Anda di halaman 1dari 13

KEPERAWATAN MEDIKAL

BEDAH II DENGAN KASUS


HIV
OLEH
1. Boby Maulana
2. Nur Qomariyah
ANATOMI
Definisi
• Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan
patogen yang menyerang sistem imun manusia,
terutama semua sel yang memiliki penanda CD4+ di
permukaannya seperti makrofag dan limfosit T.
sementara acquired-immunodeficiency syndrome.
(AIDS) merupakan suatu kondisi (sindrom)
imunosupresif yang berkaitan erat dengan berbagai
infeksi oportunistik, neoplasma sekunder. Serta
manifestasi neurologik tertentu akibat infeksi HIV.
(Risca, Iris, 2014).
Etiologi
• Kontak seksual (heteroseksual, homoseksual)
lewat mukosa genetal
• Darah, produk darah ( langsung menyebar
hematogen) jaringan transplansi, jarum suntik,
spuit
• Vertikal dari ibu ke janin / bayi lewat infeksi
intrapartum perinatal atau air susu ibu.
klasifikasi
• Stadium I:Tidak bergejala/asimptomatik,
Limpadenopati generalisata
• Stadium II: BB menurun < 10%. Kelainan kulit
dan mukosa yg ringan,
• Stadium III :BB menurun > 10%. Diare kronis yg
berlangsung > 1 bulan. Demam
berkepanjangan > 1 bulan.
• Stadium IV :HIV wasting syndrome. Pneumonia
Pneumocytis carinii. Toksoplasmosis otak.
Patofisiologi

• HIV merupakan retrovirus yang membawa informasi genetic RANA. Pada saat
virus HIV masuk dalam tubuh virus akan menginfeksi sel yang mempunyai
antigen CD4+ (Sel T pembantu, helper T cell). Sekali virus masuk ke dalam sel,
virus akan membuka lapisan protein sel dan menggunakan enzim Reserve
transcriptase untuk mengubah RNA. DNA virus akan terintergrasi dalam sel DNA
host dan akan mengadakan duplikasi selama proses normal pembelahan.
• Dengan memasuki limfosit T4, virus memaksa limfosit T4 untuk memperbanyak
dirinya sehingga akhirnya menyebabkan kematian limfosit T4. kematian limfosit
T4 membuat daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang infeksi dari
luar (baik virus lain, bakteri, jamur atau parasit). Hal itu menyebabkan kematian
pada orang yang terjangkit HIV/AIDS. Selain menyerang limfosit T4, virus AIDS
juga memasuki sel tubuh yang lain. Organ yang paling sering terkena adalah otak
dan susunan saraf lainnya. Virus AIDS diliputi oleh suatu protein pembungkus
yang sifatnya toksik (racun) terhadap sel. Khususnya sel otak dan susunan saraf
pusat dan tepi lainnya yang dapat mengakibatkan kematian sel otak.
Manifestasi klinis

• Berat badan menyusut hingga 10% atau lebih dalam


waktu satu bulan, tanpa sebab yang spesifik.
• Diare berkepanjangan selama lebih dari satu bulan.
• Demam terus-menerus, baik konstan maupun hilang-
timbul, selama sebulan lebih.
• Batuk >3 bulan berturut-turut
Pemeriksaan penunjang

• Tes antibody : mendeteksi antibody HIV dalam darah memungkinkan skrining


produk darah dan memudahkan evaluasi diagnostic.
• Tes antibody-antigen (Ab-Ag): Untuk menemukan protein p24 yang merupakan
bagian dari inti virus (antigen dari virus)
• Tes serologi
Tes ELISA (enzyme-linked immunisorbent assay) : untuk mendeteksi antibody
HIV-1 dan HIV-2
Tes western blot : untuk menindaklanjuti tes skiring awal yang menunjukan
hasil positif HIV
• Tes virologis dengan PCR
HIV DNA kualitatif (EID) : untuk mendeteksi keberadaan virus HIV, bukan pada
antibody penangkalnya.
HIV RNA kuantitatif : untuk memriksa jumlah virus didalam darah ( viral load
HIV)
penatalaksanna
Farmakologi
• ARV : obat yang dapat melambat virus, dosisnya 200 mg, obat
ini diminum 2x1, ARV bekerja dengan menghilangkan unsur-
unsur yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri dan
mencegah virus HIV menghancurkan CD4.
Jenis-jenis obat ARV:
• Evavirenz
• Etravirine
• Nevirapine
• Lamivudine
• zidovudin
komplikasi
• Oral Lesi
• Neurologik
• Gastrointestinal
• Respirasi
• Dermatologik
• Sensorik
ASKEP TEORI
• Pengkajian
• Anamnesis
• Keluhan utama riwayat penyakit
• Pemeriksaan fisik
DIAGNOSAA KEPERAWATAN

• Hipovolemia b.d kehilangan cairan dibuktikan


dengan turgo kulit menurun
• Defisit nutrisi b.d peningkatan kebutuhan
metabolisme dibuktikan dengan berat badan
menurun minimal 10% dibawah rentang ideal,
nafsu makan menurun.
• Hipertermi b.d dehidrasi dibuktikan dengan
suhu tubuh diatas nilai normal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai