Anda di halaman 1dari 8

DIABETES MELLITUS

MUHAMAD SADDAM HUSEIN (20910009)


A. PENGERTIAN

Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang disebabkan


oleh gagalnya organ pankreas memproduksi jumlah hormon insulin
secara memadai sehingga menyebabkan peningkatan kadar glukosa
dalam darah. Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit tidak
menular dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
yang penting.
B. GEJALA

Gejala klasik dari diabetes mellitus meliputi 3P , yaitu poliuri


(banyak buang air kecil terutama malam hari), polidipsi (mudah haus),
dan poliphagi (mudah lapar). Gejala tidak spesifik lain yang juga dapat
muncul pada penderita diabetes mellitus antara lain penurunan berat
badan secara cepat, mudah lelah, kesemutan pada kaki dan tangan,
gatal – gatal, penglihatan menjadi kabur, impotensi, luka sulit sembuh,
keputihan, atau penyakit kulit akibat jamur terutama pada daerah
lipatan kulit.
C. TIPE

1. Diabetes Tipe 1 yang biasanya muncul saat usia muda atau anak-
anak.
2. Diabetes Tipe 2 yang muncul pada usia dewasa.
D. PERAN FISIOTERAPI TERHADAP
PENYAKIT DIABETES MELLITUS
• Fisioterapi yang selama ini lebih akrab menangani para pasien terkena stroke, patah tulang
keterlambatan tumbuh kembang anak, bell’s palsy dan lainnya,kini telah dapat menangani para
penderita diabetes Melitus.
• “Untuk menangani pasien diabetes mellitus melalui fisioterapi cukup melakukan program
latihan atau aktifitas fisik dengan intensitas sedang selama 30 menit hampir setiap hari. Jika
rutin dilakukan, maka program itu akan dapat mengontrol tingkat gula darah pasien. Bahkan,
nantinya si pasien bisa tidak ketergantungan lagi terhadap suntik insulin. Di samping, pasien
juga harus disiplin mengikuti pola makan yang sehat,” jelas Fisioterapis Harryjun K Siregar
SST FT M Fis di dampingi Noviantina Ginting SST FT ahli Fisioterapi Otot/Rematik dan Elfi
Khairani SST FT Ahli Fisioterapi Kesehatan Wanita dan Anak saat ditemui di RSUP H Adam
Malik.
LANJUTAN

• Program latihan yang diberikan kepada para penderita diabetes, lanjutnya, tentunya tidak bisa
dilakukan sendiri oleh pasien. Harus diawasi oleh ahli fisioterapis. Sebab saat latihan, si
pasien harus tetap dalam pengawasan fisioterapis yang memiliki program latihan yang sudah
terstruktur yang harus diikuti pasien tersebut. 
• “Latihan yang diberikan kepada para pasien itu sudah ada strukturnya, makanya mereka tidak
bisa melakukan sendiri, harus didampingi. Namun, setelah dilatih dan diawasi fisioterapis,
nanti mereka dapat melakukan program itu sendiri di rumah,” jelas Master jebolan
Universitas Udayana yang juga berpraktek di Jalan Abdul Hakim No. 13 A/19 Tanjung Sari
Pasar I, Medan dan menerima pasien diabetes untuk ditangani.
LANJUTAN

• Kurangi Impairmen
• Untuk pasien diabetes melitus yang merasakan tubuh ataupun kakinya nyeri, sambungnya, dapat
difisioterapi untuk mengurangi impairmen, nyeri dan kekakuan yang mereka rasakan dalam jangka waktu
panjang.
• Namun, bagi pasien yang tidak mengalami nyeri dapat mengikuti program latihan dengan intensitas
tinggi selama 16 minggu. Dipastikan pasien akan menunjukan hasil penurunan pengobatan diabetes.
• “Program ini dapat menurunkan tekanan darah sistolik, penurunan jaringan diaposa di daerah abdominal
serta dapat meningkatkan kekuatan, aktifitas fisik, dan masa otot,” katanya seraya menambahkan saat ini
penerapan program latihan fisik dan fisoterapi bagi pasien diabetes mellitus sudah berkembang pesat di
luar negeri.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai