Anda di halaman 1dari 10

KESEHATAN IBU

BALITA

OLEH
NAMA : RAFIKA
NIM : 190401012
Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan Ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi, anak
balita serta anak prasekolah. 
 
Memfasilitasi masyarakat untuk membangun system kesiagaan masyarakat
dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek nonklinis terkait
kehamilan dan persalinan merupakan salah satu pemberdayaan masyarakat di
bidang KIA.

Bayi di bawah usia lima tahun atau balita sedang mengalami pertumbuhan


yang pesat. Memberikan perawatan kesehatan dan pola makan yang tepat
untuk balita bisa membantu Si Kecil untuk bertumbuh dan berkembang secara
optimal. 
Menilai Status gizi balita bisa dilakukan dengan cara menimbang berat badan menurut umur (BB/U),
mengukur tinggi badan menurut umur (TB/U), berat badan menurut tinggi badan (TB/BB).Sumber
gizi utama berasal dari makanan. Makanan bergizi merupakan modal utama dalam perkembangan
tubuh, kecerdasan otak dan kesehatan tubuh bayi.Sumber gizi bisa di dapat dari : Karbohidrat( nasi,
jagung,gandum dan umbi-umbian), protein (daging, ikan kacang-kacangan), mineral, vitamin
(sayuran dan buah-buahan) dan susu. Stimulasi Deteksi dan Intervensi tumbuh kembang anak
(SDIDTK) adalah cara untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak optimal dan tidak
terjadi penyimpangan.SDIDTK dilakukan dengan cara merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6
tahun seperti:

Mengukur Berat Badan


Tinggi Badan dan Lingkar Kepala
Tes Daya Lihat dan Tes Daya Dengar
Mental Emosional
Cek lis Deteksi Dini Autis

Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
ISPA penyakit yang disebabkan virus, gejala yang timbul bervariasi mulai demam, nyeri
tenggorokan, pilek, hidung mampet, batuk kering, batuk berdahak dan bahkan bisa menimbulakan
komplikasi pneumonia (radang paru) dengan gejala sesak nafas.
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah menjaga daya tahan tubuh, makan-makanan bergizi dan
minum yang cukup. Diare: adalah keadaan buang-buang air denganbanyak cairan lebih dari tiga kali
dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih yang menyebabkan
dehidrasi.Hal ini membuat tubuh kita tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan
jiwa, diare menjadi penyebab nomor satu kematian balita diseluruh dunia (data WHO).
penyakit yang sering menyerang balita.
Demam
Jenis penyakit yang sering menyerang balita yang pertama
adalah demam. Penyakit demam ini memang sering menyerang
anak-anak. Demam ini muncul seiring pertumbuhan sang anak
sebagai respon alami tubuh terhadap perubahan yang terjadi
pada tubuh mereka.
Dapat dikatakan demam ketika suhu tubuh sang anak lebih dari
37,5 derajat celsius. Orang tua bisa mengatasi demam yang
dialami si kecil dengan mengompres air hangat, memberikan
asupan makanan dan minuman yang banyak, menutupi seluruh
tubuhnya dengan selimut, dan memandikannya dengan air
hangat.
Pemberian obat penurun panas baru bisa dilakukan ketika suhu
tubuh si anak sudah mencapai 38 derajat celsius.
Pilek
Jenis penyakit yang sering menyerang balita yang
kedua adalah pilek. Penyakit pilek ini mungkin lebih
umum terjadi saat musim hujan atau ketika
pergantian musim. Virus penyakit ini dapat dengan
mudah menyebar ke dalam ruangan. Ditambah
dengan kebiasaan balita yang sering memasukkan
tangan atau benda lain ke dalam mulut, memudahkan
mikroorganisme masuk ke dalam tubuh.
Balita yang terserang pilek akan mengalami gejala-
gejala seperti bersin-bersin, hidung tersumbat atau
berlendir, demam ringan, dan batuk. Untuk
meredakannya, sang Ibu bisa memberikan obat
penurun demam.
Diare
Jenis penyakit yang sering menyerang balita yang
ketiga adalah diare. Anak dapat dikatakan terserang
diare ketika buang air besar (BAB) lebih dari tiga kali
dalam sehari, terlebih jika feses yang dikeluarkan
cenderung encer. Penyebabnya bisa karena
keracunan, alergi makanan, atau infeksi saluran
pencernaan.
Penyakit diare umumnya tidak berbahaya, dan hanya
menyebabkan dehidrasi ringan seperti mulut menjadi
kering, sering haus, dan berkurangnya urin. Orang tua
harus memperhatikan kondisi ini dan memberikan
asupan minuman yang banyak berupa air putih atau
cairan elektrolit.
Cacar air
Jenis penyakit yang sering menyerang balita yang
keempat yaitu cacar air. Penyakit ini memiliki
gejala yang khas berupa bintik-bintik merah pada
tubuh. Bintik-bintik ini nantinya akan berubah
menjadi benjolan-benjolan berisi air yang
menyebar ke seluruh tubuh dan menimbulkan rasa
gatal.
Untuk mengatasinya, Anda bisa mengoleskan krim
di permukaan kulit untuk membantu mengurangi
rasa gatal. Jika buah hati Anda sampai mengalami
demam, berikan obat penurun demam.
Campak
Jenis penyakit yang sering menyerang balita yang
terakhir adalah campak. Penyakit ini disebabkan oleh
virus campak atau morbili. Campak dapat
menyebabkan bercak merah yang menyebar ke
seluruh tubuh. Buah hati Anda juga akan mengalami
demam tinggi yang turun naik dan terkadang disertai
dengan diare. Bercak merah yang muncul nantinya
akan menjadi kehitaman sampai akhirnya
menghilang.
Untuk mengobati gejala yang muncul, Anda bisa
memberikan obat penurun demam dan obat diare.
Bila gejala tidak kunjung membaik setelah diberikan
pengobatan, maka harus segera membawa sang anak
ke rumah sakit.
Cara Menjaga Kesehatan Balita

Menerapkan Pola Makan yang Sehat Dorong Si Kecil Tetap Aktif


Kurangnya aktivitas fisik adalah penyebab utama
Balita memiliki pola makan yang kecil, sehingga mereka perlu obesitas dan penyakit pada masa kanak-kanak. Jadi,
diberi makan beberapa porsi dalam sehari. Ibu perlu pastikan balita ibu aktif secara fisik setidaknya selama
menambahkan variasi makanan pada Si Kecil dan pastikan tiga jam setiap hari. 
bahwa ia mendapatkan nutrisi yang lengkap setiap harinya. Ibu bisa mengajak Si Kecil untuk melakukan permainan
Kelompok makanan utama yang memberikan kombinasi nutrisi yang bisa melatih perkembangan fisiknya, seperti
yang tepat untuk balita, yaitu:  permainan yang melibatkan berjalan, berlari dan menari.
•Buah-buahan dan sayur-sayuran.
Sebaiknya batasi waktu balita menonton televisi dan
•Makanan bertepung, berbahan dasar sereal, seperti roti, bubur,
melihat layar lainnya, tidak lebih dari dua jam dalam
dan pasta. sehari.
•Produksi susu, seperti susu, keju, dan yogurt.
•Protein, seperti daging, ikan, telur dan kacang-kacangan.
Ajarkan Balita Mempraktikkan Kebersihan
Sejak usia dini, orangtua sudah bisa mengajari anak
untuk mempraktikkan kebersihan, seperti mencuci tangan
 secara rutin. Bicarakan pada Si Kecil mengenai
Berikan Imunisasi sesuai Jadwal pentingnya mencuci tangan sebelum makan, setelah
menggunakan kamar mandi, setelah menyentuh atau
Imunisasi penting untuk memberikan perlindungan pada balita bermain dengan hewan peliharaan, dan setelah batuk,
dari berbagai penyakit menular yang serius, yang beberapa di bersin atau membuang ingus.
antaranya bisa mengancam nyawa. Jadi, pastikan ibu Tentu saja Si Kecil perlu sering diingatkan, namun semua
memberikan imunisasi pada balita sesuai jadwal dorongan lembut ke wastafel yang ibu lakukan akan
sepadan dengan hasilnya. Mencuci tangan adalah cara
terbaik untuk mencegah penyebaran kuman sehingga
Pastikan Balita Memiliki Waktu Tidur yang Cukup dapat menjaga kesehatan balita.
Tidur juga merupakan salah satu kebutuhan balita yang wajib
untuk dipenuhi. Selain bisa mendukung pertumbuhannya, baik Menjaga Kebersihan Gigi Balita
fisik maupun mental, tidur yang cukup juga membantu balita Pertumbuhan gigi tiap anak berbeda-beda, tapi gigi
untuk memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat, sehingga ia pertama biasanya muncul di usia antara 6-10 bulan, dan
tidak mudah jatuh sakit. Balita disarankan untuk tidur selama 10- saat anak berusia tiga tahun, ke-20 gigi susunya
13 jam setiap harinya. biasanya sudah tumbuh. Penting bagi orangtua untuk
mulai menjaga kebersihan gigi balita segera setelah
giginya tumbuh.
Cara Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu dan anak, sekaligus mencegah penularan
berbagai macam penyakit, antara lain:
Menerapkan pola makan yang sehat
Pola makan yang sehat sangat berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan anak. Jika kesehatan Bunda
terjaga, tentu Bunda bisa mengurus Si Kecil dengan baik. Sebaliknya, jika Bunda sakit, kesehatan Si Kecil
pun bisa terganggu. Makanan yang dikonsumsi sebaiknya mengandung gizi yang lengkap dan seimbang, yaitu
mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan serat, sesuai kebutuhan tubuh.

Memenuhi waktu tidur yang ideal


Berdasarkan usia, manusia memiliki kebutuhan waktu tidur yang berbeda-beda. Bayi yang baru lahir
menghabiskan 14-17 jam untuk tidur, balita memerlukan waktu tidur selama 10-13 jam, dan kebutuhan
waktu tidur orang dewasa adalah selama 7-9 jam. Sayangnya, masih banyak orang mengabaikan pentingnya
tidur yang cukup setiap hari. Padahal, durasi dan kualitas tidur sangat memengaruhi kondisi kesehatan.

Menghindari paparan asap rokok


Agar kesehatan ibu dan anak selalu terjaga, usahakan untuk selalu menghindari paparan asap rokok dan
polusi udara. Asap rokok bisa memicu asma, infeksi saluran pernapasan, gangguan paru-paru, bahkan dapat
berakibat fatal bagi anak-anak. Oleh sebab itu, usahakan untuk selalu menjaga kebersihan udara di
lingkungan tempat tinggal, khususnya di dalam rumah.

Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan


Menjaga kebersihan diri dan lingkungan akan sangat membantu dalam usaha meningkatkan kesehatan ibu
dan anak. Pastikan untuk senantiasa menjaga kebersihan diri anak, dengan memandikan atau
membersihkan tubuhnya secara rutin, mengganti pakaiannya setiap hari, serta memastikan ruang tidur dan
tempat bermainnya dalam keadaan yang bersih. Selain itu, Bunda juga perlu menjaga kebersihan diri
sendiri agar tidak menularkan kuman penyakit pada Si Kecil. Salah satunya adalah dengan mencuci tangan
setelah beraktivitas dan sebelum berinteraksi dengan Si Kecil.

Anda mungkin juga menyukai