Anda di halaman 1dari 12

BERORGANISASI KARENA

ALLAH BUKAN KARENA DIA


Pengertian Organisasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, organisasi memiliki beberapa arti, yaitu :
kesatuan (susunan) yang terdiri atas bagian-bagian (orang dan kelompok) dalam
perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu; dan kelompok kerja sama antara
orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Namun, dalam Islam
organisasi dipandang dengan sisi yang berbeda. Dimana organisasi merupakan suatu
kebutuhan dan sangat penting serta organisasi tidak hanya diartikan semata-mata,
sebagai wadah perkumpulan beberapa orang dengan cita-cita dan tujuan bersama.

Dalam Islam secara tidak langsung, setiap manusia dituntun untuk berorganisasi dan
hidup dalam struktur yang terorganisasi dengan baik. Dalam organisasi untuk
mencapai tujuan dan cita-cita dalam sebuah organisasi diperlukan sebuah pemimpin
yang mampu memotori dan mengarahkan setiap anggotanya, sehingga tujuan
tersebut dapat tercapai dengan baik dan lancar. Serta menekankan bagaimana sebuah
pekerjaan dilakukan secara rapi Organisasi lebih menekankan pengaturan
mekanisme kerja. setiap orang yang menerima tugas kepemimpinan bahwa
kepemimpinan tertinggi itu adalah milik Allah, untuk itu kepemimpinan yang
diberikan dan dijalankan harus selalu mengacu pada konsep-konsep dasar yang
dibangun dalam Islam. Hal yang harus disadari bahwa dalam sebuah oraginisasi yang
baik harus disertai pula dengan nilai-nilai islami antara lain  keikhlasan,
kebersamaan dan pengorbanan.
Apakah Islam Menganjurkan Berorganisasi

Perintah dalam berorganisasi ini, terdapat di dalam Q.S Al-Hujurat 13 yang artinya
berbunyi: “ Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah, ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya
Allah maha mengetahui lagi maha mengenal”.
Apakah Nabi Muhammad –shallallahu ‘alayhi wa sallam–
juga berorganisasi ?

Rasulullah –shallallahu ‘alayhi wa sallam– suri teladan yang terbaik itu


juga melakukan kegiatan organisasi. Yaitu dengan menempatkan para
sahabat pada tempat dan tugas yang tepat. Hal ini dapat dilihat
bagaimana Beliau –shallallahu ‘alayhi wa sallam- menjalankan
pemerintahan, mengatasi masalah atau mengirimkan detasemen dan
tim untuk peperangan, dan tujuan lainnya.

Rasulullah –shallallahu ‘alayhi wa sallam– adalah sosok yang gemar


musyawarah, dalam urusan duniawi dan yang tidak terkait dengan
wahyu. Seperti ketika perang Badar, ketika sahabat bernama Al
Habbab bin Mundzir –radhiyallahu ‘anhu- yang menyampaikan saran
kepada Rasulullah –shallallahu ‘alayhi wa sallam- mengenai
penempatan pasukan Islam, atau pendapat Salman Al Farisi –
radhiyallahu ‘anhu– untuk menggali parit sebagai benteng alam kota
Madinah.
Begitu juga dalam beberapa hal seperti pengiriman
urusan perang, Beliau –shallallahu ‘alayhi wa sallam–
memilih beberapa sahabat yang ahli di bidangnya
seperti Hamzah bin Abdul Muththalib, Ali bin Abi
Thalib, Khalid bin Walid dan Usamah bin Zaid bin
Tsabit. Dalam urusan dana, kita mengenal Abu Bakar
Ash Shiddiq, Umar bin Khaththab,  Abdurrahman bin
Auf dan Utsman bin Affan, dalam urusan dakwah dan
mengajar, kita mengenal Mush’ab bin Umair, Muadz
bin Jabal dan Abdullah bin Mas’ud. Dan masih banyak
lagi para sahabat lain –radhiyallahu ‘anhum ajma’iin-.
Hakikat Organisasi Islam

Organisasi Islam adalah perantara untuk menyampaikan


dakwah sehingga menjadi lebih terkoordinir secara rapi dan
efektif dalam dampaknya. Sehingga para da’i tidak
mengeluarkan sangat banyak tenaga dan waktu dalam
menyampaikan konten dakwah kepada masyarakat atau
objek dakwah (mad’u). Contoh perantara atau wasilah dalam
berdakwah lainnya adalah : khutbah, kajian, brosur dan
majalah yang dibagi atau dijual, media informasi dan
komunikasi.
bagaimanakah prinsip-prinsip dalam berorganisasi secara Islam?

Di dalam Islam terdapat tiga prinsip yang harus diamalkan


dalam organisasi dalam Islam. Pertama, prinsip ubudiah
(pengabdian diri terhadap Allah), konsep ini meletakkan
setiap kerja yang dilakukan sebagai ibadah yang juga akan
memperoleh ganjaran pahala di akhirat. Tentunya dengan
menghayati prinsip ini, diharap seseorang anggota (ahli)
organisasi akan menjadi ikhlas dalam kerja mereka dan
keikhlasan hati adalah penggerak utama ke arah
kesungguhan bekerja dan peningkatan prestasi.
Kedua, Prinsip Masuliyyah, prinsip ini menuntut
seseorang pegawai dan ahli organisasi, supaya
senantiasa berwaspada dan bertanggung jawab atas
apa yang mereka lakukan atau belanjakan.
Ketiga, Prinsip Itqan, prinsip ini menuntut bekerja
dalam mencapai perkhidmatan dan pengurusan
cemerlang. Setiap anggota dikehendaki mengutamakan
kualiti dan produktivitas di dakam memberi
perkhidmatan. Dalam berorganisasi, sosok pemimpin
memegang peranan yang sangat penting dalam
mengendalikan sebuah organisasi. Baik buruknya
sebuah organisasi tergantung sosok seorang pemimpin.
Pentingnya organisasi

Islam mengajarkan kita untuk memperbanyak bersilaturahmi ke sesama muslim, tetapi


sebenarnya bukan hanya ke sesama muslim saja kita harus menjalin hubungan baik,
Allah SWT mengajarkan kita untuk selalu menjaga hubungan baik juga keseluruh umat
yang lain. Maka dengan berorganisasi kita bisa mendidik dan juga mendewasakan diri.
Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Manusia hidup didunia sangatlah
membutuhkan orang lain, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan
orang lain. Dengan melibatkan diri kita dalam organisasi Islam kita dapat membantu
menyumbangkan buah fikiran dalam sebuah tindakan untuk membangun sebuah
sistem kemasyarakatan yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-sunnah. Dengan begitu
membantu terwujudnya modal insan umat Islam yang benar-benar bertamadun dan
berkualitas yang akan berjuang untuk agama Islam yang Allah ridhai.
sehingga dapat disimpulkan bahwa sangatlah penting kita berinteraksi dengan
manusia lain salah satu caranya dengan berorganisasi. Seperti dalam firman
Allah SWT didalam surah Al-Maidah ayat 2 :“Dan tolong-menolonglah
kamu dalam dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan janganlah
tolong menolong dalam berbuat dosa”.
Dalam membangun organisasi yang Islami haruslah didalamnya terdapat tiga hal yaitu;
keikhlasan, kebersamaan dan pengorbanan.
Kemudian terdapat unsur-unsur yang dapat dijadikan landasan bagi organisasi. Unsur-unsur
tersebut antara lain yaitu
Pendirian
Sikap
perilakurbentuknya budaya organisasi. :

Karakteristik budaya organisasi islam antara lain;


• Bekerja merupakan “ibadah”
• Bekerja dengan azas manfaat dan maslahat
• Bekerja dengan mengoptimalkan kemampuan akal
• Bekerja dengan keyakinan dan optimistic
• Bekerja dengan mensyaratkan adanya sikap tawazun (keberimbangan)
• Bekerja dengan memperhatikan unsur kehalalan dan menghindari unsur haram (yang
dilarang syariah)
Konsep budaya organisasi secara islami yaitu hal yang sangat penting dan harus disadari oleh
sebuah organisasi yang baik dengan kepemimpinan yang baik, harus disertai dan ditanamkan
dengan nilai-nilai yang diyakini oleh setiap elemen organisasi baik atasan maupun bawahan.
Tentu nilai-nilainya adalah keislaman.
Dampak Negati yang didapat jika ikut organisasi karena seseorang
atau hanya ikut-ikutan

Kita bekerja dalam organisasi secara terpaksa


Kita hanya turun kalau ada teman atau seseorang itu
Jika ada masalah dengan seseorang itu maka akan
berdampak dengan organisasi yang diikuti
Terpecahnya komunikasi

Anda mungkin juga menyukai