Pn x 100%
Po
Metode Rata-rata Relatif :
Pn/Po x 100
i
Keterangan :
Pn Jumlah harga semua barang periode n
Pn Harga suatu barang pada periode n
Po Jumlah harga semua barang pada periode dasar
Po Harga suatu barang pada periode dasar
i Banyaknya barang
Tabel 4.1
Penyusunan Indeks Harga Tak Tertimbang
Harga Relatif (Pn/Po) x
Harga Per Unit
Nama 100
barang 1983 1984 1985 1984 1985
315 330
IHrb1984 x 100 105 IHrb1985 x 100 110
300 300
Tabel 4.1 menunjukkan :
Bila tahun 1983 digunakan sebagai priode dasar, yang
berarti indeks pada tahun 1983 = 100.
Indeks harga tahun 1984 dengan metode agregat tak
tertimbang adalah (1040/900)x100 = 115,55, artinya
harga keseluruhan tanaman pangan (beras, jagung,
kedelai) pada tahun 1984 adalah 1,155 kali harga
keseluruhan tanaman pangan tahun 1983.
Indeks harga rata-rata relatif tak tertimbang adalah
(350/3) = 116,67 yang berarti harga pada tahun 1984
adalah 16,67 (116,67-100) persen di atas harga tahun
1983.
Pada tahun 1985, indeks harga dengan metode
agregat tak tertimbang adalah 114,44 dan indeks
harga dengan metode rata-rata relatif adalah 370/3
=123,3
INDEKS HARGA TERTIMBANG
Indeks Harga Agregat Tertimbang
1. Indeks harga tertimbang pada periode n periode 0 dengan rumus
Laspeyres :
IH L
Pn Qo x100
Po Qo
Qo = Jumlah barang pada periode dasar
IH p
Pn Qn x100
Po Qn
Qn = Jumlah barang pada periode л
Tabel 4.2
Perhitungan Indeks Harga Agregat Tertimbang Metode
Laspeyres
Jenis Q83 P83 P84 P85 (P83 .Q83 ) (P84 .Q83 ) (P85 .Q83 )
barang
84 12.125 85 12.700
IH L 83 x100 106,36 IH L 83 x100 111,40
11 .400 11 .400
Tabel 4.2 menunjukkan :
• Indeks harga tahun 1984 dan 1985 dengan periode dasar 1983
sebesar 106,36 dan 111,40, ternyata diperoleh angka indeks yang
lebih kecil dibanding angka indeks tak tertimbang, yang berarti
bahwa kenaikan harga hasil produksi tanaman bahan makanan pada
tahun 1984 hanya meningkat 6,36% dibanding tahun 1983.
• Angka indeks tahun 1985 sebesar 111,40 berarti bahwa dibanding
tahun 1983, tingkat harga hasil produksi tanaman bahan makanan
mengalami kenaikan sebesar 11,40%.
• Kenaikan tingkat harga tahun 1985 dibanding tahun 1984 :
111,40 106,36
x100% 4,74
106,36
IPD
Pn.Qo x100
Po.Qo
KRITERIA INDEKS YANG BAIK
I m o .I o n 1
I m o indeks harga tahun n dengan dasar tahun 0
I o n indeks harga tahun o dengan periode dasar tahun n
2. Factor Reversal Test
PxQ
Pn.qn
Po.qo
P = indeks harga yang menunjukkan perubahan harga dari periode dasar 0 ke periode
n.
Q = indeks kuantitas yang menunjukkan perubahan kuantitas dari periode dasar 0 ke
periode n.
PxQ akan menunjukkan perubahan nilai dari tahun dasar 0 ke tahun n.
IK
Po.Qn
x100
Po.Qo
Jika pada periode dasar untuk membuat jumlah sepatu yang sama,
yaitu 200 diperlukan 500 jam kerja, maka produktivitas periode dasar :
200 sepatu
0,4 sepatu per jam kerja
500 jam kerja
Cara lain :
Jam kerja yang digunakan untuk membuat sejumlah tertentu output pada periode dasar
Indeks Produktivitas Jam Kerja x100
Jam kerja yang digunakan untuk membuat sejumlah tertentu output pada periode n
Contoh
Pada tahun 1990 suatu industri barang-barang kulit membutuhkan 1 jam kerja
per sepatu, 0,5 jam kerja per ikat pinggang, dan 2 jam kerja per tas. Pada
tahun 1995 industri tersebut menggunakan 500.000 jam kerja untuk
menghasilkan 120.000 sepatu, 80.000 ikat pinggang dan 200.000 tas.
Hitunglah indeks produktivitas industri tersebut untuk tahun 1995 dengan
periode dasar 1990.
Jawab :
- Pada tahun 1990 untuk membuat 120.000 sepatu diperlukan :
(120.000)(1 jam kerja per sepatu) = 120.000 jam kerja.
- Untuk ikat pinggang diperlukan :
(80.000)(0,5 jam kerja per ikat pinggang) = 40.000 jam kerja.
- Untuk membuat tas diperlukan :
(200.000)(2 jam kerja per tas) = 400.000 jam kerja.
- Sehingga pada tahun 1990 diperlukan :
120.000 + 40.000 + 400.000 = 560.000 jam kerja untuk membuat sejumlah
barang-barang seperti yang dihasilkan pada tahun 1995.
560.000
Jadi indeks produktivitas jam kerja pada tahun 1995 : x100 112
500.000