Anda di halaman 1dari 8

NAMA : AGRA PRATAMA AJI

NIM : 20180240009

PRODI : OSEANOGRAFI

MATKUL : STATISTIKA OSEANOGRAFI

UJIAN PERBAIKAN

1. Tabel adalah susunan data dalam baris dan kolom, atau mungkin dalam struktur
yang lebih kompleks. Tabel banyak digunakan dalam komunikasi, penelitian, dan
analisis data. Tabel muncul di media cetak, catatan tulisan tangan, perangkat
lunak komputer, laporan penelitian, jurnal penelitian dll. Konvensi dan terminologi
yang tepat untuk mendeskripsikan tabel bervariasi bergantung pada konteksnya.
Selanjutnya, tabel berbeda secara signifikan dalam variasi, struktur, representasi
ataupun penggunaan. Dalam buku dan artikel teknis, tabel biasanya disajikan
terpisah dari teks utama dalam blok mengambang bernomor dan teks.
Macam-macam jenis tabel:
a) Tabel Sederhana
b) Tabel Multi-dimensi

Berikut ini adalah tabel variabel angin dan gelombang dalam 10 kali pengamatan

Wind Speed Wave height


(knot) (cm)
1 3
2 6
3 9
4 12
5 15
6 18
7 18
8 18
9 18
10 20
Pada tabel pengamatan diatas dapat diketahui bahwa, kecepatan angin bergerak
secara berurutan dalam 10 kali pengamatan dan pada gelombang diketahui
bahwa gelombang terendah pada ketinggian 3 cm pada kecepatan angin 1 knot,
dan gelombang tertinggi pada ketinggian 20 cm pada kecepatan angin 10 knot.

2. Grafik ialah sebagai suatu kombinasi antara angka, huruf, simbol, gambar,
lambang, perkataan, lukisan, yang disajikan satu media untuk memberi konsep
maupun ide dari pengirim kepada sasarannya dalam proses menyampaikan
maklumat. Ada juga pengertian Grafik yang lainnya yaitu merupakan suatu
rangka untuk membentuk objek visualisasi tabel. Tabel yang terdiri dari angka-
angka dapat disajikan atau dapat ditampilkan ke dalam bentuk gambar, bisa
dalam berbentuk garis, lingkaran, batang dll. Dan definisi yang ketiga yaitu
gambaran dari pasang surutnya suatu keadaan atau data yang ada dengan garis
ataupun gambar. Grafik dibedakan menjadi 3 “tiga” macam, diantaranya yaitu
grafik: batang, garis dan lingkaran.

Kecepatan Angin
12

10
Kecepatan angin (Knot)

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu Pengamatan

Pada grafik diatas dapat diketahui bahwa, kecepatan angina meningkat secara
berurutan mulai 1 knot hingga 10 knot dalam 10 kali pengamatan.
tinggi gelombang
25

tinggi gelombang (cm)


20

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
waktu pengamatan

Pada grafik diatas dapat diketahui bahwa, tinggi gelombang terendah pada 3 cm
dan tinggi gelombang tertinggi pada 20 cm dalam 10 kali pengamatan.

Data 10 kali pengamatan


12 25

10
20
kecepatan (Knot)

8
tinggi (cm)

15
6
Kec. Angin
10
4 tinggi gelombang

5
2

0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
waktu pengamatan

Pada grafik 10 kali pengamatan diatas dapat diketahui bahwa, kecepatan angin
bergerak secara berurutan dalam 10 kali pengamatan dan tinggi gelombang
terendah pada 3 cm dan tinggi gelombang tertinggi pada 20 cm.
Presentase Tinggi Gelombang

Persentase tinggi gelombang

30%

50%

20%

rendah sedang tinggi

Dapat diketahui dari grafik diatas bahwa, presentase tinggi gelombang dengan
nilai rendah 0 – 10,75 cm sebesar 30%, nilai sedang 10,76 – 16,65 cm sebesar
20% dan nilai tinggi 16,66 – 20 cm sebesar 50%.

3. Korelasi SPSS

Correlations
wave Wind
height Speed
wave height Pearson 1 .941**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,000
N 10 10
Wind Speed Pearson .941** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,000
N 10 10
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Interpretasi Analisis Korelasi Bivariate Pearson

Berdasarkan table output diatas , kita akan melakukan penarikan kesimpulan


dengan merujuk pada ke – 2 dasar pengambilan keputusan dalam analisis korelasi
bivariate pearson di atas .

Berdasarkan Nilai Signifikansi Sig. (2-tailed) :

Dari table output diatas diketahui nilai Sig. (2-tailed) antara Gelombang (x1)
dengan Angin (Y) adalah sebesar 0 < 0,01 , yang berarti terdapat korelasi yang signifikan
antara variabel Gelombang dengan variabel Angin.

Berdasarkan Nilai r hitung (pearson Correlations) :

Diketahui nilai r hitung untuk hubungan Gelombang (x1) dengan Angin (Y) adalah
sebesar 0,941 > r table 0,765 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan atau
korelasi antara variabel Gelombang dengan variabel Angin.

Sedangkan Variabel Gelombang dan Variabel Angin dapat dikatakan positif


Karena r hitung atau Pearson Correlation dalam analisis ini bernilai positif maka itu
artinya hubungan antara Variabel Gelombang dengan Variabel Angin bersifat positif atau
dengan kata lain semakin meningkatnya Angin maka akan meningkat pula Gelombang .

Catatan :

Rumus menghitung nilai r table product moment adalah dengan melihat nilai N
pada distribusi nilai r tabel product moment statistic. Karena N atau jumlah sampel yang
digunakan dalam analisis ini adalah 10 kali pengamatan dengan signifikan 1% maka
ketemu nilai r tabel adalah sebesar 0,765
Berdasarkan tanda bintang (*) SPSS :
Dari output diatas diketahui bahwa nilai Pearson Correlation antara masing masing
Variabel yang dihubungkan mempunyai dua tanda bintang (**) , ini berarti terdapat
korelasi antara Variabel yang dihubungkan dengan taraf signifikan 1%.
Karakteristik Angin dan Gelombang

Angin memiliki karakteristiknya tersendiri, untuk mengetahuinya simak poin poin berikut:

 Kerapatan angin umumnya memiliki nilai 1.225 kg/m3

 Kekuatan angin sebanding dengan kecepatannya

 Angin bergerak dari daerah dengan tekanan maksimum ke tekanan minimum.

 Kecepatan angin sangat beragam dari tempat ke tempat lain dari waktu ke waktu
dan ditentukan oleh perbedaan tekanan udara antara tempat asal dan tujuan
angin dan resistensi medan yang dilaluinya.

 Angin mempercepat pendinginan dari benda yang panas

 Angin menyebabkan tekanan terhadap permukaan yang menentang arah angin


dan gesekan terhadap benda yang dilewatinya.

 Kecepatan dan arah angin tidaklah stabil, bisa saja berubah sewaktu-waktu yang
disebut turbulensi.

Macam-macam karakteristik gelombang adalah sebagai berikut:

Gelombang laut adalah pergerakan naik dan turunnya air laut secara tegak
lurus dengan permukaan air laut dan membentuk kurva/grafik sinusoidal (Holthuijsen,
2007). Gelombang laut timbul akibat adanya gaya pembangkit yang bekerja pada laut.
Gelombang yang terjadi di lautan dapat di klasifikasikan menjadi beberapa macam
berdasarkan gaya pembangkitnya. Gaya pembangkit tersebut terutama berasal dari
angin, gaya tarik menarik bumi – bulan – matahari atau yang di sebut dengan
gelombang pasang surut dan gempa bumi (Nichols dan Williams 2009).

Pada umumnya gelombang laut dibangkitkan oleh angin (sea wave) sehingga
sifat-sifat gelombang tertentu dipengaruhi oleh angin, misalnya semakin kencang atau
tinggi kecepatan angin maka kecepatan dan panjang gelombang semakin besar (Azis,
2006). Menurut BMKG, ada beberapa kriteria tingkat bahaya gelombang laut yaitu 1,25
– 2 meter berbahaya bagi perahu nelayan, 2 – 3 meter berbahaya bagi perahu nelayan
dan tongkang, 3 – 4 meter berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang dan kapal feri,
diatas 4 meter berbahaya bagi semua kapal
REFERENSI:

1. https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-grafik/

2. https://teropong.id/forum/2017/10/16/pengertian-angin-karakteristik-fungsi-proses-
terbentuknya-faktor-jenis-angin-dan-skala-kecepatan-angin/

3. Marelsa, Nadia Friska., Oktaviandra, Oktaviandra. 2019. ANALISIS KARAKTERISTIK


GELOMBANG LAUT MENGGUNAKAN SOFTWARE WINDWAVE-12 (STUDI
KASUS : KEPULAUAN MENTAWAI). Oseana, Volume 44, Nomor 2 Tahun 2019 :
10 – 24

Anda mungkin juga menyukai