Kelompok 3
1. Herlina Eka
2. Francicus Prima
3. Maulida Rahmawati
4. Kholifatun Adzkiya
5. Raihan Tegar
6. Muhammad Arsy
7. Yohanes Alberto Julian Sihombing
Modul 9
Teknik dan Strategi Pemasaran
Pengertian
Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keingan konsumen (probe),
menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen(product), menentukan tingkat harga (price) mempromosikan agar produk
dikenal konsumen(Promotion) mendistribusikan produk ketempat konsumen (plance)
Perencanaan Pemasaran
3. Menempatkan Strategi Pemasaran dalam Persaingan
1. Penentuan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Orintasi pada pelanggan
2. Memilih Pasar Sasaran Khusus (special target market) Kualitas
Inovasi
● Relung Pasar
Kecepatan
● Segmentasi Pasar
Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
TENAGA KERJA
B PROSES PRODUKSI
F
8
LOKASI
D H BIAYA
I PENGENDALIAN
A. BEBERAPA PENGERTIAN UMUM
Produksi adalah suatu kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat
atau menciptakan faedah baru.
Produk adalah merupakan hasil dari kegiatan produksi yang berwujud barang
atau jasa. 9
Produsen adalah orang, badan atau lembaga yang menghasilkan suatu produk
Produktivitas adalah merupakan suatu perbandingan dari hasil kegiatan
yang senyatanya dengan hasil kegiatan yang seharusnya.
Proses produksi adalah cara, metode maupun teknik untuk
menyelenggarakan produksi. 10
1. Perencanaan Produksi
11
Pada tahap perencanaan produk ini tidak hanya merencanakan fisik produk, melainkan
juga proses-proses yang memungkinkan produk tersebut dapat terwujud antara lain :
a. pembuatan model yang sesuai dengan keinginan pasar
b. bagian-bagian produk/spesifikasi produk
c. bagaimana ukuran dan sistem perakitannya.
d. Pengujian mutu produk
2. Penentuan Proses Produksi
Pada proses produksi, suatu produk dibuat melalui beberapa tahapan, yang berurutan dan
tetap sesuai alur produksi. pada produksi yang berulang-ulang dapat mempergunakan
tanda/simbol kegiatan sebagai berikut:
a) Operasi yaitu benda kerja dirubah bentuknya sehingga mendekati hasil akhir
b) Transportasi yakni perpindahan dari satu tempat kelain tempat, dari satu mesin kelain
12
mesin, Inspeksi yaitu pengontrolan kualitas barang/bahan.
Penentuan Bahan
a. Bahan harus dapat diolah dengan mudah maksudnya dapat diolah dengan
mempergunakan peralatan yang tersedia dan terjangkauoleh sipengusaha.
b. Kualitas bahan tetap relatif baik dan kontinyu, menyebabkan bahan baku dapat
14
disediakan dan mudah penyimpanannya sehingga biaya transportasi dapat ditekan.
c. Bahan mudah diperoleh sehingga dapat menjamin ketersediaan pasokan
d. Sumber Bahan Baku yang berjarak jauh dapat berpengaruh terhadap biaya produksi
dan harga jual. Semakin dekat ke lokasi produksi semakin baik. Bilamana keadaan
memaksa dan jauh dari sumber bahan baku maka dapat diantisipasi dengan cara
pembelian bahan baku sekaligus dan dapat disimpan dalam penggudangan.
D. LOKASI
Sebelum memilih lokasi sebagai tempat usaha terlebih dahulu adakan penelitian lokasi
dengan mempertimbangan segi-segi sebagai berikut:
a. Tinjau keterbatasan modal
b. Sarana transportasi dan komunikasi
15
c. Supply tenagakerja (SDM) dan sumberdaya alamnya
d. Ketersediaan air dan fasilitas sosialnya
e. Peraturan pemerintah setempath.
f. Sikap masyarakat
g. Keamanan
E. PERALATAN
Didalam memilih peralatan dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan faktor teknis
Faktor ekonomi = berhubungan dengan biaya yang akan dikeluarkan untuk
pengadaan alat tersebut
Faktor teknis = pertimbangan yang berhubungan dengan sifat teknis peralatan
16
tersebut
Menyusun tata letak
peralatan
PERALATAN
Pemeliharaan alat
1. Menyusun Tata Letak Pabrik
Dalam penyusunan tata letak, terdapat 7 prinsip dasar yang harus diperhatikan,
yaitu:
a. Prinsip integrasi, artinya tata letak yang baik harus dapat mengintegrasikan
seluruh faktor produksi (tenaga kerja, bahan, mesin dll) sehingga dapat
menghasilkan Kerjasama yang harmonis. 17
RENCANA PRODUKSI
BULAN OKTOBER 2001
PEMBUATAN 500 Set SEPEDA/OTOPET
22
Tipe lain dalam Teknik penjadwalan
adalah system NETWORK, yaitu
penjadwalan digambarkan dalam
bentuk diagram melalui simbol-simbol
dari suatu kegiatan yang disusun
berdasarkan sistem hubungan
ketergantungan antara kegiatan satu
dengan yang lainnya.
H. BIAYA
Biaya adalah pengeluaran yang dilakukan sekarang untuk mendapatkan
manfaat pada masa yang akan datang dimana pengeluaran/pengorbanan
tersebut diduga, serta dapat dihitung secara kuantitatif dan tidak
dihindarkan.
Pembagian
biaya 23
terbagi
menjadi 3 :
Menurut Menurut
perilaku Menurut jenis usaha
jenis
1. Penggolongan Biaya menurut Perilaku
a. Biaya Tetap, adalah biaya yang dalam periode tertentu jumlahnya tetap, dan tidak
tergantung pada tingkat produksi yang dihasilkan
b. Biaya Tidak Tetap/Berubah, adalah biaya yang dalam periode tertentu jumlahnya
24
dapat berubah, tergantung pada tingkat produksi yang dihasilkan. Dalam hal ini,
yang berubah adalah biaya totalnya, sedangkan biaya persatuan adalah tetap
2. Penggolongan Biaya Menurut Jenis
a. Biaya Langsung, adalah biaya bahan yang secara langsung dan merupakan bagian
pokok dari barang tersebut
25
b. Biaya Tidak Langsung, adalah biaya yang secara tidak langsung digunakan untuk
membuat barang, dan bukan merupakan bagian pokok dari barang yang
bersangkutan
c. Biaya Administrasi/Umum, adalah biaya yang dikeluarkan untuk
keperluan administrasi kantor dan umum.
d. Biaya Penjualan, adalah biaya yang dikeluarkan untukpelaksanaan
kegiatan penjualan; seperti gaji pimpinan bagian penjualan, iklan, biaya 26
Biaya Usaha adalah biaya penjualan (gaji, iklan, promosi) dan adminstrasi dan Umum (alat tulis,
biaya telepon, biaya listrik), Biaya diluar usaha: biaya bunga
c. Biaya pada Usaha Jasa
Komisi adalah biaya yang dikeluarkan untuk jasa memperlancar kegiatan usaha pelayanan
Biaya Usaha adalah biaya penjualan (gaji, iklan, promosi) dan adminstrasi dan Umum (alat tulis,
biaya telepon, biaya listrik), Biaya diluar usaha: biaya bunga
I. PENGENDALIAN
Tujuan dari pengendalian adalah agar pelaksanaan kegiatan yang terjadwal sesuai
dengan yang diharapkan, maka perlu dilakukan pengendalian
● Tabel 3.1 memperlihatkan neraca dari PT. Maju Mundur untuktahun fiskal pada
31 Maret 2004 dan 31 Maret 2005.
● Aktivanya tercatat disebelah atas sesuai dengan tingkat likuiditasnya. Kas dan
surat surat berharga (efek-efek) adalah aktiva yang sangat likuid dan diletakan
paling atas, sebaliknya, aktiva tetap (fiked asset), investasi jangka panjang dan
goodwill adalah yang paling tidak likuid, ditempatkannya paling akhir.
● Pos piutang menggambarkan hutang-hutang langganan kepada perusahaan,
yang dapat dicairkan dalam tempo sesuai dengan waktu kredit yang diberikan,
biasanya 30 sampai 60 hari. Sebaliknya, persediaan barang dipergunakan untuk
menghasilkan (memproduksi) suatu produk. Produk itu pertama-tama harus
dijual, kemudian menjadi tagihan dan akhirnya diselesaikan menjadi cash.
● Bagian bawah dari daftar memperlihatkan kewajiban-kewajiban dan kekayaan bersih
perusahaan. Pos-pos tersebut disusun sesuai dengan urutan mana yang lebih dulu harus
dibayar. Semua kewajiban jangka pendek harus sudah dibayar dalam jangka satu tahun,
sedang hutang jangka panjang dapat dibayar setelah lebih dari satu tahun Penyertaan
pemegang saham hanya akan dibayar dengan dividen biasa dan mungkinjuga dengan dividen
likuidasi.
● Penyertaan pemegang saham, atau disebut juga kekayaan bersih (net worth) dibagi atas
beberapa sub kategori Yang pertama adalah saham biasa, yang merupakan saham yang dibeli
oleh investor dan dibayar kepada perusahaan selama tahun-tahun yanglalu, harga pari
biasanya ditetapkan untuk saham tersebut.
● Dalam hal ini harga pari adalah Rp 1 per lembar saham, yang berarti bahwa per 31 Maret 2004
terdapat 420,828 saham biasa yang sudah diterbitkan. Paid-in-capital adalah kelebihan dari
uang yang dibayar di atas harga pari saham tersebut. Jika perusahaan akan menjual saham lagi
dengan.harga Rp. 6, itu berarti terdapat Rp. 1 kenaikan nilai dibagian saham biasa dan Rp. 5
kenaikan dibagi paid-in-capital. Laba ditahan (retainedearning) adalah keuntungan kumulatif
perusahaan setelah dividen yangterhimpun sejak saat berdirinya. Dalam hal ini artinya adalah
sisakeuntungan-keuntungan yang tidak dibagikan.
Laporan rugi laba
● Laporan rugi laba dalam Tabel 3-2 memperlihatkan pendapatan dan laba bersih
untuk dua tahun fiskal. Cos of goods sold merupakan biaya yang sebenarnya untuk
memproduksi produk. Di dalam pos ini termasuk pembelian bahan baku, upah
tenaga kerja yang berkaitan dengan produksi, dan biaya-biaya lainnya yang ada
kaitan dengan produksi.
● Tiga baris terakhir dari laporan rugi laba dalam Tabel 3.2 memperlihatkan laporan
laba ditahan yang disederhanakan. Dividen dikurangi dari laba setelah pajak,
sebelum ditambahkan kepada laba ditahan. Kenaikan Rp. 58,274 dalam tahun fiskal
2004 harus sesuai dengan angka neraca didalam Tabel 3.2. Pada dua tanggal
tersebut, laba ditahan masing-masing adalah Rp. 1,014,635 dan Rp. 956,361,
perbedaannya adalah Rp. 58,274. Jadi cocok.
Sumber data untuk analisa
● Dengan latar belakang pengetahuan ini, kita siap untuk menganalisa laporan
keuangan dimana data-data dari laporan tersebut merupakan sumber informasi
untuk mengetahui kebutuhan dana perusahaan. Berapa banyak dana yang
dibutuhkan dan dalam bentuk apa?.
● Alat untuk menjawab pertanyaan ini antara lain dari daftar sumber dan penggunaan
dana dan budget kas, yang akan kita bicarakan padabagian lain.
Pemakaian Ratio keuangan
● Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan perlu
beberapa tolok ukur.
● Tolok ukur yang sering dipakaia dalah ratio, atau index, yang menghubungkan dua
data keuangan yang satu dengan yang lainnya.
● Analisa dan interprestasi dari macam-macam ratio dapat memberikan pandangan
yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan bagi para analis
yang ahli dan berpengalaman, daripada analisa yang hanya didasarkan atas data
keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk ratio.
Macam-macam ratio
● Ratio keuangan dapat dibagi menjadi empat macam: likuiditas, debt, profitability dan
coverage ratio.
● Dengan menggabungkan ratio-ratio lainnya kita dapat membuat suatu
pertimbangan yang dapat dipertanggung jawabkan
● Untuk menggambarkan ratio di dalam bab ini, kita memakai daftar neraca dan
laporan rugi laba PT. Maju Mundur pada tabel 3.1 dan 3.2.
Ratio Likuiditas
● a) Current ratio
Ratio likuiditas dipakai untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Dari ratio ini banyak dilihat kemampuan kas perusahaan
untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya sekarang maupun pada saat saat sulit. Yang
sering digunakan secara umum adalah currentratio, dengan formula sebagai berikut :
● Kegiatan PT. Maju Mundur membuat alat-alat untuk keperluan rumah tangga.
Current rationya sedikit di atas rata rata ratio industri 2:1. (Rata-rata industri diambil
dari robertmorris Associates, statement studes). Walaupun perbandingan dengan
rata-rata angka industri tidak selalu mencerminkan kekuatan dan kelemahan
keuangan perusahaan, tetapi dari situ dapat ditarik suatu kesimpulan yang berarti
bahwa perusahaan berada di luar garis rata-rata
● b) Acid-test ratio
Suatu alat yang lebih teliti lagi untuk mengukur likuiditas adalah quick, atau acid-test ratio, yaitu:
● Ratio ini adalah sama dengan current ratio kecuali tidak memasukan pos persediaan di dalam
angka yang dibagi, yang dianggap paling kurang likuid dari komponen current asset. Ratio tersebut
terutama terdiri dari kas, surat-surat berharga dan piutang yang dibandingkan dengan kewajiban
jangka pendek.
● c) Likuiditas Piutang
Jika terdapat ketidakseimbangan atau masalah di dalam macam-macam komponen current assets,
analis keuangan akan mengkajinya secara terpisah atas likuiditas komponen tersebut. Pos piutang
sebagai contoh, mungkin kurang begitu lancar sifatnya. Jika kita menganggap piutang sebagai alat lancar,
kita dapat menilai terlalu tinggi atas likuiditas perusahaan yang dianalisa, karena kenyataannya terdapat
beberapa piutang yang sudah jatuh tempo tetapi belum dibayar. Pos piutang baru merupakan aktiva
lancar jika dapat ditagih tepatpada waktunya. Untuk analisa piutang diperlukan dua ratio :
Jangka waktu penagihan rata-rata menyatakan kepada kita jumlah hari rata-rata piutang tersebut belum
dilunaskan.
● 2) Receivable tumover ratio (ratio perputaran piutang), yaitu:
● Kedua ratio tersebut berbalikan satu sama lainnya. Jumlah hari dalam tahun, 365, dibagi dengan
jangka waktu penagihan rata rata, 62 hari, memberi hasil receivable turnover ratio, 5.89. jumlah
hari dalam tahun dibagi dengan turnover ratio memberi hasil dalam jangka waktu penagihan
rata-rata. Jadi, salah satu dari kedua ratio ini dapat dipakai.
● Cara lain yang dapat kita pakai untuk melihat likuiditas piutang adalah melalui aging of account
(usia pos-pos yang bersangkutan). Dengan ara ini, kita menggologkan piutang pada suatu saat
sesuai dengan jumlah piutang yang jatuh tempo pada bulan-bulan sebelumnya. Contohnya
adalah piutang per 31 Desember sebagai berikut:
Jumlah piutang yang ditagih dalam bulan:
DEBT RATIO panjang plus net worth. Untuk PT. Maju Mundur rationya adalah:
Kita teruskan analisa kita kepada likuiditas jangka panjang
perusahaan (kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban-kewajiban jangka panjang), dengan mempergunakan Ratio ini menggambarkan pentingnya hutang jangka Panjang didalam struktur modal secara
beberapa debt hutang perusahaan (termasuk kewajiban lancar) relatif. Lagi-lagi ratio ini sejalan dengan rata-rata industri 0.24. ratio hutang tersebut di atas
dengan networthnya. adalah berdasarkan angka nilai buku. Kadang-kadang perlu juga menghitung ratio ini
berdasarkan nilai pasar. Kesimpulannya, debt ratio memberikan gambaran relatif kepada kita
Untuk PT. Maju Mundur rationya, bagian dari modal
yang diberikan oleh kreditor dan oleh pemilik.
Atau secara sederhana keuntungan kotor dibagi dengan penjualan. Untuk PT. Maju Mundur gross profit margin adalah:
Ratio ini memberikan gambaran kepada kita keuntungan perusahaan sehubungan dengan penjualan setelah kita kurang costs of goods sold. Hal ini memberikan indikasi efisiensi
Operas
perusahaan dan juga penetapan harga produk. Gross prafimargin PT. Maju Mundur jauh lebih tinggi di atas rata-rata: industri 23.8%, yang berarti secara relatiflebih efisien di
dalam
memproduksikan produknya.
Ratio yang lebih spesifik untuk keuntungan adalah ret profit margin, yaitu :
Net profit margin menggambarkan kepada kita secara relative efisiensi perusahaan setelah memperhatikan semua pengeluaran biaya dan pajak pendapatan, tetapi tidak termasuk beban
biaya luar biasa. Net profit margin PT. Maju mundur berada diatas rata-rata industri 2.7%, yang berarti relatif lebih menguntungkan dari perusahaan-perusahaan sejenis di dalam
industri yang bersangkutan. Keuntungan dihubungkan dengan investasi Kelompok ratio keuntungan yang kedua adalah keuntungan sehubungan dengan investasi. Salah satu ukuran yang dipakai
adalah tingkat hasil atas penyertaan saham biasa (rate of return On common stock eguality), yaitu :
Untuk PT. Maju Mundur, rate of return ini adalah:
Ratio ini memberikan gambaran kepada kita kekuatan mendapatkan hasil dari investasi pemegang saham menurut buku, dan seringkali dipakai untuk memperbandingkan dua perusahaan atau lebih
di dalam industri. Rate of retum PT.Maju Mundur sedikit di bawah rata-rata industri 10.6%. Jadi. sementara PT. Maju Mundur memiliki profit marjin tinggi di dalam penjualannya dibandingkan
dengan rata-rata industri, dia memiliki hasil yang lebih rendah atas net Worthnya Gejala ini memberikan pengertian kepada kita bahwa PT. Maju Mundur secara relative memerlukan aktiva yang
lebih besar untuk mendapatkan penjualan dibandingkan dengan umumnya perusahaan sejenis dalam industri.
d) Perputaran (turn over) dan kemampuan mendapatkan hasil (earning power)
Hubungan antara penjualan dengan total aktiva disebut sebagai
tum over ratio, yaitu:
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑤𝑢𝑗𝑢𝑑
Untuk PT. Maju Mundur ratio ini pada tahun 2004 adalah:
𝑅𝑝. 3,992,158
= 1.31
𝑅𝑝. 3.046.323
Angka rata-rata industri untuk ratio ini adalah 1.66, jadi jelasPT. Maju Mundur memakai lebih banyak
akitiva dollar penjualan dari rata-rata industri. Turn over ratio memberikan gambaran relatif tentang
efisiensi perusahaan di dalam memanfaatkan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan
out-put. PT. Maju Mundur dalam hal ini kurang efisien dibanding rata-rata industri.
Seorang wirausaha bila diberi pilihan untuk menerima pem-bayaran Rp. 50 juta hari ini atau 1 tahun yang akan datang denganjumlah yang
sama, pasti akan memilih untuk menerima hari ini. Namun apabila
ditawarkan akan menerima pembayaran Rp. 60 juta 1 tahunyang akan datang, maka wirausaha itu akan memikirkan tawaran yangada
dengan berbagai macam pertimbangan-pertimbangan. Pertimbangan-pertimbangan ini, yang dikatakan menghitung nilai waktu dariuang.
Apakah layak menerima Rp. 60 Juta 1 tahun yang akan datang .dan dia akan menghitung risiko-risiko yang akan dihadapi selama 1tahun?.
Untuk menghitung dan mempertimbangkan penawarantersebut, maka seorang wirausaha harus mengetahui perhitungan nilaiWaktu dari
uang (Time value of money) sebagai berikut:
Keterangan:
P.P = Permulaan Periode
A.P = Akhir Periode
Besar Kredit yang diminta Periode 1 = 4.000 + 500 – 1.000 + 2 / 100X = X ; X =
3.571.430
2. Estimasi Arus Kas
Perkiraan arus kas biasa dilakukan untuk perhitungan penganggaran modal ( Investasi dalam aktivitas tetap dan modal kerja), serta investasi dalam
waktu jangka panjang.
Untuk membantu dalam menghindari analisa keuangan dari kesalahan-kesalahan arus kas tertentu, sebagai berikut:
• Keputusan penganggaran barang modal harus didasarkan arus kas, bukan dari laba akuntansi.
• Hanya pertambahan arus kas yang relevan untuk memutuskan, apakah proyek akan disetujui atau ditolak.
1. Arus kas dan Laba Akuntansi
Dalam penganggaran barang modal, yang digunakan adalah arus kas tahunan, dan bukan laba akuntansi
Penganggaran barang modal terhadap arus kas bersih dapat dihitung dengan:
Arus kas bersih = Laba bersih + penyusutan Apabila tidak ada unsur pinjaman
Arus kas bersih = Laba bersih + Penyusutan + (Bunga) (I-T) Ada unsur pinjaman
Untuk mengetahui layak tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan menguntungkan secara ekonomis dyang dapat
digunakan, ada empat kriteria yaitu: metode Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return dan Probability
Index .
1. Payback Period
Untuk menghitung jangka waktu pengambalian modal. Semakin cepat payback periodnya
maka semakin baik bisnis tersebut. Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan
untuk menutup kembali pengeluaran investasi.
2. Kriteria Nilai Bersih Sekarang
Uang sebgai manfaat ekonomi dari usaha yang diperkirakan akan diterima di masa yang akan dating
tidak sama dengan nilai uang yang diterima pada saat sekarang. Adanya factor interest rate yang
besarnya tertentu dan besarnya biaya yang dianalisis sepanjang waktu. Oleh sebab itu, dalam studi
kelayakan usaha, unsur unsur wkatu dan interest rate diperhitungkan.
3. Kriteria Rasio Manfaat Biaya (Benefit Cost Ratio)
Untuk menghitung Benefit Cost Ratio (BCR) digunakan rumus sebagai berikut:
3. Kriteria Rasio Manfaat Biaya (Benefit Cost Ratio)
Untuk menghitung Benefit Cost Ratio (BCR) digunakan rumus sebagai berikut:
Modul 12
Bisnis Planning
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77