Anda di halaman 1dari 16

PEMBINAAN DAN

PENGAWASAN KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER
UNTUK MEMBENTUK
KARAKTER SISWA
Members of the group

1. Kevin Gilbert Sianturi (3191111004)


2. Samadam Boang Manalu (3191111007)
3. Ahra (3193111008)
4. Vivi Atmaluvia Kudadiri (3193111010)
5. Dina Febri Sofyanti (3193311016)
6. Deni Dahlia Sinaga (3192411022)
Latar Belakang Masalah
Masalah moral merupakan masalah yang banyak mendapat perhatian berbagai
pihak. Penerapan nilai-nilai luhur, kesopanan, rasa kasih sayang terhadap sesama
dan rasa hormat terhadap orang tua atau guru mulai memudar. Kasus-kasus
kenakalan remaja, bahkan siswa sekolah dasar sering terjadi. Proses sosialisasi
primer dilingkungan keluarga dan sosialisasi sekunder di sekolah serta masyarakat
kurang berdampak positif bagi perkembangan fisik, psikis, dan sosial anak.
Pendidikan berperan penting dalam menumbuh kembangkan budi pekerti (kekuatan
batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Ketiga aspek itu tidak boleh
dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak. Hal ini
sesuai dengan nasihat Ki Hajar Dewantara. Pendidikan mempunyai peran sangat
besar dalam membangun karakter anak. Pendidikan diharapkan dapat menyiapkan
peserta didik memiliki ketahanan diri untuk mempertahankan eksistensi
kepribadian, dan keunggulan moralnya di tengah kemajemukan budaya dan nilai-
nilai dari bangsa lain. Agar saat memasuki era global bangsa kita mempunyai
ketahanan sikap yang kuat, maka dapat dipersiapkan dengan pendidikan.
Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti dapat menentukan tujuan
penelitian adalah sebagai berikut

1. Untuk mengetahui pengertian dari ekstrakulikuler.


2. Untuk mengetahui nilai-nilai inti pendidikan karakter yang dapat diterapkan
dalam kegiatan ekstrakulikuler.
3. Untuk mengetahui lingkup pendidikan karakter melalui kegiatan
ekstrakulikuler.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengembangan pendidikan karakter melalui
kegiatan ekstrakulikuler.
PERMASALAHAN UMUM DAN
IDENTIFIKASI MASALAH

—Someone famous
Hal yang paling penting dalam kegiatan ini adalah bahwa siswa secara langsung mengalami interaksi sosial dengan
temannya, dimana melalui interaksi tersebut tumbuh nilai-nilai sosial yang baik dalam diri siswa. Di dalam interaksi
tersebut siswa belajar bertanggung jawab, rela berkorban dan bertenggang rasa. Melalui kegiatan ekstrakurikuler pula,
siswa belajar menjadi pemimpin yang baik yang dapat memimpin sesama temannya. Sikap-sikap seperti cinta Tuhan,
displin, menghargai sesama, dan gotong royong pun dapat tumbuh dalam diri siswa ketika mengikuti kegiatan
Ekstrakurikuler.

Melalui kegiatan ekstrakurikuler, siswa dapat menumbuhkan sikap cinta Tuhan, tanggung jawab, toleransi, rela
berkorban, displin, menghargai sesama, gotong royong, dan sebagainya. Melalui kegiatan ekstrakurikuler juga bisa
membentuk siswa yang berkarakter baik, mampu menjadikan siswa menjadi lebih aktif lagi, mampu bersosialisasi dan
bekerja sama dengan tim dengan baik, mampu belajar untuk menjadi seorang pemimpin, dll. Oleh karena itu memang
sangat disayangkan sekali jika banyak siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Permasalahan
yang kerap terjadi sehingga mengakibatkan aktivitas dan kegiatan ekstrakurikuler terhambat seperti Sekolah yang
mengadakan ekskul belum memiliki program eksktrakulikuler yang jelas, Kompetensi Pembina, Ketidaktertarikan
Siswa mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah, Adanya sarana dan prasarana yang kurang memadai,
Pengelolaan kegiatan cenderung kurang terkoordinir, Siswa kurang responsive dalam mengikuti kegiatan dan Tidak
adanya kerjasama yang baik dari kepala sekolah, guru dan murid itu sendiri.
Pembinaan dan penanaman nilai karakter tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan untuk
menambah wawasan dan pengalaman positif sekaligus sebagai pendamping kegiatan
belajar-mengajar yang diselenggarakan di sekolah. Menurut Pasal 1 ayat (1)
Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah yang dimaksud dengan kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan
intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, dibawah bimbingan dan pengawasan satuan
pendidikan. Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah, Pembina memiliki peranan yang
penting agar Kegiatan Ekstrakurikuler ini benar-benar berperan dalam membentuk
karakter siswa sesuai dengan nilai dan karakter yang ingin ditanamkan masing-masing
kegiatan ekstra. Hal ini dikarenakan banyak Siswa yang mengikuti Kegiatan
Ekstrakurikuler yang dipengaruhi oleh Perilaku teman sebaya yang terbawa kedalam
perilaku yang negatif, Ketidakmampuan pembina dalam memberikan arahan kepada
siswa yang menghadapi masalah akhirnya memunculkan perilaku buruk yang menjadi
kebiasaan dalam diri siswa. Perilaku atau kebiasaan buruk yang sudah tertanam dalam
diri siswa sebelumnya akibat pergaulan dengan teman sebaya, dan dari pengaruh lainnya
mengakibatkan nilai nilai karakter yang hendak ditanamkan dalam kegiatan
ekstrakurikuler kurang berjalan dengan maksimal. Karena suatu kebiasaan yang
dilakukan secara terus menerus akan menjadi sebuah karakter dalam diri seseorang.
Sehingga agar Kegiatan Ekstrakurikuler berdampak positif terhadap peningkatan karakter
siswa Pembina harus berusaha merangkul, menguasai dan memberikan penguatan
terhadap perilaku siswa agar memiliki karakter yang positif dalam diri siswa.
Solusi dan
Pembahasan
Lingkup pengembangan pendidikan karakter di sekolah mencakup tiga hal

Pendidikan karakter
yang menumbuhkan
kesadaran sebagai
makhluk dan hamba
Tuhan Yang Maha Esa

Pendidikan karakter
Pendidikan karakter yang menumbuhkan
yang terkait dengan rasa cinta dan
keilmuan bangga menjadi
orang Indonesia.
Prinsip pengembangan karakter melalui kegiatan ekstrakulikuler dalam rangka
pembentukan karakter siswa

1) Kegiatan ekstrakulikuler hendaknya dipandang sebaai bagian dari keseluruhan kegiatan


pendidikan di sekolah. Oleh karena itu kegiatan ekstrakulikuler harus mempunyai tujuan yang
sama atau mendukung pencapaian tujuan pendidikan di sekolah secara keseluruhan, termasuk
pendidikan karakter.
2) Segala bentuk kegiatan ekstrakulikuler harus mengemban misi pendidikan dalam rangka
mendidik parasiswa dan bukan untuk yang lainnya.
3) Kegiatan ekstrakulikuler harus diupayakan untuk mempersatukan siswa yang mempunyai
aneka ragam latar belakang dan mempunyai banyak perbedaan, dan menjaga persatuan.
4) Harus dipandang sebagai upaya pengaturan pembimbingan terhadap siswa
5) Harus mendorong dan memacu kemandirian siswa.
6) Harus mempunyai fungsi dalam kehidupan siswa, baik di sekolah atau di masyarakat.
Strategi yang dapat dibentuk untuk membentuk karakter siswa melalui kegiatan
ekstrakulikuler

TAHAP TAHAP
PERENCANAAN PELAKSANAAN
Peran dan Fungsi
Stakeholder dalam
Pendidikan Karakter
melalui Ekstrakulikuler
Karakter yang
Dibentuk melalui
Kegiatan
Ekstrakulikuler
Kesimpulan
Dalam membentuk karakter siswa kegiatan ekstrakulikurel sangat berpengaruh dan dapat
memberikan dampak yang positif terhadap peserta didik dan juga sekolah. Selain itu
kegiatan ekstrakulikuler juga mampu untuk menjadikan peserta didik lebih kreatif dan
inovatif. Oleh karena itu penting adanya dukungan yang besar dari semua pihak sekolah.
Pihak tesebut diantaranya kepala sekola, wakil kepala sekolah urusan kesiswaan, guru
pembimbing ekstrakurikuler, komite sekolah, pengawas sekolah, dan bahkan juga
dukungan dari orangtua siswa. Dalam kegiatan ekstrakulikuler peserta didik akan
dibentuk, dan dibingbing melalui perilaku yang ditanampan dalam kegiatan
ekstrakulikuler tersebut. Selain itu juga akan dibuat suatu pembiasaan yang mengarahkan
peserta didik kepada hal-hal yang positip. Para mentor atau pengurus juga akan berperan
sebagai pengawas dan sekaligus sebagai penguatan dalam berbagai perspektif psikologi
peserta didik. Tentunya dalam pelaksanaanya perlu adanya perencanaan, impementasi
dan evaluasi program yang sudah dirancang.
Saran
a) Kepada pihak sekolah agar lebih memperhatikan kegiatan ekstrakulikuler
yang ada dalam sekolah tersebut dan dapat memenuhi pasilitas dan standart
peserta didik.
b) Kepada peserta didik agar memiliki semangat dalam mengikuti
ekstrakulikuler kareda dapat memberika dampak yang positif kepada anak.
c) Kepada orangtua agar lebih memberi dorongan kepada anaknya agar mau
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler disekolah dalam membentuk karakter
anak.
Thanks!
Do you have any
questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics
& images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai