Anda di halaman 1dari 18

Psikologi Kognitif 06 November 2021

Pascasarjana Tahun Ajaran 2021-2022


Pendidikan Matematika

PEMATERI
1. Bhaskoro Prasetyo Adi M
Kognisi Sebagai Pembangunan 202110530211002
Pengetahuan dalam Pikiran Secara 2. Retno Wahyu Arian Sah
202110530211018
Individual (Teori Jean Piaget) 3. Niswatun Hasanah
202110530211003
Sub
Pembahasan
Jean Piaget Tahap Pembelajaran
dan Teorinya Perkembangan Matematika
Sensori-Motor Pada Tahap
Sensori-Motorik
SEKILAS TENTANG JEAN PIAGET

Jean Piaget adalah seorang ilmuwan yang dilahirkan di Neuchâtel (Swiss)


pada tanggal 9 Agustus 1896. Dia meninggal di Geneva pada tanggal 16
September, 1980.
SEKILAS TENTANG JEAN PIAGET

• Teori pembelajaran berdasarkan tahap yang berbeda-beda dalam


perkembangan intelegensi anak
• Karir sebagai penulis pada usia 10 tahun
• PhD berumur 22 tahun
Teori Belajar Piaget

• Aliran psikologi kognitif : anak belajar disesuaikan dengan tahap


perkembangan mental
• Anak bukan merupakan suatu tiruan dari orang dewasa
TAHAPAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DALAM
TEORI PIAGET

Piaget meyakini bahwa perkembangan kognitif terjadi dalam empat


tahapan, yakni :
1) Tahap Sensorimotorik
2) Tahap Praoperasional
3) Tahap operasional konkret
4) Tahap operasional formal
Tahap Perkembangan Sensori-motor Teori J. Piaget
(0-2 tahun)
Karakteristik Umum Perkembangan
No. Karakteristik Umum dan Perubahan Perkembangan
1 Tahapan paling penting untuk pembinaan perkembangan pemikiran sebagai dasar perkembangan intelegensi.
2 Anak melihat dirinya sendiri sebagai makhluk yang berbeda dengan objek di sekitarnya
3 Anak masih dalam proses Decentration (anak belum bisa memisahkan diri dengan lingkungannya)
4 Anak mulai mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui koordinasi pengalaman sensorik (melihat, mendengar, membau) dengan tindakan
motorik (menggapai, menyentuh, meraba)
5 Anak belum mempunyai kesadaran – kesadaran adanya konsepsi yang tetap
6 Anak mulai dapat menyimpan informasi yang diketahuinya tentang dunia, mengingatnya dan memberi label, serta dapat mengekspresikan melalui
bahasa namun belum maksimal.
7 Tahapan anak mampu menunjukkan : Intersionalitas, Diferensiasi objek, Keabadian objek
Aktualisasi Proses Belajar pada SubTahapan
Sensorimotor

SUBTAHAPAN
6
SUBTAHAPAN
5 18-24 bulan
SUBTAHAPAN
Tahapan
SUBTAHAPAN 4 12-18 bulan Representasi
3 8-12 bulan Tahapan Simbolik
SUBTAHAPAN Reaksi Sirkuler
2 Tahapan Tesier
SUBTAHAPAN 4-8 bulan Koordinasi
1 1-4 bulan Tahapan Skemata
Reaksi Sirkuler Sekunder
Tahapan Reaksi
0-1 bulan Sirkuler Primer Sekunder
Tahapan Refleks
Referensi

Amir, Z. Risnawati. (2015). PSIKOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Aswaja Pressindo. ISBN : 978-602-6791-13-9
Cherry, K. (2019). Sensorimotor Stage of Cognitive Development. Diakses pada 31 Oktober 2021. Link :
https://www.verywellmind.com/sensorimotor-stage-of- cognitive-development-2795462
Sidik, F. (2020). ACTUALIZING JEAN PIAGET’S THEORY OF COGNITIVE DEVELOPMENT IN LEARNING. Jurnal PAJAR
(Pendidikan dan Pengajaran, 4(6). http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v4i6.8055
Pembelajaran Matematika
Pada Tahap Sensori Motorik (0-2 tahun)
• Bagi anak yang berada pada tahap ini, pengalaman diperoleh melalui
perbuatan fisik (gerakan anggota tubuh) dan sensori (koordinasi alat indra)
• Menurut teori piaget peranan guru sangat penting untuk menciptakan situasi
belajar dan pada tahap ini orang tua yang berperan penting sebagai guru bagi
sang anak
• Pada tahap ini, anak – anak memiliki beberapa pemahaman tentang konsep
angka dan menghitung.
• Konsep matematika ditemukan setiap hari melalui pengalamam bermain
• Orang tua dapat membantu menghitung dengan jari, mainan atau benda lain
sehingga anak dapat menghitung benda yang ia miliki dan akan
mengetahuinya jika ada yang hilang.
Beberapa contoh kegiatan yang bisa dilakukan orang
tua dalam mengembangkan konsep angka pada tahap
sensori motorik (0- 2 tahun)

1. Pada bayi (0-8 bulan)


a. Sambil memakaikan kaos kaki pada bayi, tersenyum pada bayi dan
mengucapkan “Nah ini satu kaos kaki untuk kaki kiri, dan satu lagi
untuk kaki kanan. Dua kaos kaki untuk dua kaki”.
b. Saat akan menyuapkan biskuit yang dihaluskan, sambil tersenyum
ke bayi kita ucapkan” Sekarang waktunya makan biskluit ya”. Dan
ketika bayi terlihat senang, maka kita bisa ucapkan “Kamu mau
tambah biskuitnya. Kamu pasti lapar ya.”
Beberapa contoh kegiatan yang bisa dilakukan orang
tua dalam mengembangkan konsep angka pada tahap
sensori motorik (0- 2 tahun)

2. Pada bayi (8-12 bulan)


a. Sediakan wadah-wadah mainan dan letakan masing-masing
penutup didekatnya. Ajaklah bayi untuk meletakan tutup pada
setiap wadah mainan
b. Letakan 2 buah mainan dihadapan bayi. Ajaklah bayi untuk memilih
mainan yang akan dimainkan dan meraih mainan tersebut.
c. Beri contoh gagasan pada bayi untuk memberikan tanda “minta
lagi” bila ingin meminta tambah biskuit lagi setelah menghabiskan
biskuitnya.
Beberapa contoh kegiatan yang bisa dilakukan orang
tua dalam mengembangkan konsep angka pada tahap
sensori motorik (0- 2 tahun)
3. Pada anak usia (12-24 bulan)
a. Ajaklah anak bernyanyi lagu satu satu, balonku, dll, yang
mengandung angka sambil bergerak mengikuti irama.
b. Ajaklah anak untuk membantu memasukan setiap kuas lukis ke
masing-masing wadah cat.
c. Mintalah anak untuk memasukan bola plastik ke keranjang,
kemudian ajaklah anak untuk menghitung bersama-sama jumlah
bola yang ada di keranjang. d. Berikan gagasan agar anak boleh
meminta lagi playdough bila bungkahan playdough yang diberikan
masih kurang
Contoh mengenalkan konsep hubungan Geometri dan
ruang pada tahap sensori motorik (0 – 2 tahun)

1. Pada bayi (0-8 bulan)


a. Letakan sebuah botol susu di hadapan bayi. Biarkan bayi
memegang botol tersebut dan merasakan bentuk botol dengan
kedua tangannya.
b. Selimuti bayi. Biarkan bayi memegang dan merasakan keseluruhan
bentuk dan permukaan selimut.
c. Biarkan bayi merangkak atau merayap sepanjang tepi meja untuk
merasakan bentuk meja
Contoh mengenalkan konsep hubungan Geometri dan
ruang pada tahap sensori motorik (0 – 2 tahun)

2. Pada bayi (8-12 bulan)


a. Ajak anak merangkak kedalam terowongan. Biarkan anak
merasakan berada di ruang tertutup tetapi masih bisa memandang
dan menjangkau luar dengan kedua tanggannya.
b. Ajak anak untuk melempar bola plastik ke dalam keranjang.
Contoh mengenalkan konsep hubungan Geometri dan
ruang pada tahap sensori motorik (0 – 2 tahun)

2. Pada anak usia (12-24 bulan)


a. Sediakan boneka dan kotak yang ukurannya lebih kecil dari boneka
tersebut. Berikan gagasan agar anak mau mencoba memasukan boneka ke
kotak. Setelah anak mengerti bahwa kota terlalu kecil maka ambil kotak
lain yang lebih besar, birakan anak memasukan boneka ke kotak tersebut.
b. Sediakan kotak yang permukaannya terdapat beberapa lubang berbentuk
segitiga, persegi, lingkaran, segiempat. Biarkan anak memasukan keping
segitiga, persegi, lingkaran dan segiempat ke kotak tersebut.
Terima REFERENSI

• Marinda, L. (2020). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget


Kasih Dan Problematikanya Pada Anak Usia Sekolah Dasar. An-Nisa’ :
Jurnal Kajian Perempuan Dan Keislaman, 13(1), 116–152.
https://doi.org/10.35719/annisa.v13i1.26
• M.Pd., Zubaidah Amir, & Dr. Risnawati, M. P. (2015). PSIKOLOGI
PEMBELAJARAN MATEMATIKA (1st ed.). Aswaja Pressindo.
Psikologi%2520Pembelajaran%2520Matematika.pdf
• Mu’min, S. A. (2013). Teori Pengembangan Kognitif Jian Piaget.
Jurnal AL-Ta’dib, 6(1), 89–99. https://ejournal.iainkendari.ac.id
• Sidik, F. (2020). Actualization of the Jean Piaget Cognitive
Development Theory in Learning. JURNAL PAJAR (Pendidikan
Dan Pengajaran), 4(6), 1106–1111.
https://doi.org/10.33578/pjr.v4i6.8055

Anda mungkin juga menyukai