Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 2

1. Danang Aditya P (C1018009)


2. Dian Yulia Sari (C1018010)
3. Dinda Khusnul M (C1018011)
4. Fatmawati (C1018015)
5. Fina Nazhatina A (C1018016)
6. Fitria Saphira K (C1018018)
7. Gina Sonia (C1018019)
8. Iqbal Wahyu P (C1018022)
INJEKSI INTRAVENA
PEMBERIAN OBAT MELALUI
INTRAVENA
Pemberian obat dengan cara
memasukkan obat ke dalam pembuluh
darah vena dengan menggunakan spuit.
Sedangkan pembuluh darah vena adalah
pembuluh darah yang menghantarkan
darah ke jantung.
Dapat dilakukan pada (indikasi)
1. Pasien yang membutuhkan, agar obat yang
diberikan dapat diberikan dengan cepat
2. Pasien yang terus menerus muntah-muntah
3. Pasien yang tidak di perkenankan
memasukkan apapun juga lewat mulut
4. Sesak nafas
5. Epilepsi atau kejang-kejang
Tujuan injeksi

a. Untuk memperoleh reaksi obat


yang cepat diabsorpsi dari pada
dengan injeksi parenteral
b. Untuk menghindari terjadinya
kerusakan jaringan
c. Untuk memasukkan obat dalam
jumlah yang lebih besar
Lokasi Injeksi
• Pada lengan (vena basilikadan
vena sefalika)
• Pada tungkai (vena saphenosus)
• Pada kepala (vena frontalis atau
vena temporalis)
• Pada leher (vena jugularis)
Macam-macam pemberian obat
melalui intravena
1. Pemberian obat melalui intravena (secara langsung)
Cara pemberian obat melalui vena secara langsung diantaranya
vena basilika dan vena sefalika (lengan), vena saphenosus
(tungkai), vena jugularis (leher), vena frontalis/temporalis
(kepala), yang bertujuan agar reaksi cepat dan langsung masuk
pada pembuluh darah.
2. Pemberian obat melalui intravena (secara tidak langsung)
Merupakan cara pemberian obat dengan menambahkan atau
memasukkan obat kedalam media (wadah atau selang), yang
bertujuan untuk meminimalkan efek samping dan
mempertahankan kadar terapetik dalam darah.
Kelebihan dan Kekurangan
Injeksi Intravena
1. Kelebihan
• Obat yang diberikan melalui jalur intravena sangat cepat bereaksi
karena obat tersebut langsung masuk ke dalam sirkulasi darah
2. Kekurangan
• Inflamasi (bengkak,nyeri,demam) dan infeksi dilokasi pemasangan
infus
• Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini
akan digunakan untuk pemasangan fisula arteri-vena pada
tindakan hemodialisis (cuci darah)
• Obat-obatan yang berpotensi iritasi terhadap pembuluh vena kecil
yang aliran darahnya lambat misalnya pembuluh darah vena di
tungkai dan kaki
Prosedur Injeksi Intravena (secara langsung)
Persiapan alat :
• Buku catatan pemberian obat atau kartu obat
• Kapas alkohol
• Sarung tangan
• Obat yang sesuai
• Spuit 2ml-5ml
• Bak spuit
• Bak obat
• Plaster
• Perlak pengalas
• Tourniquet
• Kasa steril (bila perlu)
Prosedur Kerja :
• Cuci tangan
• Atur klien pada posisi yang nyaman
• Pasang perlak pengalas
• Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
• Pasang tourniquet
• Pilih area penusukkan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan atau rasa
gatal. Menghindari gangguan absorpsi obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan
• Pakai sarung tangan
• Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol
• Buka tutup jarum
• Tarik kulit kebawah lebih 2,5cm dibawah area penusukan dengan tangan non
dominan. Membuat kulit lebih kencang dan vena tidak bergeser, memudahkan
penusukan
• Pegang jarum pada posisi 30 derajat, sejajar vena yang akan ditusuk secara
perlahan
• Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke dalam vena
• Lakukan aspirasi dengan tangan dominan menahan barel dari spuit dan tangan
dominan menarik plunger
• Observasi adanya darah dalam spuit
• Jika ada darah, lepaskan tourniquet dan masukkan obat
perlahan-lahan
• Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat
dimasukkan (30 derajat), sambil melakukan penekanan dengan
menggunakan kapas alkohol pada area penusukan
• Tutup area penusukkan dengan menggunakan kassa steril yang
diberi betadin
• Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan
• Buka sarung tangan
• Cuci tangan
• Dokumentasi tndakan yang telah dilakukan
Prosedur Injeksi Intravena
(tidak langsung)

a. Pemberian obat melalui wadah intravena


Persiapan alat :
• Spuit dan jarum sesuai dengan ukuran
• Obat dalam tempatnya
• Wadah cairan (kantong atau botol)kapas alkohol

Prosedur kerja :
• Cuci tangan
• Ambil obat dan masukkan kedalam spuit
• Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantong
• Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran
• Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga menembus
bagian tengah dan masukan obat perlahan-lahan kedalam kantong atau wadah
cairan
• Setelah selesai, tarik spuit dan campur larutan dengan membalikan kantong
cairan secara perlahan-lahan dari satu ujung ke ujung yang lain
• Cuci tangan
• Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu dan dosis pemberian obat

b. Pemberian obat melalui selang intravena


Persiapan alat :
• Spuit dan jarum yang sesuai dengan ukuran
• Obat dalam tempatnya
• Selang intravena
• Kapas alkohol

Prosedur kerja :
• Cuci tangan
• Ambil obat dam masukkan kedalam spuit
• Cari tempat penyuntikan obat pada daerah selang intravena
• Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran
• Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga
menembus bagian tengah dan masukkan obat secara perlahan-
lahan kedalam selang intravena
• Setelah selesai tarik spuit
• Periksa kecepatan infus dan observasi reaksi obat
• Cuci tangan
• Catat obat yang telah diberikan dan dosisnya
Daftar Pustaka
• Priharjo, Robert. 1995. Teknik Dasar Pemberian Obat Bagi
Perawat. Jakarta : EGC
• Bouwhuizen, M. 1991. Ilmu Keperawatan. Jakarta : EGC
• Hidayat, A. Aziz Alimul. Uliyah, Musrifatul. 2008
Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Jakarta : Salemba Medika
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai