KEPERAWATAN PADA
PARKINSON
SRI MULYATI RAHAYU
Definisi
Penyakit Parkinson adalah gangguan neurologic progresif yang mengenai pusat otak yang
bertanggung jawab untuk mengontrol dan mengatur gerakan. (Suzanne C. Smetzer.2001)
Penyakit Parkinson adalah suatu kondisi degenaratif yang terutama mengenai jaras ekstrapiramidal
yang mengandung neurotransmitter dopamine, dan karakteristiknya adalah trias yang terdiri dari:
akinesia (hambatan Gerakan), rigiditas, tremor(gerakan gemetar ke atas bawah) biasanya
mengenai anggota gerak atas.
• Penyakit Parkinson (paralysis agitans) atau sindrom Parkinson (Parkinsonismus) merupakan suatu
penyakit/sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya
pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/ neostriatum (striatal dopamine
deficiency).
• Neurodegeneratif pada parkinson juga terjadi pasa daerah otak lain termasuk lokus ceruleus, raphe
nuklei, nukleus basalis Meynert, hipothalamus, korteks cerebri, motor nukelus
ETIOLOGI
• Xenobiotik : Berhubungan erat dengan paparan pestisida yang dapat menmbulkan kerusakan
mitokondria
• Pekerjaan : Lebih banyak pada orang dengan paparan metal yang lebih tinggi dan lama.
• Infeksi : Paparan virus influenza intrautero diduga turut menjadi faktor predesposisi penyakit
parkinson melalui kerusakan substansia nigra. Penelitian pada hewan menunjukkan adanya
kerusakan substansia nigra oleh infeksi Nocardia astroides.
• Diet : Konsumsi lemak dan kalori tinggi meningkatkan stress oksidatif, salah satu
mekanisme kerusakan neuronal pada penyakit parkinson. Sebaliknya,kopi merupakan
neuroprotektif.
• Trauma kepala : Cedera kranio serebral bisa menyebabkan penyakit parkinson, meski
peranannya masih belum jelas benar
• Stress dan depresi : Beberapa penelitian menunjukkan depresi dapat mendahului gejala
motorik. Depresi dan stress dihubungkan dengan penyakit parkinson karena pada stress
dan depresi terjadi peningkatan turnover katekolamin yang memacu stress oksidatif.
Gejala motorik lainnya, yaitu:
Gangguan gaya berjalan dan postur:Shuffling : jalan menyeret
Decreased arm-swing : berkurangnya kemampuan lengan membelok dan berayunTurning "en
bloc“ : kaku leher
Kombinasi dari postur tubuh yang membungkuk, ketidakseimbangan, dan langkah pendek. Sering
mengakibatkan pasien terjatuh.
Gait freezing.Kekakuan merupakan manifestasi dari akinesia (ketidakmampuan
bergerak).
Gait freezing merupakan ketidakmampuan menggerakan telapak kaki.
Dystonia (terjadi kira-kira 20% dari kasus): abnormal, nyeri pada saat kontraksi otot.
Sering mempengaruhi kaki dan pergelangan kaki.
Gangguan berbicara dan menelan
Hypophonia: soft speech/Bicara yang pelan. Kualitas berbicara mengarah pada kelembutan, serak
dan monoton. Beberapa pasien dengan penyakit Parkinson mengeluh merasakan lidahnya berat
dan kekacauan berbicara.
Monotonic speech: bicara monoton Festinating speech: sangat cepat, lembut, sangat kurang
dimengerti.
Drooling : mengeluarkan air liur, biasanya disebabkan oleh kelemahan, kesulitan menelan dan
postur tubuh yang membungkuk.
Dysphagia : kerusakan kemampuan menelan. Dapat menyebabkan aspirasi dan pneumonia.
• Gejala motorik lainnya:
• Fatigue. Terjadi pada hampir 50% kasus.
• Masked faces/ hipopomuaWajah seperti topeng dengan infrequent blinking
• Kesulitan menggulingkan badan di tempat tidur atau ketika berdiri dari posisi duduk
• Micrographia: tulisan kecil dan hampir tidak terbaca
• Kerusakan keterampilan dan koordinasi motorik halus
• Kerusakan koordinasi motorik kasar
• Akathisia, ketidakmampuan mempertahankan posisi duduk
PATOFISIOLOGI
ASUHAN KEPERAWATAN
• PENGKAJIAN
1. Kaji riwayat gejala dan efeknya terhadap fungsi tubuh.
2. Kaji saraf kranial, fungsi serebral (koordinasi) dan fungsi motorik.
3. Kaji kejelasan dan kecepatan bicara.
4. Kaji tanda depresi.Observasi gaya berjalan dan saat melakukan aktivitas.
GANGGUAN MOBILITAS FISIK YANG BERHUBUNGAN
DENGAN BRADIKINESIA, REGIDITAS OTOT DAN TREMOR
• Kaji ROM
• Kekuatan otot
• Bantu klien melakukan ADL (olah raga setiap hari seperti berjalan, bersepeda, berenang, atau
berkebun)
• kompres air hangat dan lakukan pengurutan untuk membantu relaksasi otot.
• Instruksikan klien untuk istirahat secara teratur agar menghindari kelemahan dan frustasi.
• Instruksikan klien berjalan dengan posisi kaki terbuka.
• Bantu klien mengangkat tangan dengan kesadaran
• Bantu mengangkat kaki saat berjalan
• menggunakan sepatu untuk berjalan
• berjalan dengan langkah memanjang.Beritahu klien berjalan mengikuti irama musik untuk
membantu memperbaiki sensorik.
• Ajarkan tehnik ROM
• Ajarkan untuk melakukan olah raga postural dan teknik berjalan untuk mengurangi
kekakuan saat berjalan dan kemungkinan belajar terus.
• Evaluasi : klien mengikuti sesi terapi fisik, melakukan latihan wajah 10 menit 2 kali
sehari.
GANGGUAN PEMENUHAN NUTRISI: KURANG DARI KEBUTUHAN
TUBUH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESULITAN:
MENGGERAKKAN MAKANAN, MENGUNYAH, DAN MENELAN