Anda di halaman 1dari 10

NAMA KELOMPOK:

16.Ezzy Finanda Loventian


17.Faizal Yogi Pratama
18.Firdaus Yusuf Firmansyah
19.Fisca Rindhani Nuril Islam
20.Keisya Zahfarina Dermawan
21.Laura Pratama Ediana
22.Mualimah Umi Zahroh
SUM’AH

sum’ah yaitu memberitahukan atau memperdengarkan amal


ibadah yang dilakukan kepada orang lain agar dirinya mendapat
pujian atau sanjungan.Contohnya orang yang sedang membaca
al-Qur an atau berdzikir, berceramah, serta lainnya dari amalan
lisan namun mempunyai tujuan supaya dipuji manusia bahwa dia
mempunyai suara indah.
HADIST SUM’AH

‫ َو َم ْن يُ َرا ِئي يُ َرا ِئي الل َّ ُه ِب ِه‬،‫َم ْن َس َّم َع َس َّم َع الل َّ ُه ِب ِه‬

Artinya: “Siapa yang memperdengarkan amalanya (kepada orang lain), Allah akan
memperdengarkan (bahwa amal tersebut bukan untuk Allah). Dan siapa saja yang
ingin mempertontonkan amalnya, maka Allah akan mempertontonkan aibnya
(bahwa amalan tersebut bukan untuk Allah). (HR. Bukhari)
-Dari hadist di atas dapat disimpulkan, bahwa seorang Muslim harus selalu menjaga
segala perilakunya agar amalan yang dikerjakan tidak sia-sia. Salah satu cara menjaga
amal perbuatan adalah menjaga perkataan.
-Allah SWT memuji hambanya yang shalih dalam surat Al Mukminum ayat 3, yakni :
‫ع ِن الل َّ ْغ ِو ُم ْع ِر ُض ْو َن‬
َ ‫ۙ َوال َّ ِذيْ َن ُه ْم‬
Artinya: Dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak
berguna.
Peringatan dan Bahaya Sum’ah

Banyak amal perbuatan yang menjadi sia-sia, salah satunya karena sum’ah.Allah
memperingatkan tentang bahaya sum’ah atau pamer dalam surat Al Baqarah ayat 264,
yang berbunyi:
‫َاسل َا يُ ْؤ ِم ُن ِبالل ّ ٰ ِه َوال ْيَ ْو ِم الْا ٰ ِخ ِرۗ َف َمثَل ُٗه ك ََمثَ ِل‬ َ َ‫يٰٓاَيُّ َها ال َّ ِذيْ َنا ٰ َمن ُ ْوا ل َا تُبْ ِطل ُْوا َص َد ٰق ِتك ُْم ِبال َْم ِّن َوالْا َ ٰذىۙ ك َال َّ ِذ ْي يُن ْ ِف ُق َمال َٗه ِرئ‬
‫اۤء الن ّ ِ َو‬
‫عل ٰى َش ْي ٍء ِّ ّـِم َّما ك ََسبُ ْوا ۗ َوالل ّ ٰ ُه ل َا يَ ْه ِدى ال ْ َق ْو َم الْك ٰ ِف ِريْ َن‬
َ ‫اب َفا َ َصابَ ٗه َوا ِب ٌل َفتَ َرك َٗه َصل ًْدا ۗ ل َا يَ ْق ِد ُر ْو َن‬ ٌ ‫عل َيْ ِه تُ َر‬َ ‫ان‬ٍ ‫َص ْف َو‬
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang
menginfakkan hartanya karena ria (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada
Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya
ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi.
Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir."
Selain itu, Rasulluah SAW juga memperingatkan dalam hadist riwayat Bukhari,
yakni,
“Siapa yang berlaku sum’ah maka akan diperlakukan dengan sum’ah oleh Allah dan
siapa yang berlaku riya maka akan dibalas dengan riya.” (HR Bukhari)
Sum’ah adalah perbuatan yang tercela dan akan mendatangkan mudharat di
akhirat. 'Aid Abdullah Al-Qarny, Rasulullah SAW bersabda kepada Muadz,
“Wahai Muadz, sudikah kiranya aku beritahukan kepadamu tentang semua itu?
Muadz menjawab, “Iya, Wahai Rasulullah”. Lalu Rasulullah memegang lidahnya
dan berkata, “Jagalah ini” Muadz kemudian bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah
kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kita ucapkan?” Rasulullah
pun menjawab, “Demi ibumu, tidaklah muka manusia itu akan tersungkur ke dalam
neraka kecuali dari terplesetnya mulut mereka.” (HR. Muslim)
Ciri-ciri Orang yang Berbuat Sum’ah

1) Tidak akan melakukan perbuatan baik apabila tidak dilihat orang


2) Amal atau perbuatan baik yang telah ia lakukan sering diungkit-ungkit
atau disebut-sebut
3) Beramal atau beribadah hanya sekedar ikut-ikutan, itupun dilakukan
apabila sedang berada di tengah-tengah orang banyak.
4) Amal (perbuatan baiknya) selalu ingin dilihat, diperhatikan ingin mendapat
pujian dan ingin didengar orang lain.
5). Terlihat tekun dan bertambah motifasinya dalam beribadah apabila
mendapat pujian dan sanjungan, sebaliknya semangatnya akan menurun
bahkan menyerah apabila dicela orang.

Anda mungkin juga menyukai