Anda di halaman 1dari 27

PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN

TERTUSUK JARUM

PPI RS BHAYANGKARA TIRTA


YATRA LUMAJANG
perdalinjakarta2018@gmail.com
EPIDEMIOLOG
I
56 kasus tertular HIV pada kecelakaan
kerja (JUNI 1997, US-CDC)

52 terpajan dengan darah


1 terpajan cairan tubuh tercampur
darah 3 terpajan langsung dengan virus
di Lab

50 terpajan melalui luka tusuk


- 5 terpajan percikan cairan tubuh yang tercemar melalui mukosa
- 1 terpajan melalui tusukan dan percikan
AKIBAT LUKA TUSUK PADA PETUGAS
(CANADA COMUNICABLE DISEASES REPORT 2001)

Risiko terinfeksi Persentase


HBV 10-35 %
HCV 2.7 %
HIV 0.3 %
Akibat Luka Tusuk
Tahun 1985,Jarum
terjadi epidemik HIV pada
petugas kesehatan di US

Karena Luka tusuk jarum

Universal Precaution
Luka Tusuk Jarum

21.5%

selama tindakan

78.5%

setelah tindakan
Recapping
Melepas jarum / scalpel
• Terluka saat menangani limbah infeksius
• Terluka saat membuang jarum bekas pakai,
ternyata terdapat jarum lain yang menonjol keluar
• Tertusuk jarum bekas pakai oleh diri sendiri
saat melakukan tindakan
• Tertusuk jarum bekas pakai saat
merapikan peralatan bekas pakai
• Tertusuk jarum saat re-capping jarum bekas pakai
• Tertusuk jarum bekas pakai yang berada di dalam paket
bersih
• Tertusuk jarum bekas pakai saat memasang vena
dalam terhadap pasien
• Tertusuk jarum bekas pakai saat membuang jarum bekas
skin test .
• Jarum disarungkan kembali, jarum menembus tutupnya
PENYEBAB
KECELAKAAN
 Kurangnya kesadaran karyawan
 Kualitas dan ketrampilan kerja kurang memadai
 Meremehkan risiko kerja, tidak menggunakan
alat pelindung diri sesuai ketentuan
 Lakukan kebersihan tangan sebelum dan
sesudah melakukan tindakan
 Gunakan baki bila memberikan benda tajam
 Pendidikan & latihan berkesinambungan
 Gunakan APD sesuai jenis tindakan
 Tidak menyarungkan kembali jarum yang
telah dipakai!
• Buang jarum bekas pakai pada kontainer
yang telah disediakan
• Jangan pernah memberikan jarum bekas
pakai kepada orang untuk dibuang!!
• Buang kontainer jarum jika sudah 2/3 penuh
• Buang sampah sesuai tempatnya
• Jaga kebersihan lingkungan
• Jaga permukaan lantai tetap kering dan tidak
licin
• Lepaskan jarum memakai alat yang tepat,
atau buang jarum bersama syringe
• Buang jarum pada kontainer yang tahan
tusukan dan tahan bocor
• Jangan tinggalkan jarum sembarangan
BILA TERTUSUK JARUM !!!!!
• Cuci dengan air mengalir
menggunakan sabun atau
cairan antiseptik, tanpa
melakukan pemijatan
• Beri cairan antiseptik pada area
tertusuk /luka
• Lapor ke Atasan/
Komite PPI atau
K3RS
HAL – HAL YANG HARUS DILAKUKAN BILA
PETUGAS TERPAJAN

►Periksa status kesehatan petugas terpajan


►Ketahui status kesehatan sumber pajanan
►Tindakan sesuai jenis paparan
►Terapkan profilaksis pasca pajanan (PPP)
sesuai Kebijakan RS
ALUR TERTUSUK JARUM

PPP
< 72 JAM
LAPORAN DAN DOKUMENTASI
DIISI OLEH PETUGAS
YANG TERPAJAN
DIISI OLEH PETUGAS IGD
• Bila status pasien HBV dan HCV negatif dan bukan dalam
masa inkubasi tidak perlu tindakan khusus untuk
petugas terhadap HIV,HBV,HCV, tetapi bila petugas
khawatir dapat dilakukan konseling

• Bila status pasien HBV, dan HCV positif maka tentukan


status vaksinasi HIV. HBV, HCV petugas kesehatan tsb
perdalinjakarta2018@gmail.com
PPP untuk Hepatitis
B Status infeksi Sumber Pajanan
Vaksinasi dan respon antibodi
dari Petugas Kesehatan±
Tidak tahu /
HBsAg positif HBsAg negatif
sarana pemeriksaan (-)

Belum divaksinasi 1 dos HBIg + seri vaksinasi Seri vaksinasi Seri vaksinasi hepatitis B
hepatitis B hepatitis B Sumber pajanan berisiko tinggi
 obati seperti pada HBsAg
positif

Pernah divaksinasi
Diketahui sbg responder Tidak perlu PPP Tidak perlu PPP Tidak perlu PPP
Diketahui sbg non-responder 1 dosis HBIg + ulangan seri Sumber pajanan berisiko tinggi
vaksinasi hepatitis B atau 2 Tidak perlu PPP  obati seperti pada HBsAg
dosis HBIg positif
Anti-HBs terpajan  Anti-HBs terpajan 
Tidak diketahui status respon  cukup - tidak perlu PPP  cukup - tidak perlu PPP
antibodinya  tidak cukup - 1 dosis HBIg Tidak perlu PPP  tidak cukup - 1 dosis HBIg +
+ vaksin boster vaksin boster
Bila hasil pre test HIV pasien negatif petugas tetap
di konseling
Pemeriksaan ulang dilakukan, 6 minggu, 3 bulan
dan 6 bulan
Dapat minum obat ARV untuk memperkecil
risiko penularan, jika luka tusuk < 4 jam
• Bila pasien positif menderita HIV lakukan
pemeriksaan laboratorium anti HIV dan diberikan
Anti Retro Viral (ARV) tablet 1 x sehari setelah
makan selama 28 – 30 hari lama nya.

• Pantau lab skrining anti HIV rapid 6 bulan


setelah minum ARV
REKOMENDASI PEMBERIAN PPP
SUMBER TIDAK SUMBE SUMBER POSITIF
PAJANAN DIKETAHUI R RISIKO TINGGI REJIMEN
POSITIF

Tidak perlu
Kulit utuh Tidak perlu PPP Tidak perlu PPP
PPP

AZT 300 mg
Mukosa / Pertimbangkan Berikan Berikan rejimen 2
3TC 150 mg
Kulit tidak utuh rejimen 2 obat rejimen 2 obat obat
/ 12 jam x 28 hari

Tusukan benda Berikan rejimen 2 Berikan Berikan rejimen 3


tajam Solid obat rejimen 2 obat obat AZT 300 mg
3TC 150 mg
Lop/r 400/100
Tusukan benda Berikan rejimen 2 Berikan Berikan rejimen 3 / 12 jam x 28 hari
tajam berongga obat rejimen 3 obat obat
MONITORING PPP-
HIV
► Profilaksis harus diberikan selama 28 hari
► Dibutuhkan dukungan psikososial
► Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui
proses infeksi dan memonitor efek toksik obat ARV
► Tes HIV diulang setelah 6 minggu, 3 bulan dan
6 bulan
perdalinjakarta2018@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai