Anda di halaman 1dari 34

DINAS PMD PROMAL

PERAN DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


DALAM UPAYA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
Ir. ISMAIL USEMAHU, MT
1
DASAR HUKUM
01 Undang – Undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi,
02
03
DASAR HUKUM
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat,
Permendagri No. 54 Tahun 2007 Pedoman Pembentukan Kelompok Kerja Operasional Pembinaan
04 Pos Pelayanan Terpadu.
Permendesa No. 7 Tahun 2021 Prioritas Penggunaan Dana Desa, Publikasi dan pelaporan serta
05 Pembinaan, Pemantauan dan Evaluasi Prioritas Dana Desa Tahun 2021

06 Permenkeu Nomor 222 /PMK.07 /2020 Tentang Pengelolaan Dana Desa

Surat Keputusan Gubernur MalukuNomor 90.C Tahun 2019 Tentang Tim Teknis dan Tim
07 Koordinasi Percepatan Pencegahan Stunting Terintegrasi Provinsi Maluku tahun 2019-
2024 Keputusan Gubernur Maluku No. 310 Tahun 2019 Tentang Pembentukan Tim
Surat
08 Panellis Penilai Kinerja Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan Konvergensi Intervensi
Penurunan Stunting Terintegrasi di Provinsi Maluku
RENCANA PEMBANGUNAN UNTUK KONVERGENSI STUNTING 2021

HAKEKAT DAN TUJUAN PEMBANGUNAN DESA

Meningkatkan KUALITAS
HIDUP Manusia
01 Peningkatan Pelayanan
Dasar

Meningkatkan PELAYANAN 02 Pembangunan dan


Pengembangan Sarana dan
PUBLIK di Desa Prasarana Desa

MELALUI
03 Pengembangan Potensi
Penanggulangan Ekonomi Lokal di Desa

PEMBANGUNAN DESA KEMISKINAN

04 Pemanfaatan SDA dan


Lingkungan Hidup berkelanjutan
Menjadikan Masyarakat Desa
Sebagai SUBJEK PEMBANGUNAN

3
s

PENANGANAN STUNTING TAHUN 2018 - 2021


SECARA NASIONAL

2018 2019 2020 2021


Memaksimalk Memperluas Memperluas
an program Memperluas program program
pelaksanaan dan kegiatan dan kegiatan dan kegiatan
program nasional nasional yang ada nasional
terkait stunting yang ada ke ke 390 Kab/Kota yang ada ke
di 100 Kab/Kota 160 untuk koordinasi dan 514
untuk koordinasi Kab/Kota pelaksanaan dari Kab/Kota
dan pelaksanaan untuk koordinasi dan pilar penanganan untuk
dari pilar pelaksanaan dari stunting koordinasi dan
penanganan pilar penanganan pelaksanaan dari
Stunting stunting pilar penanganan
stunting
4
LOKUS STUNTING DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Kab. SBT
Piru
Namlea P. SERAM Bula
Masohi PROV. PAPUA BARAT
P. B U R U
P. SAPARUA
Ambon P. NUSALAUT
P. HARUKU
P. AMBON
Namrole KEP. GORONG

KEP. BANDA
Kota Ambon
KEP. WATUBELA
Kab. Kab Kep.
Malteng Aru

Kab. SBB KEP. KEI


Kab. Malra KEP. TAYANDU
Tual

Langgur
Dobo

KEP. ARU

Kab. MBD
P. DAMAR
P. LARAT

P. ROMANG

KEP. BABAR P. YAMDENA


P. WETAR
P. KISAR Saumlaki
Tiakur P. MOA
P. SERMATA
P. LETI P. LAKOR P. ADAUT

TIMOR LESTE
PERSENTASE ANGKA STUNTING DI PROVINSI MALUKU

KODE KAB/KOTA DATA STUNTING


KAB/KOTA
2018 2019 2020
8101 Kepulauan Tanimbar 20,8 15,8 15,2
8102 Maluku Tenggara 31,4 27,7 19,8
8103 Maluku Tengah 17,8 14,8 15,9
8104 Buru 25,2 6,8 6,1
8105 Kepulauan Aru 28,5 30,4 25,7
8106 Seram Bagian Barat 24,4 15,2 14,6
8107 Seram Bagian Timur 4,3 21 19,7
8108 Maluku Barat Daya 31,6 33 22,6
8109 Buru Selatan 25,4 27,7 4,0
8171 Ambon 22,0 8,9 3,6
8172 Tual 26,5 15,6 28,25
81 MALUKU 22,9 18,9 15,1
Sumber Data :
2017 : Data PSG
2018 : Data e-PPGBM (belum Semua Kab/Kota data)
2019 : Penginputan Data 25%
2020 : Penginputan Data 31.3%
LOKASI INTERVENSI PENURUNAN STUNTING DI
KABUPATEN BURU SELATAN TAHUN 2021
NO. PUSKESMAS DESA JUMLAH STUNTING
1 NAMROLE WAMKANA 5
2 NAMROLE WAINALUT 8
3 OKI BARU LEKU 7
4 EWIRI TIFU 4
5 EWIRI WAEMALA 11
6 WAEKATIN MANGESWAEN 13
7 WAEKATIN FAKAL 11
8 WAEKATIN WAERAMAN 18
9 BILORO WAEKEKA 13
10 NANALI NANALI 30
11 BALPETU BALPETU 9
12 BILORO BILORO 8
13 WAEPANDAN WAEHA 4

TOTAL 141
PERAN POSYANDU DALAM PENURUNAN STUNTING (1)

 Posyandu merupakan garda utama pelayanan kesehatan bayi dan balita di masyarakat. Sesuai
dengan tujuan dibentuknya posyandu adalah untuk percepatan penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) melalui pemberdayaan masyarakat, maka sasaran
kegiatan posyandu tidak hanya anak balita saja, tetapi juga mulai dari ibu hamil, ibu menyusui,
dan ibu nifas. Kegiatan yang dilakukan di posyandu terfokus pada pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi dan pencegahan serta penanggulangan
diare.

 Melalui pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita yang dilakukan satu bulan
sekali melalui pengisian kurva KMS, balita yang mengalami permasalahan pertumbuhan dapat
dideteksi sedini mungkin, sehingga tidak jatuh pada permasalah pertumbuhan kronis atau
stunting.
PERAN POSYANDU DALAM PENURUNAN STUNTING (2)

 Balita yang dideteksi mengalami gangguan pertumbuhan tentunya segera ditindaklanjuti melalui
rujukan ke fasilitas kesehatan Puskesmas/rumah sakit, atau segera mendapatkan Konseling,
Informasi dan Edukasi (KIE) terkait penatalaksanaan gangguan pertumbuhan yang dialaminya oleh
petugas atau kader posyandu, dan diberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

 Anak yang berpotensi mengalami stunting, tentunya akan mendapatkan evaluasi untuk dicari faktor
penyebab dan risiko. Analisis faktor penyebab tentunya memerlukan peran lintas sektor dan program,
oleh karena itu balita yang memiliki potensi gangguan pertumbuhan selanjutnya akan dilakukan
kunjungan rumah untuk menilai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya, termasuk faktor
keluarga dan lingkungan.

 Selain kegiatan pemantauan tumbuh kembang, juga disediakan kegiatan-kegiatan yang bersifat
diseminasi informasi tentang gizi seimbang dan ASI eksklusif di posyandu, pemberian makanan bayi
dan anak (PMBA), yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku positif ibu balita
dalam mencegah stunting pada balitanya. 
KONSEP DASAR POKJANAL POSYANDU
KOORDINASI PELAKSANAAN PROGRAM
PERMENDAGRI NO. KEGIATAN POKJANAL POSYANDU
54 TAHUN 2007

BAB VII
WADAH KOORDINASI BAB IV PEMBINAAN
PENGELOLAAN PROGRAM TUGAS DAN BAB V POKJANAL
PEMBINAAN POSYANDU FUNGSI HUBUNGAN PROV,
DARI UNSUR PEMERINTAH POKJANAL KERJA KAB/KOTA,
DAN PERAN SERTA PROV, POKJANAL KEC,
MASYARAKAT KAB/KOTA, PROV, DESA/KEL
KEC, DESA & KAB/KOTA,
KEL KEC,
DESA/KEL

10
POKJANAL
POSYANDU

WADAH KOORDINASI PEMBINAAN


POSYANDU LINTAS SEKTOR

1. Meningkatkan
Kinerja 3. Meningkatkan
Posyandu Efisiensi waktu 5. Meningkatkan
penyampaian efisiensi dan efektifitas
2. Meningkatkan Peran informasi dan data Pelaksanaan Sistem
dan fungsi Sekretariat posyandu dari daerah Informasi Posyandu
Pokjanal daerah ke Pusat dan
sebagai penggerak dan sebaliknya 4. Meningkatkan kecepatan
pengolah data dan pengambilan keputusan
informasi Posyandu Tindakan oleh stakeholders
dalam penanganan suatu
kasus atau Kejadian Luar
Biasa(KLB) yang bersumber
dari Posyandu
11
TUGAS POKJANAL POSYANDU
Menyiapkan data dan informasi dalam skala Provinsi, kab/
Kota, kec tentang keadaan maupun perkembangan
berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan
program Posyandu
Menyampaikan berbagai data, informasi dan masalah
kepada instansi/lembaga /OPD terkait
untuk penyelesaian (langkah) tindak lanjut;

Menganalisa masalah dan kebutuhan intervensi program


berdasarkan pilihan alternatif pemecahan masalah
sesuai dengan potensi dan kebutuhan program;
Menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan
Tugas POKJANAL
adanya sumber-sumber pendanaan untuk mendukung PROVINSI, Kab/kota,
kegiatan pembinaan Posyandu;
Melakukan bimbingan, pembinaan, fasilitasi, advokasi, kecamatan
pemantauan, dan evaluasi pengelolaan program/kegiatan
Posyandu secara rutin dan terjadwal;
Memfasilitasi penggerakan dan pengembangan
partisipasi, gotong royong, dan swadaya masyarakat
dalam mengembangkan Posyandu;
Mengembangkan kegiatan lain
sesuai dengan kebutuhan; dan
Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan
kepada Gubernur , Bupati/ walkot, camat dan Ketua
Pokjanal Posyandu Pusat
FUNGSI POKJANAL

Penyaluran aspirasi masyarakat dalam pengembangan


1
Posyandu;

Pelaksanaan kebijakan pemerintah


2 dalam pembinaan Posyandu;

Pengordinasian pelaksanaan program yang berkaitan


3 dengan pengembangan Posyandu

Peningkatan kualitas pelayanan Posyandu kepada


4 masyarakat

Pengembangan kemitraan dalam pembinaan Posyandu


5
PERAN PENGORGANISASIAN POKJANAL POSYANDU

PERAN BUPATI / WALIKOTA :


MELAKUKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN DI TINGKAT KECAMATAN TERHADAP PELAKSANAAN
LAYANAN KESEHATAN DASAR DAN LAYANAN SOSIAL DASAR LAINNYA DI POSYANDU

PERAN DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAB/KOTA :


1. MELAKUKAN FUNGSI KOORDINASI UNTUK PENYELENGGARAAN DAN PEMBINAAN
2. PENGGERAKAN PERAN SERTA MASYARAKAT
3. PENGEMBANGAN JARINGAN KEMITRAAN
4. PENGEMBANGAN METODE PENDAMPINGAN MASYARAKAT, TEKNIS ADVOKASI, FASILITASI DAN
PEMANTAUAN
LANJUTAN ……

PERAN CAMAT :
1. MENGKOORDINASIKAN HASIL KEGIATAN DAN TINDAK ANJUT KEGIATAN POSYANDU
2. MEMBERIKAN DUKUNGAN DALAM UPAYAMENINGKATKAN KINERJA POSYANDU
3. MELAKUKAN PEMBINAAN UNTUKTERSELENGGARANYA KEGIATAN POSYANDU SECARATERATUR

PERAN KADES :

1. MEMBERIKAN DUKUNGAN KEBIJAKAN, SARANA DAN DANA UNTUK PENYELENGGARAAN


POSYANDU.
2. MENGKOORDINASIKAN PENGGERAKAN MASYARAKAT UNTUK DAPAT HADIR PADA HARI BUKA
POSYANDU.
3. MENGKOORDINASIKAN PERAN KADER POSYANDU, PENGURUS POSYANDU, DAN TOKOH
MASYARAKAT UNTUK BERPERAN AKTIF DALAM PENYELENGGARAAN POSYANDU.
4. MENINDAKLANJUTI HASIL KEGIATAN POSYANDU BERSAMA LEMBAGA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT (LPM), LEMBAGA KEMASYARAKATAN ATAU SEBUTAN LAINNYA.
5. MELAKUKAN PEMBINAAN UNTUK TERSELENGGARANYA KEGIATAN POSYANDU SECARA TERATUR.

15
PERAN POKJA POSYANDU
• MENGELOLA BERBAGAI DATA DAN INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN KEGIATAN POSYANDU
• MENYUSUN RENCANA KEGIATAN TAHUNAN DAN MENGUPAYAKAN ADANYA SUMBER- SUMBER
PENDANAAN UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN PEMBINAAN POSYANDU
• MELAKUKAN ANALISA MASALAH PELAKSANAAN PROGRAM BERDASARKAN ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH SESUAI DENGAN POTENSI DAN KEBUTUHAN DESA/KELURAHAN
• MELAKUKAN BIMBINGAN DAN PEMBINAAN, FASILITASI, PEMANTAUAN DAN EVALUASI TERHADAP
PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KINERJA KADER POSYANDU SECARA BERKALA
• BERKESINAMBUNGAN MENGGERAKKAN DAN MENGEMBANGKAN PARTISIPASI, GOTONG ROYONG,
DAN SWADAYA MASYARAKAT
• MENGEMBANGKAN KEGIATAN LAIN SESUAI KEBUTUHAN
• MELAPORKAN HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU KEPADA KEPALA DESA/LURAH DAN
KETUA POKJANAL POSYANDU KECAMATAN

16
OPTIMALISASI DANA DESA DALAM RANGKA PENURUNAN
STUNTING
PAGU DANA DESA T.A 2015 - 2021
PROVINSI MALUKU
Jmlh Tahun Total Pagu 2015 -
NO. Kabupaten
Desa 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2020
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 MALUKU TENGAH 186 52,081,977,000 116,853,370,000 148,929,560,000 150,561,589,000 175,993,709,000 181,868,192,000 180,663,319,000 1,006,951,716,000
2 MALUKU TENGGARA 190 50,503,068,000 114,602,495,000 146,019,403,000 131,874,165,000 146,739,711,000 149,079,496,000 147,026,166,000 885,844,504,000
3 KEPULAUAN TANIMBAR 80 23,319,917,000 52,352,318,000 66,312,281,000 71,097,358,000 82,696,960,000 86,460,872,000 88,106,510,000 470,346,216,000
4 BURU 82 23,297,582,000 52,252,719,000 67,524,009,000 65,863,399,000 81,626,059,000 85,736,328,000 87,473,979,000 463,774,075,000
5 SERAM BAGIAN TIMUR 198 51,627,535,000 119,099,935,000 151,736,019,000 140,065,596,000 159,641,606,000 163,518,153,000 161,378,367,000 947,067,211,000
6 SERAM BAGIAN BARAT 92 26,556,640,000 59,572,944,000 76,287,947,000 86,318,043,000 103,750,347,000 108,960,417,000 107,966,173,000 569,412,511,000
7 KEPULAUAN ARU 117 32,643,375,000 73,194,177,000 93,057,704,000 90,552,385,000 108,537,803,000 112,372,626,000 112,506,013,000 622,864,083,000
8 MALUKU BARAT DAYA 117 32,889,690,000 73,779,755,000 93,305,107,000 93,674,327,000 105,365,129,000 108,890,760,000 107,920,374,000 615,825,142,000
9 BURU SELATAN 79 22,543,856,000 50,558,026,000 64,072,691,000 74,041,238,000 87,193,753,000 89,205,568,000 88,882,400,000 476,497,532,000
10 KOTA AMBON 30 9,641,534,000 21,659,798,000 28,484,161,000 30,779,402,000 37,432,375,000 37,432,375,000 38,911,004,000 204,340,649,000
11 KOTA TUAL 27 8,899,343,000 20,713,450,000 25,873,916,000 28,659,645,000 33,531,749,000 35,860,809,000 37,438,217,000 190,977,129,000

TOTAL 1,198 334,004,517,000 754,638,987,000 961,602,798,000 963,487,147,000 1,122,509,201,000 1,159,385,596,000 1,158,272,522,000 6,453,900,768,000

Total alokasi Dana Desa di Provinsi Maluku Tahun 2015 s/d 2021 adalah sebesar Rp. 6.453.900.768.000 (enam trilyun
empat ratus lima puluh tiga milyar Sembilan ratus juta tujuh ratus enam puluh delapan ribu rupiah) Penyaluran
Dana Desa dari Tahun 2015 – 2019 dari RKUN ke RKD ke RKDes sedangkan Pada Tahun 2020 – 2021 penyaluran
dari RKUn langsung ke RKDes
PENYALURAN DANA DESA PROVINSI MALUKU
UPDATE : 05 NOVEMBER 2021
PENYALURAN BLT DANA DESA PROVINSI MALUKU
UPDATE : 05 NOVEMBER 2021
CAPAIAN DANA DESA TAHUN 2015-2020

PROVINSI PENANGGULANGAN STUNTING


MALUKU

RUMAH LAYAK
HUNI
40.396 UNIT 2.198 UNIT 9.310 UNIT 129 UNIT

TEMPAT PEMBUANGAN
SAMPAH
816 KEGIATAN 418 UNIT 571 UNIT
1.045 UNIT
21
CAPAIAN DANA DESA TAHUN 2021
PROVINSI MALUKU PENANGGULANGAN STUNTING Update 20 Agustus 2021

RUMAH LAYAK
HUNI
214 UNIT 26 UNIT 30 UNIT 3 UNIT

12 UNIT 1 UNIT 8 UNIT


22
ALOKASI DANA DESA UNTUK PENANGGULANGAN STUNTING
NON FISIK DI PROVINSI MALUKU

BIAYA Ʃ Peserta
JUMLAH Σ KEC YG JUMLAH Σ DESA YG Σ KEGIATAN
NO. KABUPATEN KEC MELAPOR DESA MELAPOR REALISASI Rencana Biaya Realisasi Biaya Laki-laki Perempuan
(Rupiah) (Rupiah)
1. 2 3 4 5 6 7 8  9 10 11
1. MALUKU TENGAH 17 17 186 450 12,224,398,347
108 8,363,970,276 6,983 7,723
2. MALUKU TENGGARA 11 10 190 1246 15,685,623,900
178 9,822,914,400 402 2,495
3. KEPULAUAN TANIMBAR 10 10 80 1111 11,499,757,978
80 11,408,452,660 1,063 851
4. BURU 10 9 82 319 9,956,541,740
46 5,149,789,548 212 885
5. SERAM BAGIAN TIMUR 15 11 198 455 5,415,534,828
73 3,513,260,228 1,067 1,662
6. SERAM BAGIAN BARAT 11 8 92 97 3,149,081,776
28 1,522,382,991 598 909
7. KEPULAUAN ARU 10 8 117 174 9,020,972,740
34 8,697,972,740 217 145
8. MALUKU BARAT DAYA 17 4 117 92 1,805,031,860
10 1,695,086,860 1,105 1,235
9. BURU SELATAN 6 5 79 285 9,778,395,690
33 9,778,395,690 22 101
10. KOTA AMBON 5 5 30 100 3,286,731,343
30 2,593,160,990 529 1,265
11. KOTA TUAL 5 5 27 67 1,626,253,800
24 1,109,553,800 200 591
TOTAL 117 92 1198 644 4,396 83,448,324,001 3,654,940,183 12,398 17,862
KEGIATAN NON FISIK TERKAIT PENANGGULANGAN STUNTING DI
DESA MELALUI DANA DESA

Pemberian Makanan Tambahan Bumil, Lansia,


Insentif ( Stunting) dan Honorarium Kader
Posyandu dan Biang Kampung

Pemberian Makanan Tambahan


Stunting, Honor Kader Posyandu,
KPM (SDD), Honor Kader
Posyandu, Pengadaan Alat
Perlengkapan Posyandu (SDD)
B
KEGIATAN PENANGANAN STUNTING
KABUPATEN BURU SELATAN TAHUN 2021

Honor Biang Insentif Bidan


01 Desa Desa 05

02
Honor Kader
Posyandu
Total Anggaran Operasional
Rumah Desa 06
Sehat
Rp. 10.264.820.600
Makanan Honor Kader
03 Tambahan Pembangunan 07
Manusia

Honor Tenaga Pengadaan


04 Pemeliharaan Air
Mobiler PAUD 08
Bersih
PERMENKEU NOMOR 222 /PMK.07 /2020 TENTANG
PENGELOLAAN DANA DESA

Pasal 24 
Point C
C. Tahap III sebesar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 Ayat (4) Huruf c
Angka 1 berupa :
1. Laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran dana desa sampai
Tahap II menunjukan rata – rata realisasi penyerapan paling sedikit sebesar
90% dan rata – rata capaian keluaran menunjukan paling sedikit sebesar
75% dari Dana Desa tahap II yang telah disalurkan; dan

2. Laporan Konvergensi Pencegahan Stunting tingkat Desa Tahun Anggaran


Sebelumnya
PERAN DESA / KELURAHAN DALAM
PENURUNAN STUNTING

1 Pemerintah Desa/Kelurahan mengoordinasikan dan melaksanakan percepatan


Pemerintah Desa/Kelurahan
penurunan stunting di tingkatmengoordinasikan
desa/kelurahan.
penurunan stunting di tingkat desa/kelurahan.
dan melaksanakan percepatan

Pemerintah Desa memprioritaskan penggunaan dana desa dan kelurahan


Pemerintah Desa penggunaan
memprioritaskan penggunaan
dan dana desa untuk
dan kelurahan
2 memprioritaskan
memprioritaskan penggunaan
DAU tambahan
DAU tambahan dan
dana APBD
dana APBD untuk
mendukung
mendukung
penyelenggaraan Percepatan penurunan stunting menlalui penyusunan program dan
penyelenggaraan Percepatan penurunan stunting menlalui penyusunan program dan
kegiatan yang terintegrasi.
kegiatan yang terintegrasi.

Pemerintah Desa mengoptimalkan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) dan


Pemerintah
PemerintahDesa mengoptimalkan
Kelurahan Kader kader
mengoptimalkan Pemberdayaan
yang sudah Masyarakat
ada untuk(KPM) dan
memastikan
3 Pemerintah
program
Kelurahan mengoptimalkan
program intervensi
intervensi gizi spesifik
kader yang
gizi spesifik maupun
maupun sensitif
sudah
sensitif ada untuk
menyasar
menyasar
pada
pada
memastikan
percepatan
percepatan
penurunan prevalensi stunting.
penurunan prevalensi stunting.

Kepala desa maupun lurah secara terpadu melaporkan pelaksanaan upaya


Kepala desa prevalensi
maupun lurah secaradi terpadu melaporkan pelaksanaan
idealnya upaya
4
penurunan stunting wilayahnya dan kondisi Kepala
penurunan prevalensi stunting di wilayahnya dan kondisi idealnya
Desa/Lurah menjadi anggota dalam Tim Konvergensi Penanganan Stunting Kepala
Desa/Lurah menjadi anggota dalam Tim Konvergensi Penanganan Stunting
Terintegrasi.
Terintegrasi.
Terima
Kasih
CAPAIAN DANA DESA TAHUN 2015

PROVINSI PENANGGULANGAN STUNTING


MALUKU

RUMAH LAYAK
HUNI
169 UNIT 234 UNIT 671 UNIT 0 UNIT

TEMPAT PEMBUANGAN
21 KEGIATAN 50 UNIT 61 UNIT SAMPAH
2 UNIT
CAPAIAN DANA DESA TAHUN 2016

PROVINSI PENANGGULANGAN STUNTING


MALUKU

RUMAH LAYAK
HUNI
0 UNIT 359 UNIT 1.481 UNIT 20 UNIT

TEMPAT PEMBUANGAN
174 KEGIATAN 111 UNIT 117 UNIT SAMPAH
4 UNIT
CAPAIAN DANA DESA TAHUN 2017

PROVINSI PENANGGULANGAN STUNTING


MALUKU

RUMAH LAYAK
HUNI
8.155 UNIT 552 UNIT 2.411 UNIT 38 UNIT

TEMPAT PEMBUANGAN
281 KEGIATAN 112 108 UNIT SAMPAH

UNIT 78 UNIT
CAPAIAN DANA DESA TAHUN 2018

PROVINSI PENANGGULANGAN STUNTING


MALUKU

RUMAH LAYAK
HUNI
13.679 UNIT 314 UNIT 2.023 UNIT 32 UNIT

TEMPAT PEMBUANGAN
154 KEGIATAN 60 UNIT 44 UNIT SAMPAH
53 UNIT
CAPAIAN DANA DESA TAHUN 2019

PROVINSI PENANGGULANGAN STUNTING


MALUKU

RUMAH LAYAK
HUNI
12.532 UNIT 376 UNIT 1.726 UNIT 20 UNIT

TEMPAT PEMBUANGAN
SAMPAH
139 KEGIATAN 44 UNIT 125 UNIT
768 UNIT
CAPAIAN DANA DESA TAHUN 2020

PROVINSI PENANGGULANGAN STUNTING


MALUKU

RUMAH LAYAK
HUNI
5.861 UNIT 363 UNIT 998 UNIT 19 UNIT

TEMPAT PEMBUANGAN
SAMPAH
47 KEGIATAN 41 UNIT 116 UNIT
140 UNIT

Anda mungkin juga menyukai