Anda di halaman 1dari 42

MODUL 1

TEKNIK PERENCANAAN USAHA


(BUISNESS PLANNING)
METODE CEFE

credit by group 1
Konsep Dasar
1
Kewirausahaan

2 Pengertian
Kewirausahaan

Karakteristik
Daftar Isi 3
Kewirausahaan

Keuntungan dan
4 Kerugian Berwirausaha
dan Berwiraswasta

3 Konsep Pembentukan
Kewirausahaan
Konsepan Dasar PENGERTIAN
Kewirausahaan KEWIRAUSAHAAN

Para ahli Menurut Geoffrey G. Meredith Konteks Manajemen


et al (2000) entrepreneur adalah
wirausaha adalah seorang
yang mempunyai kemampuan “para wirausaha adalah orang- seseorang yang memiliki
didalam melihat peluang orang yang mempunyai kemampuan dalam
mencari dana, serta sumber kemampuan melihat dan menggunakan sumberdaya
dana lain yang diperlukan menilai kesempatan- seperti financial (money),
untuk meraih peluang kesempatan bisnis, bahan mentah (materials), dan
tersebut dan berani mengumpulkan sumber- tenaga kerja (labors), untuk
mengambil resikonya dengan sumber daya yang dibutuhkan menghasilkan suatu produk
tujuan tercapainya guna mengambil keuntungan baru, bisnis baru, proses
kesejahteraan individu dan dari padanya dan mengambil produksi atau pengembangan
nilai tambah bagi masyarakat. tindakan yang tepat guna organisasi usaha (Marzuki
memastikan sukses” Usman,1997:3)

Kesimpulan. bahwa seorang yang berwirausaha akan melibatkan 2 unsur pokok yaitu,
peluang dan kesempatan mengambil peluang melalui individu-individu yang ada.
Karakteristik 9 Karakteristik menurut David Mc Clelland

Kewirausahaan Dorongan Prestasi -> memiliki keinginan besar untuk mencapai suatu
prestasi
Bekerja Keras -> Mencapai sasaran yang diinginkan
Memperhatikan Kualitas -> Menangani dan mengawasi bisnisnya sendiri
sebelum beralih ke usaha lain
Sangat Bertanggung Jawab -> Bertanggung Jawab atas usahanya sendiri baik
secara moral, legal, maupun mental
Berorientasi Pada Imbalan -> Mengharapkan imbalan yang sepadan dengan
usahanya baik berupa uang maupun penghargaan dan pengakuan

Optimis -> Waktu adalah uang


Berorientasi Pada Hasil Karya Yang Baik -> Ingin terlihat menonjol dan
menuntut segala yang first class
Mampu Mengorganisasikan -> Mampu memadukan bagian-bagian dari
usahanya dalam usahanya
Berorientasi Pada Uang -> Tidak semata-mata memenuhi kebutuhan pribadi
dan usahanya saja, tetapi dilihat juga sebagai ukuran prestasi kerja dan
keberhasilan
Karakteristik Ciri-ciri dan Watak
Kewirausahaan wirausahawan Menurut Geoffrey G. Merideth (1996:5-6)

Percaya Diri
Keyakinan, ketidak Berorientasi ke
tergantungan dan optimis masa depan

1 6 Pandangan kedepan,
prespektif
Berorientasi pada
tugas dan hasil
Keorisinilan
Kebutuhan untuk berprestasi,
2 Keywords 5
Berorientasi laba, ketekunan dan Inovatif dan kreatif serta
ketabahan, tekad kerja keras fleksibel
mempunyai dorongan kuat,
energetic dan inisiatif

3 4 Kepemimpinan
Pengambilan
risiko Perilaku sebagai pemimpin, bergaul
Kemampuan untuk mengambil risiko dengan orang lain, menanggapi
yang wajar dan suka tantangan; saran-saran dan kritik
Keuntungan dan Kerugian
wirausahawan

Keuntungan
• Memberikan kesempatan kepada pribadi untuk
mengontrol jalan hidupnya sendiri
• aktualitas diri untuk mencapai cita-cita
• Kesempatan untuk meraih keuntungan tak
terhingga dan masa depan
• Kesempatan umtuk memberikan sumbangan
kepada masyarakat dengan lapangan kerja
dan pengabdian serta memperoleh pengakuan

Kerugian
• Kepastian pendapatan membuka dan
menjalankan usaha tidak menjamin akan
memperoleh uang yang cukup untuk hidup
• Risiko hilangnya modal/asset/investasi
• Kualitas hidup sebelum bisnis mapan, kerja 12-
6 jam sehari
Konsep Pembentukan
Wirausaha
Diawali dalam trend 1000 tahun terakhir terjadi perpindahan kekuasaan
pada kelompok orang atau individu tertentu yaitu sebagai berikut:

1 2 3

Tahun 1000 Tahun 1455 Tahun 1555


Penemuan mesin cetak Politisi mulai lebih
Kekuasaan berada ditangan
yang memungkinkan berkuasa dan untuk
kaum rohaniawan yang
pengetahuan lebih bisa mempertahankan
secara kebetulan adalah
disebarkan lebih banyak kekuasaan itu ,
orang yang mampu
orang, dengan demikian birokrasi dibuat
membaca dan menulis
4 kekuasaan berpindah dari
agama ke politik 5 6
Tahun 1970
Tahun 1995 Tahun 2020
Penemuan microchip Ekonomi sekarang Keseimbangan kekuasaan
memungkinkan informasi begitu penting bergeser perlahan dari
lebih menyebar kepada sehingga menjadi birokrasi menjadi
kelompok yang lebih besar. penyebab jatuhnya kewirausahaan. (Bill Gates
Kekuasaan bergeser banyak pimpinan dipilih menjadi orang yang
perlahan dari politik ke politik (mis, Presiden paling berkuasa di Inggris)
ekonomi. Soeharto)
Konsep Pembentukan
Wirausaha

• Model pelatihan CEFE didasarkan pada suatu konsep yang disebut


"Competence Based Economies Formation Of Entrepreneurs" yaitu
suatu perekonomian yang didasarkan pada kemampuan
kewirausahaan melalui pembentukan kewirausahaan-kewirausahaan.

• Menurut konsep ini ukuran yang dapat menentukan keberhasilan


seseorang untuk merealisir apa yang diinginkan adalah ketersediaan
atau feasibilitas dari peluang yang dimiliki disamping itu mereka
harus mampu memahami peluang mereka pada situasi ekonomi
tertentu, mempelajari umpan balik yang mereka peroleh, mampu
untuk membuat rencana kerja tetapi juga harus mengenali
kekurangannya dalam menangani secara kompetensi situasi di mana
peluang tersebut berada, mengatur strategi serta bagaimana
meningkatkan kemampuan (kompetensi) mereka.

Creation of enterprises & formation of entrepreneurs


(CEFE)
Konsep Pembentukan
Wirausaha

Program kegiatan diatas, didanai oleh dikti dengan maksud sebagai pancingan awla untuk
kegiatan berikutnya yang akan dilakukan oleh perguruan tinggi. diharapkan perguruan tinggi
meneruskan dan mengembangkan sesuai dengan ciri ciri khasnya dan kemampuan yang ada.
Konsep Pembentukan
Wirausaha
PROSES PEMBINAAN WIRAUSAHA BARU DI
PERGURUAN TINGGI

Proses Ketiga
Dalam proses ini
Proses Kedua merupakan bagian akhir
dari kegiatan program
Pada tahap ini, dipilih pemciptaan wirausaha
dan diseleksi baru, tapi merupakan
Proses Pertama mahasiswa yang minat langkah awal bagi
Dalam pembinaan awal, untuk menjadi peserta program dalam
dimulai sejak mahasiswa wirausaha. Kegiatan memasuki dunia bisnis
masuk diperguruan pembinaan berupa yang sebenarnya.
tinggi. Materi diberikan • Pelatihan Kegiatan yang dilakukan
80% berkaitan dengan kewirausahaan dalam proses 3 (ketiga)
motivasi prestasi yaitu • unjungan Tempat sebagai berikut;
menggali kemampuan Usaha • Pembinaan Lanjutan
yang ada dalam diri • Pemagangan, • Monitoring dan
sendiri dan 20% Evaluasi
berkaitan dengan
motivasi eksternal yaitu
PROSES PEMBINAAN WIRAUSAHA BARU DI dorongan berprestasi
PERGURUAN TINGGI dipengaruhi factor-faktor
dari luar individu.
MODUL 2
SIKAP PRIBADI WIRAUSAHA

credit by group 1
Pemahaman Sikap
1
Pribadi Wirausaha

2 Tiga Motif Sosial dari Mc


Daftar Isi Clelland

3 Ciri Sikap Wirausaha


Pemahaman Sikap Pribadi
Wirausaha

• Pemahaman sikap dan pribadi seseorang wirausaha tidak terlepas dari pendekatan teori psikologi yang
dilakukan oleh David Mc. Clelland tahun 1961.
• Penelitian dilakukan secara empiris terhadap faktor-faktor kepribadian yang tidak tergantung pada keadaan
lingkungan, yang menentukan suksesnya seorang wirausaha.
• Penemuan pertama dibuktikan bahwa ada hubungan antara perilaku kewirausahaan dengan kebutuhan untuk
berprestasi.
• Kedua, secara empiris ditemukan korelasi positif antara kuatnya kebutuhan untuk berprestasi dengan
perilaku wirausaha yang berhasil.
• Melakukan uji beda karakteristik perorangan antara wirausaha dengan bukan wirausaha.
Tiga Motif Sosial dari
Mc Clelland
Motif affiliasi (affiliation motive)
1 Perilaku seseorang yang menyenangi keharmonisan dalam berhubungan
dengan orang lain. Tujuan utamanya adalah suasana yang penuh
dengan keakraban dan keharmonisan.

Motif kekuasaan (power motive)


2 Perilaku seseorang yang ingin menguasai orang lain, sehingga orang itu
kagum pada dirinya dan mengikuti perintah apa yang diinginkan. Orang
yang memiliki motif ini, cenderung bertingkah laku otoriter.

Motif prestasi (achievement motive)


3 Motif yang mendorong tingah laku seseorang dengan titik berat
tercapainya suatu prestasi. Ukuran keberasilan bagi motif ini adalah
tercapainya prestasi yang lebih tinggi.
Ciri Sikap Wirausaha

Motif prestasi sebagai ciri sikap wirausaha


Hasil penelitian menunjukan bahwa mereka yang memiliki keinginan berprestasi lebih ternyata
sekitar 66%diantaranya memilih sebagai pengusaha, sementara 34% lainnya memilih bekerja
pada bidang lainnya. Sebaliknya pada mahasiswa yang mempunyai keinginan prestasi rendah,
hanya 10% memilih pekerjaan sebagai pengusaha dan 90% lainnya memilih bekerja dibidang
lainnya. Secara umum pengusaha mendapat nilai (need for achiement) lebih tinggi
dibandingkan dengan orang-orang yang berprofesi dibidang lainnya.
Mc. Clelland dan kawan-kawan menyimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara
kewirausahaan dengan tingkat (need for achiement) yang tinggi. Program Achievement
motivation training (AMT) dikenalkan oleh Mc. Clelland dan Berlew pada bulan November 1972
di Indonesia.
Ciri Ciri Sikap Wirausaha

Gambar diatas merupakan 11 ciri ciri sikap pribadi wirausaha sukses


Ciri Ciri Sikap 11 Ciri-Ciri Sikap Wirausaha
Wirausaha
a. Berani mengambil risiko. Wirausaha adalah orang yang berani mengambil risiko yang wajar yang sudah diperhitungkan, ia optimis akan berhasil, tapi
bukan pasti berhasik atau gagal.

b. Kreatif dan inovatif. Seorang wirausaha sejati tidak menyukai pekerjaan yang mendatar atau yang bersifat rutin.
c. Mempunyai visi. Wirausaha sukses adalah orang yang visioner, yang memiliki bayangan atau gambaran masa depan yang akan dicapai.

d. Mempunyai tujuan yang berkelanjutan. Mampu merumuskan tujuan yang jelas, menantang namun realitas.
e. Percaya diri. Memiliki kepercayaan diri yang kuat untuk mampu bersaing dengan cara yang sehat bahwa apa yang dilakukan akan berhasil sesuai
dengan harapannya

f. Mandiri. Seorang wirausaha tidak bergantug dengan orang lain.


g. Aktif, energik, dan menghargai waktu. Seorang pengusaha tidak akan diam dan mudah puas dengan hasil kinerjanya dengan menggunakan waktu
sebaik-baiknya kalau perlu bekerja selama 24 jam sehari.

h. Memiliki konsep diri positif. Seorang pengusaha dapat menerima kritik, tidak bangga terhadap pujian, sanggup mengungkapkan penghargaan dan
pengakuan kepada orang lain.

i. Berpikir positif. Senantiasa membiasakan diri bersikap dan berperilaku positif terhadap konsumen, karyawan, pesaing, mitra bisnis, serta kegagalan
yang pernah dialami

j. Bertanggung jawab secara pribadi. Tidak menyalahkan faktor diluar dirinya, seperti orang lain yang bersalah, mesin/peralatan yang kurang baik,
persaingan yang tidak sehat, dll apabila pengusaha belum berhasil mencapai tujuannya.

k. Selalu belajar dan menggunakan umpan balik. Apabila mengdahapi kegagalan tidak mudah begitu saja meloncat ke usaha lain melainkan
mengumpulkan informasi dan mempelajari factor-faktor yang menyebabkan kegagalan.
MODUL 3
MOTIVASI & KEPEMIMPINAN DALAM
KEWIRAUSAHAAN

credit by group 1
1 Pemahaman Motivasi

Daftar Isi 2 KEPEMIMPINAN DALAM


KEWIRAUSAHAAN

KEPEMIMPINAN MENURUT
3 JENDELA JOHARI
Pemahaman
Motivasi
Motivasi adalah dorongan untuk membuat sesuatu (drive) dalam memenuhi sebuah
kebutuhan. seorang wirausaha sebagai pemimpin dalam usahanya, harus me- mahami
tentang motivasi. Pekerjaan seorang pemimpin yang paling penting antaralain adalah,
bagaimana dia bisa memotivasi orang yang dipimpin untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Pencapaian tujuan inilah yang menjadi patokan atau ukuran keberhasilan
bagi seorang wirausaha.

Motivasi yang penting bagi seorang wirausaha yaitu model motivasi yang mengaitkan antara
imbalan dan prestasi (model ini menggambarkan motivasi seseorang dalam beberapa faktor)
Pemahaman
Motivasi
Motivasi yang penting bagi seorang wirausaha yaitu model motivasi yang mengaitkan antara
imbalan dan prestasi (model ini menggambarkan motivasi seseorang dalam beberapa faktor)
Faktor Internal
1 2 Faktor Eksternal
1. Fisiologis
Merupakan kebutuhan dasar Yaitu Faktor-faktor yang
manusia berupa; sandang, pangan dan dikendalikan melalui pengaruh
papan. Kebutuhan ini merupakan faktor yang dimiliki seorang wirausaha
paling mendasar, bahwa seseorang dapat berupa imbalan-imbalan sebagai
memilih menjadi wirausaha/pekerja berikut:
pertama kali adalah didorong oleh
kebutuhan dasar yang menjadi tuntutan 1. Gaji
hidupnya. 2. Kondisi kerja
3. Penghargaan
2. Psikologis 4. Jenjang karier
A. Kebutuhan akan kasih sayang 5. Tanggung jawab
B. Kebutuhan mempertahankan diri
C. Kebutuhan memperkuat diri
KEPEMIMPINAN DALAM
KEWIRAUSAHAAN

Inti dari efektivitas kepemimpinan seorang wirausaha, bagaimana seorang


wirausaha harus menjalankan 3 variabel penting yang tercakup dalam
kepemimpinan untuk menuju wirausaha yang sukses sebagai berikut:
1. Menggunakan Pengaruh 2. Menciptakan komunikasi yang 3. Menetapkan pencapaian
Kepemimpinan adalah jelas dan dapat dipercaya, tujuan perusahaan. Pemimpin
menyangkut penggunaan dan Kejelasan dan ketepatan yang efektif mungkin harus
penanaman pengaruh dalam komunikasi mempengaruhi berurusan dengan tujuan
rangka memotivasi dan perilaku dan prestasi pengikut, individu karyawannya, kelompok
mengarahkan pegawainya. Bahwa kepemimpinan adalah dan organisasi perusahaan.
upaya mempengaruhi kegiatan Keefektifan pemimpin khususnya
pengikut melalui proses dipandang dengan ukuran tingkat
komunikasi untuk mencapai pencapaian satu atau kombinasi
tujuan tertentu tujuan tersebut.
KEPEMIMPINAN MENURUT
JENDELA JOHARI
Perbedaan antara kepribadian kepemimpinan dengan gaya kepemimpinan, dalam
kaitan ini adalah:
A. Kepribadian kepemimpinan

B. Mencakup persepsi pribadi dan persepsi


orang lain

C. Gaya kepemimpinan

D. Hanya mencakup perilaku kepemimpinan


seseorang menurut persepsi orang lain
(persepsi atasan, bawahan, rekan kerja dan
sebagainya
KEPEMIMPINAN MENURUT
JENDELA JOHARI

Menurut konsep ini, terdapat sikap atau perilaku tertentu yang dilakukan dalam
proses kepemimpinan :
1. Keperibadian kepemimpinan yang diketahui oleh pribadi sendiri pimpinan yang
bersangkutan,bidang yang diketahui sendiri ini termasuk pengetahuan mereka
tentang cara mereka memimpin orang lain (dampak perilaku mereka terhadap
orang orang yang dipengaruhinya atau yang dipimpinnya).

2. Kepribadian kepemimpinan tidak diketahui oleh pemimpin yang bersangkutan,


artinya dalam hal-hal tertentu pemimpin tidak mengetahui dampak perilakunya
terhadap orang lain yang dipengaruhinya (hal itu dapat terjadi karena yang
dipengaruhinya belum menyampikan balikan atau masukan kepada pemimpin
atau mungkin karena pemimpin tidak cukup waspada menangkap balikan itu).
KEPEMIMPINAN MENURUT
JENDELA JOHARI

3. Dalam kepribadian kepemimpinan juga tercakup perilaku dan sikap yang diketahui orang lain dalam
lingkungan organisasi serta yang tidak diketahui orang lain. Dapat membentuk tabel sebabai berikut:

Penjelasan:
1. Bidang 1: Adalah bidang yang diketahui sendiri dan juga diketahui orang lain dalam lingkkungan
organisasi tertentu disebut bidang umum/ diketahui semua orang (pemimpin dan orang lain,yaitu
atasan, bawahan, dan rekan sejawat) dalam lingkungan organisasi yang bersangkutan.
2. Bidang 2: Adalah bidang yang tidak diketahui sendiri(pimpinan) tetapi diketahui oleh orang lain diacu
sebagai bidang buta, Hal ini tidak diketahui pemimpin boleh jadi karena pengikut tidak mau
menyampaikan balikan/masukan/informasi tentang kepmimpin- anya, atau mungkin juga data tentang
hal itu dalam verbal atau non verbal tetapi pemimpin tidak dapat atau tidak memperdulikan hal itu.
KEPEMIMPINAN MENURUT
JENDELA JOHARI
Jadi kesimpulan dalam proses Balikan ini adalah :
A. Harus adanya kemauan orang lain (bawahan, atasan, dan rekan kerja) untuk bersikap terbuka dan
memberikan balikan yang relevan kepada pemimpin.
B. Pemimpin harus dapat menerima dan mempersepsikan sejauh mana balikan tersebut pengaruhnya
terhadap organisasi yang ada dilingkungannya.
C. Pemimpin harus dapat menerima dan mempersepsikan sejauh mana balikan tersebut pengaruhnya
terhadap organisasi yang ada dilingkungannya.
D. Makin banyak balikan yang diperoleh dalam organisasi, maka makin meluas pula bidang umum dan pada
saat yang sama hal itu akan mempersempit bidang buta pemimpin.
KEPEMIMPINAN MENURUT
JENDELA JOHARI

3. Bidang 3: Adalah bidang yang diketahui sendiri tetapi tidak diketahui orang lain, itu diacu
sebagai bidang pribadi karena hanya diketahui oleh pemimpin saja. Hal itu bersifat karena
pemimpin tidak mau menyampaikan atau mengungkapkan hal itu kepada orang lain di
lingkungan organisasi atau karena orang lain dalam sistem yang bersangkutan tidak
menangkap isyarat non verbal atau verbal yang diperlihatkan pemimpin.

4. Bidang 4: Adalah bidang yang tidak diketahui sendiri dan tidak diketahui orang lain, bidang
ini disebut sebagai bidang Gelap. Dalam terminologi psikologi aliran Freud hal ini diacu
sebagai alam bawah dasar, jadi apabila kita tidak memahami berar-benar berusaha
mengajak (probing) dan memahami maka kita tidak akan pernah mengetahui eksistensinya.
Tetapi sekalipun demikian, sebagian besar kepribadian pemimpin yang tidak diketahui itu
dapat me-miliki dampak yang relevan dalam kaitannya dengan bentuk- bentuk perilaku
pemimpin pada saat berupaya mempengaruhi perilaku orang lain.
KEPEMIMPINAN MENURUT
JENDELA JOHARI

Balikan (Feedback) dan penyingkapan (Disclosure). Ada dua proses yang mempengaruhi bentuk
jendela Johari (Konfigurasi keempat bidang), yaitu :
1. Proses yang berlangsung pada arah/ke arah kanan, dan itu disebut proses Balikan. Proses ini
menunjukkan kadar sejauh mana orang lain dalam organisasi mau berbagi informasi dengan
pemimpin tentang perilakunya terhadap orang lain. Hal ini menunjukan kemauan orang lain
untuk bersikap terbuka dan kemauan memberikan balikan yang relevan kepada pemim- pin,
tetapi perilaku dinyatakan bahwa anda harus memandang dari perspektif kedua belah pihak.
Proses ini juga menunjkan kadar sejauh mana upaya pemimpin mempersepsikan balikan
verbal dan non verbal yang ada dalam lingkungannya.

2. Proses lain yang mempengaruhi bentuk jendela Johari adalah proses yang berlangsung ke
arah bawah, dan proses ini disebut Penyingkap- an. Penyingkapan adalah kadar sejauh mana
pemimpin mau berbagi data tentang diri mereka sendiri kepada orang lain dalam organisasi.
KEPEMIMPINAN MENURUT
JENDELA JOHARI
Penggunaan istilah Penyingkapan dalam hal ini adalah :
A. Hal-hal yang terungkap dari perilaku orang lain;dan untuk me- mahami perilaku orang-orang
secara lebih baik kita harus benar- benar mengamati perilaku mereka untuk mengetahui nilai-
nilai dan hal-hal yang diwakili perilaku itu. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan, bahwa
kita harus berhati-hati dengan kata-kata bukan kata-kata yang penting tetapi perilaku orang-
orang yang mengeluarkan kata-kata itu. Pergerakan kulit hitam,mahasiswa,dan kelompok-
kelompok lain yang memperjuangkan hak-hak mereka,

B. Penyingkapan hanya penting apabila hal itu relevan bagi organisasi. Pengalaman yang
diperoleh Paul dan Hersey dari berbagai interverensi pengembangan organisasi yang paling
langka adalah waktu dan energi, oleh karena itu apabila orang-orang menyingkapkan hampir
semua hal tentang diri mereka sendiri dalam organisasi dan orang-orang menyediakan waktu
mengolanya, maka tidak akan banyak lagi waktu tersedia untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasi. Oleh sebab itu penyingkapan penting dan bermanfaat bagi organisasi sepanjang
hal itu relevan dengan upaya pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
MODUL 4
ETIKA DAN NORMA BISNIS

credit by group 1
1 Menjelaskan norma dan etika bisnis

Menjelaskan hubungan "Stakeholders


2 satisfaction" dengan "stakeholders
loyalty"

Tinjauan Khusus 3
Mengidentifikasi prinsip-prinsip etika
dan menggambarkan perilaku bisnis.

Memahami bagaimana cara


4 mempertahankan standar etika bisnis.

Memahami macam-macam tanggung


3 jawab perusahaan terhadap
stakeholder
Pemahaman Etika Dan Norma Bisnis

Etika bisnis selain dapat menjadi kepercayaan dan loyalitas dari semua unsur
yang berpengaruh pada perusahaan (stakeholder royalty) juga sangat menentukan
maju atau mundurnya perusahaan. Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku
pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam
membuat keputusan dan dalam memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi.
Ada dua jenis stakeholders yang berpengaruh terhadap perusahaan yaitu internal
stakeholders dan external stakeholders. dan ada 8 kelompok stakeholders yang
mempengaruhi keputusan bisnis, yaitu para pengusaha atau mitra usaha, petani dan
pemasok bahan baku, organisasi pekerja, pemerintah, bank, investor, masyarakat
umum, pelanggan dan konsumen (Zimmerer, 1996:21).
Kelompok Stakeholders yang mempengaruhi keputusan bisnis

1 2 3 4

Para pengusaha dan Petani dan perusahaan Organisasi pekerja Pemerintah yang
mitra usaha pemasok bahan baku yang mewakili pekerja mengatur kelancaran
aktivitas usaha

Selain merupakan pesaing, Petani dan perusahaan organisasi pekerja dapat Pemerintah dapat mengatur
para pengusaha merupakan berperan dalam mempengaruhi keputusan kelancaran aktivitas usaha
relasi usaha yang dapat bekerja menyediakan bahan baku. melalui proses tawar- melalui serangkaian
sama dalam menyediakan Pasokan bahan baku yang menawar secara kolektif. kebijaksanaan yang
informasi atau sumber peluang. kurang bermutu dan pasokan dibuatnya
Bahkan mitra usaha dapat yang lambat dapat
berperan sebagai pemasok, mempengaruhi kinerja
pemroses, dan pemasar. perusahaan.
Kelompok Stakeholders yang mempengaruhi keputusan bisnis

5 6 7 8

Bank penyandang dana Investor penanam modal Masyarakat umum yang Pelanggan yang membeli
perusahaan dilayani produk

Bank selain berfungsi sebagai investor penyandang dana masyarakat umum yang Pelanggan yang membeli
jantungnya perekonomian dapat mempengaruhi dilayani dapat produk secara langsung
secara makro juga sebagai perusahaan melalui mempengaruhi keputusan dapat mempengaruhi
lembaga yang dapat serangkaian persyaratan bisnis. Respons terhadap keputusan bisnis.
menyediakan dana perusahaan. yang diajukannya. operasi perusahaan, kualitas
barang, harga barang,
jumlah barang dan
pelayanan perusahaan
mempengaruhi keputusan-
keputusan perusahaan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa loyalitas para stakeholders (stakeholders loyalty) sangat tergantung pada
kepuasan para stakeholder (stakeholders satisfaction). Menurut Ronald J. Ebert (2000:182) jika seorang menyenangi suatu
pekerjaan, maka ia akan merasa puas. Bila merasa puas maka akan memiliki sikap yang sempurna, loyal, komitmen dan
kerja keras, yang berarti memiliki moral yang tinggi
Norma Etika

Menurut Zimmerer (1996:22) ada tiga tingkatan norma etika, yaitu :

3
2
Moral sikap mental
1 individual, sikap
mental individual
Kebijakan dan sangat penting
prosedur untuk menghadapi
Hukum, hukum organisasi, suatu keputusan.
berlaku bagi kebijakan prosedur
masyarakat secara organisasi memberi
umum yang arahan khusus bagi
mengatur mana setiap orang dalam
perbuatan yang organisasi dalam
boleh dilakukan mengambil
dan mana yang keputusan sehari-
tidak boleh harinya. karyawan
dilakukan. Hukum akan bekerja sesuai
hanya mengatur dengan kebijakan
standar perilaku dan prosedur
minimum perusahaan atau
organisasi
Menurut zimmrere (1996), kerangka kerja etika dapat dikembangkan menjadi 3 tahap:

Tahap Keempat
Memilih respons
Tahap Ketiga etika yang terbaik
dan
Membuat pilihan mengimplementasik
Tahap Kedua alternative dan annya pilihannya
membedakan
Mengidentifikasi antara respons
Tahap Pertama stakeholder kunci etika dan bukan
Mengakui dimensi- yang terlibat dalam etika
dimensi etika yang pengambilan
ada sebagai suatu keputusan
alternative atau
suatu keputusan.
Menurut zimmerer, pihak yang bertanggung jawab terhadap moral etika adalah manajer. Oleh karena itu, ada
tiga tipe manajer dilihat dari sudut etikanya, yaitu:

Manajemen Immoral Manajemen Amoral Manajemen Moral

Manajemen immoral didorong Tujuan amoral adalah juga profit, Manajemen moral juga
oleh alasan kepentingan diri tetapi tindakannya berbeda bertujuan untuk meraih
sendiri, demi keuntungan sendiri dengan immoral. Yang keberhasilan, tetapi dengan
atau perusahaannya. Yang membedakannya adalah mereka menggunakan aspek legal
menggerakkan manajemen dengan tidak sengaja melanggar
immoral adalah kerakusan atau hukum atau norma etika
ketamakan, yaitu berupa prestasi
organisasi atau keberhasilan
personal.
Prinsip-prinsip Etika dan Perilaku Bisnis
Menurut Michael Josephson (1998) yang dikutip dari Zimmerer (1996:26-27), secara universal, ada 10 etika yang
mengarah perilaku, yaitu:

Kejujuran Integritas
1 2

3 Memelihara janji
4 Kesetiaan

Kewajaran/keadilan Suka membantu orang lain


5 6
Hormat kepada Kewarganegaraan yang
7 orang lain 8 bertanggungjawab

9 Mengejar keunggulan 10 Dapat dipertanggungjawabkan


CARA-CARA MEMPERHATIKAN STANDAR KERJA
1) Menciptakan kepercayaan perusahaan. Kepercayaan perusahaan
dalam menerapkan nilai-nilai perusahaan yang mendasari 12. jaminan dagang
tanggungjawab etika bagi stakeholder. 13. pembayaran untuk mendapatkan usaha
2) Kembangkan kode etika. Kode etika merupakan suatu catatan 14. perlindungan lingkungan
tentang standar tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang 15. informasi kepemilikan
diharapkan perusahaan dari karyawan. Topik-topik khas yang ada
16. keamanan
pada suatu kode etika biasanya memuat tentang:
3) Jalankan kode etik secara adil dan konsisten
1. ketulusan hati secara fundamental dan ketaatan pada hukum
4) Lindungi hak perorangan
2. kualitas dan keamanan produk
5) Adakan pelatihan etika. Workshop merupakan alat untuk
3. kesehatan dan keamanan tempat kerja
meningkatkan kesadaran para para karyawan
4. konflik kepentingan
6) Lakukan audit etika secara periodic
5. praktik dan latihan karyawan
7) Pertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan
6. praktik pemasaran dan penjualan hanya aturan
7. keamanan atau kebebasan 8) Hindari contoh etika yang tercela setiap saat
8. kegiatan berpolitik 9) Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah
9. pelaporan finansial 10) Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika
10. hubungan dengan pemasok
11. penentuan harga, pengajuan rekening dan kontrak
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN

Menurut Zimmerer ada beberapa pertanggungjawaban perusahaan, yaitu:

1) Tanggungjawab terhadap lingkungan. Misal, tidak membuang limbah yang mencemari lingkungan,
berusaha mendaur ulang limbah yang mencemari lingkungan, menjalin komunikasi dengan kelompok
masyarakat sekitar
2) Tanggungjawab terhadap karyawan. Tanggungjawab karyawan dapat dilakukan dengan cara:
1. Dengarkan para karyawan dan hormati pendapat mereka
2. Minta input kepada karyawan
3. Memberikan feedback baik yang positif maupun yang negative
4. Ceritakan selalu kepada mereka tentang kepercayaan
5. Biarkan mereka mengetahui yang sebenar-benarnya apa yang mereka harapkan
6. Berilah hadiah kepada karyawan yang bekerja dengan baik
7. Percayakanlah mereka
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN
3) Tanggungjawab terhadap pelanggan. Tanggungjawab social perusahaan terhadap pelanggan menurut Ronald J.
Ebert ada dua kategori yaitu:
1. menyediakan barang dan jasa yang berkualitas
2. memberikan harga produk dan jasa yang adil dan wajar
3. melindungi hak pelanggan. Menurutnya ada 4 hak pelanggan yaitu:
a. hak untuk mendapatkan produk yang aman
b. hak untuk mendapatkan informasi segala aspek produk
c. hak untuk didengar
d. hak untuk memilih apa-apa yang mereka beli

Sedangkan menurut Zimmerer hak-hak pelanggan yang harus dilindungi meliputi 5 yaitu:
4. hak keamanan,
5. hak untuk mengetahui,
6. hak untuk didengar,
7. hak atas Pendidikan, contohnya adalah tentang bagai mana cara menggunakan dan memelihara produk.
8. hak untuk memilih.
4) Tanggungjawab terhadap investor
5) Tanggungjawab terhadap masyarakat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai