(Capital Structure)
Azam Asykarulloh
(21208011048)
Sarifudin
(21208011047)
01
The determinants of capital
structure in coal mining industry on
the Indonesia Stock Exchange
Teori trade-off dikembangkan oleh Kraus dan Litzenberger (1973), teori ini
berpendapat bahwa perusahaan menghadapi risiko keuangan yang tinggi, akan tetapi
memperoleh manfaat pajak dari hutang dan struktur modal yang optimal dapat
dicapai ketika margin nilai saat ini dari pelindung pajak sama dengan margin nilai
sekarang dari biaya kesulitan keuangan dari utang tambahan.
Sedangkan teori pecking order diperkuat oleh Myers dan Majluf (1984) yang
menemukan bahwa perusahaan terkadang lebih memilih pendanaan internal
daripada pendanaan eksternal dan lebih memilih hutang daripada modal ketika
pendanaan internal tidak mencukupi.
Method
Jenis = Kuantitatif
Uji Analisis = Regresi Linier Berganda
Data = BEI
Populasi = Perusahaan batubara yang terdaftar di BEI
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling dengan kriteria sebagai berikut:
1) perusahaan pertambangan batubara harus terdaftar di BEI,
2) perusahaan memiliki data yang lengkap terkait variabel yang digunakan dalam
penelitian dan data tersebut konsisten di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012–
2018.
Dari kriteria yang diajukan sebelumnya, diperoleh 15 perusahaan dengan masa studi
7 tahun, yang menghasilkan 105 pengamatan
Hypotheses
2
itle. P5
Book T
Results and
Discussion
Pengambilan sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah purposive sampling
yang merupakan jenis pengambilan sampel dimana kriteria penentuan sampel telah
ditentukan sebelumnya pengambilan sampel (Etika et al., 2016)
Results and
Discussion
Dari sampel, ada enam perusahaan
induk dari keluarga konglomerasi
bisnis yang terdaftar di Bursa Efek
Temuan Indonesia. Enam perusahaan adalah
Alfa, Ciputra, Astra, Indofood,
Berdasarkan kriteria yang telah Gudang Garam dan Blue Bird. Di
ditentukan dalam metode penelitian, dalam rokok industri, ada beberapa
keluarga usaha yang memiliki induk perusahaan yang bisa ditambahkan,
di Singapura tidak dimasukkan seperti Sampoerna dan Bentoel.
sebagai sampel dalam penelitian ini.
Results and
Discussion
Rasio DA berguna untuk mengukur
proporsi utang dibandingkan dengan
total aset. Rasio DE berguna untuk
Analisis Rasio dan Struktur Modal mengukur proporsi utang
dibandingkan dengan total ekuitas.
Untuk membandingkan struktur Sebaliknya, D/ Rasio EBITDA
modal perusahaan, rasio Debt to berguna untuk mengukur proporsi
Asset Ratio (Rasio Utang terhadap utang dibandingkan dengan arus kas
Aset), Debt to Equity Ratio (Rasio bersih perusahaan (EBITDA).
Utang terhadap Ekuitas )dan Debt to
EBITDA Ratio (Rasio Hutang
terhadap EBITDA) digunakan.
Table 1. Debt to Asset
D/A 2019 2018 2017 2016
ALFA 0,72 0,74 0,77 0,74
2
itle. P5
Book T
Table 2. Debt to Equity
D/E 2019 2018 2017 2016
2
itle. P5
Book T
03
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Struktur Modal Perusahaan
Menurut Dewi & Rovita (2014) struktur modal dibentuk oleh beberapa dimensi
seperti Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) yang
mempengaruhi secara signifikan nilai perusahaan yang diproxikan dengan Tobin’s Q
pada perusahaan sektor pertambangan. Pada penelitian ini objek penelitian ditujukan
khusus untuk meninjau perusahaan di sektor aneka industry
Method
Data yang digunakan adalah data sekunder yang di peroleh dari Bursa Efek
Indonesia yang meliputi laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur
khususnya sektor Miscellaneous Industry periode 2015-2018. Setelah di lakukan
penelitian sampel dengan metode purposive sampling dengan kriteria-kriteria di atas
didapatkan dari 43 perusahaan sektor aneka industri yang memenuhi kriteria
tersebut hanya 19 perusahaan.