Preseptor:
dr. Taufik Ashal , Sp.KJ
Abstrak
• Latar Belakang : Meskipun gangguan kecemasan sosial (SAD) memiliki onset dini dan sering ditemukan pada
masa remaja, bukti untuk perawatan psikoterapi SAD pada remaja agak langka. Dalam Jaringan Penelitian
Psikoterapi Phobia Sosial (SOPHO-NET), kami memeriksa kemanjuran kognitif-perilaku (CBT) dan terapi
psikodinamik (PDT) dibandingkan dengan daftar tunggu (WL) pada pasien ini.
• Metode: Dalam Suatu Uji Coba superioritas Terkendali Multisenter secara Acak , dari 107 orang pasien yang
berusia 14-20 tahun, didapatkan hasil CBT (n = 34), PDT (n = 34), atau WL (n = 39). Penilaian dilakukan pada
awal, pada akhir pengobatan, dan 6 dan 12 bulan setelah penghentian. Skala Kecemasan Sosial Liebowitz untuk
Anak dan Remaja (LSAS-CA) yang diterapkan oleh penilai yang disamarkan pada kondisi pengobatan digunakan
sebagai hasil utama. Sebagai hasil sekunder, tingkat respons dan remisi dan Inventarisasi Kecemasan Fobia Sosial
(SPAI) digunakan.
• Hasil: Kedua perawatan lebih unggul dari WL di LSAS-CA (CBT: p = 0,0112, d = 0,61, 95% CI 0,14-1,08; PDT: p
= 0,0261, d = 0,53, 95% CI 0,06-1,00). Pada akhir pengobatan, tingkat respons adalah 66, 54, dan 20% untuk CBT,
PDT, dan WL. Tingkat remisi yang sesuai adalah 47, 34, dan 6%, masing-masing. CBT dan PDT secara signifikan
lebih unggul daripada WL dalam hal remisi (CBT: p = 0,0009, h = 1,0; PDT: p = 0,0135, h = 0,74), respon (CBT: p
= 0,0004, h = 0,97; PDT: p = 0,0056, h = 0,72), dan SPAI (CBT: p = 0,0021, d = 0,75, 95% CI 0,27–1,22; PDT: p =
0,0060, d = 0,66, 95% CI 0,19 1,13). Efek pengobatan juga stabil pada follow-up 6 dan 12 bulan.
• Kesimpulan: Hasil ini sebanding dengan percobaan SOPHO-NET besar pada orang dewasa (n = 495). Perawatan
dini untuk kecemasan sosial diperlukan untuk mencegah manifestasi kronis SAD.
Pendahuluan
Pendahuluan
Intervensi biasa dilakukan dengan terapi CBT, PDT dan WL; namun studi
mengenai keberhasilan dan kemanjuran masih sangat sedikit.
Analisis statistik
Penenelitian ini berhipotesis baik CBT dan PDT lebih unggul dari WL
dengan ukuran efek yang besar D = 0,80. Untuk mendeteksi
perbedaan kelompok yang signifikan versus WL dengan kekuatan
0,90 pada = 0,05 dengan two-sided test,, diperlukan 34 pasien per
kelompok .Penelitian ini melakukan analisis intention-to-treat (ITT)
dengan beberapa imputasi dengan persamaan berantai
menggunakan IVEware® untuk mengkompensasi data yang hilang.
Hasil
Peserta
- Skrining tahap awal 121
- 108 sesuai kriteria inklusi
- Dikelompokan 34 untuk CBT, 35 PDT, 39WL.
- 38,2%, 32,4%, dan 20,5% tidak melanjutkan terapi hingga pasca penilaian.
- 17,6% (CBT) dan 14,7% (PDT) tidak melanjutkan follow up 6 bulan.
- Follow up 12 bulan, 8,8% CBT tak mengikuti follow up.
- Tak ada perbedaan yang signifikan antara yang berhenti dan mengikuti terapi secara
keseluruhan.
Karakteristik Demografis dan Klinis
- 29,0% pasien yang memiliki 1 faktor komorbid, 6,5% memiliki 2 faktor
komorbiditas, dan 0,9% memiliki 3 faktor komorbid.
- Faktor komorbid : fobia spesifik (26,5%), gangguan depresi mayor
(24,5%), distimia (12,2%), dan gangguan kecemasan umum (8,2%).
Perawatan
Jumlah rata-rata sesi yang diselesaikan adalah 23,09 (SD = 8,84) untuk CBT dan
23,18 (SD = 10,32) untuk PDT. Durasi rata-rata terapi adalah 31,3 minggu (SD =
15,89) untuk CBT dan 30,31 minggu (SD = 16,89) untuk PDT.
Hasil
- Primer : Menurut ANCOVA menggunakan skor LSAS-CA dasar sebagai
kovariat, kedua perawatan aktif lebih unggul daripada WL.
- Sekunder : Tingkat respons untuk CBT, PDT, dan WL masing-masing
adalah 66, 54, dan 20%. Secara bererpasangan tes x2 menunjukkan
bahwa baik CBT dan PDT lebih unggul dari WL
Penilaian Tindak Lanjut
Tidak ada perubahan signifikan terkait skor LSAS-CA, respon, remisi,
dan SPAI dari pasca penilaian ke tindak lanjut 6 atau 12 bulan, baik
untuk CBT ataupun PDT. Oleh karena itu perbaikan kondisi pasien stabil
tanpa ada perubahan yang berarti.
Efek Merugikan dan Serius
Efek samping lebih lanjut terjadi pada 5 pasien (4,7%) selama
percobaan, termasuk gangguan depresi mayor (2 di WL), skizofrenia (1
di CBT), gangguan obsesif-kompulsif (1 di PDT), dan gangguan
pematangan seksual (1 di PDT).
Diskusi
- Dalam RCT ini, baik CBT dan PDT lebih unggul dari WL. Ditemukan efek sedang sampai besar
untuk CBT dan efek sedang untuk PDT, dan efek ini stabil pada follow-up ke 12 bulan.
- Keparahan dasar SAD agak rendah dalam sampel ini. Hal ini juga berlaku untuk tingkat
komorbiditas; sekitar dua pertiga dari pasien yang diteliti tidak menunjukkan gangguan
komorbiditas
- Pada tingkat keparahan awal yang sedang juga menunjukkan adanya kesulitan untuk menjangkau
remaja dengan gejala SAD parah dalam studi pengobatan di mana mereka dihadapkan dengan
kontak tatap muka. Mungkin interensi online dapat dilakukan.
- Penelitian lebih lanjut di masa depan harus lebih cermat dalam memeriksa apakah
operasionalisasi remisi yang digunakan dengan skor LSAS≤30 juga bisa digunakan pada remaja
Perbandingan dengan Uji Coba Lain pada Remaja
• Penelitian ini menemukan nilai yang sebanding (PDT: OR = 8,51) dengan Cochrane Review dan
bahkan tingkat remisi yang lebih tinggi (CBT: OR = 14,60) pada anak dan remaja dengan gangguan
kecemasan menyeluruh(OR = 7,85).
• Penelitian ini dihadapakan dengan tingkat dropout yang agak tinggi masing-masing 38,2, 32,4, dan
20,5% dalam kelompok CBT, PDT, dan WL. Angka ini lebih tinggi daripada yang dilaporkan oleh
Herbert et al. [10] dengan 26% untuk CBT individu, 27% untuk CBT kelompok, dan 17%. Namun,
lebih rendah bila dibandingkan penilitian Ingul et al.
• Tampaknya dropout secara umum tinggi pada anak-anak dan remaja yang didiagnosis dengan SAD
yang akan/sedang/telah melakukan terapi CBT atau PDT
• Penting untuk studi masa depan dan adaptasi pengobatan untuk mengatasi masalah ini untuk
meningkatkan kepatuhan pengobatan. Hal ini kemungkinan karena kecendrungan perilaku
menghindar dari remaja yang didiagnosis dengan SAD. Oleh karena itu, diperlukan perhatian
khusus pada remaja yang mengalami kecemasan sosial agar mereka tetap aktif dalam pengobatan.
• Perbandingan dengan SOPHO-NET Adult Trial A1 Pada akhir pengobatan, tingkat respon masing-masing
adalah 66, 54, dan 20% pada CBT, PDT dan WL. Efek ini sebanding dengan hasil percobaan yang dilakukan
pada orang dewasa dengan SAD: di sini, kami menemukan tingkat respons 60, 52, dan 15% di CBT, PDT, dan
WL, masing-masing. Tingkat remisi adalah 47, 34, dan 6% untuk remaja dan, oleh karena itu, lebih tinggi dari
tingkat remisi masing-masing 36, 26, dan 9% di CBT, PDT, dan WL, dicatat dalam percobaan kami pada orang
dewasa.
• Dengan demikian, kami menemukan hasil yang sebanding atau bahkan tingkat remisi yang lebih tinggi untuk
perawatan remaja, sekali lagi dengan tingkat yang sedikit lebih tinggi dan ukuran efek yang lebih besar dalam
mendukung CBT dibandingkan dengan PDT.
• Saat ini, kami hanya dapat berspekulasi jika aspek ini juga terkait dengan tingkat kepatuhan yang agak
moderat di kedua kon
• Sepengetahuan kami, uji coba ini adalah yang pertama menguji kemanjuran CBT dan PDT pada remaja
dengan SAD. Perlakuan terhadap remaja secara umum harus dianggap sebagai keinginan dalam penelitian
psikoterapi. disi tersebut.
• Pada remaja dengan SAD, pengobatan dini sangat penting untuk perkembangan mental dan sosial mereka
(misalnya, fungsi sosial dan akademik). Psikoterapi pada remaja dengan gangguan jiwa pada umumnya dan
SAD remaja pada khususnya harus menjadi fokus utama program penelitian selanjutnya
Terimakasih