Disusun oleh
:
Disusun Oleh :
Adinda Mahanani Putri (201902001)
Alfian Innas F (201902002)
Amanda Purna Kn (201902003)
Dina Kesuma (201802016)
Def
Luka bakar adalah rusak atau hilangnya jaringan yang
disebabkan kontakdengan sumber panas seperti kobaran api
di tubuh (flame), jilatan api ke tubuh (flash), terkena air panas
(scald), tersentuh benda panas (kontak panas),
akibatsengatan listrik, akibat bahan-bahan kimia, serta
sengatan matahari (sunburn) (Moenadjat, 2001).
inis
Menurut Aziz Alimul Hidayat, A, (2008 Hal : 130) luka bakar
adalah kondisi atau terjadinya luka akibat terbakar, yang
hanya disebabbkan oleh panas yang tinggi, tetapi oleh
senyawa kimia, llistrik, dan pemanjanan (exposure)
berlebihan terhadap sinar matahari.
i
Luka bakar adalah luka yang di sebakan oleh kontak dengan
suhu tinggi seperti api,air panas, listrik,bahan kimia dan
radiasi, juga oleh sebab konta kdengan suhu rendah,luka
bakar ini bisa menyebabkan kematian, atau akibat lain yang
berkaitan dengan problem fungsi maupun estetika. (Kapita
Selektakedokteran edisi 3 jilid 2)
ETOLO
GI
Luka bakar pada kulit bisa disebabkan karena panas, dingin ataupun zatkimia. Ketika kulit terkena panas, maka kedalaman
luka akan dipengaruhioleh derajat panas, durasi kontak panas pada kulit dan ketebalan kulit (Schwartset al, 1999).
Tipe luka bakar :
Luka Bakar Termal (Thermal Burns) Luka bakar termal biasanya disebabkan oleh air panas (scald), jilatan api ke tubuh
(flash), kobaran api di tubuh (flame) dan akibat terpapar atau kontak dengan objek-objek panas lainnya (misalnya plastik
logam panas, dll.) (Schwarts et al, 1999). Add your title
Luka Bakar Kimia (Chemical Burns) Luka bakar kimia biasanya disebabkan oleh asam kuat atau alkali yang biasa digunakan
dalam bidang industri, militer, ataupun bahan pembersih yang sering dipergunakan untuk keperluan rumah tangga
(Schwarts
et al, 1999).
Luka Bakar Listrik (Electrical Burns) Listrik menyebabkan kerusakan yang dibedakan karena arus, api dan ledakan. aliran
listrik menjalar disepanjang bagian tubuh yang memiliki resistensi paling rendah; dalam hal ini cairan. Kerusakan terutama
pada pembuluh darah, khususnya tunika intima, sehingga menyebabkan gangguan sirkulasi ke distal. Seringkali kerusakan
berada jauh dari lokasi kontak, baik kontak dengan sumber arus maupun ground (Moenadjat, 2001).
Luka Bakar Radiasi (Radiation Exposure) Luka bakar radiasi disebabkan karena terpapar dengan sumber radioaktif. Tipe
injuri ini sering disebabkan oleh penggunaan radioaktif untuk keperluan terapeutik dalam dunia kedokteran dan industri.
Akibat terpapar sinar matahari yang terlalu lama juga dapa tmenyebabkan luka bakar radiasi (Gillespie, 2009).
Manifestasi Klini
s
Untuk mengetahui gambaran klinik tentang luka bakar (Combustio) maka perlu
mempelajari :
Luas Luka Bakar
Luas luka bakar dapat ditentukan dengan cara “ Role of nine “ yaitu dengan tubuh
dianggap 9 % yang terjadi antara.
Kepala dan leher : 9 %
Dada dan perut : 18 %
Punggung hingga pantat : 18 %
Anggota gerak atas masing-masing : 9 %
Anggota gerak bawah masing-masing : 18 %
Perineum : 9 %
.Derajat Luka Bakar
.Derajat Luka Bakar
Grade I
Jaringan yang rusak hanya epidermis
Klinis ada nyeri, warna kemerahan, kulit kering
Tes jarum ada hiperalgesia
Lama sembuh + 7 hari
Hasil kulit menjadi normal
.Grade II
Jaringan yang rusak sebagian dermis, folikel, rambut, dan kelenjar keringat utuh
Rasa nyeri warna merah pada lesi
Adanya cairan pada bula
Waktu sembuh + 7 - 14 hari
Grade II b
Jaringan yang rusak sampai dermis, hanya kelenjar keringanyang utuh3
Eritema, kadang ada sikatrik.
Waktu sembuh + 14 – 21 hari
Grade III
Jaringan yang rusak seluruh epidermis dan dermis
Kulit kering, kaku, terlihat gosong
Terasa nyeri karena ujung saraf rusak
Waktu sembuh lebih dari 21 hari
Luka bakar yang mengenai otot bahkan tulang
Luka bakar suhu pada tubuh terjadi baik karena konduksi panaslangsung atau
radiasi elektromagnetik. Sel-sel dapat menahan temperature sampai 44°C tanpa
kerusakan bermakna, kecepatan kerusakan jaringan berlipat ganda untuk tiap
derajat kenaikan temperatur. Saraf dan pembuluh darah merupakan struktur yang
kurang tahan terhadap konduksi panas (Sabiston,1995). Kerusakan pembuluh
darah ini mengakibatkan cairan intravaskuler keluar dari lumen pembuluh darah;
dalam hal ini bukan hanya cairan tetapi juga plasma78% (protein) dan elektrolit. Pada
luka bakar ekstensifdengan perubahan permeabilitas yang hampir menyeluruh,
penimbunan jaringan masif di intersisiel menyebabkan kondisi hipovolemik. Volume
cairan Addintravaskuler
your title mengalamiAdd your defisit,
title timbul ketidakmampuan
Add your title menyelenggarakan
Add your title
proses transportasi
Add your words here,according to oksigen ke jaringan.
Add your words Kondisi
here,according to Add ini dikenal
your words dengan
here,according to sebutan syok
your need to draw the text box size your need to draw the text box size your need to draw the text box size
(Moenadjat, 2001).
Luka bakar secara klasik dibagi atas derajat I, II, dan III. Penggunaan sistem
klasifikasi ini dapat memberikan gambaran klinik tentang apakah luka dapat
sembuh secara spontan ataukah membutuhkan cangkokan. Kedalaman luka tidak
hanya bergantung pada tipe agen bakar dan saat kontaknya, tetapi juga terhadap
ketebalan kulit di daerah luka (Sabiston, 1995).
Farmakolo
gi
Hidroterapi
Membersihkan luka dapat dilakukan dengan cara hidroterapi. Hidroterapi ini terdiri dari
merendam dn dengan shower. Tindakan ini dilakukan selama 30 menit atau kurang untuk
klien dengan luka bakar akut, dibersihkan secara perlahan atau hati-hati dengan
menggunakan berbagai macam larutan seperti sodium hipokloride, profidon iodine dan
chlorohexidine. Jika hidroterapi tidak dilakukan, maka luka dapat dibersihkan dan dibilas
diatas tempat tidur klien dan ditambahkan dengan penggunaan zat antimikroba.
Debridemen
Debridemen luka meliputi pengakatan eschar. Tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan
penyembuhan luka melalui pencegahan poliferasi bakteri di bagian bawah eschar.
Debridemen luka pada luka bakar meliputi debridement secara mekanik, debridement
enzimatik dan tindakan pembedahan.
Obat-obatan
Antibioka : tidak diberikan bila klien datak <6 jam sejak kejadian bila perlu berikan antibioka
sesuai dengan pola kuman dan sesuai kultur.
Analgetik : kuat (morfin, petidin)
Antasida : kalau perlu
KASUS LUKA BAK
AR
Tn D 30 th dirawat di ruang Melati dengan keluhan utama nyeri pada daerah luka bakar,
terdapat luka di ekstermitas atas kanan dan kiri dari siku sampai jari-jari, dan kedua
ekstermitas bawah dari lutut sampai jari-jari dan luka pada wajah (Rule of nine 40%). Klien
mendapat luka bakar saat sedang bekerja di dalam ruangan klien sedang mengelem karpet
dilantai. Klien berfikir untuk memindahkan lampu yang berada diatas kaleng lem. Saat dia
memegang lampu tiba-tiba terjadi konsleting dan keluar percikan api, percikan api mengenai
kaleng lem dan merambat ke semua karpet yang sudah dilem dilantai. Saat klien ingin
menghindar dari percikan api, tiba-tiba klien terpleset dan jatuh, akhirnya pada ekstremitas
atas dan bawah dan wajah mengalami luka bakar. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan hasil :
kesadaran : compos mentis, ekspresi wajah :cemas tanda-tanda vital : BB : 75 KG TD 120/80
mmHg, N : 89, RR : 20x/menit, S :37°C, Skala Nyeri :4 bertamba parah saat ganti balutan.
kulit : luka bakar ekstermitas atas dan bawah tidak tampak epidermis, tampak jaringan baru
(jaringan tumbuh dengan baik), terdapat eritema pada luka bakar. kuku : tampak kotor dan
panjang wajah : tampak luka bakar diwajah (4,5%), warna tampak kemerahan, telinga : daun
telingan kanan teekena luka bakar, warna merah muda hidung : tampak luka bakar, warna
merah muda mulut dan bibir : mukosa bibir kering, tekstur kasar/pecah-pecahklien
mengatakan lemas, Tugor kulit kering. Klien mengatakan sering merasa haus meskipun
sudah minum air.
PENGKAJIA
N
Identitas Pasien
Nama : Tn. D
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 30 Tahun
Alamat : Desa Sukosari
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh pabrik karpet
Suku Bangsa : Indonesia
Diagnosa medis : Luka bakar
Data Subyektif :
Klien mengatakan nyeri dibagian yang terdapat luka bakar
Klien mengatakan lemas Keyword Keyword
Klien mengatakan sering merasa haus meskipunAdd sudah minum air
your words here
Data Obyektif :
TTV :
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 89x /menit
RR : 20x /menit
Suhu : 37 derajat celcius
Skala nyeri : 4 bertambah parah saat ganti
Add your balutan
words here Add your words here Add your words here
Kesadaran compos mentis
Klien tampak cemas
Kulit klien melepuh
Terdapat kecacatan kulit
Kering pada bagian mukosa
Mukosa pada bibir kering dan pecah-pecah
A. Kesimpulan