Anda di halaman 1dari 77

Rangkuman Modul 9,10,11,12

Kelompok 3

1. Herlina Eka
2. Francicus Prima
3. Maulida Rahmawati
4. Kholifatun Adzkiya
5. Raihan Tegar
6. Muhammad Arsy
7. Yohanes Alberto Julian Sihombing
Modul 9
Teknik dan Strategi Pemasaran
Pengertian
Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keingan konsumen (probe),
menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen(product), menentukan tingkat harga (price) mempromosikan agar produk
dikenal konsumen(Promotion) mendistribusikan produk ketempat konsumen (plance)
Perencanaan Pemasaran
3. Menempatkan Strategi Pemasaran dalam Persaingan
1. Penentuan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Orintasi pada pelanggan
2. Memilih Pasar Sasaran Khusus (special target market) Kualitas

● Pasar Individual Kesenangan

Inovasi
● Relung Pasar
Kecepatan
● Segmentasi Pasar
Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan

4. Pemilihan Strategi Pemasaran


Kiat Pemasaran
1. Cari Peluang
2. Tempat yang tepat
3. Banyaknya barang yang
dibutuhkan
4. Tentukan target apa yang
hendak dicapai
Fungsi fungsi pemasaran
1. Pembelian
2. Penyimpanan
3. Sortir dan Pengemasan
4. Penjualan
MODUL 10
MANAJEMEN PRODUKSI
OUTLINE

A PENGERTIAN UMUM E PERALATAN

TENAGA KERJA
B PROSES PRODUKSI
F
8

C BAHAN BAKU G PENJADWALAN

LOKASI
D H BIAYA

I PENGENDALIAN
A. BEBERAPA PENGERTIAN UMUM
 Produksi adalah suatu kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat
atau menciptakan faedah baru.
 Produk adalah merupakan hasil dari kegiatan produksi yang berwujud barang
atau jasa. 9

 Produsen adalah orang, badan atau lembaga yang menghasilkan suatu produk
 Produktivitas adalah merupakan suatu perbandingan dari hasil kegiatan
yang senyatanya dengan hasil kegiatan yang seharusnya.
 Proses produksi adalah cara, metode maupun teknik untuk
menyelenggarakan produksi. 10

 Manajemen produksi adalah tatacara melaksanakan proses produksi dari


perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengendalian serta
sistem informasi produksi yang meliputi aspek lokasi produksi, volume
operasi, mesin dan peralatan, bahan baku dan bahan pembantu, tenaga
kerja dan tata letak (lay out).
B. PROSES PRODUKSI
Proses produksi adalah tahapan kegiatan yang merubah sesuatu bernilai tambah. Dalam
proses produksi melibatkan beberapa tahapan kegiatan yaitu :

1. Perencanaan Produksi
11
Pada tahap perencanaan produk ini tidak hanya merencanakan fisik produk, melainkan
juga proses-proses yang memungkinkan produk tersebut dapat terwujud antara lain :
a. pembuatan model yang sesuai dengan keinginan pasar
b. bagian-bagian produk/spesifikasi produk
c. bagaimana ukuran dan sistem perakitannya.
d. Pengujian mutu produk
2. Penentuan Proses Produksi
Pada proses produksi, suatu produk dibuat melalui beberapa tahapan, yang berurutan dan
tetap sesuai alur produksi. pada produksi yang berulang-ulang dapat mempergunakan
tanda/simbol kegiatan sebagai berikut:
a) Operasi yaitu benda kerja dirubah bentuknya sehingga mendekati hasil akhir

b) Transportasi yakni perpindahan dari satu tempat kelain tempat, dari satu mesin kelain
12
mesin, Inspeksi yaitu pengontrolan kualitas barang/bahan.

c) Inspeksi yaitu pengontrolan kualitas barang/bahan

d) Ɒ Penundaan yaitu bila bahan disimpan untuk sementara waktu.


e) Aktivitas gabungan antara kegiatan pengerjaan dan inspeksi yaitu pada waktu
pengerjaan dilakukan pengawasan kualitas.
Untuk memperoleh proses produksi yang maksimal harus
mempertimbangkan:
1. Hapus kegiatan yang tidak perlu
2. Gabungkan kegiatan yang dapat digabung 13

3. Mengurutkan kegiatan dengan lebih efektif


C. BAHAN BAKU

Penentuan Bahan
a. Bahan harus dapat diolah dengan mudah maksudnya dapat diolah dengan
mempergunakan peralatan yang tersedia dan terjangkauoleh sipengusaha.
b. Kualitas bahan tetap relatif baik dan kontinyu, menyebabkan bahan baku dapat
14
disediakan dan mudah penyimpanannya sehingga biaya transportasi dapat ditekan.
c. Bahan mudah diperoleh sehingga dapat menjamin ketersediaan pasokan
d. Sumber Bahan Baku yang berjarak jauh dapat berpengaruh terhadap biaya produksi
dan harga jual. Semakin dekat ke lokasi produksi semakin baik. Bilamana keadaan
memaksa dan jauh dari sumber bahan baku maka dapat diantisipasi dengan cara
pembelian bahan baku sekaligus dan dapat disimpan dalam penggudangan.
D. LOKASI
Sebelum memilih lokasi sebagai tempat usaha terlebih dahulu adakan penelitian lokasi
dengan mempertimbangan segi-segi sebagai berikut:
a. Tinjau keterbatasan modal
b. Sarana transportasi dan komunikasi
15
c. Supply tenagakerja (SDM) dan sumberdaya alamnya
d. Ketersediaan air dan fasilitas sosialnya
e. Peraturan pemerintah setempath.
f. Sikap masyarakat
g. Keamanan
E. PERALATAN
Didalam memilih peralatan dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan faktor teknis
 Faktor ekonomi = berhubungan dengan biaya yang akan dikeluarkan untuk
pengadaan alat tersebut
 Faktor teknis = pertimbangan yang berhubungan dengan sifat teknis peralatan
16
tersebut
Menyusun tata letak
peralatan

PERALATAN

Pemeliharaan alat
1. Menyusun Tata Letak Pabrik
Dalam penyusunan tata letak, terdapat 7 prinsip dasar yang harus diperhatikan,
yaitu:

a. Prinsip integrasi, artinya tata letak yang baik harus dapat mengintegrasikan
seluruh faktor produksi (tenaga kerja, bahan, mesin dll) sehingga dapat
menghasilkan Kerjasama yang harmonis. 17

b. Prinsip memperpendek gerak


c. Prinsip memperlancar arus pekerjaan yang dapat menambah kelancaran
arus bahan tanpa hambatan.
d. Prinsip penggunaan ruang yng efektif dan efisien
e. Prinsip keselamatan dan kepuasan kerja
f. Prinsip keluwesan, yaitu dapat disesuaikan dengan keadaan jika diperlukan
adanya perubahan-perubahan
2. Pemeliharaan Peralatan
Ada beberapa cara untuk memelihara/merawat mesin, alat atau fasilitas, yaitu :
a. Pemeliharaaan breakdown, adalah pemeriharaan/perbaikan baru dilakukan setelah
mesin rusak atau breakdown
b. Pemeliharaan terencana, adalah pemeliharaan berjadwal sesuai dengan kalender

misal : pergantian pelumas setiap hari senin 18


pagi

c. Pemeliharaan pencegahan, adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan


memperhitungkan usia pakai komponen atau suku cadang mesin
F. TENAGA KERJA
Jenis-Jenis tenaga kerja :
1. Tenaga Kerja Upahan, adalah tenaga kerja yang memperoleh upah sebagai imbalan
atas jasa yang diberikan
2. Tenaga Kerja Tetap, adalah tenaga kerja yang secara teratur memperoleh hak-haknya
19
seperti upah cuti, meskipun ia tidak bekerja karena sesuatu hal yang tidak melanggar
ketentuan
3. Tenaga Kerja Tidak Tetap, adalah tenaga kerja yang memiliki hak dan kewajiban tidak
teratur. Umumnya mereka akan kehilangan hak-hak tertentu apabila mereka tidak
bekerja
4. Tenaga Kerja Borongan, adalah tenaga kerja yang menjalankan suatu pekerjaan
tertentu atas perjanjian dengan ketentuan yang jelas mengenai waktu dan harga
pekerjaan
Pertimbangan dalam menentukan tenaga kerja :
1. Jenis pekerjaan atau jabatan yang akan mereka isi
2. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengisi pekerjaan atau jabatan
tersebut 20

3. Berapa jumlah tenaga yang dibutuhkan


G. PENJADWALAN
● Penjadwalan adalah bentuk informasi untuk rencana/realisasi dari awal proses
produksi sampai jadi produk yang berupa alokasi waktu
● Dalam penjadwalan ini uraian kegiatan yang berhubungan dengan bahan baku mulai
diproses sampai menjadi produk dijelaskan dalam skala waktu
21
misalnya:
 kapan bahan baku mulai diproses ?
 Kapan perlakuan atau kegiatan
dimulai ?
 Kapan diperlukan Kembali bahan baku
?
 Kapan dilakukan inpeksi bahan baku ?
 Kapan produksi harus jadi ?
 Kapan produk dikemas ?
Salah satu Teknik dalam penyusunan jadwal produksi yang banyak disukai dan sederhana adalah
sistem Gant Chart. Seperti yang disajikan pada tabel berikut ini

RENCANA PRODUKSI
BULAN OKTOBER 2001
PEMBUATAN 500 Set SEPEDA/OTOPET

22
Tipe lain dalam Teknik penjadwalan
adalah system NETWORK, yaitu
penjadwalan digambarkan dalam
bentuk diagram melalui simbol-simbol
dari suatu kegiatan yang disusun
berdasarkan sistem hubungan
ketergantungan antara kegiatan satu
dengan yang lainnya.
H. BIAYA
Biaya adalah pengeluaran yang dilakukan sekarang untuk mendapatkan
manfaat pada masa yang akan datang dimana pengeluaran/pengorbanan
tersebut diduga, serta dapat dihitung secara kuantitatif dan tidak
dihindarkan.
Pembagian
biaya 23
terbagi
menjadi 3 :

Menurut Menurut
perilaku Menurut jenis usaha
jenis
1. Penggolongan Biaya menurut Perilaku
a. Biaya Tetap, adalah biaya yang dalam periode tertentu jumlahnya tetap, dan tidak
tergantung pada tingkat produksi yang dihasilkan

b. Biaya Tidak Tetap/Berubah, adalah biaya yang dalam periode tertentu jumlahnya
24
dapat berubah, tergantung pada tingkat produksi yang dihasilkan. Dalam hal ini,
yang berubah adalah biaya totalnya, sedangkan biaya persatuan adalah tetap
2. Penggolongan Biaya Menurut Jenis
a. Biaya Langsung, adalah biaya bahan yang secara langsung dan merupakan bagian
pokok dari barang tersebut

25

b. Biaya Tidak Langsung, adalah biaya yang secara tidak langsung digunakan untuk
membuat barang, dan bukan merupakan bagian pokok dari barang yang
bersangkutan
c. Biaya Administrasi/Umum, adalah biaya yang dikeluarkan untuk
keperluan administrasi kantor dan umum.
d. Biaya Penjualan, adalah biaya yang dikeluarkan untukpelaksanaan
kegiatan penjualan; seperti gaji pimpinan bagian penjualan, iklan, biaya 26

penyusutan alat penjualan.


3. Biaya menurut Jenis Usaha
a. Biaya pada Usaha Industri Kecil
Harga Pokok Produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik/biaya
tidak langsung produksi.
Biaya Usaha adalah biaya penjualan (gaji, iklan, promosi) dan adminstrasi dan Umum (alat tulis,
biaya telepon, biaya listrik), Biaya diluar usaha : biaya bunga
b. Biaya pada Usaha Perdagangan
Harga Pokok Pembelian adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk 27

Biaya Usaha adalah biaya penjualan (gaji, iklan, promosi) dan adminstrasi dan Umum (alat tulis,
biaya telepon, biaya listrik), Biaya diluar usaha: biaya bunga
c. Biaya pada Usaha Jasa
Komisi adalah biaya yang dikeluarkan untuk jasa memperlancar kegiatan usaha pelayanan
Biaya Usaha adalah biaya penjualan (gaji, iklan, promosi) dan adminstrasi dan Umum (alat tulis,
biaya telepon, biaya listrik), Biaya diluar usaha: biaya bunga
I. PENGENDALIAN
Tujuan dari pengendalian adalah agar pelaksanaan kegiatan yang terjadwal sesuai
dengan yang diharapkan, maka perlu dilakukan pengendalian

Pengendalian dimaksud yaitu :


28
- pengendalian bahan baku
- pengendalian penggunaan bahan
- pengendalian peralatan
- pengendalian tenaga kerja
- pengendalian biaya
- pengendalian kualitas
ASPEK KEUANGAN
Modul 11
PENDAHULUAN
● Mengelola keuangan suatu usaha (bisnis) dengan baik, bukan hanya dilakukan oleh
usaha yang besar saja. Tetapi usaha kecil dan menengah harus melakukan
pengelolaan keuangan dengan baik dan benar. Karena kinerja keseluruhan suatu
usaha bisnis sangat dipengaruhi oleh kinerja keuangan usaha yang bersangkutan.
● Pengertian umum dari pernyataan di atas adalah bahwa semakin baik kinerja
keuangan suatu perusahaan, semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut
meraih sukses
SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

● Dalam bagian ini diperkenalkan terlebih dahulu diagram serta penjelasan


sumber dan penggunaan dana, sehingga pembaca mengetahui bagaimana
seorang pimpinan/pemilik perusahaan dapat mengelola sumber dan
penggunaan dana dengan efektif dan efisien.
● Penanganan manajemen keuangan suatu perusahaan, apakah perusahaan itu
besar atau kecil permasalahan akan tetap sama, yaitu bagaimana seorang
manajer atau pemilik perusahaan mencari sumberdana yang murah dan dapat
digunakan dan dikelola sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu
memperoleh manfaat yang sebesar besarnya dengan pengorbanan yang
sekecil kecilnya.
Dalam pengelolan keuangan ada 3 aspek yang harus diperhatikan :
1). Bagaimana sumber Dana itu diperoleh
2). Merencanakan dan mengendalikan dana yang diperoleh
3). Serta bagaimana menggunakan dana yang efektif dan efesien
gambar dibawah ini dapat dilihat siklus sumber dan
penggunaan serta rencana dan pengendaliannya.
ALOKASI/PENGGUNAAN DANA
● Hal yang pertama seorang wirausaha atau Direktur/Manajer keuangan harus dapat
mengawasi dan menentukan pengalokasian dana untuk berbagai kemungkinan
penggunaan.
● Rencana dana harus ditetapkan terlebih dahulu dan ini merupakan bagian dari
rencana usaha atau kelayakan usaha, dimana pengalokasian dana harus mengikuti
prinsip pengelolaan keuangan yangtelah ditetapkan dalam rencana tersebut.
● Rencana penggunaan dana jangka pendek berupa; kas, surat berharga, piutang, dan
persediaan termasuk dalam investasi aktiva lancer dan rencana penggunaan dana
jangka panjang berupa; Tanah, gedung, pabrik dan peralatan termasuk dalam
investasi aktiva tetap
SUMBER DANA
● Setiap sumber mempunyai ciri tersendiri, seperti biayanya (bunga atau tingkat
deviden), jatuh tempo serta besarannya dan hal-hal lain yang diisyaratkan oleh
pemberi modal. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, seorang wirausaha
atau direktur/manajer keuangan harus menentukan suatu campuran yang terbaik
untuk memodali perusahaannya.
● Pengaruh terhadap kontinuitas usaha jangka panjang dan pemilik modal harus
dipertimbangkan ketika keputusan ini diambil. Biaya biaya untuk memperoleh
sumber dana (biaya modal) misalnya biaya bunga dan lain-lain harus
diperhitungkan, hal ini untuk mengurangi risiko keuangan yang terjadi
LAPORAN KEUANGAN
● Laporan ini memberikan beberapa hal :
 pertama laporan yang menggambarkan aktiva dan kewajiban perusahaan pada
suatu saat tertentu, biasanya pada akhir tahun atau kuartal, laporan ini kenalsebagai
Neraca.
 Kedua laporan rugi laba memberikan gambaran pendapatan, biaya biaya, pajak dan
keuntungan dari perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu, biasanya satu
tahun atau kuartal. Jika neraca menggambarkan posisi keuangan pada satu saat,
laporan laba rugi membebaran keuntungan selama jangka waktu tertentu. Dari
kedua laporan ini (Neraca dan Rugi Laba) beberapa informasi dapat ditarik, seperti
laporan laba yang ditahan dan laporan sumber dan penggunaan dana yang secara
garis besar telah diuraikan diatas.
Berikut ini ditunjukkan laporan keuangan 2 tahun dari PT. Maju Mundur.
Informasi Neraca

● Tabel 3.1 memperlihatkan neraca dari PT. Maju Mundur untuktahun fiskal pada
31 Maret 2004 dan 31 Maret 2005.
● Aktivanya tercatat disebelah atas sesuai dengan tingkat likuiditasnya. Kas dan
surat surat berharga (efek-efek) adalah aktiva yang sangat likuid dan diletakan
paling atas, sebaliknya, aktiva tetap (fiked asset), investasi jangka panjang dan
goodwill adalah yang paling tidak likuid, ditempatkannya paling akhir.
● Pos piutang menggambarkan hutang-hutang langganan kepada perusahaan,
yang dapat dicairkan dalam tempo sesuai dengan waktu kredit yang diberikan,
biasanya 30 sampai 60 hari. Sebaliknya, persediaan barang dipergunakan untuk
menghasilkan (memproduksi) suatu produk. Produk itu pertama-tama harus
dijual, kemudian menjadi tagihan dan akhirnya diselesaikan menjadi cash.
● Bagian bawah dari daftar memperlihatkan kewajiban-kewajiban dan kekayaan bersih
perusahaan. Pos-pos tersebut disusun sesuai dengan urutan mana yang lebih dulu harus
dibayar. Semua kewajiban jangka pendek harus sudah dibayar dalam jangka satu tahun,
sedang hutang jangka panjang dapat dibayar setelah lebih dari satu tahun Penyertaan
pemegang saham hanya akan dibayar dengan dividen biasa dan mungkinjuga dengan dividen
likuidasi.
● Penyertaan pemegang saham, atau disebut juga kekayaan bersih (net worth) dibagi atas
beberapa sub kategori Yang pertama adalah saham biasa, yang merupakan saham yang dibeli
oleh investor dan dibayar kepada perusahaan selama tahun-tahun yanglalu, harga pari
biasanya ditetapkan untuk saham tersebut.
● Dalam hal ini harga pari adalah Rp 1 per lembar saham, yang berarti bahwa per 31 Maret 2004
terdapat 420,828 saham biasa yang sudah diterbitkan. Paid-in-capital adalah kelebihan dari
uang yang dibayar di atas harga pari saham tersebut. Jika perusahaan akan menjual saham lagi
dengan.harga Rp. 6, itu berarti terdapat Rp. 1 kenaikan nilai dibagian saham biasa dan Rp. 5
kenaikan dibagi paid-in-capital. Laba ditahan (retainedearning) adalah keuntungan kumulatif
perusahaan setelah dividen yangterhimpun sejak saat berdirinya. Dalam hal ini artinya adalah
sisakeuntungan-keuntungan yang tidak dibagikan.
Laporan rugi laba
● Laporan rugi laba dalam Tabel 3-2 memperlihatkan pendapatan dan laba bersih
untuk dua tahun fiskal. Cos of goods sold merupakan biaya yang sebenarnya untuk
memproduksi produk. Di dalam pos ini termasuk pembelian bahan baku, upah
tenaga kerja yang berkaitan dengan produksi, dan biaya-biaya lainnya yang ada
kaitan dengan produksi.
● Tiga baris terakhir dari laporan rugi laba dalam Tabel 3.2 memperlihatkan laporan
laba ditahan yang disederhanakan. Dividen dikurangi dari laba setelah pajak,
sebelum ditambahkan kepada laba ditahan. Kenaikan Rp. 58,274 dalam tahun fiskal
2004 harus sesuai dengan angka neraca didalam Tabel 3.2. Pada dua tanggal
tersebut, laba ditahan masing-masing adalah Rp. 1,014,635 dan Rp. 956,361,
perbedaannya adalah Rp. 58,274. Jadi cocok.
Sumber data untuk analisa
● Dengan latar belakang pengetahuan ini, kita siap untuk menganalisa laporan
keuangan dimana data-data dari laporan tersebut merupakan sumber informasi
untuk mengetahui kebutuhan dana perusahaan. Berapa banyak dana yang
dibutuhkan dan dalam bentuk apa?.
● Alat untuk menjawab pertanyaan ini antara lain dari daftar sumber dan penggunaan
dana dan budget kas, yang akan kita bicarakan padabagian lain.
Pemakaian Ratio keuangan
● Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan perlu
beberapa tolok ukur.
● Tolok ukur yang sering dipakaia dalah ratio, atau index, yang menghubungkan dua
data keuangan yang satu dengan yang lainnya.
● Analisa dan interprestasi dari macam-macam ratio dapat memberikan pandangan
yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan bagi para analis
yang ahli dan berpengalaman, daripada analisa yang hanya didasarkan atas data
keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk ratio.
Macam-macam ratio
● Ratio keuangan dapat dibagi menjadi empat macam: likuiditas, debt, profitability dan
coverage ratio.
● Dengan menggabungkan ratio-ratio lainnya kita dapat membuat suatu
pertimbangan yang dapat dipertanggung jawabkan
● Untuk menggambarkan ratio di dalam bab ini, kita memakai daftar neraca dan
laporan rugi laba PT. Maju Mundur pada tabel 3.1 dan 3.2.
Ratio Likuiditas
● a) Current ratio
Ratio likuiditas dipakai untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Dari ratio ini banyak dilihat kemampuan kas perusahaan
untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya sekarang maupun pada saat saat sulit. Yang
sering digunakan secara umum adalah currentratio, dengan formula sebagai berikut :
● Kegiatan PT. Maju Mundur membuat alat-alat untuk keperluan rumah tangga.
Current rationya sedikit di atas rata rata ratio industri 2:1. (Rata-rata industri diambil
dari robertmorris Associates, statement studes). Walaupun perbandingan dengan
rata-rata angka industri tidak selalu mencerminkan kekuatan dan kelemahan
keuangan perusahaan, tetapi dari situ dapat ditarik suatu kesimpulan yang berarti
bahwa perusahaan berada di luar garis rata-rata
● b) Acid-test ratio
Suatu alat yang lebih teliti lagi untuk mengukur likuiditas adalah quick, atau acid-test ratio, yaitu:

● Ratio ini adalah sama dengan current ratio kecuali tidak memasukan pos persediaan di dalam
angka yang dibagi, yang dianggap paling kurang likuid dari komponen current asset. Ratio tersebut
terutama terdiri dari kas, surat-surat berharga dan piutang yang dibandingkan dengan kewajiban
jangka pendek.
● c) Likuiditas Piutang
Jika terdapat ketidakseimbangan atau masalah di dalam macam-macam komponen current assets,
analis keuangan akan mengkajinya secara terpisah atas likuiditas komponen tersebut. Pos piutang
sebagai contoh, mungkin kurang begitu lancar sifatnya. Jika kita menganggap piutang sebagai alat lancar,
kita dapat menilai terlalu tinggi atas likuiditas perusahaan yang dianalisa, karena kenyataannya terdapat
beberapa piutang yang sudah jatuh tempo tetapi belum dibayar. Pos piutang baru merupakan aktiva
lancar jika dapat ditagih tepatpada waktunya. Untuk analisa piutang diperlukan dua ratio :

Untuk PT. Maju Mundur ratio ini adalah:

Jangka waktu penagihan rata-rata menyatakan kepada kita jumlah hari rata-rata piutang tersebut belum
dilunaskan.
● 2) Receivable tumover ratio (ratio perputaran piutang), yaitu:

● Untuk PT. Maju Mundur adalah:

● Kedua ratio tersebut berbalikan satu sama lainnya. Jumlah hari dalam tahun, 365, dibagi dengan
jangka waktu penagihan rata rata, 62 hari, memberi hasil receivable turnover ratio, 5.89. jumlah
hari dalam tahun dibagi dengan turnover ratio memberi hasil dalam jangka waktu penagihan
rata-rata. Jadi, salah satu dari kedua ratio ini dapat dipakai.
● Cara lain yang dapat kita pakai untuk melihat likuiditas piutang adalah melalui aging of account
(usia pos-pos yang bersangkutan). Dengan ara ini, kita menggologkan piutang pada suatu saat
sesuai dengan jumlah piutang yang jatuh tempo pada bulan-bulan sebelumnya. Contohnya
adalah piutang per 31 Desember sebagai berikut:
Jumlah piutang yang ditagih dalam bulan:
DEBT RATIO panjang plus net worth. Untuk PT. Maju Mundur rationya adalah:
Kita  teruskan analisa kita kepada likuiditas jangka panjang
 
perusahaan (kemampuan perusahaan untuk memenuhi  
kewajiban-kewajiban jangka panjang), dengan mempergunakan Ratio ini menggambarkan pentingnya hutang jangka Panjang didalam struktur modal secara
beberapa debt hutang perusahaan (termasuk kewajiban lancar) relatif. Lagi-lagi ratio ini sejalan dengan rata-rata industri 0.24. ratio hutang tersebut di atas
dengan networthnya. adalah berdasarkan angka nilai buku. Kadang-kadang perlu juga menghitung ratio ini
berdasarkan nilai pasar. Kesimpulannya, debt ratio memberikan gambaran relatif kepada kita
Untuk PT. Maju Mundur rationya, bagian dari modal
  yang diberikan oleh kreditor dan oleh pemilik.

Rata-rata debt-to-worth ratio untuk industri. Dapat diharapkan PT.Maju


Mundur tidak akan menemui kesukaran dengan para kreditiornya yang
diakibatkan oleh debt ratio yang berlebihan.
Sebagai tambahan kepada total debt to eguity ratio, kita hitung juga
ratio berikut, yang berhubungan hanya dengan permodalan jangka
panjang perusahaan, yaitu:
Hutang Jangka Panjang Total Kapitalitas Di mana total kapitalitas
merupakan semua hutang jangka
 
Ratio Keuntungan (profitabilaity)
 
Ratio keuntungan ada dua macam: yang menunjukan keuntungan sehubungan dengan penjualan dan yang menunjukan keuntungan sehubungan dengan investasi. Keduanya
bersama-sama
menunjukan efisiensi operasi perusahaan.
a) Keuntungan sehubungan dengan penjualan (Gross profit margin)
Ratio yang pertama adalah gross profit margin, yaitu:

 
Atau secara sederhana keuntungan kotor dibagi dengan penjualan. Untuk PT. Maju Mundur gross profit margin adalah:
 

 
Ratio ini memberikan gambaran kepada kita keuntungan perusahaan sehubungan dengan penjualan setelah kita kurang costs of goods sold. Hal ini memberikan indikasi efisiensi
Operas
perusahaan dan juga penetapan harga produk. Gross prafimargin PT. Maju Mundur jauh lebih tinggi di atas rata-rata: industri 23.8%, yang berarti secara relatiflebih efisien di
dalam
memproduksikan produknya.
 
Ratio yang lebih spesifik untuk keuntungan adalah ret profit margin, yaitu :

PenjualanUntuk PT. Maju mundur ratio ini adalah:


 

 
Net profit margin menggambarkan kepada kita secara relative efisiensi perusahaan setelah memperhatikan semua pengeluaran biaya dan pajak pendapatan, tetapi tidak termasuk beban
biaya luar biasa. Net profit margin PT. Maju mundur berada diatas rata-rata industri 2.7%, yang berarti relatif lebih menguntungkan dari perusahaan-perusahaan sejenis di dalam
industri yang bersangkutan. Keuntungan dihubungkan dengan investasi Kelompok ratio keuntungan yang kedua adalah keuntungan sehubungan dengan investasi. Salah satu ukuran yang dipakai
adalah tingkat hasil atas penyertaan saham biasa (rate of return On common stock eguality), yaitu :
 

 
Untuk PT. Maju Mundur, rate of return ini adalah:

 
Ratio ini memberikan gambaran kepada kita kekuatan mendapatkan hasil dari investasi pemegang saham menurut buku, dan seringkali dipakai untuk memperbandingkan dua perusahaan atau lebih
di dalam industri. Rate of retum PT.Maju Mundur sedikit di bawah rata-rata industri 10.6%. Jadi. sementara PT. Maju Mundur memiliki profit marjin tinggi di dalam penjualannya dibandingkan
dengan rata-rata industri, dia memiliki hasil yang lebih rendah atas net Worthnya Gejala ini memberikan pengertian kepada kita bahwa PT. Maju Mundur secara relative memerlukan aktiva yang
lebih besar untuk mendapatkan penjualan dibandingkan dengan umumnya perusahaan sejenis dalam industri.
d) Perputaran (turn over) dan kemampuan mendapatkan hasil (earning power)
Hubungan antara penjualan dengan total aktiva disebut sebagai
tum over ratio, yaitu:
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑤𝑢𝑗𝑢𝑑

Untuk PT. Maju Mundur ratio ini pada tahun 2004 adalah:

𝑅𝑝. 3,992,158
= 1.31
𝑅𝑝. 3.046.323
Angka rata-rata industri untuk ratio ini adalah 1.66, jadi jelasPT. Maju Mundur memakai lebih banyak
akitiva dollar penjualan dari rata-rata industri. Turn over ratio memberikan gambaran relatif tentang
efisiensi perusahaan di dalam memanfaatkan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan
out-put. PT. Maju Mundur dalam hal ini kurang efisien dibanding rata-rata industri.

4. Ratio kemampuan memenuhi kewajiban (coverage Ratios)


Coverage ratio dibuat untuk menarik garis hubungan beban keuangan perusahaan dengan kemampuan
menutup beban tersebut. Salah Satu coverage ratio yang paling tradisional adalah interest Coverage ratio
(kemampuan membayar bunga), yang merupakan perbandingan antara pendapatan sebelum bunga dan pajak
untuk suatu jangka Waktu tertentu dengan beban bunga jangka waktu tersebut.
D. TIME VALUE OF MONEY (NILAI WAKTU DARIUANG)

Seorang wirausaha bila diberi pilihan untuk menerima pem-bayaran Rp. 50 juta hari ini atau 1 tahun yang akan datang denganjumlah yang
sama, pasti akan memilih untuk menerima hari ini. Namun apabila
ditawarkan akan menerima pembayaran Rp. 60 juta 1 tahunyang akan datang, maka wirausaha itu akan memikirkan tawaran yangada
dengan berbagai macam pertimbangan-pertimbangan. Pertimbangan-pertimbangan ini, yang dikatakan menghitung nilai waktu dariuang.
Apakah layak menerima Rp. 60 Juta 1 tahun yang akan datang .dan dia akan menghitung risiko-risiko yang akan dihadapi selama 1tahun?.
Untuk menghitung dan mempertimbangkan penawarantersebut, maka seorang wirausaha harus mengetahui perhitungan nilaiWaktu dari
uang (Time value of money) sebagai berikut:

1. Future Value (Nilai kemudian)


Apabila wirausahawan menerima tawaran di atas, berarti diabersedia untuk melepaskan kesempatan mengkomsumsi uangnyasekarang
dan harus menunggu selama 1 tahun. Hal demikian karenaadanya suatu imbalan yang ditawarkan. Imbalan kesediaan dalam melepaskan
kesempatan untuk mengkomsumsi dan imbalan kesediaanuntuk menunggu dinamakan bunga.Perhitungan bunga, khususnya perhitungan
bunga majemuk (cotti-pound intrest) sangat penting didalam matamatik analisa keuangan(natematic of finance). Istilah bunga majemuk
sendiri (compound iri-terest) bukanlah suatu yang harus dianggap rumit. Istilah itu hanyamenunjukkan bahwa bunga yang terutang atas
suatu pinjaman atauinvestasi ditambahkan pada pokok pinjaman. Sebagai akibat akibatbunga itu berbunga kembali.Perhitungan future
value (Nilai kemudian) atau yang sering :disebut bunga berbunga ada 3 formula sebagai berikut:
• Compound value (nilai majemuk)
• Multiple periode (waktu ganda)
• Majemuk dari anuitas
2. Present Value (Nilai Tunai Sekarang)
Present Value (nilai tunai) menggunakan konsep yang samadengan Future Value (nilai kemudian). Kalau nilai kemudian berhubungan
dengan penilaian dimasa yang akan datang dimana t =n. Nilai Tunai Serkarang menyangkut penilaian saat ini (present), dimana t = 0. 2
Proses perhitungan Nilai Tunai disebut pendiskontoan atau kapitalisasi "
E. Investasi dalam kas
Untuk menjalankan oprasional perusahaan selalu membutuhkan uang tunai dalam bentuk kas, baik yang berada di brankas
perusahaan (cash on hand), Maupun yang berada di bank (cash in bank). Penggunaan uang kas perlu direncanakan dengan sangat
hati-hati,pimpinan/pemilik perushaan yang mengalami kesulitan dalam mengelola usahanya, dan berakibat tergantungnya likuiditas
perusahaan. Artinya bahwa kewajiban jangka pendek perusahaan untuk segera bayar tidak dapat di penuhi , hal ini mengakibatkan
hilangnya kepercayaan dari relasi bisni/usaha yang selama ini telah terjalin dengan baik
Perencanaan dan pengelolaan dana harus dilihat penggunaan nya, apakah digunakan untuk investasi jangka Panjang hali ini
tergantung berasal dari mana sumber dana tersebut di peroleh.
• Kalau sumber dana di peroleh dari pinjaman jangka pendek (dibawah 1 tahun), maka dana hanya dapat di gunakan untuk
keperluan modal kerja saja (investasi jangka pendek).
• Kalau sumber dana di peroleh dari pinjaman jangka Panjang (diatas 1 tahun),dapat digunakaan untuk keperluan investasi jangka
Panjang berupa pembelian Gedung, mobil, pabrik dll.
Dengan mengacu pada pedoman tersebut di atas, maka perencanaan dan pengendalian kas dapat di lakukan sebagai berikut :
1. Buget kas
Buget kas biasanya di susun untuk perencanaan dan pengendalian kas kurang dari 1 tahun (jangka pendek). Dimana buget kas
merupakan estimasi terhadap posisi kas untuk satu periode tertentu yang akan datang. Dengan Menyusun buget kas akan diketahui
kapan perusahaan dalam keadaan deficit atau surplus kas,kerena operasi perusahaan.
dapat direncanakan dengan cermat bagaimana menggunakan kelebihandana tersebut dengan effesien.Budget kas disusun
untuk periode bulanan atau kuartalan. Padadasarnya budget kas dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu
1. Estimasi penerimaan-penerimaan kas yang berasal dari: Penjualantunai, piutang yang terkumpul, penerimaan bunga,
deviden,penjualan aktiva tetap, dan Jain-lannya.
2. Estimasi pengeluaran kas yang digunakan untuk, pembelianbahanbaku, pembayaran hutang, upah buruh, biaya
penjualan,pengeluaran lain-lainnya yang bersifat jangka pendek

Budget kas disusun agar supaya pimpinan perusahaan/pemilikperusahaan dapat mengetahui:


3. Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasi perusahaan
4. Kemungkinana adanya surplus atau defisit karena rencana operasi| perusahaan
5. Besarnya dana beserta saat-saat kapan dana itu dibutuhkan untukmenutupi defisit kas, Saat-saat kapan kredit itu dibayar
Kembali Penentuan budget kas biasanya dilakukan dalam beberapa tahap,yaitu
• Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencanaOperasional perusahaan. Transaksi yang dicatat,
merupakantransaksi operasional (operating fransactions). Pada tahap ini dapatdiketahui adanya defisit atau surplus karena
rencana operasiperusahaan
• Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau keredit dari bank atau sumber-sumber dana lainnya yang di
perlukan untuk menutupi deficit kas karena rencana oprasi perusahaan. Juga di susun estimasi pembayaran bunga kredit
tersebut beserta waktu pembayaran Kembali. Transaksi-teransaksi ini di sebut transaksi finalsial (finalcial transaction).
• Menyusun Kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya teransaksi finansial,dan buget kas yang
final merupakan gabungan dari transaksi oprasional dan finansial yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran
kas keseluruhan.

Budget Penerimaan dan Pengeluaran KAS


(Transaksi operasional 6 periode)

(Dalam Rp. 000)


No Uraian Peride 1 Periode 2 Periode 3 Periode 4 Periode 5 Periode 6
1 Estimasi Penerimaan            
  * Penjualan Tunai 4,000 5,000 7,300 9,600 8,000 9,000
  * Piutang 4,000 5,000 6,500 7,600 6,600 6,700
  * Penerimaan lain 2,000 2,000 2,200 1,800 1,400 1,240
  Jumlah penerimaan 10,000 12,000 16,000 19,000 16,000 16,940
               
2 Estimasi pengeluaran            
  * Pem. Bahan mentah 6,000 6,000 5,000 5,500 6,000 6,000
  * Pembayaran upah 2,500 2,500 2,000 2,500 2,500 3,000
  * Biaya penjualan 2,000 3,000 2,000 2,000 2,500 2,300
  * Adm & Umum 3,500 3,500 4,000 4,000 4,000 4,200
  * Pembayaran pajak 1,000  
  Jumlah pengeluaran 14,000 15,000 14,000 14,000 15,000 15,500
   
  Surplus (Defisit) 4,000 3,000 2,000 5,000 1,000 1,440
 
Penerimaan dan Pembayaran Pinjaman Serta Bunga
(Transaksi Finansial)

(Dalam Rp. 000)


Chapter 1
No Uraian Peride 1 Periode 2 Periode 4 Periode 5 Periode 6
Periode 3
1 Saldo kas P.P 1.000 528 690 2.552 5.454 1.554
2 Terima kredit P.P 3.600 3.300  
3 Pembayaran Kredit PP       (2.000) (4.900)  
             
4 Alat Likuid tersedia PP 4.600 3.828 690 552 554 1,554
5 Surplus (defisit) (4.000) (3.000) 2.000 5.000 1.000 1.440
6 Pemb. Bunga A.P (72) (138) (138) (98)    
             
7 Saldo kas Bunga A.P 528 690 2,552 5,454 1,554 2,994
8 Pinjaman kumulatif PP 3.600 6.900 6.900 4.940 0  

Keterangan:
P.P = Permulaan Periode
A.P = Akhir Periode
Besar Kredit yang diminta Periode 1 = 4.000 + 500 – 1.000 + 2 / 100X = X ; X =
3.571.430
2. Estimasi Arus Kas

Perkiraan arus kas biasa dilakukan untuk perhitungan penganggaran modal ( Investasi dalam aktivitas tetap dan modal kerja), serta investasi dalam
waktu jangka panjang.

Untuk membantu dalam menghindari analisa keuangan dari kesalahan-kesalahan arus kas tertentu, sebagai berikut:
• Keputusan penganggaran barang modal harus didasarkan arus kas, bukan dari laba akuntansi.
• Hanya pertambahan arus kas yang relevan untuk memutuskan, apakah proyek akan disetujui atau ditolak.
1. Arus kas dan Laba Akuntansi

Dalam penganggaran barang modal, yang digunakan adalah arus kas tahunan, dan bukan laba akuntansi

Penganggaran barang modal terhadap arus kas bersih dapat dihitung dengan:

 Arus kas bersih = Laba bersih + penyusutan Apabila tidak ada unsur pinjaman
 Arus kas bersih = Laba bersih + Penyusutan + (Bunga) (I-T) Ada unsur pinjaman

2. Arus Kas Inkremental (Incremental Cash Flow)


Yaitu arus kas yang langsung dihasilkan/dikeluarkan oleh proyek yang dijalankan, ada beberapa masalah yang muncul
adalah: biaya terpendam/tertanam (Sunk coss), Biaya Oportunitas (opportunity cost), Biaya Pengiriman dan Pemasangan

3. Analisis Arus Kas


F. Kriteria Investasi

Untuk mengetahui layak tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan menguntungkan secara ekonomis dyang dapat
digunakan, ada empat kriteria yaitu: metode Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return dan Probability
Index .
1. Payback Period

Untuk menghitung jangka waktu pengambalian modal. Semakin cepat payback periodnya
maka semakin baik bisnis tersebut. Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan
untuk menutup kembali pengeluaran investasi.
2. Kriteria Nilai Bersih Sekarang

Uang sebgai manfaat ekonomi dari usaha yang diperkirakan akan diterima di masa yang akan dating
tidak sama dengan nilai uang yang diterima pada saat sekarang. Adanya factor interest rate yang
besarnya tertentu dan besarnya biaya yang dianalisis sepanjang waktu. Oleh sebab itu, dalam studi
kelayakan usaha, unsur unsur wkatu dan interest rate diperhitungkan.
3. Kriteria Rasio Manfaat Biaya (Benefit Cost Ratio)

Untuk menghitung Benefit Cost Ratio (BCR) digunakan rumus sebagai berikut:
3. Kriteria Rasio Manfaat Biaya (Benefit Cost Ratio)

Untuk menghitung Benefit Cost Ratio (BCR) digunakan rumus sebagai berikut:
Modul 12
Bisnis Planning
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77

Anda mungkin juga menyukai