Anda di halaman 1dari 11

Pedidikan Menengah dan Perguruan Tinggi

● Setamat ELS tahun 1916 Hatta ingin


melanjutkan ke Hoogere Burger School di Jakarta
● Karena tidak disetujui ibunya yang kawatir
pengaruh negatif kota besar, ia melanjutkan ke
Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs (MULO)
setingkat SMP di Kota Padang
● Tamat MULO (3 tahun), melanjutkan ke sekolah
dagang, Prins Hendrik School (PHS) di Jakarta,
tamat tahun 1921 1
Pedidikan Menengah dan Perguruan Tinggi
(Lanjutan)
● Stokvis, Inspektur Perguruan Menengah
merekemondasikan Hatta kepada Yayasan Van
Deventer untuk diberi beasiswa setelah tiba di
Belanda
● Berbekal uang tabungan yang dihemat dari uang
belanjanya, Hatta berangkat ke Belanda, tiba pada
September 1921, meneruskan pendidikan pada Handels
Hoogere School (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam
2
Pedidikan Menengah dan Perguruan Tinggi
(Lanjutan)
● Dalam
memperoleh2 tahun, ia sudah
ijazah
Sarjana
siap Muda
menempuh (BA) dan
Ujian
Sarjana
pada Lengkap
Jurusan (Drs)
Ekonomi
Perdagangan.
● Hatta tidak menyelesaikan Drs pada Ekonomi
Perdagangan, melainkan pindah ke Jurusan Ekonomi
Kenegaraan. Kesibukan organisasi dan perjuangan
politik menyebabkan ia baru selesai kuliah tahun 1932
sebagai Sarjana Ekonomi, setelah 11 tahun di Belanda
3
Dunia Kampus dan Politik
● Hatta adalah mahasiswa yang cerdas dan
berwawasan luas. Tercermin dari:
♦ Penguasaan bahasa Belanda, Inggeris,
Jerman, dan Perancis

♦ Kebiasaan membaca dan memublikasikan


artikel.

4
Dunia Kampus dan Politik (Lanjutan)

♦ Analisisnya tajam dan futuristik. Pidato Hatta


muda ketika pertama terpilih sebagai Ketua
Perhimpunan Indonesia (Indonesische Vereiniging)
di Belanda thn 1926, tentang perang bangsa Barat
dan Timur, 15 tahun kemudian menjadi kenyataan
dg pecahnya Perang Pasifik antara USA vs Jepang

5
Dunia Kampus dan Politik (Lanjutan)
● Kesadaran untuk berjuang memerdekakan
bangsa Indonesia yang tertindas oleh pemerintah
kolonial, menyebabkan Hatta secara intelektual
melakukan berbagai aktivitas perjuangan politik
♦ Perhimpunan Indonesia yang dipimpinnya
menempati posisi terdepan gerakan perjuangan
kemerdekaan Indonesia secara internasional

6
Dunia Kampus dan Politik (Lanjutan)
♦ Pemerintah Belanda mencari-cari alasan
untuk menangkap Hatta dengan adanya
“Konvensi-Semaun-Hatta”, menuduh Hatta telah
menjadi seorang komunis, dan telah menghasut
rakyat untuk memberontak
♦ 25 September 1927 Hatta bersama 3 orang
pengurus PI: Nazir Datuk Pamuncak, Ali
Sastroamidjoyo, & Abdul Kadir Joyodiningrat
ditangkap, dipenjarakan selama 5,5 bulan
7
Dunia Kampus dan Politik (Lanjutan)

♦ Atas pembelaan 3 orang pengacara Belanda,


Hatta dkk dibebaskan karena terbukti tidak
bersalah

♦ Keluar dari penjara, Hatta kembali aktiv


mengembangkan PI, bicara pada forum kongres-
kongres internasional, dan membangun hubungan
dengan tokoh-tokoh dari negara-negara lain
8
Dunia Kampus dan Politik (Lanjutan)

● PI berdiri tahun 1908 beranggotakan mahasiswa


Indonesia di Belanda. Ketua PI dipilih sekali
setahun. Namun sejak 1926 hingga 1930 Hatta
terpilih terus sebagai Ketua karena kepercayaan
anggota kepadanya. Tahun 1931 Hatta menolak
jadi Ketua karena ingin fokus menghadapi ujian
sarjana dan pulang ke Indonesia.

9
Dunia Kampus dan Politik (Lanjutan)
♦ Meski berkiprah di dunia kampus dan politik
secara internasional, Hatta tetap mengikuti
perkembangan gerakan perjuangan di tanah air
♦ Salah seorang tokoh muda yang dibinanya, Sutan
Syahrir yg belum lama tiba di Belanda disepakati
pulang ke Indonesia untuk memimpin kelompok
“Golongan Merdeka” mantan anggota Partai Nasional
Indonesia yang sudah bubar dalam usia 2 tahun
setelah pendirinya (Ir. Sukarno) ditangkap.
10
Dunia Kampus dan Politik (Lanjutan)

♦ Setelah Hatta selesai ujian dan tiba di


Indonesia, sesuai kesepakatan, Syahrir akan
kembali ke Belanda. Dalam kenyataannya Syahrir
tidak kembali lagi ke dunia kampus melainkan
melanjutkan perjuangan kemerdekaan bersama
Bung Hatta di Indonesia

11

Anda mungkin juga menyukai