Anda di halaman 1dari 11

Pancasila

LANDASAN DAN TUJUAN


PENDIDIKAN PANCASILA
Disusun oleh:

Warsito (2020114260358)
Atik Fitria (2020114260328)
Luluk Faizah (2020114260347)
Nafi’ah (2020114260349)
01 Landasan Yuridis

Landasan Landasan yuridis adalah ketentuan perundang


- undangan yang menjadi landasan tentang dilaksanakannya
matakuliah Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi.
Pendidikan Dalam pembukaan UUD 1945 Alinea 4 memuat tentang
tujuan negara Indonesia salah satunya adalah “
Pancasila Mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Pada tujuan inilah negara memiliki dasar rasional dan
berkewajiban untuk menyelenggarakan Pendidikan dan
pengajaran dalam suatu sistem Pendidikan nasional untuk
warga negara Indonesia.
Beberapa ketentuan perundang-undangan yang
menjadi landasan tersebut, terutama sejak era
reformasi dalam bentuk:

A. Ketetapan MPR RI, yakni Ketetapan MPR RI Nomor XVIII/MPR/1998, yang


mengembalikan kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai Dasar Negara RI.
B. Undang-Undang
1) UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, melalui pasal 39
ayat (2) telah menetapkan bahwa ia isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang
pendidikan, wajib memuat Pendidikan Pancasila.
2) UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 37 ayat (2)
menyatakan bahwa di setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat
terdiri dari Pendidikan Bahasa, Pendidikan Agama, dan Pendidikan
Kewarganegaraan, yang mengintegrasikan Pendidikan Pancasila.
3) UU RI No.12 Tahun 2013 tentang Perguruan Tinggi, pasal 35 ayat (3) Kurikulum
Perguruan Tinggi wajib memuat mata kuliah, di antaranya . . . Pancasila.
C. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
menetapkan kurikulum tingkat satuan Pendidikan Tinggi program Diploma dan
Sarjana wajib memuat mata kuliah yang bermuatan kepribadian, termasuk nilai-nilai
Pancasila dan UUD Ri 1945, perlu diwujudkan dalam proses belajar dan
pembelajaran.
D. Surat Keputusan Menteri.
4) Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 pasal 10 ayat (1) tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
yang menetapkan bahwa, antara lain; . . . Pendidikan Pancasila merupakan
kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian yang wajib diberikan dalam
kurikulum setiap program studi/kelompok program studi.
5) Menteri Pendidikan Nasional No.045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan
Tinggi
Beberapa ketentuan perundang-undangan yang
menjadi landasan tersebut, terutama sejak era
reformasi dalam bentuk:

E. Surat Keputusan Dirjen Dikti


1) Keputusan Dirjen Dikti No. 265/Dikti/Kep/2000 tentang penyempurnaan Kurikukum
Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Pancasila pada PT di
Indonesia.
2) SK Dirjen Dikti No.38/DIKTI/Kep/2002 tanggal 18 Juli 2002 tentang Rambu-rambu
Pelaksanaan Matakuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi,
termasuk Pendidikan Pancasila.
3) SK Dirjen Dikti No.43/DIKTI/Kep/2006 tanggal 2 Juni 2006 tentang Rambu-rambu
Pelaksanaan Matakuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi
F. Surat Edaran Dirjen Dikti
4) Surat Dirjen Dikti No.06/D/T/2010 tanggal 5 Januari 2010 tentang
Penyelenggaraan Perkuliahan dan Rambu-rambu Strategi Pengembangan Model
Pembelajaran serta Evaluasi Hasil Pembelajaran Pendidikan Pancasila di
Perguruan Tinggi.
5) Surat Edaran Dirjen Dikti No.914/E/T/2011 tanggal 30 Juni 2011 tentang
Penyelenggaraan Perkuliahan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi
02 Landasan Historis

Keberadaan Pancasila sebagai dasar filsafat negara dapat


ditelusuri secara historis sejak adanya sejarah awal masyarakat
Landasan Indonesia. Keberadaan masyarakat ini dapat dilacak melalui
berbagai peninggalan sejarah yang berupa peradaban, agama,
hidup ketatanegaraan, kegotongroyongan, struktur sosial dari
Pendidikan masyarakat Indonesia.

Pancasila
Terbentuknya bangsa Indonesia melalui proses sejarah sejak
masa kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit, masa penjajahan
dan kemudian mencapai kemerdekaan merupakan proses
panjang. Pada masa kerajaan Kutai berkuasa telah ada adat
kenduri dan memberikan sedekah kepada para brahmana.
Kemudian para brahmana membangun yupa (tiang batu)
sebagai tanda terima kasih kepada raja Mulawarman.
Fenomena ini menggambarkan adanya nilai sosial politik dan
ketuhanan pada masa itu.
03 Landasan Kultural

Pancasila merupakan warisan kultural bangsa, bahkan dapat


dikatakan sebagai manifestasi etos masyarakat dan inti (hati)
Landasan dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Pancasila sebagai
warisan dan manifestasi etos dan hati budaya Indonesia dapat
digali dari alat-alat (kebudayaan material) dan totalitas makna
Pendidikan (kebudayaan ’intelektual) yang ada di seluruh suku Indonesia.
Untuk suku Banjar, misalnya, rumah bubungan tinggi

Pancasila
mengandung totalitas makna dan etos masyarakat Banjar,
yakni, bubungan tinggi menjulang ke atas adalah manifestasi
hubungan dengan Tuhan, yang melandasi dan membagi sejajar
bagian kiri-kanan rumah secara seimbang, mencerminkan
hubungan antara sesama manusia harus berbasis hubungan
dengan Tuhan.
04 Landasan Filosofis

Filsafat dapat dilihat sebagai metode dan sebagai pandangan.


Sebagai metode, filsafat adalah serangkaian pengetahuan
ilmiah yang disusun secara sistimatis tentang kenyataan-
kenyataan hidup, termasuk kenyataan hidup bermasyakat,

Landasan
berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, filsafat adalah
bebas dan tidak normatif, bergerak menurut hukum-hukum
logika dan ilmiah. Dalam filsafat terungkap pemikiran-pemikiran

Pendidikan
refleksif yang harus ditanggapi dengan sikap kritis-rasional.
Melalui pendekatan filosofis dikaji secara mendasar hal-hal
yang berkaitan dengan masyarakat, bangsa dan negara.

Pancasila Filsafat sebagai suatu pandangan mengandung muatan nilai


dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi suatu
pembentukan ideologi.

Landasan filosofis berarti memberikan landasan untuk


membahas Pancasila dengan menggunakan metode secara
kritis-rasional dan reflektif terhadap muatan nilai dan pemikiran
yang berasal dari warisan leluhur maupun kenyataan budaya
bangsa, serta nilai-nilai luhur Pancasila, dengan tujuan untuk
mendapatkan pokok-pokok pengertian dan pemahamannya
secara mendasar dan menyeluruh, demi kepentingan
penghayatan, pengamalan dan pembudayaan nilai-nilai
Pancasila.
05 Landasan Sosiologis

Landasan Landasan sosiologis merupakan landasan


mengemukakan bahwa di dalam kehidupan bermasyarakat,
yang

terutama dalam interaksi antara sesama manusia nilai-nilai


Pendidikan Pancasila tidak hanya menjadi acuan dan tetapi mewujud
menjadi perilaku manusia-manusia dalam kehidupan
bermasyarakat, baik dalam sistem, struktur dan pranata
Pancasila sosial. Karena itu Pancasila sebagai bukanlah sesuatu yang
berdiri lepas dari kenyataan hidup bermasyarakat. Pancasila
tidak hanya mencerminkan cara berpikir masyarakat, namun
mewujud dalam kenyataan dan juga mengarah pada bentuk
masyarakat yang dicita-citakan.
06 Landasan Ideologis

Ideologi adalah ilmu pengetahuan mempelajari tentang ide,


keyakinan atau gagasan. Ideologi adalah sesuatu yang netral,
Landasan idea atau gagasan yang merupakan pemikiran seseorang yang
dianggap baik (nilai, moral dan norma dasar), yang akhirnya
mendapatkan dukungan luas dari kelompok masyarakat dan
Pendidikan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh kelompok
manusia, termasuk masyarakat negara akan memberikan arah

Pancasila
dalam kehidupannya, baik secara individu maupun kelompok.
Ideologi juga merupakan sesuatu keyakinan diri, inspirasi dan
guidance pejuangan manusia menuju kehidupan yang dicita-
citakan.
Tujuan Pendidikan Pancasila
mendukung upaya mewujudkan
mendukung kerakyatan yang 05 keadilan sosial dalam masyarakat.
mengutamakan kepentingan bersama
berdasarkan asas hikmah 04
kebijaksanaan, musyarawarah dan
mufakat mendukung persatuan dan kesatuan
03 bangsa

Berperikemanusiaan yang adil dan


beradab
02
Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
01 Yang Esa

Pendidikan Pancasila mempunyai tujuan


untuk menghasilkan peserta didik dengan
pengetahuan, sikap dan perilaku yang:
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai