Oleh:
SEHAT JAYA
Staf Ahli Bupati Murung Raya dan
Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya
1
TANTANGAN YANG DIHADAPI ?
TANTANGAN GLOBAL :
SINERGI antara penanggulangan pemanasan global
dan konservasi keaneragaman hayati
TANTANGAN NASIONAL/DAERAH:
HARMONI antara pengelolaan dan pemanfaatan
sumberdaya alam dengan upaya konservasi
keanekaragaman hayati.
2
Populasi manusia meningkat dari 2.5 milyar menjadi
lebih dari 6 milyar dalam 50 tahun terakhir; dapat
mencapai 15 milyar lebih di tahun 2100
10 sedang
9
8 rendah
dalam milyar orang
7
6
5
4
3
2
1
0
0 500 1000 1500 2000 2050 3
Konsumsi manusia akan sumberdaya alam
terus meningkat drastis
160
natural resources?
billion metric tons
Trillions of Dollars
120
80
40 2000
0
0 1000 2100
Sumber: Emily Matthews et al, The Weight of Nations: Material Outflows from Industrial Economies,
4
2000, World Resources Institute, www.wri.org/
Degradasi Lahan, Kehilangan & Penurunan Kesuburan Tanah
6
INDONESIA: dilaporkan setiap tahun 2 juta ha
hutan rusak; merupakan tingkat kerusakan
terbesar di dunia dan 400-700 ton GRK per ha
dilepas ke udara. 7
Hutan Dipterocarpaceae: 300-350 t C/ha
8
PERUBAHAN TATAGUNA LAHAN SELAMA TAHUN 2000 - 2003
(hasil penafsiran citra Landsat ETM 7 tahun 2000 & 2003 serta survai lapangan
tahun 2004)
10
Periode perubahan & tekanan
terhadap SDA di Indonesia?
1960’an Era pemanfaatan hasil hutan (minor)
11
KONDISI POLITIK & EKONOMI EKSTERNAL
INTERAKSI:
• Tata guna lahan
DINAMIKA • Penutupan lahan DINAMIKA
“SISTEM “SISTEM
& PROSES & PROSES
MANUSIA” • Produksi ALAM"
SOSIAL EKOLOGI
• Konsumsi
• Limbah
KETERSEDIAAN SUMBERDAYA
13
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN ?
14
Beberapa prinsip implementasi
Pembangunan Berkelanjutan
15
EKONOMI
(Pertumbuhan, stabilitas, efisiensi)
Antar-generasi, Penilaian,
pekerjaan internalisasi
Antar-generasi, partisipasi
SOSIAL LINGKUNGAN
(Kemiskinan, jatidiri, berdaya) (Sanitasi, polusi, lestari)
Pengelolaan kawasan
Pembangunan
pemukiman
prasarana & perkotaan &
sarana pedesaan
Pengaturan &
pengelolaan
pelayanan publik
di daerah
Pemerataan
kesejahteraan rakyat &
perkembangan antar
daerah 18
PARADIGMA PEMBANGUNAN DAERAH
19
Peran masyarakat lokal
dalam konservasi
(participatory mapping)
Keterlibatan masyarakat
lokal dalam pengelolaan
kawasan konservasi (co-
management)
20
Inventarisasi
pengetahuan lokal
LEMBAGA DONOR:
Nasional & Internasional
22
MENCIPTAKAN:
SINERGI antara Iklim & Perlindungan
Keanekaragaman Hayati
23
MENCIPTAKAN:
HARMONI antara
Pengelolaan dan Pemanfaatan
Sumberdaya Alam dan Lahan
dengan Konservasi
Keanekaragaman Hayati
24
KLASIFIKASI KAWASAN KONSERVASI DI INDONESIA
HUTAN
PRODUKSI KAWASAN CAGAR ALAM
SUAKA ALAM SUAKA MARGASATWA
TAMAN NASIONAL
KAWASAN/HUTAN KAWASAN
TAMAN WISATA ALAM
KONSERVASI
PELESTARIAN ALAM
TAMAN HUTAN
RAYA
TAMAN BURU
HUTAN
LINDUNG
HUTAN KONSERVASI adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang
mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa
serta ekosistemnya. Hutan konservasi terdiri dari : kawasan hutan suaka alam,
kawasan hutan pelestarian alam, dan taman buru (Pasal 1 UU No. 41/1999)
KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM HAYATI adalah pengelolaan
sumberdaya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana
untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya (Pasal 1 UU No. 5/1990)
25
FUNGSI DAN TUJUAN PENGELOLAAN
TAMAN NASIONAL
FUNGSI
• Kawasan perlindungan sistem penyangga kehidupan;
• Kawasan pengawetan keragaman jenis tumbuhan dan satwa; &
• Kawasan pemanfaatan secara lestari potensi sumberdaya alam
hayati dan ekosistemnya
TUJUAN PENGELOLAAN
• Terjamin dan terpeliharanya keutuhan dari keberadaan kawasan
dan ekosistem taman nasional
• Terjamin dan terpeliharanya keberadaan dari potensi dan nilai-nilai
keanekaragaman tumbuhan, satwa, komunitas, dan ekosistemnya
penyusun kawasan taman nasional; dan
• Pemanfaatan kawasan dan potensi taman nasional secara optimal,
lestari dan bijaksana untuk kepentingan kegiatan penelitian,
pendidikan dan pengem-bangan ilmu pengetahuan, kegiatan yang
menunjang budidaya, budaya, dan pariwisata alam bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat
26
PROSES USULAN TAMAN NASIONAL
Pasal 19 UU No. 41 / 1999 dan
Kepmenhut No. 70/Kpts-II/2001 jo No. SK.48/Kpts-II/2004
ANCAMAN
KONSERVASI:
What, Why, PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Where, Who &
How 28
HEART OF BORNEO
Provisional Scope and Main Protected Areas 15
14
1. Batang Ai National Park 16
2. Lanjak Entimau Wildlife Sanctuary SABAH
3. Betung Kerihun National Park 13 (MALAYSIA)
4. Apan Entulu
5. Balleh 12
6. Linau Danum
7. Apad Runan 11
8. Pulong Tau National Park (Proposed)
9. Ulu Belait 10
10. Gunung Mulu National Park
BRUNEI
11. Ulu Temburong National Park
12. Maligan Virgin Jungle Reserve 9 17
13. Crocker Range National Park
14. Kinabalu Park
15. Maliau Basin Protection Forest Reserve
8 Proposed Boundary of
16. Danum Valley Conservation Area
17. Sebuku Sembakung Heart of Borneo
18. Kayan Mentarang National Park
7 International Boundary
19. Gunung Muller National Park (Proposed)
20. Bukit Baka Bukit Raya National Park
Elevation (Meter)
21. Danau Sentarum National Park 6 0 - 50
SARAWAK 51 - 100
101 - 500
(MALAYSIA) 501 - 1000
3 1001 - 1500
2 5 1501 - 2000
2001 - 2500
4 2501 - 3000
3001 - 3500
1 3501 - 4000
18 4001 - 4500
4501 - 5000
19
KALIMANTAN
(INDONESIA)
21
20 29
TIPE EKOSISTEM KAWASAN PEGUNUNGAN MULLER
30
TIPE PENUTUPAN VEGETASI KAWASAN PEGUNUNGAN MULLER
31
KAWASAN LINDUNG & KONSERVASI YANG ADA
32
PENYUSUNAN RANCANGAN STRATEGI & TINDAK
LANJUT USULAN KAWASAN KONSERVASI PEG.
MULLER MENJADI TAMAN NASIONAL
33
KEGIATAN PADA KAWASAN KONSERVASI:
• Penguatan kelembagaan.
• Mendorong pengelolaan bersama (co-management).
• Mendorong proses kuantifikasi nilai kawasan
konservasi sehingga dapat mempromosikan Payment
for Environment Services.
• Mendorong proses nominasi kawasan konservasi
melalui proses bottom up to top down (prakarsa
lokal).
• Advokasi high conservation value forest untuk
mencegah konversi hutan alam.
• Penguatan pengelolaan unit pengelolaan pada hutan
lindung dan kawasan yang dilindungi.
34
35