Anda di halaman 1dari 72

1

1. ALAT PERANGKAI (COUPLER DEVICE)


URAIAN MATERI MODUL-11: ALAT PERANGKAI (COUPLING DEVICE)
KOMPETENSI DASAR :  Mampu Menjelaskan tentang Fungsi Alat Perangkai
 Mampu Menjelaskan tentang Alat Perangkai Mekanik
 Mampu Menjelaskan tentang Alat Perangkai Elektrik
 Mampu Menjelaskan tentang alat Perangkai Penematik
INDIKATOR :  Mengerti dan paham tentangFungsi Alat Perangkai
 Mengerti dan paham tentang Alat Perangkai Mekanik
 Mengerti dan Paham tentang Alat Perangkai Elektrik
 Mengerti dan Paham tentang Perangkai Penematik
PENGALAMAN BELAJAR :  Mengenal tentang Alat Perangkai Mekanil
 Mengenal tentang Alat Perangkai Elektrik
 Mengenal tentang Alat Perangkai Pnematik
MATERI POKOK :  Sistem Alat Perangkai Mekanik manual dan Otomatis
 Sistem Alat Perangkai Elektrik
 Sistem Alat Perangkai Pnematik

2
1. ALAT PERANGKAI (COUPLER DEVICE)
ALAT PERANGKAI (COUPLER DEVICE)

• Alat Perangkai atau Kopler (Coupler Device), merupakan suatu konstruksi yang berfungsi
untuk merangkaikan antara unit-unit kendaraan rel (rolli ng stock) yang satu dengan yang
lain, baik secara Mekanik, Elektrik maupun Pneumatik guna membentuk suatu rangkaian
atau stamformasi kereta api.

• Rangkaian unit sarana kereta api adalah seperti


o Kereta dengan kereta
o Gerbong dengan gerbong

• Rangkaian Kereta Api /Stamformasi Kereta Api (SF KA)


o Lokomotif dengan rangkaian kereta,
o Lokomotif dengan rangkaian gerbong
o Rangkaian KRD (DMU) serta KRL (EMU) , DEMU, MRT, LRT

• Desain kopler ini adalah standar yang hampir sama pentingnya dengan ukuran kereta api,
karena fleksibilitas dan kenyamanan dimaksimalkan ketika semua rolling stock dapat
digabungkan bersama dan dapat bekerja bersama tidak peduli apa urutannya.

3
1. ALAT PERANGKAI (COUPLER DEVICE)
FUNGSI ALAT PERANGKAI
1. Menyambung antara sarana perkeretaapian (kendaraan rel) yang satu dengan sarana
perkeretaapian (kendaraan rel) yang lainnya secara mekanis, elektrik mapun pneumatik
dalam 1 rangkaian (stamformasi) KA sehingga rangkaian KA dapat ditarik atau didorong
secara bersamaan serta dapat dioperasikan dengan aman, oleh karenanya….
2. Alat perangkai ini dikenal juga dengan sebutan nama “Alat Tolak Tarik “
3. Meneruskan beban/gaya tarik dan dorong serta benturan (impact)
4. Menahan kejutan impact dalam arah longitudinal
5. Sebagai sambungan listrik meneruskan arus listrik baik tegangan rendah maupun tegangan
tinggi
6. Sebagai sambungan pneumatis meneruskan aliran udara tekan baik untuk rem maupun
kontrol dan pendorong pintu.

JENIS ALAT PERANGKAI BERDASARKAN FUNGSI


1. Alat Perangkai Mekanik
2. Alat Perangkai Listrik
3. Alat Perangkai Peneumatik

4
1. ALAT PERANGKAI (COUPLER DEVICE)

5
2. ALAT PERANGKAI MEKANIK MANUAL
A. ALAT PERANGKAI MEKANIK
Alat Perangkai mekanik adalah alat perangkai yang meyambungkan, menghubungkan,
menyatukan atau merangkaiankan beberapa unit sarana kerata api secara mekanik menjadi satu
kesatuan rangkaian atau train set.
Berdasarkan cara pemasangannya, maka alat perangkai mekanik terbagi atas :
1. Alat Perangkai Mekanik Manual ( Manual Mechanic Coupler)
2. Alat Perangkai Mekanik Otomatis (Automatic Mechanic Coupler)
Kopler Mekanik otomatis dikenal juga dengan "buckeye coupler" adalah Coupler
knuckle/Coupler AAR yang awalnya disebut Janney coupling karena ditemukan oleh Eli H.
Janney, yang menerima paten pada tahun 1873 (Paten A.S. 138.405).
Alat Perangkai Mekanik Otomatis (Automatic Mechanic Coupler), terdiri atas :
a. Alat Perangkai Mekanik Semi Otomatis (Semi Automatic Mechanic
Coupler)
b. Alat Perangkai Mekanik Otomatis Lengkap (Fully Automatic Mechanic
Coupler)

6
2. ALAT PERANGKAI MEKANIK MANUAL
A.1. ALAT PERANGKAI MEKANIK MANUAL
Adalah alat perangkai proses perangkaian atau penyambungan maupun pelepasan sarana
kereta api secara mekanis dilakukan secara manual dengan bantuan tenaga manusia.
Kopler Mekanik Manual (Mechanic Manual Couplers) dengan sistim sambungan mekanik
secara manual terdiri atas :
1) Alat Perangkai Biasa atau Kait /Ganco (Hook Coupler)
2) Penyangga Dan Rantai (Buffers and chain)
3) Link and pin
4) Albert coupler
5) Miller Hook and Platform
6) Norwegian Coupler/ Lloyd coupler
7) Radial couplers
• Johnston coupler
• bell link-and-pin coupler
• bell-shaped with a circular coupler face
• bell-and-hook coupler
a) ALAT PERANGKAI BIASA/GANCO (HOOK COUPLER)
• Alat perangkai ini dilengkapi dengan rantai pengaman (node keating)
• Kekuatan tarik Alat perangkai biasa ini mempunyai sekitar 8 – 12 ton sehingga dari
sisi operasi dan perawatan sudah tidak effisien dibandingkan kondisi operasi KA saat
ini.
• Alat perangkai ini hanya digunakan pada gerbong-gerbong lama ex peninggalan
Belanda.
7
7
2. ALAT PERANGKAI MEKANIK MANUAL
2. ALAT PERANGKAI MEKANIK MANUAL
2. ALAT PERANGKAI MEKANIK MANUAL
b) ALAT PERANGKAI PENYANGGA DAN RANTAI SAMBUNG (BUFFERS AND CHAIN)
• Alat perangkai Penyangga dan penggandeng rantai (BUFFERS AND CHAIN) dikenal juga
sebagai “perangkai penyangga dan sekrup (buffer and screw coupler), “ perangkai
sekrup (screw coupler)", dan “perangkai Inggris (English couplers)”.
• Alat perangkai penyangga dan rantai sambung ini merupakan alat perangkai sarana
kereta api standar UIC de facto yang digunakan di UE dan Inggris.
• Alat Perangai ini terdiri dari komponen :
o Penyangga (buffer)
o Kait (hook) dan tautan (link) atau sekrup (screw).
• Pada alat perangkai ini, kendaraan rel disambungkan dengan menghubungkan dua kait
secara manual dengan salah satu dari dua tautan (link) yang menggabungkan sekrup
turnbuckle (turnbuckle screw), menarik secara bersamaan dan sedikit menekan pasangan
penyangga, satu kiri dan satu kanan pada setiap headstock.
• ALAT PERANGKAI PERMANEN (DRAW BAR AND SIDE BAR COUPLER DEVICE)
Pada kendaraan rel di Eropa digunakan alat perangkai mekanik Draw Bar atau Hook yang
berfungsi untuk meneruskan gaya tarik dan dua buah side buffer yang terletak disisi kiri
dan kanan ujung kendaraan rel untuk meneruskan gaya dorong dan tumburan antara
kendaraan Rel
• Variant kopler adalah
o Three-link couplings
o Center-buffer-and-chain(s)
o Buffer-and-chain on the narrow gauge

10
2. ALAT PERANGKAI MEKANIK MANUAL

11
2. ALAT PERANGKAI MEKANIK MANUAL

Komponen “Kopler Penyangga Dan


Rantai Sambung” :
1. Penyangga (Buffer)
2. Rantai (chain)
3. Kait Penarik (Towing hook)
4. Kait bebas (Idle hook)
5. Sekrep Pelepas (Releasing screw)
6. Selang/pipa rem (Brake pipe)

Fig. Turnbuckle Fig.Stretching_screw;_spannschraube

12
2. ALAT PERANGKAI MEKANIK MANUAL

13
2. ALAT PERANGKAI MEKANIK MANUAL

Side buffers

Gbr. buffer Gbr. pneumatic buffer


14
2. ALAT PERANGKAI MEKANIK MANUAL

15
2. ALAT PERANGKAI MEKANIK MANUAL
c) ALAT PERANGKAI PENGHUBUNG DAN PEN (LINK AND PIN COUPLER)

Johnston link-and-pin coupler


16
2. ALAT PERANGKAI MEKANIK MANUAL

17
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS
1. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS KNUCKLE BIASA

Alat perangkai semi otomatis (semi automatic coupler) adalah alat perangkai mekanik yang
dapat dirangkaikan secara otomatis mengunci pada waktu dua kendaraan rel dirangkaikan,
namun untuk proses melepaskannya harus dilakukan secara manual dengan menarik
pengungkit untuk melepas pengunci.
Alat Peangkai mekanik semi otomatik dibagi atas :
1) Perangkai/Kopler Mekanik semi otomatis knuckel biasa
a) Perdijk (tampon)
2) Perangkai/Kopler Knuckle Kunci Ketat (Tightlock Coupler)
a) Semi Full Tighlock Coupler
b) Full Tightlock Coupler
c) Rotary Tightlock Coupler

Komponen “Kopler Mekanik Semi otomatik :


1. Kepala Perangkai (Coupler head)
2. Ujung kait berengsel (Knuckel)/Rahang/ragum(Jaw)
3. Pen Engsel (Hinge pin)
4. Lobang Pena Pengunci ( Hole For Locking Pin)

18
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

Gbr. Cara Kerja alat Perangkai Semi Otomatis


19
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

Gbr. Perangkai/Kopler Mekanik semi otomatis Knuckel Biasa

20
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

21
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS
Komponen Rakitan Lengkap
Kopler Mekanik Semi Otomatis
1. Kopler Bodi
2. Knuckle
3. Lock
4. Opener
5. Bottom Lock Lifter
6. Knuckle Pin
7. Top Hole Cap
8. Wear Plate

Gbr. Rakitan (assembling ) Lengkap alat perangkai Semi otomatis

Pada Disain Alat Perangkai terdapat Komponen Draft Gear


Rubber Draft Gear (type JNR)
Tube Draft Gear ( Mechanical spring yang dilengkapi dengan hydraulic untuk menyerap energi
benturan/tabrakan)
22
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

Figure 2. Coupling system assembly.


①Yoke
②Draft gear
③Draft gear carrier
④Follower
⑤Yoke key
⑥ Coupler carrier
⑦Coupler positioning device
⑧Coupler

23
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS
B.1.2. Alat Perangkai Dengan Adaptor Perdijk/Tampon ;
Perdijk (tampon)merupakan adaptor yang dipasang pada alat perangkai mekanik semi otomatis
dengan tujuan agar merangkaikan/mengkombinasikan antara alat perangkai kait (hook ) dengan
alat perangkai mekanik semi otomatis, dimana perdijk adalah bagian betinanya(female)
sedangkan hook adalah b again jantannya (male), sehingga dua sarana pengangkut yang
berbeda jenis alat perangkai tersebut dapat dirangkaikan dan bekerja sebagai satu keutuhan alat
perangkai mekanik.

Gbr. Alat Perangkai Mekanik Semi otomatis dengan Adaptor Perdijk/Taampon

24
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

25
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

Gbr. Rakitan (assembling ) Lengkap alat perangkai Semi otomatis

26
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS
KOMPONEN PENDUKUNG PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

YOKE

27
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS
KOMPONEN PENDUKUNG PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS
DRAFT GEAR

28
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS
KOMPONEN PENDUKUNG PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

29
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS
KOMPONEN PENDUKUNG PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

30
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

Gambar : Terpasang (assembly) Alat Perangkai Mekanik Otomatis

31
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS
2. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS KUNCI KETAT (TIGHTLOCK)
a. Jenis alat perangkai kunci ketat (tightlock coupler, yaitu alat perangkai yang apabila
dirangkaikan akan mengunci dengan kuat dimana tidak ada gerakan relatif arah vertikal
antara knuckle dan bagian yang mengait.
b. Hal ini dapat terjadi karena disebelah kanan dan kiri bagian badan alat perangkai ada bagian
yang menonjol dan disisi lain berbentuk lekukan sehingga bila kedua pasangan
disambungkan akan saling mengunci.
c. Dengan demikian tidak akan terjadi keausan knuckle dan tidak perlu ada penggantian
knuckle.
d. Dalam Pengoperasian KA, pada saat rangkaian KA saat awal ditarik oleh lokomotif tidak
terjadi sentakan atau ketika terjadi perubahan kecepatan (perlambatan/percepatan) maka
pada rangkaian KA tidak terjadi tumburan antar knuckle karena antar dua knuckle tidak
terdapat celah atau gap

32
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS
JENIS-JENIS ALAT PERANGKAI KUNCI KETAT (TIGHTLOCK COUPLER)
1) Semi Full Tighlock Coupler
2) Full Tightlock Coupler
3) Rotary Tightlock Coupler
Penggunaan Tightlock Coupler pada sarana kereta api di Indonesia :
1) Rangkaian Kerta Argo Angrek/Argo Muria/Argo Sindoro
 Tightlock coupler yang digunakan pada rangkaian KA Argo Bromo Anggerek adalah
sejenis dengan Tightlock coupler yang digunakan pada KRL BN-HOLEC dan KKBW
Babaranjang
 Dilengkapi dengan rantai pengaman
 Rangkaian KA Argo Bromo/Argo Sindoro ditarik dengan Lokomotif CC 201/203 yang
menggunakan automatic coupler sehingga bersifat tidak mengunci dan menimbulkan
gerak relatif arah vertikal.
2) KRL BN – HOLEC
 Tightlock coupler yang digunakan pada KRL hanya dapat mengunci bila disambung
dengan KRL yang sejenis. Tipe ticghtlock coupler KRL sesuai dengan pabrik
pembuatnya seperti BN-HOLEC, HITACHI, NIPPON SHARYO
3) KRD
 Tightlock coupler yang digunakan pada KRD hanya dapat disambungkan dengan
KRD dan tidak menggunakan rantai pengaman.
 Dalam keadaan darurat KRD dapat digandengkan dengan lokomotif yang
menggunakan alat perangkai otomatis tetapi tidak bersifat mengunci.
 Ukuran tightlock coupler KRD lebih kecil dibandingkan Tightlock coupler KRL dan
gerbong KKBW
4) Gerbong KKBW Babaranjang

33
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

34
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS
Berdasarkan negara atau pabrik/perusahaan pembuat, maka alat perangkai mekanik terbagi atas
1. Rumania
2. Chekoslavakia
3. India
4. Jepang
5. Henricot
6. Sumitomo
7. Shibata - Sumitomo
8. Allience Coupler
9. ASF Coupler (American Steel Foundries Coupler)
10. Mc Conway & Torley Coupler

35
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS ( ELECTRIC MULTIPLE UNIT)

Pada Rangkaian Electric Multiple Unit (KRL,MRT, LRT), ada dua jenis Coupler yang berbeda :
1. Kopler otomatis (Automatic Coupler) yang terdapat pada kedua ujung kereta kabin pengemudi,
yang memungkinkan menggabungkan antara rangkaian kereta yang satu dengan rangkaian
kereta yang lainnya.
2. Kopler semi permanen (Semi-Permanent Couplers), yang memungkinkan sambungan
permanen antara kereta yang membentuk rangkaian kereta (train set).
Kopler Semi-Otomatis (Semi-Automatic Couplers) dengan sistim penyambungan Mekanis
otomatis, tetapi sistim penyambungan Pneumatik dan Listrik hanya manual.
• Kopler semi-permanen (semi-permanent coupler) dirancang untuk memastikan
sambungan mekanik dan pneumatik permanen antara berbagai kereta yang membentuk
rangkaian.
• Tidak perlu dipisah-pisah kecuali ada keadaan darurat atau saat berada di bengkel
perawatan.
• Baik Penyambungan dan Pelepasan/Pemutusan kopler semi-permanen dilakukan secara
manual, dan harus dilakukan dengan kedua kereta tetap.
• Kopler semi permanen memiliki artikulasi logam-karet yang divulkanisir yang
memungkinkan pergerakan relatif di antara kereta.
• Kopler ini memungkinkan kereta yang dipasangkan untuk menahan tikungan horizontal
dan vertikal, serta gerakan rotasi.
• Salah satu dari dua kopler antara kereta dilengkapi dengan perangkat penyerapan energi
yang menyerap tekanan yang ditransmisikan dari karbon

36
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS ( ELECTRIC MULTIPLE UNIT)

Jenis Alat Perangkai (Coupler) pada EMU/KRL/MRT/LRT

37
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS ( ELECTRIC MULTIPLE UNIT)

semi-permanent coupler

Dellner semi-permanent coupler ZSSK 671


38
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

TIGHTLOC COUPLER KRL BN - HOLEC

39
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

TIGHLOCK COUPLER KRL (AAR Standar H Contour)

40
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

TIGHTLOC COUPLER KRL JR 301

41
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

Automatic Coupler JR 301

42
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

COUPLER SHIBATA- SUMITOMO

ALAT PERANGKAI SHIBATA (SHIBATA COUPLE DEVICE)


• Coupler Shibata (atau Shibata-type) adalah variasi dari coupler Scharfenberg yang
dikembangkan oleh insinyur Japanese Government Railways (JGR) Mamoru
Shibata (ja) pada tahun 1930-an untuk kereta listrik.
• Ini adalah tipe coupler standar untuk semua kereta penumpang di Jepang serta di
kereta komuter dan kereta bawah tanah di Korea Selatan, termasuk kategori
Tightlock Coupler
• Kereta api Shinkansen (kereta peluru) menggunakan variasi penggandeng Shibata
yang dikembangkan oleh Sumitomo Metal Industries pada tahun 1960-an yang
menggunakan pin pengunci ketat berputar, dan yang secara kebetulan memiliki
kemiripan yang lebih dekat dengan penggandeng Scharfenberg daripada
penggandeng Shibata 43
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

Shibata automatic tightlock coupler AAR H Contour

COUPLER SHIBATA- SUMITOMO


44
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

COUPLER SEMI AUTOMATIC PADA GERBONG

45
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

46
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS
4. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS ( ROTARY TIGHTLOCK
COUPLER)
Rotary Tightlock Coupler dan Fixed Tightlock coupler

 Fungsi Rotary Tightlock Coupler adalah agar badan gerbong dalam rangkaian KA dapat
diputar relatif pada sumbu longitudinal (memanjang), ketika pembongkaran muatan
(unloading) di lokasi pembongkaran Rotary Coal Dumper (RCD), sementara gerbong yang
lain masih tetap diatas rel.
 Alat perangkai yang dapat berputar (Rotary Tightlock Coupler) ini akan berpasangan
dengan alat perangkai yang tidak dapat berputar (Fixed Tightlock Coupler) pada gerbong
didepannya.
 Setiap Gerbong mempunyai alat perangkai terdiri dari satu yang Fixed Tightlock Coupler
dan satu yang Rotary Tightlock Coupler .
 Gerbong yang menggunakan Tightlock coupler tidak dilengkapi dengan rantai pengaman

47
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

Rotary coal Dumper

48
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

49
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

50
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

51
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

52
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS
Penyusunan rangkaian kereta api barang yang memakai alat perangkai
putar, misalnya, kereta api Babaranjang:

a. untuk keperluan membongkar muatan batu bara pada instalasi


penumpahan putar (rotary car dumper), kereta api batu bara rangkaian
panjang (Babaranjang) harus terdiri atas gerbong batu bara yang
dilengkapi alat perangkai putar (rotary automatic coupler);

b. susunan rangkaian kereta api angkutan batu bara dengan alat perangkai
putar adalah sebagai berikut.
1) Rangkaian kereta api harus terdiri atas:
 gerbong GB yang menggunakan alat perangkai putar tunggal
(single rotary automatic coupler), yaitu GB yang salah satu ujung
gerbong tersebut dilengkapi dengan alat perangkai yang bisa
berputar dan ujung yang lainnya dilengkapi dengan alat perangkai
tetap (fixed automatic coupler);
 gerbong yang salah satu di antaranya menggunakan gerbong GB
dengan alat perangkai putar ganda (double rotary automatic
coupler), yaitu GB yang kedua ujungnya dilengkapi dengan alat
perangkai putar.

53
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

2) Penempatan gerbong GB dengan alat perangkai putar ganda pada susunan


rangkaian kereta api bergantung pada susunan gerbong GB dengan alat
perangkai putar tunggal, misalnya:

• apabila arah alat perangkai yang dapat berputar pada gerbong GB


dengan alat perangkai putar tunggal disusun ke arah lokomotif penarik,
gerbong GB dengan alat perangkai ganda harus ditempatkan pada
gerbong terakhir sebelum gerbong tata usaha;

• apabila arah alat perangkai yang dapat berputar pada gerbong GB


dengan alat perangkai putar tunggal disusun kearah sebaliknya, gerbong
GB dengan alat perangkai putar ganda harus di tempatkan di belakang
lokomotif penarik. Dengan demikian, setiap alat perangkai yang dapat
berputar akan terangkai dengan alat perangkai tetap;

• apabila pada rangkaian kereta api tersebut terdapat alat perangkai tetap
yang terangkai dengan alat perangkai tetap pada dua gerbong yang
berhubungan, pada saat pembongkaran hubungan rangkaian tersebut
harus dilepas karena dapat menimbulkan kerusakan.

54
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

• sebagai tanda gerbong yang dilengkapi dengan alat perangkai putar, pada
kedua dinding luar ujung gerbong diberi tanda garis kuning tebal dari atas
sampai ke bawah dinding gerbong. Dengan demikian, gerbong yang
dilengkapi dengan alat perangkai putar tunggal pada ujung dinding luar
gerbong yang terdapat alat perangkai putar diberi tanda garis kuning tebal
dan untuk gerbong yang memakai alat perangkai putar ganda diberi tanda
garis kuning tebal pada kedua ujung dinding luar gerbong tersebut (periksa
gambar 10).

• Gerbong GB dengan alat perangkai putar dioperasikan tanpa rantai


pengaman.

55
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

56
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS

EKUATAN ALAT PERANGKAI MEKANIK


1. KEKUATAN TARIK
Kekuatan tarik alat perangkai adalah batas gaya tarik searah sumbu alat perangkai yang bisa
ditampung dengan aman.

No Jenis Kendaraan Beban Kekuatan


gandar Tarik
1 Kereta 14 ton 30 ton
2 Gerbong Batubara 18 t0n 226,8 ton

2. KEKUATAN TEKAN DAN TUMBURAN


Alat perangkai mekanik harus dapat menerima gaya tekan akibat gaya tumburan pada waktu
rangkaian kereta api disusun. Gaya tekan ini lebih besar dari gaya tarik yang biasa diterima
Beberapa nilai kekuatan tekan akibat tumburan (bugging Loaad) adalah

No Jenis Kendaraan Kekuatan Tekan


1 Kendaraan Ringan 50 ton
2 KRD dan KRL 75 ton
3 Lokomotif dan gerbong 100 ton
4 Kendaraan Beban Gandar 200 ton
Besar
57
3. ALAT PERANGKAI MEKANIK SEMI OTOMATIS
 Kopler Mekanik sepenuhnya otomatis (Fully automatic Mechanic Coupler) adalah alat
perangkai sarana kereta api yang dapat berfungsi menyambungkan atau merangkaikan
sekaligus secara mekanis, pneumatik, listrik dan audio video tanpa bantuan tenaga
manusia.
 Penggandengan unit sarana tanpa bantuan batuan manual atau tenaga manusia tersebut
dilakukan pada kecepatan yang disaranakan sebesar 5 km/jam.
 Sambungan listrik dan pneumatik dari kereta dilakukan secara otomatis pada saat yang
sama dengan kopling mekanis.
 Coupler ini memungkinkan kereta yang digabungkan untuk menahan tikungan horizontal
dan vertikal, serta gerakan rotasi.
 Pelepasan kereta juga otomatis. Itu dilakukan dari meja pengemudi, meskipun dalam
keadaan darurat dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan pegangan yang
tidak dapat dipisahkan.
 Kopler otomatis dilengkapi dengan perangkat penyerapan energi yang memendek karena
tumbukan yang kuat, sehingga melindungi rangka kereta .
 Mayoritas kereta api yang dilengkapi dengan jenis kopler ini adalah beberapa
rangkaian, terutama yang digunakan dalam operasi angkutan massal.

58
4. ALAT PERANGKAI MEKANIK FULL OTOMATIS
Ada beberapa desain kopler otomatis penuh yang digunakan di seluruh dunia,
a. Kopler Scharfenberg, berbagai turunan/cangkokkan klaw (knuckle hybrids) seperti
b. kopler Dellner (mirip dengan kopler Scharfenberg dalam penampilan)
c. Tightlock, digunakan di Inggris,
d. Kopler Wedgelock,
e. Kopling BSI ( Bergische Stahl Industrie Coupler, sekarang Faiveley Transport) .

B.2.1. Copler Scharfenberg/Schaku


• Coupler Scharfenberg (Jerman: Scharfenbergkupplung, disingkat Schaku) adalah
jenis sambungan otomatis secara penuh yang umum digunakan.
• Dirancang pada tahun 1903 oleh Karl Scharfenberg di Königsberg, Jerman

59
4. ALAT PERANGKAI MEKANIK FULL OTOMATIS
Prinsip kerja
1. Perangkai Scharfenberg memiliki kerucut yang menonjol dan cangkir yang serasi.
2. Di dalam kerucut ada lingkaran logam kaku yang terhubung ke cakram logam
bermuatan pegas yang berputar dengan lekukan di sisi yang berlawanan.
3. Saat siap untuk berpasangan, pegas memutar disk sehingga lingkaran
diperpanjang dari kerucut. Saat kereta bertemu, lingkaran itu memasuki cangkir di
penggandeng lainnya, berhenti di piringan.
4. Lingkaran kemudian ditekan kembali ke penggandengnya sendiri, menyebabkan
disk berputar sampai takik sejajar dengan lingkaran.
5. Setelah simpai masuk, takik pada cakram kembali ke posisi panjang simpai,
mengunci kopling.
6. Dalam posisi berpasangan, gaya pada simpai dan cakram akan seimbang, yang
berarti bahwa Scharfenberg, tidak seperti banyak skrup lainnya, tidak bergantung
pada kait yang berat untuk tetap terkunci.
7. Silinder udara kecil, yang bekerja pada kepala putar coupler, memastikan
keterlibatan komponen, sehingga tidak perlu menggunakan tenaga untuk
mendapatkan kopling yang baik.
8. Porsi penggabungan kereta penumpang dapat dilakukan dengan kecepatan sangat
rendah (kurang dari 3 km / jam atau 2 mph pada pendekatan terakhir), sehingga
penumpang tidak tersentak.

60
4. ALAT PERANGKAI MEKANIK FULL OTOMATIS
9. Satu masalah dengan coupler adalah sering kali sulit untuk menghubungkannya
dalam bentuk kurva.
10. Kopling terencana biasanya dilakukan di trek datar lurus, sementara ada masalah
saat menyambungkan kereta yang rusak di tempat yang tidak direncanakan

Gambar Scharfenberg Coupler/Schaku Coupler

61
4. ALAT PERANGKAI MEKANIK FULL OTOMATIS
Scharfenberg Coupler 
 Coupler Scharfenberg atau Scharfenbergkupplung atau "Schaku" mungkin merupakan jenis
kopling otomatis yang paling umum digunakan.
 Berasal di Eropa, secara bertahap menyebar dari kereta transit ke kereta layanan penumpang
reguler.
 Di luar Eropa, penggunaannya umumnya terbatas pada sistem angkutan massal.
 Schaku coupler lebih unggul dalam banyak hal daripada coupler AAR (Janney / Knuckle)
karena membuat sambungan listrik dan juga pneumatik serta pemutusan otomatis.
 Tidak ada standar untuk penempatan koneksi elektro-pneumatik ini (beberapa perusahaan rel
meletakkannya di samping sementara yang lain menempatkannya di atas bagian mekanis dari
coupler Schaku).
 Kerugian utama dari coupler Scharfenberg adalah tonase maksimum yang rendah, yang
membuatnya benar-benar tidak cocok untuk operasi pengiriman.
 Silinder udara kecil, yang bekerja pada kepala yang berputar dari coupler, memastikan
keterlibatan coupler Schaku, membuatnya tidak perlu menggunakan kejutan untuk
mendapatkan kopling yang baik.
 Penggabungan atau Penyambungan dengan bagian-bagian dari kereta penumpang dapat
dilakukan dengan kecepatan sangat rendah (kurang dari 2 mph [atau 3,2 km / jam] dalam
pendekatan akhir), sehingga penumpang tidak berdesakan.
 Pabrikan peralatan kereta api seperti Bombardier menawarkan coupler Schaku sebagai opsi
pada sistem angkutan massal dan kereta serta lokomotif penumpang.
 Di Amerika Utara semua kereta Metro Montreal dilengkapi dengan itu, seperti juga sistem
kereta api baru di Denver, Baltimore dan New Jersey. Ini juga digunakan pada kendaraan
kereta api ringan di Minneapolis, Vancouver Skytrain, dan Scarborough RT di Toronto
62
4. ALAT PERANGKAI MEKANIK FULL OTOMATIS
B.2.2. Copler Dellner

Dellner Coupler TCS2010 63


4. ALAT PERANGKAI MEKANIK FULL OTOMATIS
COUPLER DELLNER
 Coupling Dellner buatan Swedia, adalah versi eksklusif dari coupler Scharfenberg,
yang menghubungkan kendaraan, pneumatik, dan elektronik pada saat yang
bersamaan.
 Teknologi D-BOX penyerapan energi yang dipatenkan memungkinkan kopling
dengan kecepatan hingga 15 kilometer per jam (9 mph) tanpa kerusakan struktural,
dan hingga 36 kilometer per jam (22 mph) dengan deformasi tetapi dengan
kendaraan tetap di jalurnya.
 Sistem D-REX yang dipatenkan menyediakan koneksi data Ethernet berkecepatan
tinggi dengan kecepatan 100 Mbit / s.

64
4. ALAT PERANGKAI MEKANIK FULL OTOMATIS
SCHWAB COUPLER
Schwab coupler [nl], dibuat oleh Schwab Verkehrstechnik AG, Schaffhausen, digunakan pada
Stadler Kiss dan SZU Be 510. Ini telah ditawarkan dalam empat versi:
o Penggandeng Schwab (FK-15-12) untuk kereta api pengukur standar dapat ditemukan di
kereta api "Stadler GTW" dan "Stadler FLIRT" dari SBB (GTW dan FLIRT), Thurbo (GTW),
BLS (GTW), Transports Régionaux Neuchâtelois [fr] (FLIRT) dan SOB (FLIRT).
o Schwab coupler (FK-9-6) untuk kereta trem dan metro, antara lain
o Penggandeng Schwab (FK-5.5-4 dan FK-3-2.5) untuk gerbong pengukur sempit
o Penggandeng Schwab (FK-15-10) untuk beberapa unit pengukur standar kompatibel dengan
Scharfenberg tipe 10

Schwab koppeling type FK-15-10


65
5. ALAT PERANGKAI UDARA (PNEUMATIC COUPLER)
B. ALAT PERANGKAI UDARA (PNEUMATIC COUPLER)
PERANGKAT KOPLING SELANG UDARA
• Konektor selang otomatis untuk kendaraan rel, terdiri dari kepala coupler yang disesuaikan
untuk dipasangkan dengan kepala coupler yang sesuai dari kendaraan rel lain.
• Kepala coupler terdiri dari kopling jantan dan betina (male and female) cekung dan cembung,
dan masing-masing sarana kopling tersebut mencakup saluran udara untuk bergabung dengan
saluran udara yang sesuai dari kepala coupler kendaraan rel lain.
• Akhirnya, setidaknya ada satu saluran internal yang menghubungkan saluran udara jantan dan
betina
KONEKTOR SELANG OTOMATIS UNTUK KENDARAAN KERETA API
o Sebuah konektor selang otomatis untuk gerbong kereta api untuk secara otomatis
menghubungkan saluran rem kereta api bersamaan dengan operasi kopler kendaraan rel.
o Konektor selang otomatis tersebut dicirikan dengan cara untuk menunda penguncian dan
penyegelan dengan konektor selang lawan sampai kendaraan rel secara efektif digabungkan
dan menjadi efektif untuk mencegah gasket penyegel dari masing-masing konektor membuat
kontak gesekan satu sama lain selama pergerakannya ke dalam hubungan yang berhadapan
sebelum dikompresi ke dalam ikatan penyegelan dengan cara tersebut.
o Dua konektor selang yang dipasangkan juga dapat dipisahkan secara otomatis saat kendaraan
yang dipasangkan dilepas.
66
5. ALAT PERANGKAI UDARA (PNEUMATIC COUPLER)
STRUKTUR AIR-COUPLING OTOMATIS UNTUK KENDARAAN REL
o Struktur kopling udara otomatis untuk gerbong kereta api disediakan.
o penyatuan sambungan antara kendaraan rel secara otomatis menghasilkan sambungan yang
sesuai dari ekstremitas saluran udara dari kendaraan yang berdekatan.
o Sarana panduan baru disediakan untuk memfasilitasi inter-coupling antara bagian saluran
udara dari masing-masing kendaraan rel.
o Sarana katup penutup dari jenis operasi otomatis juga disediakan.
o Struktur akomodasi disediakan untuk penyesuaian otomatis yang sesuai, baik secara horizontal
maupun vertikal, sebagai respons terhadap pergerakan kendaraan rel.

67
5. ALAT PERANGKAI UDARA (PNEUMATIC COUPLER)
KONEKTOR SALURAN OTOMATIS UNTUK KENDARAAN REL
o Konektor saluran otomatis untuk gerbong kereta api yang berguna untuk menghubungkan
saluran rem udara kendaraan rel secara otomatis pada kopling mekanis kendaraan rel serta
konduktor listrik dan/atau saluran udara lainnya.
o Konektor termasuk kepala pengumpul yang disesuaikan untuk kawin secara universal dengan
kepala pengumpul identik dari kendaraan kereta api lainnya.
o Diposisikan di belakang kepala pengumpul adalah pelat penopang pertama yang dipasang
pada coupler gerbong kereta api.
o Sarana seperti tindakan pegas antara kepala pengumpul dan pelat pendukung untuk
mendorong kepala pengumpul ke posisi maju dan memungkinkan gerakan ke belakang dari
kepala pengumpul baik pada kontak dengan kepala pengumpul kawin atau selama gerakan
gerbong kereta api.
o Sarana penambatan, seperti rantai, disediakan untuk membatasi perjalanan ke depan dari
kepala pengumpul di bawah pengaruh pegas dan memungkinkan gerakan miring dari kepala
pengumpul saat kawin dan selama pergerakan gerbong kereta api.
o Dalam perwujudan yang lebih disukai, rantai dipasang pada salah satu ujungnya ke pelat
penyangga dan ujung lainnya ke pelat penyangga kedua yang ditempelkan pada poros yang
memanjang ke belakang dari kepala pengumpul, poros yang berfungsi untuk mengalirkan
udara di antara gerbong-gerbong kereta api.

68
5. ALAT PERANGKAI UDARA (PNEUMATIC COUPLER)
Alat perangkai pneumatik berfungsi untuk meneruskan udara tekan pada pipa antar kendaraan rel
yang dirangkaikan.
Udara tekan yang diteruskanini dapat berfungsi untuk:
a.Rem udara tekan
b.Penggerak dan Pengatur pintu
c.Penggerak dan Pengatur tangga penumpang
d.Pengatur dan supplay udara

69
6. ALAT PERANGKAI ELEKTRIK (ELECTRIC COUPLER)
B. ALAT PERANGKAI LISTRIK (ELECTRIC COUPLER)

Alat perangkai listrik (Electric Coupler) digunakan untuk transmisi sinyal dan daya pada
kendaraan yang terikat rel.
Perangkai listrik umumnya dilengkapi dengan kopling penyangga pusat otomatis dan
semi-otomatis, yang memungkinkan penyambungan dan pelepasan dua atau lebih unit
tanpa personel servis tambahan "di rel".

Ada dua jenis alat perangkai elektrik, yaitu :


a. Alat Perangkai Catu Daya
Adalah alat perangkai yang berfungsi untuk meneruskan tenaga listrik antar
instalasi listrik pada kendaraan rel. Tenaga listrik ini berfungsi sebagai penggerak
kendaraan pada KRL dan catu daya untuk :
1) Pengkondisiaan udara (AC),
2) Lampu dan Tata cahaya
3) Fan,
4) Motor listrik penggerak pintu,
5) Peralatan audio video
b. Alat perangkai Sistem Pengatur
Adalah alat perangkai elektrik digunakan juga untuk menghubungkan sistem
pengatur (control system) antar kendaraan rel, yaitu :
1) Peralatan multiple unit control pada lokomotif, KRD, KRL
2) Sebagai pengatur audio video sistem pada kereta penumpang. 70
6. ALAT PERANGKAI ELEKTRIK (ELECTRIC COUPLER)

Electric Power Supplay

Junction box
71
RIDE CONTROL
72

Anda mungkin juga menyukai