Anda di halaman 1dari 15

Dinamika Rotasi

Kelompok 9
1. Amelia Sela Sepani gultom
2. Devi Sari Octavia Tarigan
3. Iswari Afala
4. Kristina
5. Wahyu Ananda
Gerak Rotasi

• gerak rotasi adalah gerak yang mengalami perputaran


terhadap poros tertentu. Gerak rotasi ini disebabkan oleh 
adanya torsi sehingga dapat disimpulkan
 
• kecenderungan sebuah gaya untuk memutar suatu
benda tegar terhadap titik poros tertentu.
Hukum Newton pada
Dinamika Rotasi
 Dalam hukum II Newton kita ketahui bahwa
 F=m at
 Karena percepatan tangesial at = α r, maka:
 F=m α r
 Apabila tiap ruas pada persamaan di atas kita kalikan dengan r maka:
 F r = m r2 α
 Oleh karena F r adalah momen gaya terhadap poros, dan mr 2 adalah momen inersia
benda, maka:
τ = I α
 Yang mana merupakan hukum II Newton untuk gerak rotasi.

Adanya analogi anatara besaran tranlasi dengan besaran rotasi


 Gaya F mirip dengan torsi τ, massa m mirip dengan momen inersia I, dan
percepatan linear a mirip dengan percepatan sudut α
Momen Gaya/Torsi

 Pengertian:
 Merupakan gaya benda terhadap
rotasi.
 τ = F x r = r F sinθ

 Note:
 Τ= torsi (mN)
 r= Jarak gerak ke poros (m)
 F= gaya (N)
Lengan Momen
• sebutan untuk jarak titik poros rotasi sampai ke gaya yang saling
tegak lurus

• Torsi merupakan suatu besaran vektor. Sehingga ia


mempunyai arah.
• Torsi bernilai positif (+) apabila arahnya berlawanan jarum
jam. 
• Sedangkan torsi bernilai negatif (-) apabila arahnya searah
dengan jarum jam. 
Momen Inersia
Merupakan ukuran besarnya kecenderungan berotasi
yang ditentukan oleh keadaan benda atau partikel
penyusunnya
Momen inersia dari beberapa partikel (titik massa)
terhadap suatu poros diperoleh dengan
menjumlahkan secara aljabar biasa tiap-tiap momen
inersia.

𝟐
  𝑰 = ∑ 𝒎𝒊 𝒓 𝒊
𝒊

● 
MOMEN KOPEL
 
Sebuah kopel adalah sepasang gaya sejajar yang sama besar tetapi
arahnya berlawanan. Kopel tidak menghasilkan gerak translasi karena
resultan gaya sama dengan nol , tetapi kopel akan menghasilkan momen
kopel yang menyebabkan gerak rotasi.

 
Besar momen kopel, , adalah hasil kali antara besar gaya dengan
jarak antara kedua pasangan gaya.
Kopel yang menghasilkan putaran searah jarum jam ditetapkan
bertanda positif dan sebaliknya negatif.
Hubungan momen Gaya dengan Momen
Inersia

• merupakan suatu besaran vektor.


Arah momentum sudut dari suatu Dapat dirumuskan

benda yang berputar diberikan oleh  


aturan tangan kanan
• Jika lengan Torsi dan
kecepatannya linier diketahui,
maka
• L = m. r. v
Hukum Kekekalan Momentum Sudut
“Momentum sudut total pada
benda yang berotasi, tetap
konstan jika torsi total yang
bekerja padanya sama dengan
nol.”

I 11  I 2 2

I   konstan
MENGGELINDING

1. Gerak Menggelinding Pada 2. Gerak Menggelinding Pada


Bidang Datar (kasar) Bidang Miring (Kasar)
 
Pada Gerak Translasi
  berlaku Pada Gerak Translasi berlaku
Hukum II Newton, Hukum II Newton,

 
 
Gerak Menggelinding

Sebuah bola menggelinding di atas bidang datar tanpa slip


Titik kontak antara bola dan bidang datar bergerak sejauh s
Pusat massa terletak di atas titik kontak juga bergerak sejauh s

ds d d
Vpm  R 
dt dt dt
Kondisi menggelinding :

Vpm  R
dVpm dR d
 
dt dt dt
A pm  R
Contoh

Kekekalan momentum sudut dapat didemonstrasikan dengan baik oleh


seorang penari es

Pada gambar di atas penari


diperlihatkan memulai
rotasinya dengan kedua lengan
terentang.Dengan melipat
kedua lengannya, penari itu
memperkecil momen
inersianya terhadap poros
(untuk mengecil maka juga
mengecil) dan sebagai
akibatnya, dia berputar lebih
cepat (kecepatan sudut
bertambah besar).
Energi Kinetik
Energi kinetik (Ek)adalah energi yang dimiliki oleh benda ketika
bergerak

Energi benda yang bergerak


Energi Kinetik translasi (lurus)
Translasi (Ekt)
Energi  
Kinetik(Ek)

Energi Kinetik Energi benda yang bergerak rotasi


Rotasi (Ekr) (melingkar)

 
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai