(20190240004) Ahmad Nabil Wahyu F MALANG (20190240021) GEMPA MALANG Kejadian menimpa wilayah Malang Raya (Kota Malang/Batu dan Kabupaten Malang), Jawa Timur. Di wilayah tersebut telah terjadi gempa tektonik berkekuatan 6,1 skala Richter (SR). Gempa tersebut terjadi pada Selasa (17/5/2011) pukul 07.15 WIB. Gempa yang terjadi di 156 kilometer selatan Pantai Balekambang atau 172 kilometer selatan Karangkates GEMPA MALANG Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada 2020, Dampak dari gempa tersebut menimbulkan rusaknya ribuan bangunan rumah dan fasilitas umum serta korban jiwa terdapat 8 orang meninggal dunia dan 39 orang luka-luka Berdasarkan hal tersebut GEMPA MALANG Dari kejadian ini dapat disimpulkan bahwa wawasan masyarakat terkait kesiapan menghadapi bencana masih kurang. Gempa bumi termasuk permasalahan penting yang dapat diatasi dengan cara memberikan edukasi mitigasi bencana sejak dini (Hayudityas, 2020). MITIGASI BENCANA Kegiatan mitigasi bencana memiliki tujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat yang berpengaruh terhadap pengurangan risiko bencana serta meminimalisasi jumlah korban jiwa akibat bencana (Hasrul et al., 2019). Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan bencana alam mampu meningkatkan pemahaman kelompok dalam upaya menghadapi, melindungi dan menyelamatkan diri dari ancaman bencana (Devi & Sarma, 2015) MITIGASI Adapun upayah mitigasi sama seperti apa yang BPBD Jogja sarankan dimana terdapat mitigasi pra bencana, saat bencana dan pasca bencana PRA BENCANA Pra Bencana 3. Menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan standar dan 1. Menyiapkan rencana untuk persediaan obat-obatan. penyelamatan diri apabila gempa bumi terjadi. 4. Membangun konstruksi rumah yang tahan terhadap guncangan gempa bumi 2. Melakukan latihan yang dapat dengan fondasi yang kuat. Selain itu, bermanfaat dalam menghadapi anda bisa merenovasi baguan bangunan reruntuhan saat gempa bumi, seperti yang sudah rentan. merunduk, perlindungan terhadap kepala, berpegangan ataupun dengan 5. Memperhatikan daerah rawan gempa bersembunyi di bawah meja. bumi dan aturan seputar pengguna lahan yang di keluarkan oleh pemerintah. SAAT TERJADI BENCANA GEMPA BUMI: 1. Jika saat terjadi gempa bumi dan anda berada di dalam bangunan, seperti rumah, sekolah ataupun bangunan bertingkat: - Guncangan akan terasa beberapa saat, selama jangka waktu itu, upayakan keselamatan diri anda dengan cara berlindung di bawah meja untuk menghindari dari benda-benda yang mungkin jatuh dan jendela kaca. - Lindungi kepala dengan bantal atau helm, atau berdirilah di bawah pintu. Bila sudah terasa aman, segera lari ke luar rumah. - Jika anda sedang memasak, segera matikan kompor serta mencabut dan mematikan semua peralatan yang menggunakan listrik untuk mencegah terjadinya kebakaran SAAT TERJADI BENCANA GEMPA BUMI: - Bila keluar rumah, perhatikan kemungkinan pecahan kaca, genteng atau material lain. Tetap lindungi kepala anda dan segera menuju ke lapangan terbuka. - Jangan berdiri di dekat tiang, pohon atau sumber listrik atai gedung yang mungkin roboh. - Jangan gunakan lift apabila sudah terasa guncangan, gunakalah tangga darurat untuk evakuasi keluar bangunan. Apabila sudah di dalam elevator, tekan semua tombol atau gunakan interphone untuk panggilan kepada pengelola gedung. - Kenali bagian bangunan yang memiliki struktur kuat, seperti pada sudut bangunan. - Apabila anda berada di dalam bangunan yang memiliki petugas keamanan dan ikuti instruksi evakuasi. SAAT TERJADI BENCANA GEMPA BUMI: 2. Jika anda berada di dalam mobil: - Saat terjadi gempa bumi dengan kekuatan besar, anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil. - Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri bahu jalan dan berhentilah. - Ikuti instruksi dari petugas berwenang dengan memperhatikan lingkungan sekitar atau melalui alat komunikasi lainnya seperti radio atau gawai. PERINGATAN TSUNAMI PASCA GEMPA BUMI Apabila mendengar peringatan dini tsunami, segera lakukan evakuasi menuju ke tempat tinggi, seperti bukit dan bangunan tinggi. PASCA BENCANA 1. Tetap waspada terhadap gempa bumi susulan. 2. Ketika berada di dalam bangunan, evakuasi diri anda setelah gempa bumi berhenti. Perhatikan reruntuhan maupun benda-benda yang membahayakan pada saat evakuasi. 3. Jika berada di dalam rumah, tetap berada di bawah meja yang kuat. 4. Periksa keberadaan api dan potensi terjadinya bencana kebakaran. 5. Berdirilah di tempat terbuka jauh dari gedung dan instalasi listrik dan air. Apabila di luar bangunan dengan tebing di sekeliling, hindari daerah yang rawan longsor. 6. Jika di dalam mobil, berhentilah di pinggir jalan, tetapi tetap berada di dalam mobil. Hindari berhenti di bawah atau di atas jembatan atau rambu-rambu lalu lintas UPAYA NON STRUCTURAL Menurut W.N Carter mitigasi non struktural dapat dilakukan dengan menyediakan kebijakan atau kerangka hukum sebagai pedoman atau landasan hukum yang bersifat mengikat dalam melakukan mitigasi. Peraturan atau kebijakan merupakan alat administrasi publik untuk aktor, organisasi, dan sumberdaya lainnya untuk diorganisasikan secara bersama-sama untuk menjalankan peraturan yang telah dibuat, atau dengan kata lain menjadikan kebijakan tersebut sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatan. UPAYA NON STRUKTURAL Secara umum kerangka hukum atau kebijakan mengenai penanggulangan bencana di Indonesia telah diatur dalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana, dimana pada undang-undang tersebut telah diatur segala hal tentang penanggulangan bencana. Kebijakan lainnya ada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, salah satunya adalah kegiatan mitigasi. UPAYA STRUKTURAL a. Memastikan bangunan harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran atau gempa b. Mengikuti standard kualitas bangunan untuk Memastikan bangunan kuat terhadap getaran atau gempa c. Membuat fasilitas umum dengan standard kualitas yang tinggi d. Memastikan bangunan-bangunan vital yang telah ada tebangun dengan kuat e. Merencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah rawan bencana Dafa Ramadhan S.N (20190240004) TERIMAKASIH Ahmad Nabil Wahyu F (20190240021)