AIR
Suatu bangsa yang gagal
merencanakan pengelolaan
sumberdaya air akan
mengalami penderitaan karena
kepicikannya.
Pelajaran sejarah yang kejam
jelas terlukis pada padang-
padang pasir dan sungai-
sungai yang ditinggalkan oleh
suatu peradaban yang pernah
dibanggakan
Water Resources Planning Act, 1968.
Water Resources Development
Water Public Corporation,
Resources Development Japan Japan
Public Corporation
Terpenuhinya kecukupan air bagi sebagian besar masyarakat dgn prioritas utama
untuk kebutuhan dasar masyarakat dan pertanian rakyat.
4. AIR TANAH: air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di
bawah permukaan tanah. (pasal 1 angka 4)
5. SUMBER AIR: tempat atau wadah air alami dan atau buatan yg
terdapat pada, di atas maupun di bawah permukaan tanah. (pasal 1
angka 5)
6. DAYA AIR: potensi yg terkandung dalam air dan atau pada sumber
air yg dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan
dan penghidupan manusia serta lingkungannya. (pasal 1 angka 6)
7. PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR: (pasal 1 angka 7)
Upaya: Penyelenggaraan:
12. DAYA RUSAK AIR: daya air yang dapat merugikan kehidupan.
(pasal 1 angka 21)
Dasar dari PSDAT adalah bahwa penggunaan sumber daya air
yang berlain-lainan tujuan memiliki saling ketergantungan
(interdependen) dalam konteks DAS Hulu-hilir
Langkah
Konservasi
Penggunaan
Pengendalian Daya Rusak
Pemerdayaan
Sistem Informasi
Krisis Tata Kelola PSDA : .
Hingga saat ini pendekatan sektoral masih
mendominasi dalam pengelolaan sumber daya air. Hal
ini menunjukkan pengelolaan sumber daya yang
tekotak-kotak, tidak terkoordinasi dan terintegrasi.
Pembiayaan pengelolaan SDA sebagian besar WS
masih 100 % oleh Pemerintah.
Persaingan ...
Masih adanya persaingan untuk memanfaatkan
sumber daya air yang terbatas. Hal ini diperburuk lagi
oleh inefisiensi dalam penggunaan air.
Menjamin ketersediaan air untuk masyarakat...
Seperlima penduduk dunia tidak dapat mendapatkan
air minum yang sehat dan separuh dari penduduk
dunia tersebut belum memperoleh sanitasi yang
layak. (Indonesia ?)
mengapa ?
1. Sifat alami air yg mengalir secara dinamis (bisa lintas wil.
Kab/Kota, dan lintas Prop, bahkan lintas Negara)
2. Keberadaan air mengikuti siklus hidrologi, mengalir dari
tempat-tempat tertentu ke tempat yg lebih rendah.
3. Ada DAS/DPS yg secara alami kaya air dan ada pula yg selalu
kekurangan air. (Air adalah karunia Tuhan, sumber kehidupan,
dan merupakan kebutuhan pokok setiap insan).
4. Mencegah timbulnya konflik dan sekaligus menempatkan air
sebagai unsur pemersatu antar wilayah.
5. Efisiensi pengelolaan.
Kab C
Kab D
S
s DA
a
Bat
DANAU Kota A
SUNGAI
Kab B
UT
LA
= WILAYAH SUNGAI = CEKUNGAN AIR TANAH
= SUNGAI = DAS
DAS B
DAS A
DAS E
DAS D
DAS C
DAS F
LAUT
Pembagian Wil. Sungai di Indonesia
Menurut: Permen PU No.39/ 1989
(SAAT INI )
Kalimantan
Sulawesi
Papua
Sumatera
Jawa
kekeringan
sampah
Permukiman &
pencemaran banjir
PENYEMPITAN KALI CIPINANG
Kali Cakung Cilincing
SAMPAH DI PINTU MANGGARAI
26
Lokasi:
Sayap Bendung Bgian Hulu DI Timbang - Lawan
Banjir di DAS Bohorok Sumatera Utara
Upaya
Merencanakan Melaksanakan Memantau Mengevaluasi
Penyelenggaraan
Konservasi SDA: Pendayagunaan SDA: Pengendalian Daya
1. Perlindungan dan
Rusak Air:
1. Penatagunaan
pelestarian SA 2. Penyediaan 1. Pencegahan
2. Pengawetan air 2. Penanggulangan
3. Penggunaan
3. Pengelolaan kualitas air
4. Pengembangan 3. Pemulihan
dan pengendalian
pencemaran air 5. Pengusahaan
2. Pengawetan air.
a. Penyimpanan kelebihan air pada saat hujan untuk dimanfaatkan pada saat
diperlukan.
b. Pemakaian hemat air dengan cara pemakaian yang efisien.
c. Pengendalian penggunaan air tanah.
“Parlemen Air”
Forum Koordinasi
1 WS Lintas Negara 5
2 WS Lintas Provinsi 27
3 WS Strategis Nasional 37
Pasal 17
1. Sebagian wewenang Pemerintah dalam pengelolaan sumber
daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dapat
diselenggarakan oleh pemerintah daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. (pasal 18)
2. Dalam hal Pemda BELUM DAPAT dapat melaksanakan
sebagian wewenangnya, Pemda ybs dapat menyerahkan
wewenang tersebut kepada pemerintah di atasnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. (pasal 19 ayat 1)
3. Pelaksanaan sebagian wewenang pengelolaan sumber daya
air oleh Pemda WAJIB diambil oleh pemerintah di atasnya
dalam hal: (pasal 19 ayat 2)
a. Pemda TIDAK melaksanakan sebagian wewenang
pengelolaan sumber daya air sehingga dapat
membahayakan kepentingan umum; dan/atau
b. Adanya SENGKETA antarprovinsi atau
antarkabupaten/kota.
4. Dalam hal terdapat KEPENTINGAN MENDESAK UNTUK
PENDAYAGUNAAN sumber daya air pada wilayah sungai lintas provinsi,
lintas kabupaten/kota, dan strategis nasional, pembiayaan
pengelolaannya ditetapkan bersama oleh Pemerintah dan pemerintah
daerah yang bersangkutan melalui pola kerja sama. (pasal 78 ayat 4)
5. Penanggulangan BENCANA akibat daya rusak air yang berskala
NASIONAL menjadi tanggung jawab Pemerintah. (pasal 55 ayat 1)
6. BENCANA akibat daya rusak air yang berskala NASIONAL ditetapkan
dengan Keputusan Presiden. (pasal 55 ayat 2)
7. Dalam keadaan yang membahayakan, gubernur dan/atau
bupati/walikota berwenang mengambil tindakan darurat guna keperluan
penanggulangan daya rusak air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55
ayat (1). (pasal 56)
8. Pemulihan kerusakan akibat daya rusak air menjadi tanggung jawab
Pemerintah, pemerintah daerah, pengelola sumber daya air, dan
masyarakat. (pasal 57 ayat 2)
SEKIAN
Terima
Kasih