Anda di halaman 1dari 30

KEWIRAUSAHAAN

TEKNIK SIPIL
ACHMAD REZA PAHLEVI
NIM.DAB 118 061
Pokok Bahasan
O Pengertian Badan Usaha
O Persyaratan dan Prosedur Mendirikan Badan
Usaha
O Bentuk dan Status Badan Usaha Jasa
Konstruksi
O Proses Memperoleh Surat Ijin Usaha Jasa
Konstruksi (SIUJK)
Tujuan
1. Memahami apa yang dimaksud dari Badan Usaha.

2. Mampu mendeskripsikan persyaratan dan prosedur

mendirikan badan usaha


3. Mampu menjelaskan bentuk badan usaha jasa

konstruksi.
4. Mengetahui proses untuk memperoleh Surat Ijin

Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK).


Pengertian Badan
Usaha
Badan Usaha adalah kesatuan dari
sekelompok orang atau modal
yang memiliki aktivitas yang
bergerak dibidang perdagangan
atau bidang usaha lainnya dengan
bertujuan untuk menghasilkan laba
atau keuntungan.
Adapun pengelompokan jenis-jenis badan
usaha berdasarkan beberapa aspek, sebagai
berikut:
O Berdasarkan Jenis Kegiatan yang Dilakukan
O Berdasarkan Kepemilikan Modal
O Berdasarkan Wilayah Negara
Berdasarkan Jenis Kegiatan yang Dilakukan

O Ekstraktif, badan usaha dengan jenis kegiatan yang telah


tersedia di alam. Seperti PT Pertamina, PT Bukit Asam dan
lain sebagainya.
O Agraris, jenis kegiatan yang berkaitan dengan pertanian.
Seperti PT Perkebunan Negara, Pembibitan, dan Tambak.
O Industri, jenis kegiatan meningkatkan nilai ekonomi
barang mengubah bentuknya. Seperti PT Kimia Farma.
O Perdagangan, jenis kegiatan perdagangan tanpa mengubah
bentuknya. Seperti PT Matahari Store.
O Jasa, jenis kegiatan yang memenuhi dan menyediakan jasa
kepada masyarakat. Seperti PT Bank Rakyat Indonesia.
Berdasarkan Kepemilikan Modal

O Badan Usaha Milik Negara (BUMN), badan usaha yang pemilik


modalnya adalah Negara atau pemerintah. Seperti Perjan, PT
Kereta Api, PT Timah Bangka, dan PT Peruri.
O Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), adalah modalnya dimiliki
oleh pihak swasta baik nasional maupun pihak asing. Seperti PT
Pupuk Kaltim, PT Djarum, PT Holcim dan lain sebagainya.
O Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), adalah yang dimiliki oleh
pemerintah daerah. Seperti Bank Jabar Banten, Bank DKI, Bank
Sumut, dan BPD lainnya.
O Badan Usaha Campuran, yaitu sebagian modalnya dimiliki
swasta dan sebagian lagi dimiliki oleh pemerintah. Seperti PT
Telkom Indonesia, PT Garuda Indonesia, PT BNI 1946, dan PT
Bank Central Asia.
Berdasarkan Wilayah Negara

O Badan Usaha Penanaman Modal Dalam


Negeri, yaitu modalnya dimiliki oleh
masyarakat negara itu sendiri. Seperti PT
Bentoel Prima, PT Indofood dan PT Sido
Muncul.
O Badan Usaha Penanaman Modal Asing,
yaitu milik masyarakat luar negeri yang
beroperasi di dalam negeri. Seperti PT
Dupont Indonesia, PT Otsuka Indonesia.
Adapun bentuk-bentuk Badan
Usaha sebagai berikut:
O Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan
yang dimiliki, dikelola dan manajemen ditangani
langsung secara perseorangan. Dan segala bentuk
tanggung-jawab dan resiko pastinya akan
ditanggung secara pribadi sehingga biasanya
modal yang dibutuhkan tidak begitu besar.
O Firma
Perusahaan yang didirikan oleh beberapa orang dengan
memakai satu nama untuk kepentingan bersama.
Modal perusahaan firma berasal dari setoran langsung
yang terkait dalam kesepakatan firma.
O Perseroan Komanditer (CV)
Perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh dua atau
lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat
tanggung jawab yang berbeda-beda. Satu pihak
bertanggung-jawab bersedia menjadi pengurus dan
mengelola perusahaan, sedangkan di pihak lain hanya
bersedia menyimpan modal dalam usaha dan
bertanggung-jawab atas utang-utang perusahaan tetapi
tidak bersedia menjadi pengurus atau mengelola
perusahaan.
O Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas merupakan salah satu bentuk badan usaha
yang memiliki badan hukum, sebagaimana tertera dalam
Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia No. 1
tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.Penjelasan PT adalah
badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam Undang-undang No. 1 tahun 1995
serta peraturan pelaksanaannya.
O Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-
orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan.
Persyaratan dan
Prosedur Mendirikan
Sebuah Badan Usaha
Berikut persyaratan dan prosedur
mendirikan sebuah badan usaha
secara berurutan.
Pembuatan Akta Perusahaan

Akta perusahaan ini berisi informasi lengkap tentang


usaha Anda. Mulai dari nama perusahaan, bergerak di
bidang usaha apa, nama pemilik modal, besaran modal
dasar dan disetor, serta struktur pengurus perusahaan
(direktur, komisaris, dll). Akta pendirian perusahaan ini
harus dibuat dan ditandatangani oleh notaris, dengan
sebelumnya harus menyertakan fotokopi KTP si pendiri.
Dalam proses selanjutnya, anda akan mendapatkan SK
Pengesahan Akta Pendirian Perusahaan dari
Departemen Hukum dan HAM.
Mendapat Surat Keterangan
Domisili Usaha
Untuk bisa mendapatkan surat keterangan ini,
maka harus mengajukan permohonan kepada
kelurahan atau kepala desa setempat. Dengan
membawa persyaratan berupa fotokopi bukti
kepemilikan atau kontrak tempat usaha, surat
keterangan dari pemilik gedung jika menempati
gedung perkantoran, serta fotokopi pembayaran
pajak bumi dan bangunan (PBB) tahun terakhir.
Setelah proses selesai, anda akan mendapatkan
bukti keterangan alamat domisili perusahaan.
Mengurus Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP)
Langkah awal untuk bisa mendapatkan NPWP
adalah dengan mendaftarkan diri sebagai wajib pajak
pada kantor pelayanan pajak (KPP) setempat. Anda
harus membawa persyaratan berupa; bukti
kepemilikan/sewa tempat usaha, lampiran bukti pajak
pendapatan (PPN) atas sewa gedung, dan bukti
pelunasan PBB. Setelah itu, Anda akan mendapatkan
NPWP beserta surat keterangan terdaftar sebagai wajib
pajak. Dengan nomor inilah, nantinya Anda bisa
melaksanakan segala hak dan kewajiban perpajakan.
Mengurus Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP)
SIUP adalah surat izin yang dikeluarkan oleh Dinas
Perindustrian dan Perdagangan sebagai tanda bahwa
Anda telah bisa menjalankan usaha di bidang
perdagangan dan jasa. Untuk bisa mendapatkannya,
Anda harus mengajukan permohonan dengan persyaratan
berupa; surat izin tempat usaha (SITU) dan pas foto
pimpinan perusahaan atau direktur. Bagi Anda pemilik
usaha kecil dan menengah, permohonan bisa diajukan ke
Dinas Perdagangan tingkat kota/kabupaten. Sedangkan
untuk golongan SIUP besar, permohonan harus ditujukan
kepada Dinas Perdagangan tingkat provinsi.
Mengurus Tanda Daftar
Perusahaan (TDP)
Sesuai peraturan dan perundang-undangan,
semua jenis bidang usaha wajib memiliki TDP. TDP
dianggap sebagai bukti nyata bahwa usaha Anda
telah terdaftar dan disahkan oleh pejabat yang
berwenang. Tanda daftar ini bisa Anda dapatkan
dengan mendaftarkan diri ke Dinas Perdagangan
sesuai alamat domisili perusahaan. Dokumen yang
harus disiapkan di antaranya adalah; Akta
Pendirian, Surat Keterangan Domisili Perusahaan,
NPWP, pengesahan dari pengadilan, dan SIUP.
Bentuk dan Status
Badan Usaha Jasa
Konstruksi
BENTUK BADAN USAHA JASA
KONSTRUKSI
O Bentuk usaha dalam kegiatan jasa konstruksi meliputi usaha
perseorangan dan badan usaha, baik dalam lingkup nasional
maupun global baik dalam bentuk badan hukum maupun
bukan badan hukum.
O Bentuk usaha yang dilakukan oleh orang perseorangan
sebagai pelaksana konstruksi hanya dapat dilakukan atas
pekerjaan konstruksi yang memiliki resiko kecil, berteknologi
sederhana, dan budget yang terbilang kecil. Pekerjaan proyek
konstruksi yang memiliki resiko besar, berteknologi tinggi,
dan tentunya memakan biaya dengan nominal besar biasanya
dilakukan oleh badan usaha yang berbentuk perseroan terbatas
atau badan usaha asing yang dipersamakan.
STATUS BADAN USAHA JASA
KONSTRUKSI
Usaha Jasa Konstruksi berbentuk usaha orang perseorangan atau badan usaha, baik yang
berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum.
O Kualifikasi usaha bagi badan usaha  terdiri atas:
a. Kecil (K)
b. Menengah (M)
c. Besar (B)
O Penetapan kualifikasi usaha tersebut di atas dilaksanakan melalui penilaian terhadap:
a. Penjualan tahunan;
b. Kemampuan Keuangan;
c. Ketersediaan tenaga kerja konstruksi; dan
d. kemampuan dalam penyediaan peralatan konstruksi.
O Kualifikasi usaha sebagaimana dimaksud di atas menentukan batasan kemampuan
usaha dan segmentasi pasar usaha Jasa Konstruksi.
O Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan kualifikasi usaha diatur dalam PERMEN
PUPR RI No. 07/PRT/M/2019 – Standar Dan Pedoman Pengadaan JASA
KONSTRUKSI Melalui Penyedia.
Surat Ijin Usaha Jasa
Konstruksi (SIUJK)
Langkah-langkah untuk mendapatkan
Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi
(SIUJK) dapat dibagi ke dalam tiga
tahap:
TAHAP 1: Sertifikasi Tenaga Ahli
(SKA)/Trampil (SKT)
TAHAP 2: Sertifikasi Badan Usaha
(SBU)
TAHAP 3: Pengurusan SIUJK
TAHAP 1: SERTIFIKASI TENAGA AHLI
(SKA)/TENAGA TRAMPIL (SKT)
O Apakah Anda membutuhkan SKA atau SKT? Ini tergantung
dari kualifikasi Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang Anda
butuhkan.
O Bila Anda memulai dengan klasifikasi kecil (K1), Anda cukup
membutuhkan SKT. Tenaga ahli cukup dengan izasah SMU
atau STM.
O Bila Anda memilih SIUJK Klasifikasi M1 misalnya, Anda
membutuhkan SKA. Anda harus memiliki tenaga ahli minimal
sarjana. Berapa orang sarjana yang Anda butuhkan ini
tergantung dari berapa bidang yang akan Anda garap. Bila
perusahaan Anda adalah pemula, hanya 4 klasifikasi (bidang)
dan hanya 4 sub-klasifikasi (sub-bidang) yang bisa Anda garap.
O Klasifikasi yang ada (sesuai dengan peratuan baru Lembaga Pengembagan
Jasa Konstruksi) adalah Bangunan Gedung, Bangunan Sipil, Instalasi
Mekanikal dan Eletrikal, Jasa Pelaksanaan Lainnya, Jasa Pelaksanaan
Spesialis, Jasa Pelaksanaan Ketrampilan. Masing-masing klasifikasi ini
masih mempunyai sub-klasifikasi. Jadi, Anda harus memilih klasifikasi dan
sub-klasifikasi mana yang akan Anda garap.
O Lembaga Pengmbangan Jasa Konstruksi telah mengeluarkan klasifikasi dan
sub-klasifikasi lengkap dengan kode-kodenya untuk izin usaha jasa
konstruksi.
O Jumlah SKA yang Anda butuhkan tergantung dari berapa bidang yang akan
Anda garap. Bila Anda memilih 4 bidang, paling tidak Anda membutuhkan 5
SKA. Bila perusahaan Anda misalnya memilih kualifikasi M1, maka Anda
harus memiliki satu SKA penanggung jawab teknik dan 4 penangjungjawab
klasifikasi (bidang).
O Bila perusahaan Anda hanya menggarap 3 klasifikasi, maka Anda
membutuhkan 4 SKA: 1 penanggungjawab teknik, 3 penanggungjawab
klasifikasi.
O Semua SKA harus mengikuti training yang telah ditentukan oleh asosiasi
profesi terkait dan mengikuti wawancara atau membuat sebuah karya ilmiah
sesuai dengan bidang yang mereka pilih sebelum mendapatkan sertikasi
tenaga ahli (SKA).
SYARAT UNTUK SKA
O S1 Teknik dan Pertanian
O Mengisi Formulir Keanggotaan
O Fotocopy Izasa S1
O Fotocopy KTP
O Pasfoto (3x4) 4 Lembar
O NPWP
Ini bisa memakan waktu sampai satu bulan. Pertama, tenaga ahli
akan mengikuti training dan interview sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan oleh asosisasi profesi. Setelah dinyataka lulus,
asosiasi tersebut akan mendaftarkan tenaga ahli tersebut ke
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK). LPJK
kemudian akan mengeluarkan Sertikasi Tenaga Ahli sesuai
dengan bidang yang ia pilih.
TAHAP 2: SERTIFIKASI BADAN USAHA

O Bila perusahaan Anda telah memiliki sertifikasi tenaga ahli


(SKA), baru Anda bisa mengurus sertifikasi badan usaha
(SBU). Tanpa SKA, Anda tidak mungkin mendapatkan SBU.
O Untuk mendapatkan SBU, selain SKA, Anda harus menjadi
anggota salah satu asosiasi, yang terakreditasi di LPJK.
Kemudian, Anda membayar sejumlah biaya untuk mengurus
SBU sesuai dengan bidang yang Anda garap. Banyak dokumen
yang perlu Anda siapkan bila Anda mau mendapatkan SBU.
O Pengurusan SBU ini bisa mengambil waktu kurang lebih 1
bulan bahkan lebih, tergantung banyaknya SBU yang diproses
di LPJK.
SYARAT UNTUK SBU

O Akte Pendirian Usaha (PT atau CV)


O SK Menteri Hukum dan HAM (Pengesahan)
O Surat Keterangan Domisili Usaha
O Nomor Pokok Wajib Perusahaan (NPWP)
O Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
O Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
O Pengusaha Kena Pajak (PKP)
O Neraca & Laporan Keuangan Perusahaan
O Surat Keterangan Ketrampilan (SKT)/ Surat Keterangan Keahlian (SKA)
O Kartu Anggota Assosiasi (KTA)
O KTP Pengurus Perusahaan
O Kartu Keluarga Penanggungjawab Perusahaan
O Pas Foto (4x6) 4 lembar
O Struktur Organisasi
TAHAP 3: SIUJK
Bila Anda sudah mempunyai SKA dan SBU, barulah Anda bisa mengurus Izin Usaha
Jasa Konstruksi (IUJK) ke Pemda terkait.
PERSYARATAN UNTUK SIUJK
Berikut adalah syarat-syarat dokumen yang diperlukan:
O Akte Pendirian Usaha (PT atau CV)
O SK Menteri Hukum dan HAM (Pengesahan)
O Surat Keterangan Domisili Usaha
O Nomor Pokok Wajib Perusahaan (NPWP)
O Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
O Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
O Pengusaha Kena Pajak (PKP)
O Surat Keterangan Ketrampilan (SKT)/ Surat Keterangan Keahlian (SKA)
O Sertfikasi Bada Usaha (SBU)
O KTP Pengurus Perusahaan
O Pas Foto (4x6) 2 lembar
O Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi penting
untuk anda miliki guna memperoleh izin usaha
jasa konstruksi. Melalui tiga tahapan yang
disebutkan sebelumnya anda akan mudah
mendapatkan SIUJK. Mintalah kantor LPJK
memberikan anda banyak masukan terkait
semua persyaratan sehingga mempermudah
proses anda mendapatkan surat izin tersebut.
KESIMPULAN
1. Badan Usaha adalah kesatuan dari sekelompok orang atau modal
yang memiliki aktivitas yang bergerak dibidang perdagangan atau
bidang usaha lainnya dengan bertujuan untuk menghasilkan laba atau
keuntungan.
2. Sebelum mendirikan badan usaha ada lima tahap berurutan yang
harus diurus atau dikerjakan yaitu antara lain pembuatan akta
perusahaan, mendapat surat keterangan domisili usaha, mengurus
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), mengurus Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP), dan mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
3. Dalam pengurusan Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) tahapan
yang harus dikerjakan dan wajib ada terlebih dahulu yaitu Sertifikasi
Tenaga Ahli (SKA)/Tenaga Terampil (SKT) dan Sertifikasi Badan
Usaha (SBU)

Anda mungkin juga menyukai