Anda di halaman 1dari 16

Review Materi Kelompok

Manajemen Operational

Dosen Penampu : EMA TRISNAWATI, S. TP

Disusun Oleh : BRODUS NOPRIANDI ALFIAN

NIM : 2122056

MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PONTIANAK


Review Manajemen Persediaan

Persediaan adalah kumpulan barang jadi atau bahan baku produksi yang dimiliki oleh
perusahaan. Bagi sebuah bisnis, terutama yang berhubungan dengan penyediaan barang atau
produk, persediaan adalah hal utama.

Persediaan dapat juga dikatakan sebagai jumlah atau stok produk yang dimiliki perusahaan.
Kumpulan barang ini pada akhirnya akan dijual kepada konsumen untuk meraih keuntungan.

 Jenis-Jenis Manajemen Persediaan

1. Bahan Baku (Barang Mentah)

Manajemen persediaan juga harus memastikan adanya stok bahan baku untuk proses
produksi.

2. Barang Dalam Proses (Barang Setengah Jadi)

Manajemen persediaan ini akan memperhitungkan seberapa besar barang dalam proses ini
diteruskan supaya bisa memenuhi permintaan pasar dan sesuai jadwal produksi.

3. Barang Jadi

Setelah barang jadi maka perlu dikirim atau pendistribusian kepada pihak ke tiga atau agen-
agen yang sudah terdaftar.

4. Barang Suplai

Seseorang yang bertugas untuk dapat mengatur persediaan tentunya harus pandai untuk
mengelola semua persediaan yang digunakan untuk produksi atau pun yang tidak

Faktor yang Mempengaruhi PerseSupla

Ada beberapa faktor yang dapat diperhitungkan oleh manajemen persediaan dan bisa
mempengaruhi tingkat persediaan perusahaan, seperti berikut ini :

• Jumlah dana yang tersedia, suatu ketersediaan dana yang dimiliki sangat berpengaruh
terhadap prioritas pembelian persediaan, item apa yang urgen untuk bisa dibeli dan
item apa yang masih bisa ditunda.
• Lead time, yakni waktu tunggu barang yang dipesan sampai barang diterima.
• Frekuensi penggunaan, adalah semakin sering digunakan, akan semakin kecil
persediaan yang tersedia.
• Daya tahan persediaan, suatu persediaan yang memiliki daya tahan yang lemah seperti
buah, daging dan barang sejenis harus segera cepat dikeluarkan atau dijual atau juga
digunakan.

 Fungsi Manajemen Persediaan

1) Memastikan persediaan tersebut tersedia (safety stock).


2) Mengurangi risiko pada keterlambatan dalam pengiriman persediaan.
3) Mengurangi suatu risiko harga yang fluktuatif.
4) Memperoleh diskon dari pada pemesanan dalam jumlah yang banyak.
5) Mengantisipasi suatu permintaan mendadak.
Review Penjadwalan Dan Pengawasan Proyek

Pengawasan proyek adalah prosedur yang dimulai dari dikeluarkannya order produksi,
pelaksanaannya hingga jika diperlukan, mengadakan penyesuaian–penyesuaian dalam proses
produksi.

 Tahapan dalam manajemen proyek

Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam manajemen proyek yaitu:

1) Perencanaan (Planning) Mencakup penetapan sasaran, pendefinisian proyek dan


organisasi tim.
2) Penjadwalan (Schedulling) Menghubungkan antara tenaga kerja, uang, bahan yang
digunakan dalam proyek.
3) Pengendalian (Controlling)

Pengawasan sumber daya , biaya, kualitas dan budget, jika perlu merevisi, ubah rencan,
menggeser atau mengelola ulang sehingga tepat waktu dan biaya.

 Perencanaan proyek

Untuk mengerjakan beberapa proyek sekaligus, seperti yang terjadi di beberapa perusahaan
besar, maka cara yang efektif untuk menugaskan tenaga kerja dan sumber daya secara fisik
adalah melalui organisasi proyek. Maka organisasi akan bekerja secara baik apabila:

1) Pekerjaan dapat didefinisikan dengan sasaran dan target waktu khusus.


2) Pekerjaaan unik atau tidak biasa dalam organisasi yang ada.
3) Pekerjaan terdiri dari tugas yang kompleks dan saling berhubungan
serta memerlukan Ketrampilan khusus.
4) Proyek bersifat sementara tetapi penting bagi organisasi
5) Proyek meliputi hampir semua lini organisasi.
Tanggung jawab manajer proyek adalah memastikan :

a) Seluruh kegiatan yang diperlukan diselesaikan dalam urutan yang tepat dan
waktu yang tepat.
b) Proyek selesai sesuai budget.
c) Proyek memenuhi sasaran kualitas.
d) Tenaga kerja yang ditugaskan dalam proyek mendapat motivasi arahan dan
informasi yang diperlukan dalam pekerjaan mereka.

 Pengertian Penjadwalan proyek

Penjadwalan Proyek adalah kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus
diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta waktu yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas.

 Manfaat Penjadwalan Proyek :

1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan proyek.


2. Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan.
3. Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan.
4. Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya dengan cara

Hal-hal kritis pada proyek.

 Metode penjadwalan

Tugas-tugas (kegiatan) penjadwalan yang dapat menggunakan :

a. Grafik Gantt

Merupakan suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak yang mewakili setiap tugas
(kegiatan) dan panjang masing-masing setiap kotak menunjukkan panjang relatif tugas-tugas
yang dikerjakan.

b. Diagram PERT (Program Evaluation and Review Techniques)


Suatu program (proyek) diwakili dengan jaringan simpul dan tanda panah yang kemudian
dievaluasi untuk menentukan kegiatan-kegiatan terpenting, meningkatkan jadwal yang
diperlukan dan merevisi kemajuan-kemajuan saat proyek telah dijalankan.

Diagram PERT lebih baik dari Gantt, karena :

1) Mudah mengidentifikasi tingkat prioritas.


2) Mudah mengidentifikasi jalur kritis dan kegiatan-kegiatan kritis.
3) Mudah menentukan waktu kendur.

Ada dua jenis biaya yang harus diperhitungkan dalam pembuatan keputusan suatu masalah
dengan PERT oleh manajer proyek yang rasional, yaitu :

1) Biaya tidak langsung (indirect cost) yaitu biaya-biaya overhead proyek, termasuk
biaya-biaya tetap yang naik dengan mundurnya waktu penyelesian proyek seperti
sewa perlatan, gaji manajer, asuransi kekayaan, biaya bunga.
2) Biaya kegunaan (utility cost) yaitu biaya-biaya yang berhubungan dengan waktu
penyelesaian proyek berupa laba atau keuntungan potensial yang bias diperoleh
seandainya terjadi penundaan.
Review Tata Letak Pabrik(Layout Pabrik)

Layout pabrik adalah cara penempatan fasilitas-fasilitas produksi yang efektif dan efisien.
Fasilitas pabrik dapat berupa :

1. Mesin-mesin Produksi
2. Alat-alat Produksi
3. Alat pengangkutan bahan
4. Dan peralatan pengawasan

Ada empat macam layout, yaitu :

1. Layout proses atau layout fungsional


2. Layut produk atau layout garis
3. Layout kelompok
4. Layout posisi tetap

Data yang berkaitan dengan rancangan produk :

1. Gambaran kerja
2. Assembly Chart
3. Daftar Komponen
4. Bill Of Material
5. Prototype

Data yang berkaitan dengan rancangan Proses :

1. Tahap Pembuatan Komponen


2. Peralatan Dan Mesin Yang Dibutuhkan
3. Waktu Yang Dibutuhkan
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam rancangan produk:

1. Kapan Dan Berapa Barang Yang Akan Dibuat


2. Peralatan dan mesin yang dibutuhkan
3. Jumlah karyawan dan shift
4. Kebutuhan ruangan

Elemen-Elemen Layout:

 Elemen Text (teks )

 Elemen Images ( gambar)

 Elemen Lines (Garis)

 Elemen Shapes (Bentuk)

 White space (ruang kosong)

Prinsip dasar Layout desain:

1. Ketersediaan : Prinsip yang berkaitan dengan kemampuan untuk menangkap rat a –


rata orang yang menerima informasi .
2. Keseimbangan : Suatu hal yang sangat penting dalam pengiriman informasi,
keseimbangan dapat berupa keseimbangan informasi formal dengan pengaturan
simetris dan asimetris
3. Stressing : Untuk memahami bahasa yang dikenal stressing, seseorang memiliki peran
untuk menyampaikan poin-poin mengukur lebih fokus pada sudut pandang atau
pengikat mata dalam publikasi
4. Kontrak : Sangat penting untuk menarik perhatian,untuk menekankan elemen atau
pesan yang ada di kirim.
Review Pemeliharan Fasilitas Dan Penanganan Bahan

Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas/ peralatan pabrik dan
mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan.

Penangan bahan (material handling) adalah kegiatan mengangkat, mengangkut dan


meletakkan bahan-bahan/barang-barang dalam proses di dalam pabrik.

Kegiatan maintenance di antaranya meliputi:

• Pemeriksaan (checking)
• Meminyaki (lubrication)
• Perbaikan (repairing)
• Penggantian suku cadang (spare part)

 jenis- jenis maintenance (perawatan) ini di antaranya:

a. Planned maintenance (perawatan yang terencana)

Planned maintenance adalah kegiatan perawatan yang dilaksanakan berdasarkan perencanaan


terlebih dahulu. Pemeliharaan perencanaan ini mengacu pada rangkaian proses produksi.
Planned maintenance terdiri dari:

1. Preventive maintenance (perawatan pencegahan)..


2. Scheduled maintenance (perawatan terjadwal).
3. Predictive maintenance (perawatan prediktif)..

b. Unplanned maintenance (perawatan tidak terencana)


Unplanned maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan karena adanya indikasi atau
petunjuk bahwa adanya tahap kegiatan proses produksi yang tiba-tiba memberikan hasil yang
tidak layak. Dalam hal ini perlu dilakukan kegiatan pemeliharaan atas mesin secara tidak
berencana. Unplanned maintenance terdiri dari:

1. Emergency maintenance (perawatan darurat).


2. Breakdown maintenance (perawatan kerusakan).
3. Corrective maintenance (perawatan penangkal).

 Aspek-aspek produksi yang menyangkut material handling:

1. Product design
2. Plant lay out
3. Production planning.
4. Pengepakan (packaging)

Upaya dasar yang dilakukan dalam penanganan bahan;

1. Berikan pelatihan dan informasi yang memadai kepada karyawan tentang bahan
berbahaya di tempat kerja Anda
2. Selalu gunakan alat pelindung diri (APD) yang tepat. APD yang lama atau rusak
harus diganti, dan APD harus diperiksa sebelum digunakan.
3. Pastikan semua bahan berbahaya ditandai dengan benar
4. Simpan semua bahan berbahaya dengan benar
5. Gunakan hanya bahan berbahaya untuk tujuan yang dimaksudkan.
6. Jangan pernah makan atau minum saat menangani bahan berbahaya, dan selalu cuci
tangan setelah menggunakan, menangani, atau mengangkut bahan kimia berbahaya.
7. Laporkan segala kekhawatiran tentang wadah yang rusak atau potensi kebocoran atau
tumpahan.

Biaya material handling dapat dikurangi atau diperkecil dengan memperhatiakan prinsip-
prinsip material handling:

A. Material handling harus dikurangi atau dihindari apabila mungkin dari semua
pekerjaan dalam pabrik.
B. Pekerjaan material handling yang tak dapat dihindarkan atau dikurangi harus
dimekanisasikan, seperti dengan menggunakan ban berjalan (conveyor)
atauforktruck/forklift.
C. Alat-alat handling harus dipilih berdasarkan pertimbangan ekonomi atau
efisiensi dan dapat berguna bagi kepentingan keseluruhan pabrik
D. Alat-alat handling yang ada harus digunakan secara lebih efisien dalam pabrik.
E. Sebelum memutuskan penggunaan suatu jenis peralatan handling yang
mekanis, perlu dibuatkan suatu analisis yang lengkap untuk dapat ditentukan
jenis peralatan apa yang paling sesuai dan paling ekonomis untuk pekerjaan
tersebut.
F. Rencana untuk memperkenalkan peralatan handling atau membuat perubahan
atas peralatan-peralatan yang ada haruslah dibicarakan, dan diterima oleh
semua pihak yang berkepentingan beserta usul-usul sebelum penerapan
dilakukan

Review Analisis Kriteria Investasi

 Pengertian Kriteria Investasi

Kriteria investasi adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur imbal hasil yang
didapatkan atau biaya yang dikeluarkan untuk suatu instrumen investasi.Biaya investasi
adalah uang tambahan yang di keluarkan untuk melancarkan proses investasi.

1. Accounting Rate of Return

Accounting Rate of Return (ARR) Tujuannya adalah untuk mengetahui rasio rata-rata laba
bersih perusahaan yang dihadapkan pada rata-rata investasi.Untuk perhitungannya, bisa
menggunakan rumus berikut ini:

Accounting Rate of Return = rata-rata laba bersih / rata-rata investasi x 100%

Jika ARR lebih dari 0%, maka dianggap layak untuk dipilih untuk diinvestasikan. Apabila
ARR nilainya kurang dari 0%, maka dianggap tidak layak dipilih.

2. Payback Period

Playback Period (periode pulang pokok) adalah perhitungan yang digunakan dengan tujuan
mengetahui waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi atau mengetahui waktu
untuk mencapai titik impas.Penilaian terbaiknya, apabila waktu yang dibutuhkan semakin
pendek, berarti pengembaliannya cepat.
Rumus yang bisa diandalkan adalah:

Periode Pulang Pokok = Investasi/kas bersih x 1 tahun

3. Net Present Value (NPV)

Merupakan perhitungan kelayakan investasi yang digunakan untuk mengetahui nilai aset
sekarang yang disamakan dengan proyeksi nilai aset di masa mendatang.Hal itu dilakukan
karena nilai uang yang bisa berubah di masa nanti. Maka Anda yang berinvestasi akan
mengetahui apakah investasi tersebut menguntungkan atau malah merugikan karena tidak
bisa mengimbangi perubahan uang di masa depan.

Rumus yang bisa dipakai untuk NPV adalah:

NPV = FV / (1+i)^n

Keterangan:

FV = Future Value

I = faktor diskon

N = lamanya berinvestasi.

Kriteria perhitungannya adalah jika NPV positif adalah lebih dari 0, maka proyek investasi
layak untuk dipilih.Sebaliknya, apabila nilai NPV negatif atau kurang dari NPV 0, maka
proyeknya tidak layak dipilih.

4. Internal Rate of Return (IRR)

Perhitungan IRR biasanya digunakan untuk mengetahui keuntungan sebuah investasi per
setiap tahunnya dan kemampuan perusahaan atau proyek dalam mengembalikan bunga
pinjaman.Perhitungan IRR dilaksanakan ketika NPV bernilai 0, jadi perhitungannya selalu
melibatkan NPV.

Rumus dari IRR, yaitu:

IRR = i1 + NPV1NPV1 – NPV2i2 – i1

Keterangan:

I1 = tingkat diskonto yang hasilnya NPV positif

I2 = tingkat diskonto yang hasilnya NPV negatif


NPV1 = NPV positif

NPV2 = NPV negatif

Kriteria penilaiannya adalah apabila IRR lebih tinggi dibandingkan tingkat discount rate,
proyeknya layak untuk dilaksanakan. Jika IRR lebih rendah dibandingkan tingkat discount
rate, proyeknya sebaiknya ditolak.

5. Benefit/Cost Ratio

Sering juga disebut sebagai B/C Ratio adalah rumus kelayakan yang dipakai untuk mengukur
biaya yang dikeluarkan dibandingkan dengan hasil yang diperoleh.B adalah benefit atau
keuntungan, C adalah cost atau biaya. Rumus B/C Ratio melibatkan Present Value yang
disingkat menjadi PV.

Rumus yang bisa dipakai adalah:

B/C Ratio = PV Manfaat/PV biaya

Kriteria penilaiannya adalah jika B/C sama dengan 1, itu artinya biaya dan hasil investasi
berada di nilai yang seimbang.Jika B/C lebih dari 1, artinya investasi tersebut layak untuk
dipilih. Apabila B/C kurang dari 1, artinya sebaiknya memilih investasi lain yang
menguntungkan.

6. Profitability Index

Profitability Index (PI) Rumus ini digunakan untuk membandingkan nilai arus kas dengan
investasi yang dilakukan.

Rumusnya adalah:

PI = nilai arus kas bersih/nilai investasi

Kriteria penilaiannya adalah jika PI lebih dari 1, investasi dianggap menguntungkan dan
layak dipilih. Jika PI kurang dari 1, investasi merugikan dan tidak layak dipilih.
Review Analisis Kapasitas Dengan Break Even Point

Kapasitas produksi adalah suatu tingkat yang menyatakan batas kemampuan, penerimaan,
penyimpanan atau keluaran dari suatu unit, fasilitas atau output untuk memproduksi dalam
suatu periode waktu tertentu.

Hal yang menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kapasitas produksi, yaitu:

1. Ramalkan permintaan secara aktual..


2. Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas.
3. Temukan tingkat operasi (volume) yang optimal
4. Dibuat untuk perubahan

Ada empat Macam Strategi Proses:

Fokus pada proses.

•Fokus berulang

•Fokus pada produk

•Mass customization

a. Fokus Pada Proses


Perusahaan yang menggunakan strategi fokus pada proses berarti mengatur fasilitas yang
digunakan untuk oprasional di sekeliling proses untuk menghasilkan volume produksi rendah
tetapi variasinya tinggi.

b. Fokus Berulang

Strategi yang fokus berulang berarti produksinya berorientasi pada produk yang
menggunakan modul.

c. Fokus Pada Produk

Strategi yang fokus pada produk memiliki volume yang tinggi dan varian yang
rendah,fasilitasnya diatur sekeliling produk.

d. Mass Customization

Mass Customization berarti varian yang dihasilkan sangat beragam tetapi secara ekonomis
mengetahui dengan tepat apa yang diinginkan konsumen dan kapan konsumen
mengiginkannya.

• BEP sebagai penentu jumlah penjualan minimum yang harus dilaksanakan supaya
perusahaan tidak rugi.
• Sebagai penentu penjualan yang harus dicapai perusahaan untuk merahui keuntungan
yang sesuai dengan rencana.
• Mengukur dan menjaga tingkat produksi dan penjualan supaya tidak lebih kecil dari
break even point.
• Sebagai perencanaan penjualan dan tingkat produksi bisnis.

Biaya berdasarkan break even(titik impas)

1. Variabel cost(Variabel tetap)


2. Fixed cost(Biaya tetap)
3. Semi variabel cost

Anda mungkin juga menyukai