3 Kerangka Pemikiran
Menurut Sofjan Assauri (2016:225) “persediaan atau inventory adalah stok dari suatu
item atau sumber daya yang digunakan dalam suatu organisasi perusahaan”.
Menurut Rusdiana (2020:374) “persediaan adalah suatu aktiva yang harus tersedia di
perusahaan. Bentuknya bisa bermacam-macam, mulai dari bahan mentah, bahan stengah
istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya-sumber daya organisasi
Menurut Siagian (2020:106) “Bahwa persediaan sebagai barang yang disimpan untuk
persediaan adalah sejumlah komoditas yang disimpan untuk memenuhi kebutuhan pada
saat yang akan datang. Persediaan ini umumnya ada persediaan bahan baku, persediaan
perusahaan menjaga empat jenis inventory. Keempat jenis inventory itu adalah: Bahan
Baku, inventory dari barang dalam proses dikerjakan, inventory maintenace/ repai/oprating
persediaan yaitu:
1. Persediaan bahan mentah : telah dibeli, namun belum diproses. Bahan mentahnya
dapat digunakan dari proses produksi untuk pemasok yang berbeda-beda. Meskipun
pemisahan.
perubahan, tetapi belum selesai. WIP ini ada karena untuk membuat produk diperlukan
waktu (disebut waktu siklus). Pengurangan waktu siklus menyebabkan persediaan WIP
pun berkurang.
waktu dan kebutuhan untuk pemeliharaan dan perbaikan dari beberapa peralatan tidak
dapat diketahui. Walaupun permintaan untuk persediaan MRO ini sering kali
diantisipsi.
4. Persediaan barang jadi : selesai dan menunggu untuk dikirimkan barang jadi
suatu barang yang tersimpan di gudang perusahaan atau barang yang siap dijual kepada
konsumen perusahaan.
yang akan menambah fleksibilitas operasi produksi suatu perusahaan. Sejumlah fungsi
Menurut Assauri dalam Rasyad (2019:18) terdapat 2 faktor penentu dalam menghitung
dalam memprediksi penggunaan bahan baku pada periode tertentu, khususnya pada
2. Faktor waktu, merupakan suatu perbedaan waktu antara saat melakukan pesanan
penyelenggaraan persediaan bahan baku untuk pelaksanaan proses produksi dari suatu
perusahaan, terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhi persediaan bahan baku,
dimana faktor-faktor tersebut saling berhubungan dengan yang lain. Adapun berbagai
faktor tersebut antara lain 1. Perkiraan Bahan Baku 2. Harga Bahan 3. Biaya-biaya
Menurut Muhammad Zainul (2019:3) “Proses produksi yaitu Sebagai cara, metode
dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan, dan dana) yang ada”.
Menurut Schroeder yang dikutip dari buku yang berjudul Manajemen Operasi
karangan Herydan Fitri (2011:3) mengatakan definisi kegiatan operasi dan produksi dalam
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian proses
suatu input menjadi output atau bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi
dengan menggunakan berbagai sumber daya termasuk tenaga kerja, mesin, bahan baku,
biaya sehingga dapat menghasilkan sebuah produk barang yang akhirnya menjadi sesuatu
Secara umum, proses produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
menggabungkan berbagai faktor produksi yang ada, dalam upaya menciptakan suatu
produk, baik barang atau jasa yang memiliki manfaat bagi konsumen. Proses produksi juga
dapat disebut sebagai kegiatan mengolah bahan baku dan bahan pembantu dengan
memanfaatkan peralatan sehingga menghasilkan suatu produk yang lebih bernilai dari
bahan awalnya.
Ada beberapa faktor penentu keberhasilan dari proses produksi menurut Sofyan
1. Jenis Barang
permintaan konsumen, baik desain maupun spesifikasi tiap barang yang dihasilkan.
2. Mutu Barang
Mutu barang tergantung kepada beberapa faktor, sebagai berikut :
a. Mutu bahan baku, bahan mentah, bahan kemasan, jenis dan sifat-sifat komponen
b. Proses pembantu yang dihasilkan harus sesuai dengan standar yang telah
ditentukan.
c. Ketepatan proses pembuatan barang, cepat tetapi hasilnya baik merupakan kiat
keberhasilan.
f. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi mutu barang adalah keterampilan dan cara
sebagainya.
a. Jumlah barang dipergunakan harus sesuai dengan yang diperlukan artinya dapat
b. Jadwal produksi.
f. Proses produksi yang dilakukan harus sesuai dengan jenis barang pesanan.
5. Informasi Biaya
d. Tenaga kerja yang dikerahkan harus berdasarkan jumlah tenaga kerja minimum
e. Capality Unilition.
f. Waktu pengerjaannya.
g. Biaya Overhead.
a. Absensi.
b. Keselamatan kerja.
d. Kondisi kerja.
e. Prestasi kerja.
Untuk menghasilkan suatu produk dapat dilakukan melalui beberapa cara, metode
dan teknik yang berbeda-beda. Walaupun proses produksi sangat banyak, tetapi secara garis
1. Proses produksi terus menerus (Contiunuous process) adalah suatu proses produksi
dimana terdapat pola urutan yang pasti dan tidak berubah-ubah dalam pelaksanaan
produksi yang dilakukan dari perusahaan yang bersangkutan sejak dari bahan baku
sampai menjadi bahan jadi (Pangestu Subagyo, 2000: 9). Sifat atau ciri-cirinya adalah
Produksi yang dihasilkan dalam jumlah yang besar (produktivitas massa), biasanya
menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan berdasarkan urutan pengerjaan dari
produk yang dihasilkan, mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi adalah mesin-
terdapat beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi dalam perusahaan yang
bersangkutan sejak bahan baku sampai menjadi produk akhir (Pangestu Subagyo, 2000:
9). Sifat atau ciri-cirinya adalah produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil
didasar atas pesanan, biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan
berdasarkan atas fungsi dalam proses produksi atau peralatan yang sama,
dikelompokkan pada temapat yang sama, proses produksi tidak mudah terhenti
pemeliharaan, sehingga tidak selamanya kegiatan produksi yang dilakukan akan sesuai
dengan ketentuan atau target yang telah dibuat. Terkadang akan mengalami degradasi baik
pokok dari definisi manajemen operasi yaitu kontinyu dan efektif. Kontinyu, maksudnya
berkelanjutan atau suatu proses yang kontinyu. Efektif berarti segala pekerjaan harus dapat
dilakukan secara tepat dan sebaik-baiknya, serta mencapai hasil sesuai dengan yang
diharapkan.
Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian terdahulu yang ditulis oleh Ramadhanty
(2021), serta menurut Assauri dalam penelitian Baradi (2019:5) proses produksi dapat
dikatakan lanacar jika ditunjang oleh unsusr-unsur produksi. Pengopraisan sistem produksi
dan oprasi itu mencakup; penyusunan rancangan produksi, perencanaan dan pengendalian
persediaan dan pengadaan bahan baku, pemeiharaan atau perawatan mesin dan peralatan,
kapasitas produksinya.
(rxy)
Pengendaliaan Persediaan Proses Produksi
Bahan Baku
(Y)
(X)
Gambar 1.1
Struktur Variabel Paradigma Penelitian
Sumber: Diolah penulis
1.5.3