Anda di halaman 1dari 12

Asuhan

Keperawatan
Penyakit
Leukimia
Kelompok 9
1.Fidia Warzuqni Hatta
2.Masriani
3.Sri Wahyuni
DEFINISI

• Leukemia merupakan suatu penyakit dimana produksi sel darah putih sangat berlebihan
melebihi jumlah leukosit normal di dalam tubuh yang bersifat abnormal dan imatur.
• Leukemia akut merupakan proliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas, sering disertai
bentuk leukosit yang lain daripada normal, jumlahnya berlebihan, serta dapat
menyebabkan anemia, trombositopenia, dan diakhiri dengan kematian (Handayani &
Haribowo, 2008).
• Leukemia kronik memiliki sel darah yang abnormal masih dapat berfungsi, dan orang
dengan leukemia jenis ini mungkin tidak menunjukkan gejala. Perlahan-lahan, leukemia
kronik memburuk dan mulai menunjukkan gejala ketika sel leukemia bertambah banyak
dan produksi sel normal berkurang.
ETIOLOG
I
Sebagian besar penderita leukemia memiliki faktor-faktor penyebab yang tidak dapat
diidentifikasi, tetapi ada beberapa faktor yang terbukti dapat menyebabkan leukemia
sesuai dengan klasifikasinya

A.Leukemia Mieloblastik Akut/ Acute Myeloid Leukemia ( LMA / )

Etiologi dari LMA sebagian besar tidak diketahui. Meskipun demikian ada beberapa
faktor yang diketahui dapat menyebabkan atau setidaknya menjadi faktor predisposisi
LMA pada populasi tertentu

B. Leukemia Myeloid Kronik (LMK)


Penyebab pasti LMK belum diketahui secara pasti. Tetapi LMK meningkat
setelah  peristiwa  peristiwa bom atom bom atom di Nagasaki dan Nagasaki dan
Hiroshima, Hiroshima, dan juga dan juga di Rusia setelah setelah reaktor reaktor
atom Chernobil meledak. Dengan kata lain, radiasi ionik menyebabkan terjadinya
LMK.
Patofisiologi

Penyakit leukemia ditandai oleh adanya proliferasi tak terkendali


dari satu atau beberapa jenis sel darah. Hal ini terjadi karena adanya
perubahan pada kromosom sel induksistem hemopoetik. Sel sistem
hemopoetik adalah sel yang terus menerus berproliferasi,karena itu sel
ini lebih potensial untuk bcrtransformasi menjadi sel ganas dan lebih
pekaterhadap obat toksik seperti sitostatika dan radiasi. Penelitian
morfologik menunjukkan bahwa pada Leukemia Limfositik Akut
(LLA) terjadi hambatan diferensiasi dan sellimfoblas yang neoplastik
memperlihatkan waktu generasi yang memanjang, bukanmemendek
Manifestasi klinis

A. Leukemia Mieloblastik Akut


Tanda dan gejala utama LMA adalah adanya rasa lelah, perdarahan, dan infeksi yang disebabkan oleh
sindrom kegagalan sumsum tulang sebagaimana disebutkan di atas. Perdarahan biasanya terjadi dalam
bentuk purpura atau petekia yang sering di jumpai  pada ekstremitas bawah atau berupa epistaksis, ,
perdarahan gusi, dan retina.Infeksi sering terjadi di tenggorokan, paru-paru, kulit, dan daerah peri rekta,
sehingga organ-organ tersebut harus diperiksa diperiksa secara teliti pada pasien LMA dengan demam

B .Leukemia Myeloid Kronik (LMK)


. Pada umumnya saat pertama diagnosis ditegakkan pasien masih dalam fase kronis, bahkan sering kali
diagnosis LMK ditemukan secara kebetulan, misalnya pada persiapan pra operasi, dimana ditemukan
leukositosis hebat tanpa gejala infeksi. Pada fase kronis, pasien sering mengeluh merasa cepat kenyang.
Hal ini disebabkan karena pembesaran limpa dimana limpa mendesak lambung. Keluhan lain sering tidak
spesifik, misalnya: rasa cepat lelah, lemah, demam yang tidak terlalu tinggi, keringat malam.
.
Klasifikasi Leukimia
A.Leukemia Akut

Leukemia akut merupakan proliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas, sering disertai
bentuk leukosit yang lain daripada normal, jumlahnya berlebihan, serta dapat menyebabkan
anemia, trombositopenia, dan diakhiri dengan kematian .Terbagi menjadi
1. Leukemia Mieloblastik Akut/ Acute Leukemiq ( LMA /AML)
2. Leukemia Limfoblastik Akut/ Acute Lymphoblastic Leukemia ( LLA /ALL)

B.Leukemia Kronik

Leukemia kronik memiliki sel darah yang abnormal masih dapat berfungsi, dan orang dengan
leukemia jenis ini mungkin tidak menunjukkan gejala. Perlahan-lahan, leukemia kronik
memburuk dan mulai menunjukkan gejala ketika sel leukemia bertambah banyak dan produksi
sel normal berkurang
1. Leukemia Myeloid Kronik (LMK)
2.Leukemia Limfositik Kronik (LLK)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang leukemia berupa
pemeriksaan hematologi seperti pemeriksaan
darah lengkap, apusan darah tepi, fungsi liver,
fungsi pembekuan darah, pungsi lumbal, serta
aspirasi sumsum tulang. Pemeriksaan
sitogenetik dan immunophenotyping juga dapat
dilakukan untuk membantu diagnosis leukemia
berupa tes darah dan biopsi sumsum tulang.
Pada tes darah, dokter mencari kelainan dari
jumlah sel darah putih.
Penatalaksanaan Medis
adalah penatalaksanaan secara medis yang dapat diberikan kepada pasien leukemia berdasarkan
si atau tipe dari leukemia.

ukemia Mieloblastik Akut/ Acute Myeloid Leukemia (LMA/AML)

yang dapat diberikan kepada pasien LMA adalah sebagai berikut:


emoterapi merupakan bentuk terapi utama dan pada beberapa kasus dapat menghasilkan perbaikan yang
rlangsung sampai setahun atau lebih. Obat yang  biasanya  biasanya digunakan m digunakan meliputi
puti daunorubicin, hydrochloride daunorubicin, hydrochloride (cerubidine), (cerubidine), cytarabine
tarabine (Cytosar-U), dan mercaptopurine (purinethol)
emberian produk darah dan penanganan infeksi dengan segera
ansplantasi sumsum tulang.

ukemia Limfoid Kronik (LLK)


obatan sebaiknya tidak diberikan pada klien tanpa gejala, karena hal ini tidak memperpanjang hidup. Hal
erlu dihadapi adalah klien yang menunjukkan   progresivitas limfadenopati atau splenomegali, , anemia,
ositopenia, , atau gejala akibat desakan tumor. Obat-obatan yang perlu diberikan adalah sebagai berikut:

mbusil 0,1-0,3 mg/kg BB/hari per oral.


osteroid sebaiknya baru diberikan bila terdapat AIHA atau trombositopenia atau demam tanpa seinfeksi;
terapi dengan menggunakan sinar x kadang-kadang menguntungkan bila ada keluhan pendesakan karena
ngkakan kelenjar getah bening setempat.
Pencegahan

XPencegahan Leukemia
Belum ada cara yang efektif untuk mencegah leukemia hingga
saat ini. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk menurunkan risiko Anda terkena leukemia, di
antaranya:

Y
1. Melakukan olahraga secara teratur.
2. Menghentikan kebiasaan merokok.
3. Menggunakan alat pelindung diri, terutama jika Anda
bekerja di lingkungan yang rentan terpapar bahan kimia,
seperti benzena.
4. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk
mendeteksi kanker sejak dini, terutama jika Anda memiliki
riwayat kanker dalam keluarga.
A. Pengkajian
1. Identifikasi batasan tanda-tanda dan gejala-gejala yang dilaporka oleh
pasien dalamriwayat keperawatan dan pemeriksaan fisik

2. Gambaran klinis akan beragam dengan tipe leukemia yang terjadi yait
kelemahan yaitu kelemahan dan keletihan, kecenderungan perdarahan,
petekia dan ekimosis, nyeri, sakit kepala, muntah, demam, dan infeksi

3. Pemeriksaan darah mungkin menunjukkan perubahan sel-sel darah


putih dan trombositopenia.
B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data dasar pengkajian, diagnosis keperawatan yang muncul adalah
sebagai berikut:

1. Nyeri yang berhubungan dengan infiltrasi leukosit jaringan sistemik; (Pada Buku


SDKI,diagnose keperawatan nyeri dibagi menjadi 2 yaitu Nyari Akut dan Nyeri
Kronis).
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Gangguan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia, dan efek
toksik obat kemoterapi; (Pada buku SDKI, diagnosa keperawatan gangguan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh yaitu Defisit Nutrisi).
3. Intoleransi Intoleransi aktivitas aktivitas berhubungan berhubungan dengan
anemia; anemia;
4. Risiko tinggi penurunan volume cairan Risiko tinggi penurunan volume
cairan berhubungan dengan perdarahan; (Pada buku SDKI, diagnosa keperawatan
Resiko tinggi penurunan volume cairan yaitu Resiko Hipovolemia).
5. Gangguan integritas kulit: alopesia yang berhubungan dengan efek toksik
.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai