Anda di halaman 1dari 10

GENETIKA MIKROBA

Dosen pengampu : Sulis Anjarwati S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :
Nur kotijah 2054244010
Uun kumala sari 2054244002
Pengertian Genetika Mikrobia
Genetika merupakan suatu cabang ilmu yang dinamis dan
berkembang dengan cepat. Rekayasa genetika adalah suatu segi
baru studi genetika yang menjanjikan pada masyarakat baik
perkembangan yang menguntungkan maupun kemungkinan
timbulnya akibat-akibat yang membawa bencana.
Penelaahan tentang genetika pertama kali dilakukan oleh seorang
ahli botani bangsa Austria, Gregor Mendel  pada tanaman kacang
polongnya. Pada tahun 1860-an ia menyilangkan galur-galur
kacang polong dan mempelajari akibat-akibatnya. Hasilnya antara
lain terjadi perubahan-perubahan pada warna,bentuk, ukuran,
dan siat-sifat lain dari kacang polong tersebut. Penelitian inilah ia
mengembangkan hukum-hukum dasar kebakaan.
Mutasi dan Mutagen, Mekanisme Mutasi,
Tipe Mutan
 Pengertian Mutasi
DNA mikroba mengandung basa purin dan pirimidin. Urutan keduanya sangat
menentukan ciri tertentu pada mikroba. Urutan ini sangat mudah berubah oleh
berbagai faktor dan apabila terjadi perubahan dalam urutan ini maka akan terjadi
perubahan pada urutan asam amino yang disandi oleh gen. Akibatnya terjadi
perubahan fenotif pada mikroba.Perubahan dalam urutan basa nukleotida ini
disebut mutasi (Darkuni, 2001).
Macam-macam Mutasi
 Mutasi Titik (Point Mutation)
Mutasi ini dapat terjadi pada satu tempat/titik pasangan basa.Padatempat atau
titik ini terjadi perubahan pasangan basa.
 Mutasi Hilangnya Basa
Mutasi ini terjadi disebabkan oleh hilangnya basa dalam jumlah yang lebih dari
satu.

 Mutasi Supresor
Mutasi ini merupakan mutasi yang mengakibatkan mutasi yang terjadi
sebelumnya menjadi “normal” kembali. Pada mutasi ini terjadi “penyusupan”
basa lain yang menyebabkan kembalinya urutan susunan asam amino yang
seolah-olah susunan itu seperti menjadi “normal” kembali.
 Mutasi Spontan
Mutasi spontan awalnya tidak diketahui,
sering disebut “background mutation”.
Mutagen
Mutagen adalah senyawa kimia atau faktor fisikawi yang dapat
menyebabkan mutasi. Misalnya sinar ultraviolet (UV)
merupakan mutagen yang kuat karena sinar UV dapat
menembus sel dan diabsorpsi dengan kuat oleh timin (T) dan
sitosin (C). Absorpsi UV oleh timin dapat menyebabkan
terbentuknya dimer timin yang berdekatan sehingga dapat
mengubah DNA yang akan mengganggu proses replikasi.
Senyawa kimia yang dapat menyebabkan mutasi, misalnya
HNO2 karena asam ini menimbulkan deaminasi pada basa
nitrogen nukleotida. Asam nitrit dapat mengubah adenin (A)
menjadi hipoxantin (HX), sitosin (C) menjadi urasil (U) dan
guanin (G) menjadi xantin (X). (Ristiati, 2000)
Mekanisme Mutasi
Mutasi paling umum terjadi selama replikasi DNA. Beberapa
mutasi terjadi sebagai akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh
cahaya ultraviolet atau sinar X. Karena unsur-unsur ini
merupakan bagian yang tak terhindarkan dari lingkungan. Tidak
satupun mekanisme tertentu yang dapat diusulkan untuk
menerangkan pengaruh mutagenik sinar X. Karena sinar X dapat
menyebabkan pecahnya banyak ikatan kimiawi yang berbeda-
beda macamnya, maka mungkin merusak DNA dengan berbagai
cara. Pengaruh utama cahaya UV ialah menyebabkan
pembentukan dimer dengan ikatan silang antara pirimidin-
pirimidin yang bersebelahan, terutama timin. Dimer ini
mengacaukan proses replikasi yang normal (Pelczar, 2008).
Tipe Mutan Bakteri
Semua sifat sel-sel hidup dikendalikan oleh gen maka ciri sel yang manapun dapat berubah
karena mutasi. Berbagai ragam mutan bakteri telah diisolasi dan dipelajari secara intensif.
Beberapa dari tipe-tipe utama mutan adalah sebagai berikut:
 Mutan yang memperlihatkan toleransi yang meningkat terhadap unsur-unsur
penghambat, terutama antibiotik (mutan yang resisten terhadap antibiotik atau obat-
obatan).
 Mutan yang menunjukkan kemampuan fermentasi yang berubah atau meningkatnya
atau berkurangnya kapasitas untuk menghasilkan beberapa produk akhir.
 Mutan yang mempunyai defisiensi akan nutrisi (oksotrofik), yaitu membutuhkan
medium yang lebih kompleks untuk tumbuhnya daripada biakan aslinya.
 Mutan yang tidak mampu menggunakan substrat.
 Mutan yang memperlihatkan perubahan dalam bentuk koloni atau kemampuan untuk
menghasilkan pigmen.
 Mutan yang menunjukkan perubahan pada struktur permukaan dan komposisi selnya
(mutan antigenik).
 Mutan yang resisten terhadap aksi bakteriofage.
 Mutan yang memperlihatkan beberapa perubahan pada ciri-ciri morfologis, misalnya
hilangnya kemampuan untuk menghasilkan spora,kapsul atau flagella.
Mekanisme Pemindahan Bahan Genetik
pada Bakteri
Perpindahan gen merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan bakteri dengan mengirimkan informasi
genetik (DNA) dari sel donor ke sel resipien. Pertukaran
gen antar bakteri dapat terjadi karena bakteri pada
umumnya hidup berkoloni bahkan bercampur dengan
banyak bakteri jenis lain. Pertukaran gen akan
menghasilkan rekombinan baru. Pertukaran gen atau
materi genetik secara garis besar dilakukan melalui cara
transfer gen dan transposisi.
Dampak Pemindahan Materi Genetik
Pengaruh lingkungan juga digambarkan oleh adanya transfer gen secara
horizontal dalam suatu komunitas. Untuk organisme yang bereproduksi secara
aseksual terdapat fenomena umum berupa terjadinya rekombinasi genetik
antar kelompok yang tidak sekerabat. Transfer gen semacam ini telah diketahui
sejak tahun 1928. Transfer gen dapat terjadi langsung melalui kontak antar sel
(konjugasi) maupun dengan perantaraan virus (transduksi). Bahkan sel bakteri
juga memiliki kemampuan untuk mengambil molekul DNA bebas yang ada di
lingkungannya. Hal ini merupakan salah satu penyebab tingginya laju mutasi
pada genom bakteri.

Transfer gen secara horizontal teramati pada gen hrp, yang berfungsi dalam
interaksi patogen dengan inang dan dapat ditemukan pada berbagai subkelas
proteobacteria. Gen ini diduga diperoleh melalui pertukaran gen secara
horizontal daripada melalui pewarisan (Gabriel,1999 dalam Pangastuti, 2006).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai