• Menurut Gaspersz (2007), terdapat dua metodologi six sigma yang dapat
digunakan, yaitu: DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) dan
DMADV (Define, Measure, Analyze, Design, Verify).
• DMAIC digunakan untuk meningkatkan proses bisnis yang telah ada,
• DMADV digunakan untuk menciptakan desain proses baru dan/atau desain
produk baru dalam cara sedemikian rupa agar menghasilkan kinerja bebas
kesalahan (zero defects/errors).
• DMAIC digunakan pada saat sebuah perusahaan sudah memiliki sebuah
produk jadi atau produk yang masih dalam tahap proses, namun belum
mencapai spesifikasi yang dibutuhkan oleh pelanggan.
DMAIC digunakan untuk meningkatkan proses bisnis yang
terdiri dari lima tahap, yaitu:
• Define. Mendefinisikan secara formal sasaran peningkatan proses yang
konsisten dengan permintaan atau kebutuhan pelanggan dan strategi
perusahaan.
• Measure. Mengukur kinerja proses pada saat sekarang (baseline
measurements) agar dapat dibandingkan dengan target yang ditetapkan.
Lakukan pemetaan proses dan mengumpulkan data yang berkaitan dengan
indikator kinerja kunci (key performance indicator = KPI).
• Analyze. Menganalisis hubungan sebab-akibat berbagai faktor yang
dipelajari untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang perlu dikendalikan.
• Improve. Mengoptimisasikan proses menggunakan analisis-analisis seperti
Design of Experiments (DOE), dan lain-lain, untuk mengetahui dan
mengendalikan kondisi optimum proses.
• Control. Melakukan pengendalian terhadap proses secara terus-menerus
untuk meningkatkan kapabilitas proses menuju Six Sigma.
• DMADV adalah strategi perancangan proses baru dengan memanfaatkan
perangkat-perangkat kerja dan metode-metode terbaik di dalam
perencanaan produk maupun proses, baik itu proses pengembangan
produk, desain atau redesain proses pelayanan, atau proses bisnis internal.
Tahap-tahap dalam proses DMADV adalah sebagai berikut:
• Define. Mendefinisikan secara formal sasaran dari aktivitas desain proses baru
dan / atau desain produk baru yang secara konsisten berkaitan langsung
dengan permintaan atau kebutuhan pelanggan dan strategi perusahaan.
• Measure. Mengindentifikasi critical-to-qualities (CTQs), kapabilitas produk
(product capabilities), kapabilitas proses (process capabilities), evaluasi resiko,
dll.
• Analyze. Mengembangkan dan mendesain alternatif-alternatif, menciptakan
high-level design, dan mengevaluasi kapabilitas desain agar mampu memilih
desain terbaik.
• Design. Mengembangkan desain secara terperinci (develop detail design),
optimisasi desain (optimize design), dan rencana untuk verifikasi desain.
Pada tahap ini mungkin membutuhkan simulasi.
• Verify. Memverifikasi desain, setup pilot runs, implementasi proses baru
(untuk desain proses baru) atau produk baru (untuk desain produk baru),
kemudian menyerahkan kepada pemilik proses.
a. Define
• Pada Fase ini, tim akan mendefinisikan keinginan dan kebutuhan konsumen,
serta membuat perencanaan penyelesaian proyek.
• Pada fase ini tim harus selalu berhubungan dengan sponsor atau Champion
untuk memastikan proyek ini tetap sejalan dengan tujuan bisnis,
prioritasnya serta ekspektasinya.
Pada tahap define terdapat dua hal yang perlu dilakukan, yaitu:
1. Mendefinisikan proses inti perusahaan.
Proses inti adalah suatu rantai tugas, biasanya mencakup berbagai
departemen atau fungsi yang mengirimkan nilai (produk, jasa, dukungan,
informasi) kepada para pelanggan eksternal. Dalam hal pemilihan tema Six
Sigma pertama-tama yang dilakukan adalah mempertimbangkan dan
menjelaskan tujuan dari suatu proses inti akan dievaluasi.
2. Mendefinisikan kebutuhan spesifik kebutuhan pelanggan.
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi pemain paling penting didalam
semua proses, yakni pelanggan, pelanggan bisa internal maupun eksternal
adalah tugas Black Belt dan tim untuk menentukan dengan baik apa yang
diinginkan pelanggan eksternal. Pekerjaan ini membuat suara pelanggan
(voice to customer – VOC) menjadi hal yang menantang. Dalam hal
mendefinisikan kebutuhan spesifik dari pelanggan adalah memahami dan
membedakan diantara dua kategori persayaratan kritis, yaitu persyaratan
output dan persyaratan pelayanan.
b. Measure
3. Verifikasi penyebab
• Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memverifikasi penyebab, yaitu
analisa logika, statistik dan eksperimental. Teknik dasar statistik untuk
menentukan hubungan sebab akibat ada dua, yaitu: mengetahui korelasi
antara potensi penyebab (X’s) dan output (Y) dan stratifikasi data untuk
melihat pola di dalamnya
d. Improve