Anda di halaman 1dari 14

FELINE PANLEUKOPENIA 1-10-2020

Fakhrurrazi
SINONIM

Feline panleukopenia = Feline


infectious Enteritis.
Etiologi (Agen Penyebab)

• Feline parvovirus
• Tergolong : Virus DNA (famili
Parvoviridae)
PENULARAN VIRUS
• Melalui produk sekresi dan eksresi kucing seperti feses,
urin, cairan muntah, air liur (saliva)
• Pada fase akut virus dapat bertahan pada feses kucing
selama 6 minggu setelah masa penyembuhan.
• Pada induk kucing bunting virus akan menular secara
intraplacental
• Menginfeksi embrio atau janin yang sedang berkembang
secara cepat sehingga dapat menyebabkan kematian
pada embrio, mumifikasi, abortus atau still birth ( lahir
tetapi mati).
• Infeksi pada saat kelahiran akan menyebabkan kerusakan
pada bagian otak sehingga memicu gangguan sistem
syaraf pusat yang berakibat adanya inkordinasi dan
berujung kematian.
PATOGENESA
• Virus masuk melalui mulut atau hidung yang menyebabkan
keradangan pada bagian saluran pencernaan (gastrointestinal).
• Pada saluran pencernaan (intestinum/ usus halus) virus
menyebabkan ulser yang memicu adanya diare, diare yang
berlebihan akan menyebabkan cairan yang kaya akan elektrolit
akan terbuang dan mengakibatkan dehidrasi, akibat kekebalan
tubuh berkurang infeksi sekunder bakteri akan muncul.
• kemudian menuju limfoglandula pada bagian tonsil dan
tenggorokan setelah itu virus akan menghancurkan sel-sel yang
aktif melakukan pembelahan pada sel-sel sumsum tulang,
jaringan limfoid, epitel usus dan retina
• Virus akan menekan produksi sel darah putih yang ada pada
sumsum tulang sehingga jumlah seluruh sel darah putih
berkurang, karena itulah penyakit ini dinamakan panleukopenia.
GEJALA PENYAKIT
• Panleukopenia berlangsung secara akut. Kucing yang
terinfeksi kebanyakan berusia muda (dibawah 1 tahun).
• Gejala klinis yang terlihat : demam, nafsu makan
berkurang, lesu, gejala muntah akan terlihat 1-2 hari
setelah adanya demam.
• Diare merupakan gejala yang tampak terakhir, muntah
dan diare terjadi secara teratur, diare dapat disertai
dengan darah.
• Dehidrasi parah akan terus berlangsung selama periode
infeksi walaupun kucing meminum cairan dalam jumlah
banyak.
• Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya depresi,
dehidrasi dan terkadang adanya rasa sakit dibagian
perut.
• Pada anak kucing yang terinfeksi panleukopenia akan
mengalami kematian dalam waktu 24 jam setelah timbul
gejala
DIAGNOSA PENYAKIT

• Pada pemeriksaan darah,


terjadi penurunan jumlah
leukosit.
• Tes kit – Deteksi antigen
parvovirus
• Hasil positif akan di
tunjukan pada test kit
dengan adanya dua garis
pada alat pemeriksaan.
DIAGNOSA PENUNJANG

• Tes feses dengan menggunakan ELISA kit khusus


• Penggunaan ELISA kit tidak boleh dilakukan setelah 5-12
hari paska vaksinasi panleukopenia virus karena akan
menunjukkan hasil positif palsu.
• Isolasi virus, tes Polimerase Chain Reaction (PCR) dan
pengukuran tingkat antibodi merupakan tes yang
potensial untuk melihat adanya infeksi ini.
• Semua anak kucing yang menderita demam, kehilangan
indera perasa, diare yang disertai atau tidak disertai
muntah
• Umumnya jumlah sel darah putih sangat sedikit karena
virus ini menyerang sumsum tulang yang memproduksi sel
darah putih.
DIFFERENSIAL DIAGNOSA

• Salmonellosis
• Feline Leukemia Virus
• Feline Immunodeficiency Virus
PERUBAHAN PATALOGI ANATOMIS
• Terjadi udema dan nekrosa pada thymus dan limfoglandula
mesenterika.
• Sumsum tulang akan terlihat agak cair dan berlemak.
• Dinding usus besar akan terlihat bengkak dan menebal serta
terdapat akumulasi gas.
• Permukaan usus besar yang terinfeksi akan terlihat hiperemia
dan terlihat adanya haemoragi ptechie atau echimosa.
• Hati, ginjal, dan limpa akan terlihat membengkak.
• Secara histologi kripta usus mengalami dilatasi disertai
keberadaan sel-sel debris yang terdiri dari sel-sel epitel yang
telah nekrosa.
• Vili usus akan terlihat tumpul dan bersatu. Selain itu terlihat
adanya degenerasi hepatosit hati dan sel epitel pada tubulus
renalis.
• Badan inklusi intranukleus eosinofilik terlihat pada jaringan
tempat virus mengalami replikasi.
PENCEGAHAN

• Tindakan vaksinasi
• Vaksinasi tidak dapat dilakukan pada
kucing yang sedang bunting, mengalami
imunosupresi dan sakit
• Vaksinasi tidak dapat dilakukan pada
kucing umur dibawah 4 mingu.
• Kucing divaksinasi pada umur 8-10 minggu
kemudian diulang pada usia 12-14 minggu,
dan kemudian diulang setiap tahun sekali.
PENANGGANAN

• Segera menghubungi dokter hewan untuk


mendapatkan penanganan dengan cepat,
• Apabila kucing telah didiagnosa mengalami
panleukopenia, pemilik dianjurkan
melakukan disinfeksi kandang hewan dengan
menggunakan larutan TH4 atau dengan
menggunakan larutan Natrium Hipoklorit
(NaOCL),
• Populasi kucing harus diberi tambahan
vitamin dan nutrisi agar stamina tetap terjaga
PENGOBATAN
• Beri Ringer laktat
• Pemberian antibiotik seperti Amoxycillin 7 mg/kg
bb im, Gentamisin 2 mg/kg bb im dan
Ciprofloxacin 10 mg/kg bb po. Pemberian
antibiotik juga disertai dengan pemberian
antihistamin berupa Diphenhydramine 5
mg/kucing im dan CTM po untuk mencegah
kejadian alergi akibat antibiotik.
• Pemberian multivitamin seperti Hematopan®,
vitamin ADE, dan Calcipet® dilakukan sebagai
terapi supportif.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai