TERTUSUK JARUM
Universal Precaution
Luka Tusuk Jarum
21.5%
selama tindakan
78.5%
setelah tindakan
Recapping
Melepas jarum / scalpel
• Terluka saat menangani limbah infeksius
• Terluka saat membuang jarum bekas pakai,
ternyata terdapat jarum lain yang menonjol keluar
• Tertusuk jarum bekas pakai oleh diri sendiri
saat melakukan tindakan
• Tertusuk jarum bekas pakai saat
merapikan peralatan bekas pakai
• Tertusuk jarum saat re-capping jarum bekas pakai
• Tertusuk jarum bekas pakai yang berada di dalam paket
bersih
• Tertusuk jarum bekas pakai saat memasang vena
dalam terhadap pasien
• Tertusuk jarum bekas pakai saat membuang jarum bekas
skin test .
• Jarum disarungkan kembali, jarum menembus tutupnya
PENYEBAB
KECELAKAAN
Kurangnya kesadaran karyawan
Kualitas dan ketrampilan kerja kurang memadai
Meremehkan risiko kerja, tidak menggunakan
alat pelindung diri sesuai ketentuan
Lakukan kebersihan tangan sebelum dan
sesudah melakukan tindakan
Gunakan baki bila memberikan benda tajam
Pendidikan & latihan berkesinambungan
Gunakan APD sesuai jenis tindakan
Tidak menyarungkan kembali jarum yang
telah dipakai!
• Buang jarum bekas pakai pada kontainer
yang telah disediakan
• Jangan pernah memberikan jarum bekas
pakai kepada orang untuk dibuang!!
• Buang kontainer jarum jika sudah 2/3 penuh
• Buang sampah sesuai tempatnya
• Jaga kebersihan lingkungan
• Jaga permukaan lantai tetap kering dan tidak
licin
• Lepaskan jarum memakai alat yang tepat,
atau buang jarum bersama syringe
• Buang jarum pada kontainer yang tahan
tusukan dan tahan bocor
• Jangan tinggalkan jarum sembarangan
BILA TERTUSUK JARUM !!!!!
• Cuci dengan air mengalir
menggunakan sabun atau
cairan antiseptik, tanpa
melakukan pemijatan
• Beri cairan antiseptik pada area
tertusuk /luka
• Lapor ke Atasan/
Komite PPI atau
K3RS
HAL – HAL YANG HARUS DILAKUKAN BILA
PETUGAS TERPAJAN
PPP
< 72 JAM
LAPORAN DAN DOKUMENTASI
DIISI OLEH PETUGAS
YANG TERPAJAN
DIISI OLEH PETUGAS IGD
• Bila status pasien HBV dan HCV negatif dan bukan dalam
masa inkubasi tidak perlu tindakan khusus untuk
petugas terhadap HIV,HBV,HCV, tetapi bila petugas
khawatir dapat dilakukan konseling
Belum divaksinasi 1 dos HBIg + seri vaksinasi Seri vaksinasi Seri vaksinasi hepatitis B
hepatitis B hepatitis B Sumber pajanan berisiko tinggi
obati seperti pada HBsAg
positif
Pernah divaksinasi
Diketahui sbg responder Tidak perlu PPP Tidak perlu PPP Tidak perlu PPP
Diketahui sbg non-responder 1 dosis HBIg + ulangan seri Sumber pajanan berisiko tinggi
vaksinasi hepatitis B atau 2 Tidak perlu PPP obati seperti pada HBsAg
dosis HBIg positif
Anti-HBs terpajan Anti-HBs terpajan
Tidak diketahui status respon cukup - tidak perlu PPP cukup - tidak perlu PPP
antibodinya tidak cukup - 1 dosis HBIg Tidak perlu PPP tidak cukup - 1 dosis HBIg +
+ vaksin boster vaksin boster
Bila hasil pre test HIV pasien negatif petugas tetap
di konseling
Pemeriksaan ulang dilakukan, 6 minggu, 3 bulan
dan 6 bulan
Dapat minum obat ARV untuk memperkecil
risiko penularan, jika luka tusuk < 4 jam
• Bila pasien positif menderita HIV lakukan
pemeriksaan laboratorium anti HIV dan diberikan
Anti Retro Viral (ARV) tablet 1 x sehari setelah
makan selama 28 – 30 hari lama nya.
Tidak perlu
Kulit utuh Tidak perlu PPP Tidak perlu PPP
PPP
AZT 300 mg
Mukosa / Pertimbangkan Berikan Berikan rejimen 2
3TC 150 mg
Kulit tidak utuh rejimen 2 obat rejimen 2 obat obat
/ 12 jam x 28 hari