Anda di halaman 1dari 41

Keseimbangan

Cairan
Fungsi Air
1. Media semua reaksi kimia tubuh
2. Berperan dalam pengaturan distribusi kimia &
biolistrik dalam sel
3. Alat transport hormon & nutrien
4. Membawa O2 dari paru-paru ke sel tubuh
5. Membawa CO2 dari sel ke paru-paru
6. Mengencerkan zat toksik dan waste product
serta membawanya ke ginjal dan hati
7. Distribusi panas ke seluruh tubuh 

2
Distribusi Cairan Tubuh
 Volume cairan tubuh
- wanita (17-39 th) : 50% BB
- pria (17-39 th): 60% BB

 Distribusi cairan tubuh


- cairan intrasel (CIS) = 2/3 cairan tubuh
- cairan ekstrasel (CES) = 1/3 cairan tubuh
* intravaskular (plasma) = 25% CES
* intersisial = 75% CES

3
4
Komposisi Ion pd Cairan Tubuh

5
Perpindahan Cairan & Elektrolit
1. Difusi
perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi
tinggi ke tekanan/konsentrasi rendah
2. Osmosis
perpindahan air dari konsentrasi zat terlarut
rendah ke konsentrasi zat terlarut tinggi
osmolaritas: ukuran konsentrasi suatu larutan
- isotonus  konsentrasi larutan = plasma darah
3. Transport aktif
perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi
rendah ke konsntrasi tinggi dgn menggunakan
energi
6
Tekanan Cairan
1. Tekanan osmotik & onkotik
Tekanan osmotik: tekanan untuk mencegah
aliran osmotik cairan
Tekanan onkotik: gaya tarik s/ koloid agar air
tetap berada dalam plasma darah di
intravaskular
2. Tekanan hidrostatik ( filtration force)
tekanan yang digunakan oleh air dalam sistem
tertutup

7
Perpindahan cairan di kapiler

8
Selektivitas Permeabilitas Membran
 Membran sel
 lipid bilayer

 Permeabilitas membran sel bersifat selektif


terhadap: ion (kanal ion), air (aquaporin)

9
Pengaturan Keseimbangan
Cairan & Elektrolit
1. Pengaturan volume cairan ekstrasel
* Asupan cairan
* Peranan Ginjal
* Pengontrolan tekanan darah
- Hormon Atriopeptin (Atrial Natriuretic peptide)
* Pengontrolan keseimbangan garam
- Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron
2. Pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel
* Perubahan osmolaritas di nefron
* Peranan Vasopresin

10
PENGATURAN VOLUME
CAIRAN EKSTRASEL

11
12
Peranan ginjal

13
Filtrasi, Reabsorpsi, Sekresi &
Ekskresi di Nefron

14
Respons terhadap Peningkatan Tekanan Darah

15
Respons terhadap Penurunan Tekanan
Darah

16
Peranan Atriopeptin

17
Peranan Renin-Angiotensin-Aldosteron

18
Respons thd Asupan Garam

19
PENGATURAN OSMOLARITAS
CAIRAN EKSTRASEL

20
Perubahan osmolaritas di Nefron

21
Peranan Vasopresin

22
Mekanisme Kerja Vasopresin/ADH

23
Pengaturan Neuroendokrin
dalam Keseimbangan Cairan
1. Sistem saraf
Reseptor
- Baroreseptor di arkus aorta & sinus karotis
- Reseptor regang tekanan rendah di thorak
Sistem saraf simpatis
2. Sistem endokrin
- Angiotensin II   reabsorpsi Na
- Aldosteron   reabsorpsi Na
- Antidiuretic hormone (ADH)   reabsorpsi air
- Atrial natriuretic peptide (ANP/atriopeptin)   ekskresi
Na & air
24
Perubahan Volume & Osmolaritas Cairan

25
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Keseimbangan Cairan & Elektrolit

 Umur
 Suhu lingkungan
 Diet
 Stres
 Penyakit

26
Keseimbangan Asam & Basa
 Keseimbangan asam-basa  pengaturan
konsentrasi ion H+ dalam cairan tubuh
 Ion H+ sebagai hasil dari metabolisme:
C6H12O6 + O2  CO2 + H2O  H2CO3  H+ + HCO3-

 [H+] dalam plasma  pH plasma darah = 7,4


 Sistem dapar (buffer) menghambat
perubahan pH yang besar jika ada
penambahan asam atau basa

27
Sistem Dapar
1. Asam karbonat : Bikarbonat
 sistem dapar di CES untuk asam non-
karbonat
2. Protein
 sistem dapar di CIS & CES
3. Hemoglobin
 sistem dapar di eritrosit untuk asam karbonat
4. Fosfat
 sistem dapar di ginjal dan CIS

28
Keseimbangan ion H+

29
30
Mekanisme Regulasi
Keseimbangan Asam-Basa

 Sistem dapar hanya mengatasi


ketidakseimbangan asam-basa sementara
 Ginjal: meregulasi keseimbangan ion H+ 
dengan menghilangkan ketidakseimbangan kadar
H+ secara lambat; terdapat sistem dapar fosfat &
amonia
 Paru-paru: berespons scr cepat thd perubahan
kadar H+ dalam darah & mempertahankan
kadarnya sampai ginjal menhilangkan
ketidakseimbangan tersebut

31
Regulasi Pernapasan dlm
Keseimbangan Asam-Basa
 Kadar CO2 meningkat  pH menurun
 Kadar CO2 menurun  pH meningkat
 Kadar CO2 & pH merangsang
kemoreseptor yg kemudian akan
mempengaruhi pusat pernapasan
 hipoventilasi meningkatkan kadar CO2
dlm darah
 hiperventilasi menurunkan kadar CO2
dlm darah

32
Regulasi Pernapasan dlm
Keseimbangan Asam-Basa

33
Regulasi Ginjal dalam
Keseimbangan Asam-Basa
 Sekresi H+ ke dalam filtrat & reabsorpsi
HCO3- ke CES menyebabkan pH ekstrasel
meningkat
 HCO3- di dalam filtrat diabsorbsi
 Laju sekresi H+ meningkat akibat penurunan
pH cairan tubuh atau peningkatan kadar
aldosteron
 Sekresi H+ dihambat jika pH urin < 4,5

34
Gangguan Keseimbangan
Asam-Basa
1. Asidosis respiratori
hipoventilasi  retensi CO2 H2CO3H+
2. Alkalosis respiratori
hiperventilasi CO2 banyak yg hilang H2CO3 
 H+ 
3. Asidosis metabolik
Diare, DM HCO3-  PCO2   H+
4. Alkalosis metabolik
muntah  H+  HCO3- PCO2 

35
36
37
Kompensasi Sistem Pernafasan
terhadap Asidosis Metabolik

38
Kompensasi Ginjal terhadap
Asidosis Respiratorik

39
INTERPRETASI AGD
Lihat pH darah

pH < 7,35 pH > 7,45

ASIDOSIS ALKALOSIS

Lihat pCO2 Lihat HCO3-

< 40mmHg > 40 mmHg < 24 mM > 24 mM

METABOLIK RESPIRATORIK RESPIRATORIK METABOLIK

40
TERKOMPENSASI atau TIDAK?
 Lihat pH kembali
- jika mendekati kadar normal (7,35-7,45)
 terkompensasi
- jika belum mendekati normal
 tidak terkompensasi atau terkompensasi
sebagian
 Jika asidosis respiratorik dgn HCO3- < 24 mM 
terkompensasi sebagian
 Jika asidosis metabolik dgn pCO2 < 40 mmHg 
terkompensasi sebagian
 Jika alkalosis respiratorik dgn HCO3- > 24 mM 
terkompensasi sebagian
 Jika alkalosis metabolik dgn pCO2 > 40 mmHg 
terkompensasi sebagian

41

Anda mungkin juga menyukai