Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 2

Bahasa & sastra Indonesia di SD

ANGGOTA :
-Aulia Turroza
-Selly Rosiana
-Nor Islamiyah
-Syarifatul fitriyah
Modul 2
“Melafalkan dan Menulis
Lambang Bahasa yang Benar”.
KB 1
“Fonologi Bahasa Indonesia”.
A. Fonem
● Fonem adalah Satuan bunyi bahasa terkecil yang mampu
menunjukkan perbedaan makna. Di dalam ilmu bahasa fonem itu
ditulis diantara dua garis miring, missal bunyi /a/ , /i/ , /u/, /e/ ,
/o/ .
● Contoh :
Kasta-kista-kusta (hanya di bedakan oleh fonem /a/ , /i/ , /u/)
Jari – hari – tari – mari – lari (hanya di bedakan oleh fonem /j/ . /h/ .
/t/ . /m/ , /l/).
alam bahasa Indonesia
bentukan bunyi bahasa melibatkan 3 faktor, yaitu alat ucap, sumber tenaga,
pengubah getaran.

ranan yang penting dalam menghasilkan bunyi ujaran, yaitu :


g keluar dari paru-paru melalui pita suara
r
lasi

konsonan
ah bunyi yang dihasilkan karena udara yang keluar dari paru-paru tidak
ambatan, berdasarkan proses menghasilkannya , vocal di golongkan atas
njauan sbb:
r
dahnya lidah
durnya lidah
B.Konsonan
Dapat di golongkan kdalam 3 faktor:
Bergetar tidaknya pita suara : konsonan bersuara dan tidak bersuara.
Daerah artikulasi : bilabial, labiodental , alveora , palatap, velar, glottal.
Cara artikulasi : hambat, frikatif, nasal, getar atau lateral.
 
C. LATIHAN PELAFALAN VOCAL
● Fungsi fonem adalah untuk membedakan makna, permasalahnnya adalah
dalam bhs.indonesi ada 2 fonem yang berbeda dengan lambing yang sama.
Yaitu fonem /e/ (tetes) dan fonem /e/ engkau. Oleh karena iu dalam
pembelajran bahasa Indonesia pelafalam vocal e dan vocal e perlu sering
ditekankan. Perhatikan con toh kalimat berikut :
- Setelah apel kai makn buah apel.
- Kota Serang pernah di serang wabah malaria
Demikian palafalan diftong berbeda dengan pelafan vocal rangkap dan
vocal berdekatan membentuk semi vocal. Cermati contoh di bawah ini.
1.Diftong
-au > ran-tau : ia pergi merantau ke luar negeri
a.Deretan vocal rangkap (bukan diftong)
-Ai > mewar-na- i :anak-anak belajar mewarnai di kelas
b.Dua vocal berurutan membentuk semivokal
Ue > u – we > ku-e : ibu sedang membuat kue
2. Konsonan
Pelafalan konsonan yang perlu mendapatkan perhatian pada
pembelajran adalah pelafalan konsonan rangkap , gugus
konsonan, dan nasal atau bunyi sengau
Contoh :
-konsonan rangkap
kk > tunjukkan letak kota bandung di peta ini!.
-Gugus konsonan
Dr > drama itu berakhir bahagia
Kr > kritik orang lain harus di perhatikan.
-Bunyi nasal atau sengau
Ny > nyanyian itu terdengar merdu
Ng > ayah memelihara angsa.
 
D. LATIHAN PELAFALAN KONSONAN
pada pembelajran pelafalan ini guru harus melatih siswa menggunakan
kata berkonsonan /f/ , /s/ , /sy/ , /x/ , /h/ , /eks/ karena sering terapat
kekeliruan pada pelafannya.
.

Benar Salah
hafal hapal

ekspor espor

Hati-hati Ati-ati

variasi pariasi

Pada bunyi /s/ dan /sy/ terdapat bentuk yang hampir sama tetapi berbeda arti seperti sah dan syah .
Hal-hal yang perlu di perhatiakn dalam pelafalan adalah ritme (tekanan kata), tempo (panjang pendeknya
suara), intonsi tinggi rendahnya nada).
 
Letak tekanan kata(ritme) bahasa Indonesia jatuh pada suku kata sebelum terakhir.
contoh lebar, melebarkan, melebar.

Dalam kalimat biasanya hanya kata-kata penting yang di tekankan contoh


-kami akan datang ke rumahnya hari ini (bukan datang ke rumah yang lain)
-kami akan datang ke rumahnya hari ini (hari ini, bukan besok)
 
intonasi dapat mempengaruhi makna kalimat . kedua unsur ini dapat membedakan antara kalimat berita,
Tanya, dan perintah.
Kodir keluar.
Kodir keluar?
Kodir keluar!
 
Para ahli bahasa memberi panduan perubahan nada dengan menggunakan tanda angka 1,2,3,4. Angka 1
melambangkan nada yang paling rendah dan anagka 4 melambangkan nada yang paling tinggi.
KB 2
“Lambang Tulis Bunyi Bahasa”.
A. Sejarah Aksara
B. Aksara yang kita ketahui sebagai ketulisan
merupakan sistem tanda grafis yang di
pakai manusia untuk berkomunikasi. Aksa
merupakan lembaga dari ujaran bagaimana
sejarah terjadinya tulisan atau aksara. Apakah
aksara muncul begitu saja dalam wujud,
Seperti sekarang ini ?
Para ahli linguistic memperkirakan tulisan berawal dari gambar
yang di temukan di gua Altamira, Spanyol utara.
Gambar tersebut berkembang menjadi tulisan
atau piktogram. Tulisan piktogram
menggunakan gambar berbeda yang
dimaksudkan sebagai lembang benda yang di
maksud.

Orang – orang Persia mengambil alih sistem tulisan sumeria ( 600-400


S.M) Tetapi bukan untuk melambangkan gagasan melainkan untuk
menggambarkan suku kata yang di sebut silabis. Silabis memengaruhi
tulisan bangsa penisia di pantai timur laut tengah ( Libation ) Sekitar
tahun 1500 S.M aksara penisia menyusun 22 suku kata.
gaimana Sejarah Perkembangan Tulisan sebelum Abad ke -1
Indonesia ?
Sebelum aksara romawi dikenal di indonesia, Orang indonesia telah mengenal
aksara yang di kenal dalam bahasa jawa, Sunda, Madura, Bali, Sasak,
Lampung, Bugis, Makassar dan Batak. Jenis aksara ini diturunkan dari aksara
pallawa yang digunakan india pada abad ke – 4 S.M.

Bersamaan dengan kedatangan agama islam ke indonesia aksara arab mulai


tersebar di indonesia. Oleh karena pengaruh arab parsi, Tulisan arab yang dikenal di
indonesia berbeda sedikit aksara arab yang dikenal diarab. Aksara arab dalam
Bahasa melayu di sebut sebagai aksara jawi.
Karya – karya yang bersangkutan dengan agama islam dalam Bahasa jawa
menggunakan tulisan arab yang dikenal sebagai aksara pegon.
1.Akasara dalam Unsur Bahasa
Aksara merupakan wujud ujaran atau wicara. Di antara berbagai aksara
tidak satupun yang dapat menggambarkan unsur-unsur wicara secara
sempurna. Unsur-unsur suprasegmental, Seperti intonasi, tekanan, dan jeda
tidak dapat digambarkan secara sempurna. Satuan terkecil dalam aksara
yang menggambarkan fonem, Suku kata atau morfem, di sebut grafem.

2. Pembelajaran Aksara Bagi Siswa Sekolah Dasar


Mengenal Aksara di kelas permulaan diberikan setelah siswa menguasai
aspek berbicara. Pembelajaran membaca bermulaan biasanya diikuti dengan
menulis permulaan. Beberapa pernah diterapkan dalam sejarah
pembelajaran membaca dan menulis dikelas permulaan. Salah satunyanya
adalah metode SAS. Metode ini menggunakan pendekatan Sintesis Analisis
dan Sintesis.
3. Ejaan

Tahun 1901 Petama kali Bahasa indonesia memiliki keseragaman ejaan, yaitu ejaan
Van Ophuysen. Tahun 1938 dalam kongres Bahasa Indonesia pertama di solo di
usulkan agar ejaan Indonesia Lebih mendunia.

Penyederhanaan ejaan terjadi pada tahun 1947. Ejaan tersebut dinamakan ejaan soewandi atau
ejaan republik. Kongres Bahasa indonesia di adakan pada tahun 1954 di medan. Kongres ini
menghasilkan ejaan pembaharuan tahun 1957. Tahun 1959 berdasarkan kerjasama indonesia
dengan Malaysia menghasilkan konsep ejaan bersama yang disebut ejaan melindo ( Melayu
Indonesia ). Tahun 1972 diresmikan penggunaan ejaan yang Disempurnakan ( EYD ).
KB 3
“ Morfologi Bahasa Indonesia “

Morfologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang bentuk


kata dan proses pembentukannya. Jadi, Morfologi Bahasa
Indonesia adalah Ilmu yang mempelajari tentang bentuk
kata dan proses pembetukannya di dalam Bahasa Indonesia.
A. Kata Dasar
Kata dasar adalah morfem dasar, dimana strukturnya dalam Bahasa
Indonesia ditetapkan berdasarkan suku kata. Kata dasar dalam Bahasa
Indonesia dibentuk dari 4 macam suku kata yaitu:
Contoh :
a. V : Vokal i-kan : V+K-V-K
b. V – K : Vokal – Konsonan um-pan : V-K +K-V-K
c. K – V : Konsonan – Vokal pa-di : K-V+K-V
d. K – V – K : Konsonan – Vokal – Konsonan kun-ci : K-V-K+K-V
X
B.Kata

Y
Berimbuhan
Unsur dasar dan imbuhan tergolong morfem. Unsur dasar disebut Morfem
Bebas yaitu morfem yang mampu berdiri sendiri dalam ujaran karena
telah memiliki makna tertentu dan Unsur tambahan/imbuhan disebut
Morfem Terikat yaitu morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dalam
ujaran karena belum memiliki makna tertentu. Morfem terikat dalam

Z
Bahasa Indonesia antara lain: awalan/prefiks, contoh ber-, me-, di-, ke-,

X
ter-, se- . Morfem bebas dan morfem terikat berfungsi untuk membentuk
kata berimbuhan.
2.Makna awalan me-
1.Makna Awalan ber-
Misalnya;
Misalnya;
Memuncak : menuju puncak
Berkeluarga : membentuk keluarga
Menyumbang : memberi sumbangan
Bersuami : mempunyai suami
Berbuah : menghasilkan buah Melukis : melakukan pekerjaan lukis
 
5.Makna Awalan se-
Makna Awalan ke- 4.Makna Awalan ter-
Misalnya; Misalnya; Misalnya;
Kehendak : yang dikehendaki Terkenal : sudah dikenal
Sehari : satu hari
Kekasihi : yang dikasihi Terputus : sudah putus
Ketujuh : tingkatan tujuh Terasri : paling asri Sebesar : sama besarnya
Sepuasnya : sampai puas
#Pe – an
6.Makna Awalan pe-
a. Yang menyatakan tempat
Misalnya;
Pemalas : orang yang bersifat malas Misalnya: pemakaman, peternakan
Peramah : orang yang bersifat ramah b. Yang menyatakan proses
Penyanyi : orang yang pekerjaanya nyanyi
Misalnya: penelitian

c. Yang menyatakan hasil


7.Makna Imbuhan Gabung atau Konfiks
#Per - an Misalnya: penemuan
a. Yang menyatakan hasil perbuatan #Ke - an
Misalnya: perhitungan, perkiraan a. Yang menyatakan tempat
b. Yang menyatakan proses
Misalnya: kedutaan, kerajaan, kesultanan
Misalnya: perjalanan, pertemuan
b. Yang menyatakan hal
c. Yang menyatakan hal
Misalnya: perdamaian, perdagangan Misalnya: keadilan, keindahan, kesopanan

d. Yang menyatakan tempat c. Yang menyatakan


Misalnya: perhentian, peristirahatan Misalnya: kekanak-kanakan, kemerah-
merahan, keibu-ibuan
8. Makna akhiran –i dan -an
-I
a. Yang menyatakan berkali-kali -an
Misalnya: tembaki, pukuli, pandangi a. Yang menyatakan hasil
b. Yang menyatakan membubuhi/memberi
Misalnya: catatan, tulisan, lukisan
Misalnya: nasehati, sayangi, bedaki
c. Yang menyatakan membuat jadi b. Yang menyatakan alat
Misalnya: dekati, jauhi Misalnya: pikulan, jebakan

c. Yang menyatakan tempat

Misalnya: pangkalan, tingkungan, turunan

d. Yang menyatakan tiap-tiap

Misalnya: bulanan, harian, meteran, mingguan


Kata Ulang
Jenis kata ulang:
Kata ulang murni: anak-anak, lari-lari, dua-dua
Kata ulang berubah bunyi: sayur-mayur, serba-serbi
Kata ulang sebagian: tetumbuhan, tetangga, tetamu, leluhur
Kata ulang berimbuhan:berjam-jam, menari-nari, berkenal-kenalan
Makna kata ulang
Banyak, semua, seluruh : Sampah-sampah ditimbun di penampungan sampah
Macam-macam: Kami menanam buah-buahan
Tiruan, menyerupai : Ayah membelikan adik mobil-mobilan
Berulang kali: Mereka tertawa-tawa gembira
Paling: Sedekat-dekatnya teman lebih dekat saudara sendiri
Saling: Mereka tuduh-menuduh di persidangan
Himpunan, kumpulan: Bagilah apel ini satu-satu
●  
C. Kata Majemuk
Memiliki ciri-ciri :

X
a. Merupakan gabungan kata
b. Gabungan kata terdiri atas kata dasar
c. Gabungan kata itu membentuk sebuah arti baru
Kata majemuk menurut sifat hubungannya antar unsur pembentuknya terdiri atas:
d. Kata majemuk endosentris adalah kata majemuk yang erat hubungan antar unsur

Y
pembentuknya.
Contoh: taman bunga, matahari, pemandu wisata,kereta api, jam taman
b. Kata majemuk eksosentris adalah kata majemuk yang hubungan antar unsur
Pembentuknya renggang.
Contoh: besar kecil, tua muda, pagi sore, cantik molek, terang benderang
Thanks …..
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik.

Anda mungkin juga menyukai