Anda di halaman 1dari 17

EKOSISTEM PANTAI Kelompok 3

Muhammad Danu Hasbunallah 2030801067

D w i Va l a d i z a 2 0 3 0 8 0 1 0 8 0

Dosen Pengampu : Awalul Fatiqin ,M.Si


A. SEKILAS TENTANG PANTAI

◦ Kawasan pesisir memiliki bagian yang paling produktif yaitu : wilayah muka pesisir atau biasa disebut panati.

◦ Pesisir memiliki habitat perairan dan daratan yang kompleks.Kompleksitas Habitat perairan pada pesisir tersebut dapat
di lihat pada Gambar 5.1
Menurut Prasetya et al (1994) pantai di Indonesia dikatagorikan menjadi 4 kelompok berdasarkan asal mula
terbentuknya yaitu pantai tenggelam,pantai timbul,pantai netral,dan pantai campur.

◦ A . pantai tenggelam atau sub-emergence merupakan pantai yang terbentuk oleh genangan air laut yang terjadi pada daratan yang
tenggelam permukaan air menggenangi permukaan daratan yang terjadi karena permukaan permukaan bumi pada daerah tertentu
mengalami pengangkatan atau penurunan yang juga dapat memengaruhi keadaan permukaan air laut
◦ B . pantai timbul atau emergamce merupakan pantai yang terbentuk oleh genangan air laut yang terjadi pada daratan yang sebagain
terikat atau adanya penurunan permukaan air laut pengangkatan pantai ini di sebabkan antara lain terdapat bagian daratan gelombang
yang terangkat terdapatnya teras gelombang terdapat gisik terdapatnya laut terbuka dan garis pantai yang lurus
◦ C.pantai netral merupakan pantai yang pembentukan tidak tergantung pada pengangkatan atau penurunan daratan tetapi pengendapan
aluvialnya tidak ada tanda" bekas pengangkatan atau penurunan daratan pada pantai jenis ini pantai ini dicirikan dg pantai pada ujung
delta yang dalam dengan bentuk pantai sederhana atau melengkung pantai netral meluas ke arah laut
◦ D.pantai campur (compound)yaitu pantai yang terbentuk melalui proses pengangkatan dari penurunan daratan yang di tandai dengan
adanya daratan pantai ( emergence) dan teluk-teluk (sub- emergence).
PANTAI MEMILIKI BEBERAPA BENTUK FOTOGRAFI

A. Pantai berpasir,umumnya B. Pantai berbatu Merupakan C. Pantai Berlumpur,Pantai berlumpur


terdapat diseluruh dunia dan lebih daerah yang mengandung Dapat di jumpai di berbagai tempat tempat
mikroorganisme yang paling seperti di teluk yang tertutup
dikenal dibandingkan dengan
banyak sehingga spesieas hewan ,gobah,Pelabuhan dan terutama eustuaria.
pantai berbatu dan tumbuhannya sangat
beragam
B. EKOWISATA

◦ Ekowisata merupakan kegiatan perjalanan atau Sebagian dari kegiatan perjalanan tersebut
dilakukan secara suka rela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya Tarik wisata
(UU No 9 Tahun 1990 )
◦ Wisata dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk wisata,Antara lain
◦ -Ekowisata(Ecotourism)
◦ -Wisata Alam(Nature tourism)
◦ -Wisata Budaya(Cultural tourism)
DEFINISI EKOWISATA

◦ 1.Ekowisata : Yang Berdasar Pada Sumber Daya Alam Dan Arkeologi Seperti Burung Dan Satwa Liar Lainnya, Daerah Yang Indah, Terumbu, Gua, Situs Fosil, Situs Arkeologi, Lahan Basah Serta Daerah Yang
Memiliki Spesies Langka Atau Terancam Punah (Hetzer 1965 Dalam Bjork 2000)

◦ 2.Ekowisata : Bentuk Wisata Yang Terinspirasi Oleh Sejarah Alam Suatu Daerah.Termasuk Pribumi(ziffer 1989 Dalam Bjrok 2000).

◦ 3. Ekowiasata : Wisata Yang Berorientasi Pada Lingkungan Dengan Mengutamakan Kepentingan Terhadap Perlindung Sumber Daya Alam Dan Industry Kepariwisataan(meta,2002).

◦ 4. Ekowisata : Kegiatan Bepergian Ke Daerah Alam Yang Relatif Tidak Terganggu Atau Tidak Tercemar Dengan Tujuan Spesifik Yaitu Mengagumi,belajar,dan Menikmati Satwa Liar(ceballos-lascurain 1991
Dalam Bjrok 2000)

◦ 5.Ekowisata :Wisata Ke Daerah Alam Dapat Menumbuhkan Pemahaman Apresiasi Dan Konservasi Terhadap Lingkungan Serta Menompang Budaya Dan Kesejahteraan Masyarakat Lokal (Young 1992 Dalam
Brojk 200)

◦ 6.Ekolowisata: Wisata Berkelanjutan Berkelanjutan Secara Ekologis Yang Dapat Menumbuhkan Pemahaman Pemahaman Apresiasi Terhadap Lingkungan Dan Budaya Serta Konservasi (Fcotourism Association
Of Australia 1992 Dalam Bjork 200)

◦ 7.Ekowisata : Pengalaman Perjalanan Ke Alam Yang Memberikan Kontribusi Untuk Konservasi Lingkungan Dengan Tetap Menjaga Dan Meningkatkan Integritas Unsur Alam Dan Sosial Budaya (Scare 1993
Dalam Brojk 200)

◦ 8.Ekowisata: Wisata Yang Berpergian Ke Situs Alami Karena Kemudahan Dan Nilai Rekreasi Tertentu Yang Masih Terkait Dg Aspek Alam (Steele 1995 Dalam Brojk 200)9. Ekowisata: Kegiatan Yang Di Lakukan
Oleh Wisatawan Dengan Cara Melakukan Perjalanan Ke Daerah Alam Untuk Mengalami Belajar Dan Menikmati Alam Dan Budaya Yang Ada Dan Tidak Mengefloitasi Sumber Daya Tetapi Memberikan
Kontribusi Pada Pelestarian Lingkungan Asli (Brojk 1995 Dalam Brojk 2000)

◦ 9. Ekowisata : Kegiatan yang dilakukan wisatawan dengan cara melalukan perjalanan kedaerah alam untuk mengagumi,belajar,dan menikmati alam dan budaya yang ada dengan tidak mengekploitasi sumber
budaya(Bjrok 1995 dalam Bjrok 2000)

◦ 10. Ekowisata (berdasarkan pemikiran ekologi) : kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, industri pariwisata, wisatawan, dan masayarakat setempat (gambar 5.7) bekerja sama dalam mengelola wisata supaya
wisatawan dapat melakukan perjalanan ke daerah-daerah asli untuk mengagumi, belajar dan menikmati alam dan budaya cara yang tidak mengeksploitasi sumber daya dan dapat memberikan kontribusi terhadap
pembangunan berkelanjutan.

◦ 11. Ekowisata: perjalanan ke daerah alam yang kondisinya masih relatif tidak terganggu untuk belajar, kenikmatan, atau bantuan relawan. Perjalanan ini terkait dengan flora, fauna, geologi, dan ekosistem suatu
daerah, serta orang-orang yang tinggal di sekitarnya baik menyangkut kebutuhan mereka, budaya mereka, dan hubungan mereka dengan tanah. Dalam hal ini, alam dianggap baik sebagai "rumah untuk kita
semua" Dalam arti global dan "rumah penduduk di sekitarnya" Dalam arti khusus. Ekowisata dianggap sebagai alat untuk konservasi dan pembangunan secara berkelanjutan, terutama di daerah yang masyarakat
sekiranya tidak diperbolehkan melakukan eksploitasi terhadap sumber daya(Wallace & pierce 1996)
Berdasarkan konsep dasar ekowisata tersebut,terdapat beberapa prinsip ekowisata( TIES 2000 dalam
Damanik dan Weber 2006)

◦ 1. Mengurangi dampak negatif kaegiatan wisata seperti : Kerusakan atau pencemaran lingkungan dan budaya Lokal .
◦ 2. Membangun kesadaran pada diri wisatawan,masyarakat lokal ,dan pelaku wisata lainnya.
◦ 3. Menawarkan Pengalaman positif bagi wisatawan dan penduduk lokal.
◦ 4. Memberikan keuntungan secara finansial dan memberdayakan masyarakat lokal dengan menciptkan produk wisata yang
mengedepankan nilai nilai lokal.
◦ 5. Berkontribusi dalam hal keuntungan finansial secara langsung keperluan konservasi.
◦ 6. Meningkatkan kepekaan terhadap situasi social,lingkungan,dan politik di daerah tujuan wisata.
◦ 7. Memberikan kebebasan pda wisatawan dan masyrakat lokal untuk menikmati atraksi wisata dan mematuhi aturan .
C. ANALISIS MENGENAI EKOWISATA PANTAI

Analisi Pantai digunakan untuk mengetahui kondisi pantai yang dapat digunakan sebagai wisata.Dalam Hal ini,ada beberapa aspek yang perlu di analisis,sebagai
berikut.

◦ 1. Kesesuaian Kawasan wisata

◦ Analisis Kawasan wisata pantai merupakan analisis yang di gunakan untuk mengetahui kecocokan dan kemampuan Kawasan dalam meyangga berbagai macam
aktivitas wisata.

◦ 2. Daya dukung Kawasan

◦ Daya dukung Kawasan merupakan jumlah Kawasan dalam wisatawan dalam Kawasan yang tersedia pada wakru tertentu yang secara fisik dapat diterima dapat
menimbulkan gangguan pada alam dan manusia (Yulianda,2007).

◦ 3.Daya Dukung untuk perancanaan wisata pantai

◦ Daya Dukung Terdiri atas daya dukung fisik,lungkungan,dam social yang dapat diterapkan pada beberapa bagai bagian dari lingkungan pesisir
(pedalaman,bukit,pasir,laut)dan sapek-aspek tertentu dari system wisata(akomodasi dan layanan,transit,aktivitas wisata) (Gambar 5.8)
◦ 4. Nilai ekonomi pemanfaatan wisata pantai

◦ Analisis dilakukan menggunakan pendekatan individual travel cost model(pendekatan


individu) yang meruapakan bagian dari Travel Cost Method(TCM).Selain itu ada factor
social ekonomi seperti pendapatan rumah tangga,umur,dan Pendidikan ( Tabel 5.7).

◦ 5.Analisis kesenjangan(GAP Analisis)

◦ GAP analisis merupakan anilisis yang dilakukan dengan memperhatikan isu potensial
yang terjadi.Pada GAP analisis,diidentifikasikan perbedaan nilai pada kondisi actual
dengan nilai pada kondisi yang sesuai dengan gaya dukungannya.

◦ 6. Analisis Recreation Opportunity Spectrum (ROS)

◦ Recreation Opporunity Spectrum(ROS) merupakan rangkuman keragaman dari kondisi


reaksi(recreation setting)berdasarkan pengalaman tertentu.

◦ 7. Persepsi Wisatawan terhadap keindahan dan kenyamanan Kawasan

◦ Tingkat keindahan dan kenyamanan bagi menjadi keindahan dan kenyamanan alam
lokasi wisata.Penilaian keindahan Kawasan dilakukan dengan cara membuat daftar
pertanyaan(kuisioner)yang ditujukan kepada wisatawan.Keindahan yang di nilai adalah
keindahan alami,yang tidak termasuk buatan manusia.Menurut Yulianda (2004).
D. PENGELOLAAN WILAYAH PANTAI

Tatanan ekosistem wilayah pesisir erat kaitannya dengan


daerah lahan atas(upland) melalui aliran sungai,air
permukaan,atau air tanah(Ground water),dan aktivitas
manusia. Hubungan tersebut secara konseptual dapat di
gambarkan dalam keterkaitan antara lingkungan
darat,lingkungan,lingkungan laut,dan aktivitas
manusia(Gambar 5.10).
Menurut Williams dan Micallef(2009),strategi pengelolaan pantai memiliki manfaat,antara lain:

1. Dapat melindungi flora asli/endemik karena berkurangnya gangguan dari manusia

2. Dapat mereprensentasikan distribusi tumbuhan pantai endemic dengan baik

3. Keterlibatan Masyarakat dalam hal pengelolaan sampah yang merupakan bagian dari pengeloaan
berbasis masyarakat.

4. Kesempatan memanfaatkan Kawasan pantai untuk tujuan Pendidikan bagi akademisi dan
masyarakat umum;

5. Memiliki data yang dapat digunakan dalam program pengelolaan dan rehabilitasi pantai;

6. Pengembangan strategi pengelolaan pantai dapat memanfaatkan sumber daya manusia dan
keuangan.
E. STUDI KASUS PENGELOLAAN PANTAI BERBASIS EKOWISATA DI
KAWASAN PESISIR KECEMATAN PRINGKUKU,KABUPATEN
PACITIN,JAWA TIMUR

◦ 1. PENDAHULUAN

Pacitan merupakan salah satu kabupaten yang terletak dj Jawa Timur dengan luas
wilayah +-1.389, 87 km². Pacitan memiliki kawasan pesisir yang tersebar sepanjang
wilayah bagian selatan. Di kawasan tersebut terdapat garis pantai dengan panjang
70,709 km dan terbentang di 7 wilayah kecamatan yaitu kecamatan sudimoro,
Ngadirojo, Tulakan, kebonagung, pacitan, pringkuku, dan Donorojo. Kecamatan
pringkuku berpotensi memiliki pantai berpasir putih yang terhampar sepanjang 15,779
km. Pantai berpasir di kecamatan pringkuku memiliki lingkungan yang masih alami.
Akan tetapi, pemanfaatan pantai di kawasan pesisir kecamatan pringkuku masih belum
baik, serat mengesampingkan aspek kelestarian sumber daya dan lingkungan. Pola
pemanfaatan tersebut dalam jangka panjang dapat mengancam keberlanjutan
pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan di kecamatan pringkuku.
◦ 2. ANALISIS
◦ kesesuaian wisata Analisis kesesuaian untuk wisata pantai (IKW) dihitung dari 20 pantai berpasir (dominan putih) yang
ada di kawasan pesisir kecamatan pringkuku, kemudian hasilnya di plot ke peta.(Gambar 5.11).
◦ 3. Daya dukung Kawasan
◦ Tahapan perhitungan daya dukung telah dijelaskan sebelumnya.Secara rinci,dicontohkan perhitungan daya dukung
Kawasan di pantai pare(Tabel 5.13)yang memiliki Panjang 90 m.
◦ 4. Nilai Kawasan Ekowisata
◦ Nilai Kawasan Ekowisata yang dihitung yaitu Kawasan Srau dan Kawasan Watukarung,seperti berikut.

◦ A .nilai wisata kawasan srau

◦ Dalam melakukan perhitungan nilai wisata pertama kali yang di lakukan yaitu pengambil data dari responden yang memenuhi kriteria,data
yang di perlukan yaitu jumlah kunjungan biaya umur , pendidikan,tenggungan , pendapatan , rombongan dan waktu (tabel 5.15) contoh
perhitungan sebagai berikut
B.NILAI WISATA KAWASAN WATUKARUNG

◦ Cara perhitungan untuk kawasan watukarung sama dengan perhitungan nilai ekonomi kawasan srau . jumlah kawasan pantai
di pesisir kecamatan pringkuku yang belum dikelola dan dimanfaatkan sebagai tujuan wisata lebih banyak jika di bandingkan
kawasan watukarung.Nilai wisata actual daro seluruh Kawasan Watakarung sebesar Rp
157.230.307.100/ha/tahun(Rahmawati,2013). Apabila daya dukung dari seluruh kekawasan dapat dapat di manfaatkan nilai
wisata menjadi Rp1.356.099.839.000.100/ha/tahun pemanfaatan di kawasan watukarung Masih lebih rendah di bandingkan
dengan kawasan srau yaitu 11,59% masih terdapat potensi nilai manfaat yang belum diperoleh yang nilainya besar
Rp1.198.869.531.900/ha/tahun kekawasan watukarung di kelolah oleh masyarakat sekitar pengelolaan yang di lakukan yaitu
menjaga kawasan agar tetap bersih.
5.STRATEGIS PENGELOLAAN KAWASAN

◦ GAP analisis menyediakan kesempatan untuk merefleksikan yang terjadi pada petunjuk informasi dan melakukan analisis
Dengan memperhatikan isu potensial yang terjadi.pada gap dan analisis,diidentifikasikan perbedaan nilai pada kondisi aktual
dengan nilai pada kondisi sesuai dengan daya dukungnya.Analisis Gap dianalisis menggunakan Trade off Analysis.Hasil yang
di peroleh yaitu peringkat scenario,sehingga dapat memilih scenario yang paling diinginkan.Pembobotan peringkat untuk
manajemen prioritas ditunjukkan pada Tabel 5.17.

Anda mungkin juga menyukai