Anda di halaman 1dari 20

VARIABEL PENELITIAN

PENELITIAN

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG


2021
VARIABEL
Variabel mengandung pengertian ukuran
atau ciri yang dimiliki oleh anggota-
anggota suatu kelompok yang berbeda
dengan yang dimiliki oleh kelompok yang
lain.
Definisi lain mengatakan bahwa variabel
adalah sesuatu yang digunakan sebagai
ciri, sifat atau ukuran yangt dimiliki atau
didapatkan oleh suatu penelitian tentang
sesuatu konsep pengertian tertentu.
misalnya : umur, jenis kelamin,
pendidikan, status perkawinan, pekerjaan,
pengetahuan, pendapatan,penyakit dsb.
Berdasarkan hubungan fungsional antara
variabel-variabel satu dengan yang
lainnya, variabel dibedakan menjadi dua
yaitu :
1. Variabel tergantung, akibat, terpengaruh
atau variabel dependent.
2. Variabel bebas, sebab, mempengaruhi
atau variabel independent.
Disebut variabel tergantung atau dependent
karena variabel ini dipengaruhi oleh
veriabel independent.
Misalnya variabel jenis pekerjaan
(dependent) dipengaruhi oleh variabel
pendidikan (independent), variabel
pendapatan (dependent) dipengaruhi oleh
pekerjaan (independent variabel) dsb.
Pengukuran variabel :
Berdasarkan kriterianya, variabel
dikelompokkan menajadi 4 kelas atau
kelompok, pengolomokan ini berdasarkan
kepada skala pengukuran variabel
tersebuit yaitu:
a). Skala nominal
b). Skala ordinal
c). Skala interval
d). Skala ratio
1. Skala nominal, adalah suatu himpunan
yang terdiri dari anggota-anggota yang
mempunyai kesamaan tiap anggotanya,
memiliki perbedaan dari anggota
himpunan yang lain(sederajat).
Misalnya; jenis kelamin, dibedakan antara
laki-laki dan perempuan, pekerjaan
dapat dibedakan petani, pegawai, dan
pedagang. Suku bangsa dapat
dibedakan antara jawa, sunda, batak,
ambon dsb
Pada skala nominal, kita menghtung
banyaknya subyek dari setiap kategori
gejala,
Misalnya :
 Jumlah wanita dan pria masing-masing
sekian orang.
 Jumlah pegawai dan bukan pegawai
sekian orang dsb
2. Skala ordinal, adalah himpunan yang
beranggotakan menurut rangking,
urutan, pangkat, atau jabatan.(tingkat)
Dalam skala oridinal tiap himpunan tidak
hanya dikategorikan kepada persamaan
atau perbedaan dengan himpunan yang
lain, tetapi juga berangkat dari
pernyataan lebih besar atau lebih kecil.
Misalnya ; variabel pendidikan dikategorikan
SD, SLP dan SLA. Variabel pendapatan
dikategorikan tinggi, sedang, dan rendah
variabel umur dikategorikan anak-anak,
muda dan tua dsb
3. Skala interval, seperti pada skala ordinal,
tetapi himpunan tersebut dapat
memberikan nilai interval atau jarak
antara urutan kelas yang bersangkutan.
Kelebihan dari skala ini adalah bahwa jarak
nomor yang sama menunjukkan juga
jarak yang sama dari pada sifat yang
diukur.
Contoh :
a b c d e
1 2 3 4 5
Interval a sampai d adalah 4 – 1 = 3
Interval d dan e adalah 5 – 4 = 1
Dalam hal ini tiap anggota dalam kelas
mempunyai persamaan nilai interval.
Contoh lain ; tentang skala pengukuran
suhu dengan fahrenhit dan celsius,
dimana masing-masing mampunyai aturan
skala yang berdeda letak dan jaraknya,
meskipun masing-masing memulainya dari
nol (0)
Contoh lain; adalah skala waktu tahun
Masehi dan tahun Hijrah, dimana masing-
masing mulai dari 1
4. Skala rasio adalah variabel yang
mempunyai perbandingan yang sama,
lebih besar atau lebih kecil. Variabel
seperti panjang, berat dan angka
agregasi adalah variabel ratio.
Misalnya apabila 1 karung beras beratnya 1
kwintal, maka 5 karung beras keratnya 5
kwintal.
HIPOTESIS
Hasil suatu penelitian pada hakekatnya adalah
suatu jawaban atas pertanyaan penelitian yang
telah dirumuskan didalam perencanaan
penelitian.
Untuk mengarahkan kengarahkan kepada hasil
penelitian ini maka didalam perencanaan
penelitian perlu dirumuskan jawaban
sementara dari penelitian ini.
Jadi hipotesis didalam suatu penelitian berarti
jawaban sementara penelitian, patokan duga,
atau dalil sementara yang sebenarnya akan
dibuktikan dalam penelitian tersebut.
Setelah melalui pembuktian dari hasil
penelitian, maka hipotesis ini dapat benar
atau salah, dapat diterima atau ditolak
Kesimpulan yang diperoleh dari pembuktian
atau analisis data dalam menguji rumusan
jawaban sementara atau hipotesis itulah
hasil akhir suatu penelitian
Hasil pembuktian hiposis atau hasil akhir
penelitian ini juga sering disebut THESIS
Hipotesis ditarik dari serangkaian fakta yang
muncul sehubungan dengan masalah yang
diteliti.
Dari fakta dirumuskan hubungan antara satu
dengan yang lain dan membentuk suatu
konsep, yang merupakan abstraksi dari
hubungan antara berbagai fakta.
Hipotesis sangat penting bagi suatu
penelitian karena dengan hipotesis ini
maka penelitian diarahkan.
Hipotesis dapat membimbing (mengarahkan)
dalam pengumpulan fakta.
Secara garis besar hipotesis dalam
penelitian mempunyai peranan sebagai
berikut :
1. Memberikan batasan dan memperkecil
jangkauan penelitian.
2. Memfokuskan perhatian dalam rangka
pengumpulan data
3. Sebagai panduan dalam pengujian serta
penyesuaian dengan fakta atau data.
4. Membantu mengarahkan dalam
mengidentifikasi variabel-variabel yang
akan diteliti (diamati).
Dari Hipotesis peneliti menarik kesimpulan
dalam bentuk yang masih sementara dan
harus dibuktikan kebenarannya (hipotesis)
sebagai titik tolak atau arah daripada
pelaksanaan penelitian
Memperoleh fakta untuk perumusan
hipotesis dapat dilakukan antara lain
dengan :
1. Memperoleh sendiri dari sumber aslinya,
yaitu dari pengalaman langsung
dilapangan, Rumah sakit, puskesmas atau
laboratorium. Dalam pengumpulan fakta
ini kita tidak berusaha untuk melakukan
perubahan atau penafsiran dari keaslian
fakta yang diperoleh.
2. Fakta yang diidentifikasi dengan cara
menggambarkan atau menafsirkannya
dari sumber yang asli, tetapi masih berada
ditangan orang yang mengidentifikasi
tersebut, sehingga masih dalam bentuk
yang asli.
3. Fak yang diperoleh dari orang yang
mengidentifikasi dengan jalan
menyusunnya dalam bentuk penalaran
abstrak, yang sudah merupakan simbol
berfikir sebagai generalisasi dari
hubungan antara berbagai fakta atau
variabel.
Ciri-ciri suatu hipotesis antara lain sebagai
berikut :
1. Hipotesis hanya dinyatakan dalam
bentuk pernyataan (stetement), bukan
dalam bentuk kalimat tanya.
2. Hipotesis harus tumbuh dari ilmu
pengetahuan yang diteliti. Hal ini berarti
bahwa hendaknya berkaitan dengan
lapangan ilmu pengetahuan yang
sedang atau akan diteliti.
3. Hipotesis harus dapat diuji. Hal ini berarti
bahwa suatu hipotesis harus mengandung
atau terdiri dari variabel-variabel yang
dapat diukurdan dapat dibanding-
bandingkan . Hipotesis yang tidak jelas
pengukuran variabelnya akan sulit
mencapai hasil yang obyektif.
4. Hipotesis harus sederhana dan terbatas.
Artinya hipotesis yang tidak menimbulkan
perbedaan-perbedaan pengertian, serta
tidak terlalu luas sifatnya.

Anda mungkin juga menyukai