Anda di halaman 1dari 15

Mata kuliah : Monitoring dan Evaluasi

Semester : 5
Kredit : 2 SKS

Patricyane Meraudje, ST.MT


Monitoring dan Evaluasi ( MONEV )
 Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 (dalam IPDN, 2011),
disebutkan bahwa monitoring merupakan suatu kegiatan mengamati secara
seksama suatu keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan
tertentu, dengan tujuan agar semua data masukan atau informasi yang diperoleh
dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam mengambil
keputusan tindakan selanjutnya yang diperlukan. Tindakan tersebut diperlukan
seandainya hasil pengamatan menunjukkan adanya hal atau kondisi yang tidak
sesuai dengan yang direncanakan semula

 Monitoring dilaksanakan dengan maksud agar proyek dapat mencapai tujuan


secara efektif dan efisien dengan menyediakan umpan balik bagi pengelola
proyek pada setiap tingkatan. Umpan balik ini memungkinkan pemimpin proyek
menyempurnakan rencana operasional proyek dan mengambil tindakan korektif
tepat pada waktunya jika terjadi masalah dan hambatan (Deptan, 1989).

 Monitoring adalah proses kegiatan pengawasan terhadap implementasi


kebijakan yang meliputi keterkaitan antara implementasi dan hasil-hasilnya
(outcomes) (Hogwood and Gunn, 1989).
Tujuan Monitoring
William N. Dunn (1994), menjelaskan bahwa monitoring
mempunyai beberapa tujuan, sebagai berikut.

a. Compliance (kesesuaian/kepatuhan)
Menentukan apakah implementasi kebijakan tersebut sesuai dengan standard dan
prosedur yang telah ditentukan.
b. Auditing (pemeriksaan)
Menentukan apakah sumber-sumber/pelayanan kepada kelompok sasaran (target
groups) memang benar-benar sampai kepada mereka.
c. Accounting (Akuntansi)
Menentukan perubahan sosial dan ekonomi apa saja yang terjadi setelah
implementasi sejumlah kebijakan publik dari waktu ke waktu.
d. Explanation (Penjelasan)
Menjelaskan mengenai hasil-hasil kebijakan publik berbeda dengan tujuan
kebijakan publik.

Monitoring berkaitan erat dengan evaluasi, karena evaluasi memerlukan hasil


dari monitoring yang digunakan dalam melihat kontribusi program yang
berjalan untuk dievaluasi.
Pengertian dan ragam evaluasi
 Pengertian evaluasi menurut Hornby dan Parnwell (dalam Mardikanto, 2009)
adalah sebagai suatu tindakan pengambilan keputusan untuk menilai suatu
objek, keadaan, peristiwa atau kegiatan tertentu yang sedang diamati.
Pengertian tersebut juga dikemukakan oleh Soumelis (1983) yang mengartikan
evaluasi sebagai proses pengambilan keputusan melalui kegiatan
membanding-bandingkan hasil pengamatan terhadap suatu obyek

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan, terdapat beberapa pokok


pikiran yang terkandung dalam pengertian “evaluasi” sebagai kegiatan
terencana dan sistematis yang meliputi sebagai berikut.
a. Pengamatan untuk mengumpulkan data dan fakta,
b. Penggunaan “pedoman” yang telah ditetapkan,
c. Pengukuran atau membandingkan hasil pengamatan dengan pedoman-
pedoman sudah ditetapkan terlebih dahulu,
d. Pengambilan keputusan atau penilaian (Mardikanto, 2009).
Dikembangkan oleh Sutjipta (2009), ada lima ciri dalam evaluasi meliputi
:
(1) kualitas: apakah program baik atau tidak baik, kualitas isi program,
kegiatan pendidik, media yang digunakan, penampilan pelaksana
program,
(2) kesesuaian (suitability): pemenuhan kebutuhan dan harapan
masyarakat. Program tidak menyulitkan atau membebani masyarakat,
sesuai dengan tingkat teknis, sosial dan ekonomis masyarakat,
(3) keefektifan: seberapa jauh tujuan tercapai,
(4) efisiensi: penggunaan sumber daya dengan baik, dan
(5) kegunaan (importance): kegunaan bagi masyarakat yang ikut terlibat
dalam program.
Beragam Evaluasi
Berdasarkan waktu dan pelaksananya, evaluasi dibedakan menjadi beberapa
ragam pengertian seperti berikut.

a. Evaluasi formatif dan evaluasi sumatif

Dinyatakan oleh Taylor (dalam Mardikanto, 2009), evaluasi formatif adalah


evaluasi yang dilaksanakan terhadap program atau kegiatan yang telah
dirumuskan, sebelum program atau kegiatan itu sendiri dilaksanakan.
Sedangkan evaluasi sumatif, merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan
setelah program selesai dilaksanakan.
b. Evaluasi intern dan evaluasi ekstern

Dikemukakan oleh Sanders & Sullins (dalam Mardikanto, 2009), bahwa suatu
evaluasi internal, yang diadakan secara internal oleh staf yang bekerja pada
program tersebut, biasanya berkembang secara alami. Tujuannya adalah untuk
mengumpulkan feedback pada aspek program yang ditinjau dan kemungkinan
revisi sedang berlangsung. Evaluasi ekstern, adalah evaluasi yang
dilaksanakan oleh pihak luar, meskipun inisiatif dilakukannya evaluasi dapat
muncul dari kalangan orang luar, atau justru diminta oleh organisasi pemilik
atau pelaksana program yang bersangkutan (Mardikanto, 2009).
Hakekat Monev
 Monev adalah kegiatan monitoring dan evaluasi yang ditujukan pada suatu
program yang sedang atau sudah berlangsung. Monitoring sendiri
merupakan aktivitas yang dilakukan pimpinan untuk melihat, memantau
jalannya organisasi selama kegiatan berlangsung, dan menilai ketercapaian
tujuan, melihat factor pendukung dan penghambat pelaksanaan program.
Dalam monitoring (pemantauan) dikumpulkan data dan dianalisis, hasil
analisis diinterpretasikan dan dimaknakan sebagai masukan bagi pimpinan
untuk mengadakan perbaikan.
 Program adalah sekumpulan kegiatan yang terencana dan tersistem.
Program terdiri dari komponen-komponen meliputi: tujuan, sasaran,
criteria keberhasilan, jenis kegiatan, prosedur untuk melaksanakan
kegiatan, waktu untuk melakukan kegiatan, komponen pendukung seperti
fasilitas, alat dan bahan, serta pengorganisasian.
 Evaluasi program merupakan satu metode untuk mengetahui dan menilai
efektivitas suatu program dengan membandingkan kriteria yang telah ditentukan
atau tujuan yang ingin dicapai dengan hasil yang dicapai. Hasil yang dicapai
dalam bentuk informasi digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
pembuatan keputusan dan penentuan kebijakan. Jenis evaluasi yang akan
digunakan sangat tergantung dari tujuan yang ingin dicapai lembaga, tahapan
program yang akan dievaluasi dan jenis keputusan yang akan diambil.

 Dengan demikian Evaluasi Program adalah proses untuk mengidentifikasi,


mengumpulkan fakta, menganalisis data dan menginterpretasikan, serta
menyajikan informasi untuk pembuatan keputusan bagi pimpinan. Evaluasi
program dilaksanakan secara sistematik seiring dengan tahapan (waktu
pelaksanaan) program untuk mengetahui ketercapaian tujuan, dan memberikan
umpan balik untuk memperbaiki program.
Perbedaan antara monitoring dan evaluasi
Monitoring dilakukan pada saat program masih berjalan sedangkan evaluasi
dapat dilakukan baik sewaktu program itu masih berjalan ataupun program
itu sudah selesai. Atau dapat juga bila dilihat dari pelakunya, monitoring
biasanya dilakukan oleh fihak internal.

Evaluasi dilakukan oleh fihak internal maupun eksternal. Evaluasi


dilaksanakan untuk memperoleh fakta atau kebenaran dari suatu program
beserta dampaknya, sedangkan monitoring hanya melihat keterlaksanaan
program, faktor pendukung, penghambatnya. Bila dilihat secara keseluruhan,
kegiatan monitoring dan evaluasi ditujukan untuk pembinaan suatu program.
Prinsip-prinsip Monev
1. Berorientasi pada tujuan. Monev hendaknya dilaksanakan mengacu
pada tujuan yang ingin dicapai. Hasil monev dipergunakan sebagai
bahan untuk perbaikan atau peningkatan program pada evaluasi
formatif dan membuat jastifikasi dan akuntabilitas pada evaluasi
sumatif.
2. Mengacu pada kriteria keberhasilan Monev seharusnya
dilaksanakan mengacu pada kriteria keberhasilan program yang
telah ditetapkan sebelumnya. Penentuan kriteria keberhasilan
dilakukan bersama antara para evaluator, para sponsor, pelaksana
program (pimpinan dan staf), para pemakai lulusan (konsumen),
lembaga terkait (dimana peserta kegiatan bekerja).
3. Mengacu pada asas manfaat Monev sudah seharusnya dilaksanakan
dengan manfaat yang jelas. Manfaat tersebut adalah berupa saran,
masukan atau rekomendasi untuk perbaikan program program yang
dimonev atau program sejenis di masa mendatang.
4. Dilakukan secara obyektif Monev harus dilaksanakan secara
objektif. Petugas monev dari pihak eksternal seharusnya bersifat
independen, yaitu bebas dari pengaruh pihak pelaksana program.
Petugas monev internal harus bertindak objektif, yaitu melaporkan
PENDEKATAN DAN TEKNIK MONEV
Teknik dalam pelaksanaan monitoring dapat dilakukan dengan melalui kegiatan
observasi langsung atas proses, wawancara kepada sumber/pelaku utama, dan
kegiatan diskusi terbatas melalaui forum group discussion untuk memperoleh
klarifikasi pelaksanaan program.

1. Pendekatan

Ada berbagai cara untuk memonitor keluaran dan dampak. Cara itu adalah
pelaporan sistem sosial (social accounting), eksperimentasi sosial (social
experimentation), pemeriksaan sosial (social auditing) dan pengumpulan bahan
untuk penelitian sosial (social research cumulation). Pendekatan ini
masingmasing mempunyai dua aspek yaitu aspek yang berhubungan dengan
jenis informasi yang diperlukan (Dunn, 1981).
2. Teknik Observasi,

 Observasi ialah kunjungan ke tempat kegiatan secara langsung, sehigga semua


kegiatan yang sedang berlangsung atau obyek yang ada diobservasi dan dapat
dilihat. Semua kegiatan dan obyek yang ada serta kondisi penunjang yang ada
mendapat perhatian secara langsung.

 Wawancara dan angket Wawancara adalah cara yang dilakukan bila monitoring
ditujukan pada seseorang. Instrumen wawancara adalah pedoman wawancara. .
Wawancara itu ada dua macam, yaitu wawancara langsung dan wawancara tidak
langsung.

 Forum Group Discution (FGD) FGD adalah proses menyamakan persepsi melalaui
urun rembug terhadap sebuah permasalahan atau substansi tertentu sehingga
diperoleh satu kesamaam (frame) dalam melihat dan mensikapi hal-hal yang
dimaksud.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai