1. An interpersonal approach
Menitik beratkan pada pentinga perspektif mengenai dimensi perawatan yang
terkordinasi dengan kondisi menjelang akhir hayat
Model komunikasi ini masih belum banyak di fahami karena berkaitan dengan
kompetensi individu yang malakukan komunikasi
Komunikasi ini juga didasarkan pada pengalaman tentang hidup dan kematian
sehingga membentuk pemahaman pada diri seseorang.
A social constraction approach
Berita buruk adalah setiap informasi yang merugikan dan berpotensi serius untuk
merugikan individu terhadap pandangan terhadap dirinya dan atau masa
depannya dan atau menempatkan mereka pada situasi akan perasaan tidak adanya
harapan , putus asa, ancaman terhadap kesejahteraan mental atau fisik seseorang
berisiko mengganggu kemapanan atau daman suatu pesan diberikan
menimbulkan kesempatan yang sempit bagi individu dalam hidupnya
Faktor penghalang komunikasi yang efektif
Faktor penting :
attitude penyampai berita,
informasi yang jelas, privasi dan
kemampuan penyampai berita,
6 langkah Menyampaikan berita buruk
1. Persiapan
Persiapkan diri dgn informasi klinis yang relevan dengan berita yang akan
disampaikan ( rekam medis, lab, dll penunjang )
Aturlah waktu yang tepat dan tempat yang privasi dan nyaman (tdk ada
gangguan staf medis dan telp )
Jika perlu anggota keluarga dapat hadir , perkenaklan diri kepada setiap yang
hadir dan tanyan nama da hubungan dengan pasien
Latihlan mental dan emosi dalam menyampaikan berita buruk, tulis kata-kata
spesifik jika perlu untuk kata yang akan disampaikan atau kata kata yang tidak
boleh muncul saat komunikasi
2. Menanyakan apa yang pasien tahu tentang penyakitnya
Seperti : “ apakah ini kanker ?”, “ apakah saya sekarat ?”, “ apa
yang akan terjadi pada saya ?”
Kata kunci :
Temukan persepsi pasien yang membuat pasien bertanya demikian
Setelah memperhatikan respon, ulangi pertanyaan pasien bila perlu
dengan menanyakan jika ada alas an lain yang menyebabkan
pertanyaan itu muncul
Jika pasien tidak memberikan alasan atau mengganti subjek
pembicaraan
Bisa ditanyakan” anda bertanya tentang diagnosa, itukan
yang ingin anda bicarakan dengan saya? “ bila pasien berkata
“tidak” maka tidak perlu diperpanjang
Jika pasien memberikan beberapa alasan
Pastikan pemikiran pasien benar
Rangsang pasien untuk mengungkapkan emosinya dan berikan
support dengan tepat
Berikan kesempatan pasien untuk mengungkapkan pemikiran
tentang kedaannya
Jawab pertanyaan secara realistic dan hindari memberikan tentang
keyakinan dan harapan palsu
Collusion
Point penting
Srategi Untuk mengatasi kemarahan :
Ketahui tentang kemarahan ,” anda terlihat sangat marah” yang dapat berakibat pada
peningkatan kemarahan pasien sesaat, khusus pada kasus kemarahan yang tidak pada
tempatnya
Menggali pasien untuk menjelaskan penyebab kemarahannya “dapatkah anda menolong
saya untuk menjelaskan kenapa anda marah”
Dengarkan cerita mereka untuk mengali sebanyak mungkin informasi yang
dibutuhkan
Coba untuk tidak bertahan walaupun kemarahan terlihat tidak tepat
Fokus pada stress atau perasaan individu
Hindari Meminta maaf karena tidak ada yang perlu dimaafkan terkait dengan
kesalahan ataupun tanggung jawab dari petugas kesehatan
Jelaskan situasi denga jelas
Jika memungkinkan negosiasi solusi yang dapat diterima
Eksplore filling
Point penting
Rekognisi/menyimpulkan verbal non verbal
Pengetahuan “ saya dapat melihat kalau anda cemas “
Ijin “ tidak mengapa kalau anda cemas “
Pemahaman “saya ingin mengetahui apa yang membuat anda cemas”
Penerimaan empati, “anda cemas karena ….”
Pengkajian, penderitaan dan efek kecemasan
Perubahan , menghilangkan stress, pengobatan dll
Pasien yang tidak mau bicara
Denial muncul ketika pasien melihat kedalam dirinya tentang prognosis penyakit
yang dideritanya.
Mrupakan coping mekanisme untuk mempertahankan dirinya terhadap distress
dapat menimbulkan disorganisasi secara psikologi
Point penting untuk mengeksplorasi denial:
Saat ini ; “bagaimana perasaan anda saat ini ?“
Lampau : “pernahkan anda berfikir suatu saan sesuatu tidak bekerja sesuai denga
yang seharusnya ?”
Masa depan : “apa yang anda lihat tentang penyakit anda dimasa depan ?”
Ekspektasi yang tidak realistik
Ketika pasien muali menjadi tidak realistic terhadap kepercayaannya tentang hasil
yang mungkin didapatkan dari pengobatan terhadap penyakit atau prognosis
dapat disebabkan beberapa hal :
Mereka tidak benar-benar mandapatkan informasi yang lengkap
Salah pemahaman terhadap informasi yang diterima
Klarifikasi bukan hal yang dapat dilakukan karena tidak ada kesempatan yang
baik
Mereka kehilangan harapan yang dapat disebabkan oleh pemahan yang salah
ketika menerima berita buruk
Mereka benar-benar denial, yang biasanya merupakan mekanisme pertahanan
yang efektif
Point penting
Gunakan gejala yang ada di pasien untuk mengeksplorasi persepsi mereka
terhadap situasi “ anda mengatakan bahwa anda sering merasakan lebih sakit ?” “
apa yang anda pikirkan mengenai penyebab masalah
Perlahan tentang kepercayaan yang tidak realistic dengan mengkonfrintasi cerita
yang tidak konsisten
Perhatikan kecemasan pasien terhadap hasil yang mungkin didapatkan .
Kecemasan biasanya menggambarkan situasi penolakan yang tidak utuh dan
pasien dengan sendirinya dapat melihat scenario yang realistic
Pertahankan informasi tentang sakit dan kebutuhan untuk mendapatkan informasi
berita buruk atau keadaan yang benar benar denial
Komunikasi pada pasien dimensia
Demensia merupakan salah satu jenis gangguan yang terjadi pada otak, penyakit
progresif yang masuk ke dalam gangguan mental organik, dimana ketika seseorang
terkena penyakit demensia akan sangat mempengaruhi cara berfikir, dan mengingat
sesuatu yang pernah dilaluinya.
Sel- sel otak pada penderita demensia memang akan mengalami penurunan, hingga
pada akhirnya akan mengalami kerusakan yang cukup parah. hal tersebut akan sangat
mempengaruhi, pemahaman, cara bicara, penilaian, bahkan dengan pribadi diri mereka
sendiri.
Penyakit demensia sendiri merupakan jenis penyakit yang paling umum di derita, dan
belum diketahui secara khusus untuk jenis penyakit yang satu ini, adapun beberapa
proses degenerasi yang juga progresif cukup mempengaruhinya. Penyakit demensia
memang secara umum dipicu dari adanya gangguan stroke dan juga gangguan
serebrovaskular yang bisa menyebabkan kerusakan otak semakin parah.
12 aturan komunikasi dg dimensia