi
dokter, pasien maupun keluarganya, serta dapat berakhir
dengan amputasi bahkan kematian
 Kenyataannya: masih banyak klien dengan gangren diabetik
mengalami komplikasi seperti infeksi bahkan indikasi
amputasi. Hal ini menunjukkan bahwa ada beberapa tindakan
yang seharusnya bisa diatasi sendiri oleh klien dan keluarga
selain dari pusat layanan kesehatan
Justifikasi

 Hasil studi awal yang dilakukan oleh peneliti terhadap 10


orang penderita gangren menunjukkan bahwa semua klien
mengatakan melakukan perawatan kaki hanya di tempat
perawatan luka. Penatalaksanaan di rumah hanya dilakukan
dengan cara manajemen diet saja
Kronologis

 Ketidaktahuan klien dan keluarga dalam perawatan mandiri


menyebabkan ulkus bertambah parah dan dapat menjadi
gangren (Waspadji, 2009). Perawatan kaki pada pasien
Diabetes Melitus perlu dilakukan dengan baik, karena jika kaki
dibiarkan akan berisiko terjadinya ulkus.
 Selain perawatan kaki, penderita ulkus kaki diabetik yang
kurang benar dalam melaksanakan perawatan luka dan
manajemen diet akan meningkatkan angka kemungkinan
komplikasi. Ulkus akan berisiko untuk dilakukan amputasi.
Risiko amputasi 15-40 kali lebih sering pada penderita
Diabetes dibanding dengan non Diabetes (Singh et al, 2005).
Solusi
 Perawatan kaki pada pasien Diabetes Melitus penting
dilakukan sendiri oleh pasien di rumah dengan waktu yang
rutin. Langkah penting yang harus ditempuh sehingga pasien
dapat melakukan perawatan kaki dengan baik yaitu dengan
memberikan edukasi, melalui sebuah program edukasi
perawatan kaki.
 Perawatan kaki pada pasien Diabetes Melitus meliputi periksa
suhu air jika ingin mencuci kaki; pemeriksaan kaki dan bagian
dalam sepatu setiap hari; periksa alas kaki dari benda asing;
mencuci kaki dan mengeringkan kaki setelahnya, terutama
sela-sela jari kaki; tidak boleh berjalan tanpa menggunakan
alas; menggunakan sepatu yang cocok pada kaki; memotong
kuku secara teratur; tidak menggunakan sendal yang terbuka;
mengoleskan pelembab pada kulit kaki yang kering
Rumusan Masalah

 Bagaimanakah Penatalaksanaan Perawatan Luka Gangren


Mandiri Pasien Diabetes Mellitus di Poli RSU. Moh. Noer
Pamekasan?
Tujuan Penelitian

 Untuk Penatalaksanaan Perawatan Luka Gangren Mandiri


Pasien Diabetes Mellitus di Poli RSU. Moh. Noer Pamekasan
Kerangka Konsep

Keterangan

: diteliti

: tidak diteliti

: Arah hubungan
Variable Definisi indikator Alat ukur Skala Skor
oiprasional
Prilaku
pasien TB
dalam
pencegaha
n
penularan
terhadap
keluarga di
puskesmas
pegantenan
kecamatan
pegantenan
kabupten
pamekasan
DATA UMUM
Tabel 4.1distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan di puskesmas pegantenan
kecamatan pegantenan kabupaten pamekasan
NO Pendidikan Frekuensi (f)
1 SD 15 75
2 Smp 2 10
3 SMA 2 10
4 Akademi/pt 1 5
TOTA 20 100
L
Berdasarkan Tabel 4.1 memnggambarkan karakteristik responden berdasarkan pendidikan adalah
sebagian besar SD sebanyak 15 orang (75%), dan sebagian kecil Akademi atau PT sebanyak 1 orang (5%)
Tabel 4.2 distribusi frekuensi berdasarkan usia di puskesmas pegantenan
kecamatan pegantenan kabupaten pamekasan

No Usia Frekuensi (f) persentase (%)


1 20-30 Tahun 2 10
2 31-40 Tahun 2 10
3 41-50 Tahun 10 50
4 > 50 Tahun 6 30
Total 20 100
Tabel 4.2 mennggambarkan karakteristik responden berdasarkan usia
adalah setengahnya berusia 41-50 tahun sebanyak 10 orang (50%), dan
sebagian kecil berusi 20-30 tahun dan lebih dari 60 tahun masing masing 2
orang (10%)
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan di
puskesmas pegantenan kecamatan pegantenan kabupaten pamekasan
No Pekerjaaan Frekuensi (f) persentase (%)
1 Pegawai swasta 3 15
2 PNS/ POLRI / TNI 3 15
3 Buruh / Tani 8 40
4 Tidak bekerja0 6 30
total 20 100

Tabel 4.3 menggambarkan karakteristik responden berdasarkan pekerjaan


adalah hamper setengahnya buruh / tani / nelayan 8 orang (40%), dan
sebagian kecil pekerja PNS/POLRI/TNI sebanyak 3 orang (15%)
DATA KHUSUS
Tabel 4.4 Distribusi berdasarkan perilaku pasien TB dalam pencegahan
penularan terhadap keluarga di puskesmas pegantenan kecamatan
pegantenan kabupaten pamekasan
No Perilaku Frekuensi Prosentase (%)
1 Negatif 8 40
2 Positif 12 60

TOTAL 20 100%

Tabel 4.5 di gambarkan bahwa distribusi frekuensi responden berdasarkan


perilaku pasien TB dalam pencegahan penularan terhadap keluarga di
puskesmas pegantenan kecamatan pegantenan kabupaten pamekasan tahun
2019, sebagian besar responden yaitu sebanyak 12 orang (60%) mempunyai
perilaku positif dan sebagian kecil responden yaitu sebanyak 8 orang (40%)
mempunyai perilaku negatif
PEMBAHASAN
KESIMPULAN

 Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar


responden memiliki penatalaksanaan yang cukup dalam
melaksanakanan perawatan Luka Gangren Mandiri Pasien
Diabetes Mellitus di Poli RSU. Moh. Noer Pamekasan tahun
2019.
THANKS YOU

Anda mungkin juga menyukai