• Mampelai pria dan wanita sama-sama beragama Islam. Jika salah satu non muslim, wajib beragama
Islam terlebih dahulu baru pernikahan dapat dilanjutkan.
• Mempelai laki-laki tidak termasuk mahram bagi calon istri
• Wali akad nikah dari perempuan bersedia menjadi wali. Dalam Islam, pemilihan wali sudah diatur dengan
tepat dan tidak sembarangan. Allah menjadikan keluarga dari pihak perempuan seperti ayah, kakek dan
seterusnya secara berurutan sebagai wali.
• Kedua mempelai tidak dalam kondisi sedang ihram. Rasulullah bersabda: “Seorang yang sedang ber-
ihram tidak boleh menikahkan, tidak boleh dinikahkan, dan tidak boleh mengkhitbah.” (HR. Muslim).
• Pernikahan berlangsung tanpa paksaan. Pernikahan yang dilangsungkan bukan merupakan paksaan dari
pihak manapun. Karena menikah adalah atas dasar keinginan calon pengantin sendiri.
Demikian syarat dan rukun nikah dalam Islam yang perlu diketahui. Jika salah satu rukun ataupun syarat
pernikahan seperti telah dijelaskan tidak terpenuhi maka pernikahannya dikatakan tidak sah.