Anda di halaman 1dari 53

BIOTEKNOLOGI

BIOFUEL

Anindhita Mega T 4411417013

Anisa Dewi S P 4411417015

Farikhatun NF 4411417021

Dasar-Dasar Bioteknologi 2020


PENGERTIAN
BIOFUEL
Bahan bakar hayati atau Biofuel adalah
setiap bahan bakar baik padatan,
cairan ataupun gas yang dihasilkan
dari bahan-bahan organik.

Biofuel dapat dihasilkan


secara langsung dari tanaman dan
secara tidak langsung dari limbah industri.
JENIS
JENIS 01 Biodiesel 02 Biohidrogen
BIOFUEL
03 Bioetanol 04 Biogas
05 Bio-oil 06 Biomassa
1. BIODIESEL bahan bakar terbarukan berbahan baku lemak hewani,
maupun nabati berupa, metil ester asam lemak (Fatty
Acid Methyl Ester/ FAME) yang telah lama disebut
sebagai pengganti minyak bumi (Petroleum Diesel).

karakteristik :
• Menurunkan tingkat opasitas asap
• Menurunkan emisi gas buang
• Memiliki sifat pelumas yang lebih baik dari BBM fosil
• Bila dicampurkan dengan BBM diesel dapat
meningkatkan biodegradasibility hingga 500%
• Miripdengan  BBM  diesel,  sehingga  penggunaanya 
tidak  memerlukan  modofikasi mesin
• Tidak mengandung senyawa aromatik atau nitrogen
PROSES
PRODUKSI
BIODIESEL
TANAMAN POTENSIAL BAHAN
BAKU BIODIESEL
PERBANDINGAN SIFAT
FISIK DAN KIMIA BIODIESEL DENGAN
MINYAK SOLAR
PERBANDINGAN EMISI PEMBAKARAN
BIODIESEL DENGAN MINYAK SOLAR
2. BIOHIDROGEN
• Penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar
untuk produksi listrik.
• Produksi hidrogen melalui : bakteri fotosintesis,
biofotolisis air dan fermentasi.

Mikroorganisme penghasil gas hidrogen (Miyake 1998)


bakteri fotosintetik : Rhodopseudomonas,
Rhodobacter, Anabaena, Chlamydomonas, Chromatium,
dan Thiocapsa sedangkan bakteri non fotosintetik :
Klebsiella, Clostridium, Enterobacter, Azotobacter,
Metanobacteria, dan Eschericia coli.
BIOHIDROGEN
DARI
FOTOSINTESIS
ALGA:

Sumber:
LIPI
Dr. Dwi Susilaningsih
CONTOH PRODUKSI BIOHIDROGEN DI
INDONESIA

(MUHAMMAD SIDIQ HABIBI, IPB, 2009)

Metode
Fotofermentasi dilakukan dengan cara kultur bakteri R. Marinum dan isolat Sanur
(OD = 1) disentrifugasi pada 6000 rpm selama 20 menit. Kemudian masing-
masing peletnya diresuspensi dengan 75 ml media produksi yang mengandung
glukosa 1% dalam botol serum 100 ml dan dipasang pada bioreaktor (120 rpm,
30ºC, cahaya lampu TL 60 watt).
PEMANFAATAN
BIOHIDROGEN
3. BIOETANOL
Bioetanol (C2H5OH) adalah cairan biokimia
pada proses fermentasi gula dari sumber
karbohidrat yang menggunakan bantuan
mikroorganisme
BAHAN BAKU BIOETANOL
PROSES PENGOLAHAN BIOETANOL

Proses Pre-treatment (Delignifikasi)

Proses Hidrolisa

Proses Fermentasi

Proses Distilasi
 Tujuan dari pretreatment adalah untuk membuka struktur
lignoselulosa agar selulosa menjadi lebih mudah diakses
oleh enzim yang memecah polimer sakarida menjadi
monomer gula.
 Tujuan dari hidrolisa adalah untuk mengkonversi
polisakarida menjadi monomer-monomer sederhana.
 Tujuan dari fermentasi adalah untuk memecahan
senyawa kompleks menjadi senyawa yang sederhana.
 Tujuan dari distilasi adalah untuk memisahkan etanol dari
beer (sebagian besar adalah air dan etanol).
4. BIOGAS
Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh bakteri
apabila bahan organik mengalami proses
fermentasi dalam reaktor (biodigester) dalam
kondisi anaerob (tanpa udara).
BAHAN BAKU

Bahan yang dapat dibuat biogas adalah bahan organik. Beberapa daftar
bahan organik yang dapat dibuat biogas adalah biomasa, kotoran
manusia, kotoran hewan, urin, sampah kota yang berbentuk organik,
dan sampah produk pertanian.
C/N = Perbandingan C (karbon) dan N (nitrogen) dalam
bahan biogas
KOMPOSISI
Komposisi dan produktivitas sistem biogas dipengaruhi oleh
parameter-parameter seperti temperatur digester, ph (tingkat
keasaman), tekanan, dan kelembaban udara. Komponen
biogas yang paling penting adalah metana (CH4).
PROSES
KIMIAWI
BIOGAS
PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN SAPI
PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN SAPI
PEMANFAATAN
1. Sumber bahan bakar gas digunakan untuk kompor rumah tangga,
penerangan, pemanas air, dan lainnya.
2. Sumber bahan bakar gas untuk menghasilkan panas yang dapat
digunakan untuk berbagai keperluan misalnya pemanas air,
pemanas udara, pengering, dan lainnya.
3. Sumber bahan bakar gas untuk menggerakkan motor bakar,
turbin, dan lainnya yang kemudian torsi yang diperoleh dapat
digunakan untuk menggerakkan pompa atau mesin-mesin yang lain.
4. Torsi dari motor bakar dan turbin berbahan bakar biogas
selanjutnya dapat dipergunakan untuk menggerakkan generator dan
diperoleh listrik.
KEUNTUNGAN

1. Lebih ramah lingkungan dan mengurangi efek rumah


kaca
2. Proses penggunaan tidak mengeluarkan asap
3. Bisa mengurangi penggunaan bahan bakar fosil
4. Lebih ekonomis dan efisien
5. Bahan-bahan pembentuk biogas mudah di dapat
seperti kotoran hewan, sampah organik
KERUGIAN

1. Memerlukan dana tinggi untuk aplikasi dalam bentuk


instalasi biogas.
2. Tenaga kerja tidak memiliki kemampuan memadai
terutama dalam proses produksi.
3. Belum dikenal masyarakat.
4. Tidak dapat dikemas dalam bentuk cair dalam tabung.
5. BIO-OIL
Bio-oil adalah bahan bakar berbentuk cair, berwarna
kehitaman yang berasal dari biomasa seperti kayu,
kulit kayu dan biomasa lainnya dari limbah kehutanan
dan industri hasil hutan melalui teknologi pirolisis.
Bio-oil dapat digunakan di dalam industri sebagai
bahan bakar untuk boiler atau bahan bakar langsung
untuk tujuan pengeringan, seperti minyak bakar.
Kulit kayu pinus merupakan salah satu biomassa yang dapat
digunakan sebagai energi alternatif untuk menghasilkan bio-oil.
Selama ini kulit kayu pinus hanya dianggap sebagai limbah yang
mencemari lingkungan. hampir semua bagian pohon pinus dapat
dimanfaatkan, antara lain bagian batangnya dapat disadap untuk
diambil getahnya. Pelepah nipah memiliki potensi untuk
dimanfaatkan menjadi bio-oil karena kandungan holoselulosa
yang besar. Salah satu teknologi proses yang dapat digunakan
dalam pembuatan bio-oil yaitu pirolisis (Yunanda, 2016).
Konversi Pelepah Nipah Menjadi Bio-oil :
1. Tahapan Persiapan Biomasa:
Konversi Pelepah Nipah Menjadi Bio-oil :
2. Pembuatan Katalis NiMo/lempung Cengar:

Pembuatan Katalis NiMo/lempung Cengar terdiri dari 4 tahap yaitu:

a. Perlakuan Awal Lempung Cengar


Lempung ditumbuk dan diayak dengan ukuran ayakan -100+200 mesh
dengan ketentuan ukuran partikel yang diambil merupakan partikel-partikel
yang lolos pada pengayak 100 mesh dan tertahan pada pengayak 200 mesh.

b. Aktivasi Lempung dengan Perlakuan H2SO4


Aktivasi lempung dengan cara refluks lempung cengar sebanyak 150 gram dalam
larutan H2SO4 1,2 M sebanyak 500 ml selama 6 jam pada suhu 50⁰C sambil
diaduk dengan motor pengaduk dengan kecepatan 60 rpm pada reaktor alas
datar volume 1 liter, kemudian sampel tersebut didiamankan selama 16 jam
kemudian cake dikeringkan pada suhu 120⁰C selama 4 jam dalam oven.
Konversi Pelepah Nipah Menjadi Bio-oil :
2. Pembuatan Katalis NiMo/lempung Cengar:
c. Pengembanan (Impregnasi) Logam Ni dan Mo
Pengembanan (impregnasi) logam Modan Ni dilakukan dengan cara pertama sampel
lempung yang telah diaktivasi disuspensikan kedalam 500 ml larutan 0,307 gr
(NH4)6Mo7O24.4H2O dalam reaktor alas datar volume 1 dan direfluks sambil diaduk pada
suhu 60⁰C selama 6 jam, (Jusniwarlis, 2011). Suspen yang diperoleh kemudian
dikeringkan dalam oven pada suhu 120⁰C selama 3 jam (diperoleh sampel Mo/Lempung
Cengar). Kemudian padatan Mo/Lempung Cengar tersebut direfluks kembali dengan 500
ml larutan 0,184 gr NiCl2.6H2O pada suhu 90⁰C dengan waktu yang sama yaitu 6 jam.
Kemudian suspen yang telah diperoleh dikeringkan dalam oven pada suhu 120⁰C selama
3 jam sehingga diperoleh sampel Ni.Mo/Lempung Cengar.

d. Kalsinasi, Oksidasi dan Reduksi


Ni.Mo/Lempung Cengar sebanyak 10 gram dimasukkan kedalam tube yang telah diisi
dengan porcelain bed sebagai Heat Carrier dan penyeimbang unggun katalis, di antara
porcelain bed dengan unggun katalis diselipkan glass woll. Tube ditempatkan dalam tube
furnace secara vertikal. Sampel dikalsinasi pada suhu 500⁰C selama 6 jam sambil
dialirkan gas nitrogen sebesar ±400 ml/menit, setelah itu dilanjutkan dengan oksidasi pada
suhu 400⁰C menggunakan gas oksigen sebesar ±400 ml/menit selama 2 jam dan reduksi
pada suhu 400⁰C menggunakan gas hidrogen sebesar ±400 ml/menit selama 2 jam.
Konversi Pelepah Nipah Menjadi Bio-oil :
3. Pirolisis Pelepah Nipah dengan Ni.Mo/Lempung Cengar
Konversi Pelepah Nipah Menjadi Bio-oil :

3. Pirolisis Pelepah Nipah dengan Ni.Mo/Lempung Cengar

Biomassa pelepah nipah yang telah dikecilkan ukurannya sebesar (100+200


mesh) sebanyak 50 gram beserta 500 ml thermal oil (silinap) dan katalis
NiMo/Lempung dimasukkan kedalam reaktor pirolisis. Proses pirolisis dilakukan
pada suhu 320⁰C tanpa kehadiran oksigen dengan mengalirkan gas Nitrogen
1,35ml/detik. Diaduk dengan pengaduk listrik (Heidolph) pada kecepatan
pengadukan 300 rpm dan dialirkan air pendingin dengan menggunakan kondensor.
Bio-oil yang dihasilkan ditampung dalam gelas ukur dan dihitung pertambahan
volumenya setiap 10 menit selama 2 jam. Jika tidak ada bio-oil yang menetes lagi,
hal ini menandakan bahwa proses pirolisis telah selesai.
Bio-Oil mempunyai turunan yaitu:
• Bio-Kerosin
Mengganti minyak tanah untuk rumah tangga (10%) dengan
bahan baku seperti minyak sawit dan jarak

• Bio-Oi
Sebagai pengganti minyak diesel otomotif untuk
transportasi (10%) dan pembangkit listrik (10-50%) dan
minyak bio sebagai pengganti minyak diesel industri untuk
transportasi laut dan kereta api (10%) dan bahan baku yang
identik dengan bio-minyak tanah.
6. BIOMASSA
Biomassa adalah energi yang merujuk pada bahan
biologis yang hidup atau baru mati yang dapat
digunakan sebagai sumber bahan bakar. Biomassa
merujuk pada materi tumbuhan yang dipelihara untuk
digunakan sebagai biofuel, tapi dapat juga mencakup
materi tumbuhan atau hewan yang digunakan untuk
produksi serat, bahan kimia, atau panas.
BIOMASSA
Sumber energi biomassa mempunyai beberapa kelebihan
antara lain merupakan sumber energi yang dapat
diperbaharui sehingga dapat menyediakan sumber energi
secara berkesinambungan. Di Indonesia,biomassa
merupakan sumber daya alam yang sangat penting dengan
berbagai produk primer sebagai serat,kayu,minyak,bahan
pangan dan lain-lain yang selain digunakan untuk
memenuhi kebutuhan domestik juga diekspor dan menjadi
tulang punggung penghasil devisa negara.
BIOMASSA
Selain pemanfaatan limbah, biomassa sebagai produk
utama untuk sumber energi juga akhir-akhir ini
dikembangkan secara pesat. Kelapa sawit, jarak,
kedelai merupakan beberapa jenis tanaman yang
produk utamanya sebagai bahan baku pembuatan
biodiesel. Sedangkan ubi kayu, jagung, sorghum, sago
merupakan tanaman-tanaman yang produknya sering
ditujukan sebagai bahan pembuatan bioetanol.
KONVERSI BIOMASSA :

PEMBAKARAN LANGSUNG

Pembakaran langsung merupakan teknologi yang paling


sederhana karena pada umumnya biomassa telah dapat
langsung dibakar. Beberapa biomassa perlu dikeringkan
terlebih dahulu dan didensifikasi untuk kepraktisan dalam
penggunaan.
KONVERSI BIOMASSA :

TERMOKIMIAWI

Konversi termokimiawi merupakan teknologi yang


memerlukan perlakuan termal untuk memicu
terjadinya reaksi kimia dalam menghasilkan bahan
bakar.
KONVERSI BIOMASSA :

BIOKIMIAWI

konversi biokimiawi merupakan teknologi konversi


yang menggunakan bantuan mikroba dalam
menghasilkan bahan bakar.
PEMANFAATAN ENERGI BIOMASSA :

DENSIFIKASI

Praktek yang mudah untuk meningkatkan manfaat biomassa adalah


membentuk menjadi briket atau pellet. Briket atau pellet akan
memudahkan dalam penanganan biomassa. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan densitas dan memudahkan penyimpanan dan
pengangkutan. Secara umum densifikasi (pembentukan briket atau
pellet) mempunyai beberapa keuntungan (bhattacharya dkk, 1996)
yaitu : menaikan nilai kalor per unit volume, mudah disimpan dan
diangkut, mempunyai ukuran dan kualitas yang seragam.
PEMANFAATAN ENERGI BIOMASSA :

KARBONISASI

Suatu proses untuk merubah bahan orgranik menjadi arang . pada


proses karbonisasi akan melepaskan zat yang mudah terbakar
seperti CO, CH4, H2, formaldehid, methana, formik dan acetil acid
serta zat yang tidak terbakar seperti seperti CO2, H2O dan tar cair.
Gas-gas yang dilepaskan pada proses ini mempunyai nilai kalor
yang tinggi dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kalor
pada proses karbonisasi.
PEMANFAATAN ENERGI BIOMASSA :

PIROLISIS
Pirolisis atau bisa di sebut thermolisis adalah proses dekomposisi
kimia dengan menggunakan pemanasan tanpa kehadiran oksigen.
Proses ini sebenarnya bagian dari proses karbonisasi yaitu proses
untuk memperoleh karbon atau arang, tetapi sebagian menyebut
pada proses pirolisis merupakan high temperature carbonization
(HTC), lebih dari 500 0C. Proses pirolisis menghasilkan produk
berupa bahan bakar padat yaitu karbon, cairan berupa campuran tar
dan beberapa zat lainnya. Produk lainn adalah gas berupa karbon
dioksida (CO2), metana (CH4) dan beberapa gas yang memiliki
kandungan kecil.
PEMANFAATAN ENERGI BIOMASSA :

ANAEROBIC DIGESTION
Proses anaerobic digestion yaitu proses dengan melibatkan
mikroorganisme tanpa kehadiran oksigen dalam suatu digester.
Proses ini menghasilkan gas produk berupa metana (CH4) dan
karbon dioksida (CO2) serta beberapa gas yang jumlahnya kecil,
seperti H2, N2, dan H2S. Proses ini bisa diklasifikasikan menjadi dua
macam yaitu anaerobic digestion kering dan basah. Perbedaan dari
kedua proses anaerobik ini adalah kandungan biomassa dalam
campuran air. pada anaerobik kering memiliki kandungan biomassa
25 – 30 % sedangkan untuk jenis basah memiliki kandungan
biomassa kurang dari 15 % (Sing dan Misra, 2005).
PEMANFAATAN ENERGI BIOMASSA :

GASIFIKASI
Gasifikasi adalah suatu proses merubah material baik cair maupun
pada menjadi bahan bakar cair dengan menggunakan temperatur
tinggi. Proses gasifikasi menghasilkan produk bahan bakar cair yang
bersih dan efisien daripada pembkaran secara langsung, yaitu
hidrogen dan karbon monoksida. Gas hasil dapat di bakar secara
langsung pada internal combustion engine atau eaktor pembakaran.
Melalui proses Fische-Tropsch gas hasil gasifikasi dapat di ekstak
menjadi metanol
KELEBIHAN BIOMASSA
• Biomassa merupakan sumber energi terbarukan
• Biomassa dapat membantu mengurangi impor bahan bakar asing dan membantu
meningkatkan kemandirian energi negara (biomassa digunakan untuk mengurangi
kebutuhan bahan bakar fosil seperti batubara, minyak dan gas alam).
• Peningkatan penggunaan biomassa dari limbah dapat menyebabkan polusi jauh
lebih sedikit di dunia (dengan mengkonversi sampah menjadi sumber energi yang
berguna).
• Menggunakan biomassa adalah pilihan yang lebih ramah lingkungan bila
dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar fosil dan dapat membantu
mengurangi tingkat total emisi gas rumah kaca (jika tanaman tidak dibakar secara
langsung).
• Terbukti merupakan teknologi energi terbarukan yang mampu memberikan hasil
instan.
• Sumber biomassa dapat ditemukan di semua negara di dunia.
• Banyak teknologi berbeda yang dapat digunakan untuk mengkonversi biomassa
menjadi bentuk energi yang berguna
KELEMAHAN BIOMASSA
• Kayu masih merupakan sumber biomassa utama di dunia dan terlalu banyak
menggunakan kayu sebagai bahan bakar bisa mengakibatkan efek yang lebih
buruk untuk iklim daripada bertahan dengan bahan bakar fosil (ini dapat dihindari
dengan menggunakan limbah kayu saja dan dengan memberlakukan peraturan
yang sangat ketat berapa banyak kayu yang digunakan dan bagaimana mereka
dibakar).
• Menggunakan banyak lahan untuk biomassa dapat menyebabkan berkurangnya
lahan untuk menanam tanaman pangan yang dapat meningkatkan kelaparan di
dunia.
• Banyak teknologi yang digunakan untuk mengkonversi biomassa menjadi bentuk
energi yang berguna masih tidak cukup efisien dan membutuhkan biaya yang
signifikan.
• Jika tanaman dibakar langsung, biomassa dapat menyebabkan tingkat  polusi yang
sama seperti bahan bakar fosil.
• Ketergantungan yang tinggi pada kayu.
THANKS
Does anyone have any
questions?

Anda mungkin juga menyukai