Anda di halaman 1dari 16

Universitas Gunadarma

Kalimalang
PTA 2021/2022
KELAS: 3KB04 KELOMPOK: 5
MATA KULIAH: TEKNOLOGI SENSOR
MATERI: SENSOR AKUSTIK
ANGGOTA:
 ALIEF AKBAR (20119496)
 SULTHAN RAUL ALIFIAN (26119198)
 MUHAMMAD RAMZI PUTRA (24119370)
 UMAR HUSEIN NGABALIN (26119439)
Pengertian Sensor Akustik
Gelombang akustik, adalah gelombang mekanik yang bisa diproduksi di media padat,
cair atau gas. Telinga manusia mampu mendeteksi gelombang akustik dari 20Hz
sampai 20KHz (Suara). Gelombang akustik di bawah 20Hz disebut infrasonik dan di
atas 20KHz disebut ultrasonik.

Sensor akustik pada dasarnya adalah sensor tekanan, Yang digunakan untuk
mendeteksi suara. Sensor ini biasa disebut Mikrofon, Dimana mikrofon sudah dipakai
diberbagai bidang seperti Militer, Hiburan, Dan Pendidikan. Mikrofon dapat
digunakan dalam berbagai rentang frekuensi, Dari Infrasonik sampai Ultrasonik. Pada
Intinya, mikrofon adalah transduser tekanan disesuaikan untuk transduksi gelombang
suara melalui rentang spektral yang luas, Namun, umumnya tidak termasuk frekuensi
Jenis - jenis Mikrofon
Setiap Mikrofon memiliki sensitivitas, karakteristik arah, bandwidth
frekuensi, jangkauan dinamis, Dan ukuran yang berbeda - beda. Selain
itu, desain mereka sangat berbeda tergantung dari media mana
gelombang suara berasal. Beberapa jenis Mikrofon tersebut antara lain:
 Mikrofon resistif
 Mikrofon Kondesor
 Mikrofon Fiber optik
 Mikrofon Piezoelektrik
 Mikrofon electret
Mikrofon Resistif
Disebut juga Mikrofon karbon, Mikrofon ini adalah yang tertua dan paling sederhana karena
menggunakan debu karbon. Ini adalah teknologi yang digunakan dalam telepon pertama dan
masih digunakan di beberapa telepon sampai sekarang. Mikrofon resistif, memiliki dua pelat
logam, di antaranya diisi butiran karbon. Satu piring sangat tipis, dihadapkan pada suara
masuk gelombang (diafragma).
Sebelum penguat tabung hampa pada tahun 1920an, mikrofon Resistif adalah satu-satunya
cara praktis untuk memperoleh sinyal audio tingkat tinggi.
Kekurangan dari mikrofon ini : respon frekuensi terbatas dan tingkat kebisingan tinggi (low
SNR)
Mikrofon ini bekerja berdasarkan pada resistansi variabel dimana konstruksinya dibuat dengan
sebuah diafragma logam yang pada salah satu ujung dari sebuah kotak logam yang berbentuk
silinder.
Sebuah penghubung (contact) logam berbentuk plunyer dilekatkan pada diafragma itu
sehingga gerakan diafragma dapat diteruskan melalui plunyer kepada butir-butir karbon
didalam mikrofon tersebut. Sebuah kontak tetap lainnya yang terisolasi juga dibenamkan ke
dalam butir-butir karbon untuk membentuk elektroda yang kedua. Bila gelombang suara yang
menekan mengenai diafragma itu, plunyer akan terdorong dan memampatkan butir-butir
karbon, sehingga menurunkan resistensi kontak diantaranya. Bila tidak ada tekanan resistansi
akan naik kembali, sehingga dengan adanya getaran suara yang berubah-ubah akan
menimbulkan perubahan nilai resistansi dan juga akan mengakibatkan perubahan sinyal output
mikrofon.
Mikrofon Kondesor
Sebuah mikrofon kondensor pada dasarnya adalah sebuah kapasitor, dengan
satu kapasitor bergerak dalam menanggapi gelombang suara. Gerakan ini
mengubah kapasitansi dari kapasitor, dan perubahan ini diperkuat untuk
menciptakan sinyal terukur. Mikrofon kondensor biasanya membutuhkan
baterai kecil untuk memberikan tegangan kapasitor.
Saat ini, banyak mikrofon kondensor dibuat dengan diafragma silikon, yang
berfungsi sebagai : untuk mengubah tekanan akustik menjadi perpindahan dan
untuk bertindak sebagai pelat yang bergerak dari sebuah kapasitor.
Untuk Mikrofon Kondesor dapat mencapai sensitivitas tinggi,
tegangan bias harus sama besar sebisa mungkin, sehingga
menghasilkan defleksi statis diafragma besar, yang dapat
menyebabkan penurunan resistivitas syok dan rentang dinamis
yang rendah. Selain itu, jika celah udara antara diafragma dan
backplate sangat kecil, hambatan akustik dari celah udara akan
mengurangi sensitivitas mekanik mikrofon pada frekuensi yang
lebih tinggi. Misalnya dicelah udara 2 μm, frekuensi cutoff atas
hanya 2 kHz telah diukur. Salah satu cara untuk memperbaiki
karakteristik mikrofon kondensor adalah dengan menggunakan
umpan balik mekanis dari keluaran penguat ke diafragma.
Mikrofon Fiber Optic
Sesuai namanya, Mikrofon ini terbuat dari bahan serat fiber, Yaitu bahan
kaca.Sistem serat optik, yang menggunakan untaian super tipis dari kaca
untuk mengirimkan informasi bukan kabel logam , telah merevolusi bidang
telekomunikasi dalam beberapa tahun terakhir, termasuk teknologi mikrofon.
Tidak seperti mikrofon konvensional, yang seringkali besar dan mengirim
sinyal listrik, mikrofon serat optik bisa sangat kecil, dan mereka dapat
digunakan dalam lingkungan elektrik sensitif. Mereka juga dapat diproduksi
tanpa logam, yang membuat mereka sangat berguna dalam magnetic
resonance imaging (MRI) aplikasi dan situasi lain di mana gangguan
frekuensi radio adalah masalah.
Mikrofon serat optik digunakan sebagai alat pengukuran
akustik langsung di lingkungan yang tidak bersahabat,
seperti turbojet, roket, dan mesin, Dimana alat tersebut
membutuhkan sensor yang bisa menahan panas tinggi dan
getaran yang kuat. Pengukuran akustik dalam kondisi sulit
seperti itu diperlukan untuk komputasi validasi kode
dinamik fluida (CFD), uji akustik struktural, dan proses
bpengurangan kebisingan jet. Untuk aplikasi seperti itu,
mikrofon interferometri yang memiliki serat optik menjadi
alat sangat cocok.
Mikrofon Piezoelektrik
Ini adalah jenis mikrofon yang tidak memerlukan sebuah pencatu daya karena
mikrofon ini terbuat dari bahan kristal aktif yang dapat menimbulkan tegangan
sendiri bila diberikan getaran dari luar, sehingga dapat merupakan sebuah
generator. Kristal dipotong menurut bidang-bidang tertentu untuk membentuk
suatu irisan dan dengan elektroda-elektroda / pelat lempengan dilekatkan pada
kedua permukaannya sehingga akan menunjukkan sifat-sifat piezoelektris. Efek
piezoelektrik dapat digunakan untuk desain mikrofon sederhana. Kristal
piezoelektrik adalah konverter langsung dari tegangan mekanik menjadi muatan
listrik. Bahan yang paling sering digunakan untuk sensor adalah keramik
piezoelektrik, yang dapat beroperasi sampai batas frekuensi sangat tinggi. Inilah
alasan mengapa sensor piezoelektrik digunakan untuk transduksi gelombang
ultrasonik.
Bila mikrofon ini mendapat tekanan, kristal akan berubah bentuk {deform),
Sehingga akan terjadi perpindahan suatu muatan sesaat didalam susunan
kristal tersebut sehingga dapat menimbulkan suatu beda potensial diantara
kedua pelat-pelat lempengan. Sebaliknya bila suatu potensial listrik
dikenakan antara kedua permukaan kristal itu, secara fisik kristal akan
melengkung atau berubah bentuk.
Kristal langsung dapat menerima getaran suara tanpa harus dibentuk menjadi
sebuah diafragma, sehingga dapat diperoleh respon frekuensi yang lebih baik
dari pada mikrofon lainnya meskipun dengan suatu tingkat keluaran yang
jauh lebih rendah, yaitu kurang dari 1 mV.
Salah satu aplikasi pertama untuk film piezoelektrik adalah sebagai pickup
akustik untuk biola.
Mikrofon Elektret
Mikrofon elektret adalah mikrofon yang paling banyak digunakan di muka
Bumi ini. Karena mereka murah dan relatif sederhana, mikrofon elektret
digunakan dalam ponsel, komputer dan handsfree headset. Sebuah mikrofon
elektret adalah jenis kondensor mikrofon di mana muatan eksternal diganti
dengan bahan elektret, yang menurut definisi dalam keadaan permanen
polarisasi listrik. Electret adalah kerabat dekat bahan piezoelektrik dan
piroelektrik. Akibatnya, mereka semua adalah electrets dengan piezoelectric
yang disempurnakan atau sifat pyroelectric. Electret adalah bahan dielektrik
kristal terpolarisasi elektrik permanen.Aplikasi pertama dari elektret untuk
mikrofon dan earphone digambarkan pada tahun 1928
Mikrofon ini merupakan jenis khusus dari mikrofon kapasitor yang sudah
mempunyai sumber muatan sendiri yang terpasang didalamnya sehingga
tidak perlu pencatu daya dari luar. Sumber muatan itu sebenarnya didapat
dari suatu alat penyimpan muatan berupa bahan Teflon yang diproses
dengan semestinya sehingga dapat menangkap muatan-muatan tetap
dalam jumlah besar dan mempertahankannya untuk waktu tak terbatas.
Lapisan tipis Teflon yang dilekatkan pada pelat logam statis, mengandung
sejumlah besar muatan-muatan negative yang terperangkap yang
kemudian diinduksikan sebagai suatu muatan bayangan kepada pelat statis
dan diafragma logam yang dihubungkan padanya melalui sebuah resistor
beban luar.
Muatan-muatan yang terperangkap pada satu sisi dan muatan bayangan
pada sisi yang lain menimbulkan medan listrik pada celah yang
membentuk kapasitor.
Tekanan udara yang berubah-ubah akibat getaran suara
akan membuat berubah-ubahnya jarak antara diafragma
dan pelat logam statis, sehingga nilai kapasitansi berubah
dan mengakibatkan tegangan terminal mikrofon juga turut
berubah.
Daftar Pustaka

10 Tipe Mikrofon. 2018. https://www.bliaudio.com/index.php?


route=information/blogger&blogger_id=13 (Terakhir diakses pada 2 Oktober 2021)
AVSMKN2. 2013. Jenis Mikrofon Berdasarkan Cara Kerja.
https://smk2av.wordpress.com/2013/08/31/jenis-mikrofon-berdasarkan-cara-kerja/
(Terakhir diakses 2 Oktober 2021)
Santika, Mawar, Dan Mercuryta Dewi. 2017. Sensor Akustik. Mata Kuliah Sensor.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sebelas Maret. (Di
unduh pada 1 Oktober 2021)
Sekian Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai